Anda di halaman 1dari 14

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

ANALISIS KONDISI JALAN REL KM 187+400 SAMPAI DENGAN KM


188+458 LINTAS CICALENGKA-NAGREG BERDASARKAN NILAI
TRACK QUALITY INDEKS

Disusun oleh :

IQBAL NURHAKIM QUSYAERI


19E512001006

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK TRANSPORTASI DAN LOGISTIK

JAKARTA

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Batasan Masalah
1.5 Manfaat Penelitian
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Topik Satu
2.3 Topik Dua
2.4 Topik Tiga
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Prosedur Penelitian
3.2 Metode Pengambilan Data
3.3 Alat atau Instrumen
3.4 Analisis Data
3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Satu
4.2 Data Dua
4.3 Data Tiga
4.4 Data Empat
4.5 Data Lima
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem transportasi kereta api berperan penting dalam memperlancar


mobilitas pergerakan orang dan pengiriman barang ke berbagai negara. Untuk
mempertahankan operasi yang aman dan efisien, kondisi trek yang baik sangat
penting. Salah satu cara untuk menganilisis kondisi trek adalah dengan
menggunakan Track Quality Index (TQI), yang menggambarkan kualitas trek
berdasarkan faktor-faktor seperti geometri lintasan, tingkat kerusakan,
kehalusan permukaan, dan tingkat keparahan trek.

Dalam penilitian difokuskan pada analisis jalur kereta api pada lintas KM
187+400 – KM 188+458 Cicalengka-Nagreg. Jalur ini merupakan jalur
penting dan strategis yang menghubungkan kawasan Cicalengka dan Nagreg
yang merupakan kawasan lalu lintas kereta api padat.

Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaji secara komprehensif
kondisi lintasan di ruas ini dengan menggunakan TQI. Pada data yang
diketahui dari kereta ukur mengenai jalur kereta pada KM Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk melakukan anlisis mendalam terhadap kondisi
jalur kereta api dari KM 187+400 hingga KM 188+458 lintas Cicalengka-
Nagreg, dengan menggunakan TQI sebagai parameter utama.

Analisis komdisi jalan rel berdasarkan TQI dimaksudkan untuk


memberikan informasi berharga kepada pihak yang bertanggung jawab untuk
memperbaiki dan memelihara prasarana perkeretaapian. Mengetahui kondisi
jalan rel secara detail, dapat diidentifikasi area yang membutuhkan perhatian
dan tindakan perbaikan khusus.

Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk


mengembangkan program pemeliharaan dan perbaikan jangka panjang yang
efektif. Pemeliharaan dan perbaikan kerusakan yang ada secara tepat waktu
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya
pemeliharaan jangka panjang dan meminimalkan risiko potensi kecelakaan.

Dalam pemilitian ini dilakukan pengumpulam data lapangan yang


meliputi pengukuran geometri lintasan, identifikasi kerusakan, analisis
keausan permukaan dan penilaian stabilitas rel pada ruas KM 187+400 hingga
KM 188+458 Lintas Cicalengka-Nagreg. Data tersebut akan dianalisis
menggunakan metode TQI untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang kondisi jalur kereta api di wilayah tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan


terhadap peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur
perkeretaapian lintas Cicalengka-Nagreg. Selain itu, penelitian ini juga dapat
menjadi refrensi untuk penelitian dan pengembangan metode analisis kondisi
jalan rel berbasis TQI selanjutnya dalam skala yang lebih besar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang akan


dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kondisi existing jalan rel di KM 187+252 – KM 188+458 lintas


Cicalengka-Nagreg

2. Penyebab kerusakan pada jalan rel KM 187+252 – KM 188+58 lintas


Cicalengka-Nagreg

3. Berapakah nilai Track Quality Indeks pada KM

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis


dapat memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi existing jalan rel di KM 187+252 – KM 188+458
lintas Cicalengka-Nagreg

2. Mengetahui penyebab kerusakan jalan rel KM 187+252 – KM


188+458 lintas Cicalengka-Nagreg

3. Mengetahui nilai Track Quaity Index jalan rel KM

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan dan penyusunan skripsi terarah dan tidak menyimpang


dari pokok permasalahan, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Lokasi penelitian yang dipilih pada penelitian ini yaitu jalan rel KM
187+252 – KM 188+458 lintas Cicalengka-Nagreg.
2. Penelitian lebih ditekankan pada analisis dan evaluasi menggunakan
Track Quality Index.

