Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 6

INAKTIFASI PERMUKAAN LOGAM

Oleh
Devani Kezia
202033012

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI


TAHUN 2023
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

1. Asam Nitrat (HNO3) 10%


Risk (R)
R22 : Beracun jika tertelan.
R36 : Mengiritasi mata.
R59 : Berbahaya bagi lapisan ozon.
Safety (S)
S37 : Gunakan glove.
S39 : Gunakan proteksi mata/muka

2. Kalium Dkromat (K2Cr2O7)


Risk (R)
R10 : Mudah terbakar.
R22 : Berbahaya jika tertelan.
R20 : Berbahaya karena inhalasi.
R36 : Mengiritasi mata.
Safety (S)
S17 : Jauhkan dari bahan mudah terbakar.
S64 : Jika tertelan, bersihkan mulut dengan air (jika orang tersebut dalam
keadaan
sadar).
S25 : Hindari kontak dengan mata.
S36 : Gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui pengaruh inaktifasi/passivasi logam terhadap korosi

B. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini yaitu penentuan inaktivasi terhadap laju korosi melalui
treatment asam nitrat dan K2Cr2O7 dengan menggunakan metode penyemprotan asam
klorida kemudian diamati perubahan selama 7 hari.

C. Metode Kerja
C.1. Alat
1. pinset
2. sprayer
3. gelas beker
4. tali
5. jepitan

C.2. Bahan
1. Lempengan besi (2 buah)
2. Lempengan aluminium (2 buah)
3. Lempengan seng (2 buah)
4. Amplas 500 mesh
5. Asam klorida 0.0001 M
6. Asam nitrat pekat dan K2Cr2O7
7. Kapas
C.3. Prosedur Kerja

Lempengan besi, aluminium, dan seng


- Dipotong hingga berukuran 2 x 2 cm
- Diamplas sampai mengkilap
Hasil

- Digantung - Dioleskan asam nitrat pekat pada

- Disemprotkan asam klorida 0.0001 permukaan lempengen

M setiap menggunakn kapas

2 kali sehari. - Digantung

- Diamati perubahan selama 7 hari - Disemprotkan asam klorida 0.0001


M setiap 2 kali sehari.
Hasil Hasil
D.Hasil dan Pembahasan
D. 1. Hasil
Tabel Hasil pengamatan lempengan selama 7 hari.
Jenis Perubahan warna (laju korosi)
Logam Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Fe - + ++ ++ ++ +++ +++
Fe + HNO3 ++ ++ +++ ++++ ++++ ++++ ++++
Fe + K2Cr2O7 + + ++ +++ +++ +++ ++++
Al - - - - - - +
Al + HNO3 - - - - - - +
Al + K2Cr2O7 - - - - - - +
Zn - - - - - - +
Zn + HNO3 - - + + + ++ ++
Zn + K2Cr2O7 - - - + + ++ ++

D. 2. Pembahasan
Korosi adalah kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan
sekelilingnya, adapun proses korosi yang terjadi disamping oleh reaksi kimia juga
diakibatkan oleh proses elektrokimia yang melibatkan perpindahan elektron-elektron,
entah dari reduksi ion logam maupun pengendapan logam dari lingkungan sekeliling
(Yanuar, 2016).
Korosi juga merupakan sebuah peristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Hal ini
disebabkan korosi dapat mengurangi nilai estetika sebuah barang berbahan besi dengan
warnanya yang kekuningan. Namun ternyata bukan hanya estetika barang tersebut yang
berkurang, tapi juga kekerasannya akan berkurang (Rahmayanti, 2019).
Peristiwa korosi yang terjadi pada logam tidak akan pernah berhenti karena korosi
adalah kerusakan yang disebabkan oleh material itu sendiri dan keadaan di lingkungan
sekitarnya. hasil dari proses ini dapat berupa padat, cair dan gas. Menurut Schweitzer
dalam bukunya yang berjudul ” corrosion ” mendefinisikan korosi sebagai kerusakan
logam oleh reaksi mekanik berupa kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya
(Schweitzer, 1987).
Passivasi adalah keadaan atau kondisi logam di dalam pelarut. Dimana lapisan
logam ditutup oleh unsur oksida dan hodroksida dengan ketebalan yang sama. Hal ini
akan menyebabkan logam menjadi pasiv fan menjadi logam yang mencegah korosi.
Namun jika lapisan tidak penuh maka akan membuat logam akan lebih cepat untuk korosi
(Marcus 2002). Suatu logam yang dipasifkan pada potensial tertentu mempunyai 3
kemungkinan yaitu berada pada daerah aktif yang berarti logam mudah terkorosi, berada
pada daerah pasif yang berarti logam terproteksi dari korosi atau pada daerah transpasif
yang terjadi pelepasan oksigen dan pelarutan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan logam tembaga berada pada daerah pasif.
Terbentuk pada potensial 0.58, berbeda dengan aluminium yang sifatnya sebagai isolator.
Lapisan pasif pada aluminium terdiri dari Al2O3 dibagian dalam dan dibagian luar AlOOH
yang di inaktivasi . Korosi logam dapat diperlambat dengan inaktifasi permukaan logam
tersebut. Atom-atom pada level permukaan akan dioksidasi sehingga tidak akan bereaksi
dengan penyebab korosi. Biasanya digunakan asam nitrat pekat, atau larutan natrium
kromat (Chang, 2010).
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa passivasi logam akan
semakin cepat jika oksidator yang digunakan memiliki konsenrasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2010. Chemistry 10th Edition. The Mc Graw Hill. New York.

Marcus, V. Maurice. (2000). Material Sciences and Technolog, Edited by M Schulze.


Willey. London.

Rahmayanti. Modul Praktikum Pengendalian Korosi Logam. Morowali. 2019.

Schweitzer, Philip. 2010. Fundamental of Corrosion. Taylor and Francis Group. Prancis.

Yanuar, A. P. Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami Terhadap Laju Korosi Pada Material
Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan. Jurnal Teknik ITS. 5(2). 297-302. Institut
Teknologi Sepuluh November. 2016.

Anda mungkin juga menyukai