3. Tidak menyinggung pada perawatan jalur rel.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian harus


memiliki manfaat secara langsung atau tidak langsung terhadap pendidikan.
Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi


mengenai penilaian kondisi rel berdasarkan Track Quality Index,
memberikan bahan pertimbangan pada pihak terkait khususnya PT.
KAI, mengenai kesesuaian kondisi jalan rel berdasarkan Track
Quality Indeks (TQI) pada KM 187+252 – KM 188+458 lintas
Cicalengka-Nagreg.

1.5.2 Manfaat Praktis


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam penelitian ini,
diantaranya:

a. Sebagai masukan bagi PT. KAI DAOP 2 Bandung terutama


pihak pengelola prasarana jalan rel dalam rangka evaluasi
pelaksanaan pemeliharaan jalan rel
b. Sebagai masukan untuk prodi Teknik Rekayasa Infrastruktur
dan Lingkungan dalam memberikan arahan kepada Mahasiswa
terutama Mahasiswa dalam peminatan Infrastuktur Jalan Rel
untuk senantiasa memanfaatkan toeri-teori yang didapat untuk
dikembangkan dan diaplikasikan serta membuat inovasi yang
baru di lapangan.
c. Agar menjadi referensi bagi mahasiswa dalam pengembangan
ilmu perkeretaapian khusunya ilmu dasar jalan rel yaitu
pentingnya pemeliharaan jalan rel yang terencana sebagai
bagian dari operasi kereta yang aman dan nyaman.
d. Penelitian ini dijadikan sebagai pengalaman dalam upaya
meningkatkan wawasan bagi peneliti dalam mengembangkan
ilmu dan memberikan hasil pembelajaran selama mengikuti
perkuliahan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka

Penulisan penelitian ini akan coba penulis kaitkan dengan beberapa


penelitian terdahulu, sehingga akan didapatkan kerterkaitan dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan. Adapun penelitian terdahulu yang penulis maksud
adalah sebagai berikut:

1. Track Quality Index As Track Quality Assessment Indicator (D. Setiawan


& S. A. Rosyidi, 2017). Penelitian ini membahas penggunaan TQI di
perkeretaapian Indonesia dan menyajikan berbagai metode untuk menilai
kualitas jalan rel. Perkeretaapian Indonesia menggunakan TQI-Geometrik
pada pekerjaan pemeliharaan infrastruktur dan investigasi kecelakaan. UK
SD Index, Netherland Q index, USA TRI, FRA TGI, Austrian TGI,
Canadian TQI, SNCF’s MDI, Chinese TQI, Polandia J Coefficient, Indian
TGI, dan European Standard merupakan beberapa metode lainnya yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas jalan rel. Namun, hasil dari
metode-metode tersebut hanya terbatas pada beberapa parameter dan
aspek kerusakan jalan rel dan juga tidak dapat memberikan informasi
mengenai indikasi terperinci dari semua parameter yang mempengaruhi
kerusakan rel dan peranannya. Penelitian ini mengusulkan bahwa
kerusakan rel harus teridir 4 aspek: struktur atas jalan rel, struktur bawah
jalan rel, geometrik jalan rel, dan lalu lintas, kemudian mengembangkan
TQI terbaru yang merupakan gabungan dari 3 investigasi index: Track
Irregularity, Track Settlement, dan Track Geometry.

2. Penilaian Indeks Kualitas Jalan Rel Berdasarkan Hasil Track Quality


Indeks (TQI) berdasarkan Standar Perkeretaapin Indonesia (Studi Kasus:
Cirebon-Cikampek) (Karunianingrum, D. I., & Widyastuti, H., 2020).
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Indeks Kualitas Lintasan
berdasarkan Standar Perkeretaapian Indonesia. Penelitian ini menjelaskan
bahwa ada beberapa parameter geometri yang mempengaruhi turunnya
penurunan kualitas jalan rel diantaranya yaitu angkatan, listringan,
pertinggian, dan lebar spur. Kualitas jalan rel (track) didefinisikan sebagai
nilai numerik yang mewakili kondisi relatif dari geometri permukaan
lintasan. Dalam hal ini, indikator penilaian kualitas lintasan didasarkan
pada penjumlahan standar deviasi dari keempat parameter, sehingga hasil
kualitas keseluruhan dari segmen tersebut disebut Indeks Kualitas
Lintasan atau Track Quality Indeks (TQI). Penggunaan TQI memberikan
kemungkinan untuk mengevaluasi indikator kinerja jalur kereta api.
Penelitian ini juga bertujuan juga untuk mengatasi pergerakan
pertumbuhan lalu lintas jaringan kereta api di Indonesi, khususnya di Jalur
Cirebon-Cikampek dimana jalur ini merupakan salah satu jalur tersibuk di
Pulau Jawa dan dapat mempengaruhi kondisi geometri lintasan. Penelitian
ini melakukan analisis dengan menggunakan regresi linier berganda untuk
mengetahui seberapa kuat pengaruh keempat parameter tersebut terhadap
nilai TQI. Berdasarkan standar perkeretaapian Indonesia, hasil TQI
sebesar 38,9% masuk dalam kategori Baik, sedangkan hasil dari regresi
linier berganda menunjukkan bahwa keempat parameter berpengaruh
signifikan terhadap indeks penilaian TQI.

3.

3.2 Perkeretaapian
Menurut Undang – undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2007,
perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana,
dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur
untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. Dalam pasal 3 undang –
undang No.23 Tahun 2007 bahwa perkeretaapiaan diselenggarakan dengan
tujuan untuk memperlancar perpindahan orang atau barang secara massal
dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur,
efisien serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong dan
penggerak pembangunan nasional. (Undang – undang No.23 Tahun 2007).

3.3 Prasarana Perkeretaapian


Prasarana Perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan
fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan (UU No.23
Tahun 2007). Dengan demikian, diketahui bahwa Prasara Perkeretaapian
terdiri dari 3 bagian yaitu jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas
kereta api. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan
rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta, ruang milik jalur kereta api, dan
ruang pengawasan jalur kereta api, ternasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukan bagi lalu lintas kereta api (UU No.23 Tahun 2007), Stasiun
kereta api merupakan tempat pemberangkatan dan pemberhentian sarana
Kereta Api (PM No.33 tahun 2011), fasilitas operasi kereta api merupakan
suatu fasilitas yang diperlukan agar sarana dapat beroperasi dengan sesuai
fungsinya (UU No.23 tahun 2007).

3.4 Jalan Rel


Jalan Rel adalah suatu kesatuan kontruksi yang terbuat dari baja, beton,
atau kontruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah
atau bergantung beserta pangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api
(UU No.23 Tahun 2007). Jalan rel memiliki beberapa komponen didalamnya,

3.5 Track Quality Index

3.6 P
3.7
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriftif, penelitian ini hanya mengkaji kondisi jalan rel
pada KM 187+400 hingga KM 188+458 lintas Cicalengka-Nagreg. Bagan alir
penelitian seperti yang ditujukan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram alir


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Stasiun Cicalengka, tepatnya KM


187+400 hingga KM 188+458 lintas Cicalengka-Nagreg dan juga Kantor JR
Cicalengka

3.3 Jenis desain Penelitian


3.4 Identifikasi Masalah
3.5 Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai