Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vero Tanjung

Nim :19059116
Tugas 15 ilmu sosial budaya dasar

A. resume Manusia dan lingkungan, mencakup:


1. Hakekat manusia sebagai subyek dan obyek lingkungan
• Di dalam lingkungan, manusia mempunyai dua posisi, yaitu sebagai subjek dan
sebagai objek. Manusia sebagai objek lingkungan berarti manusia dikendalikan
oleh lingkungan. Sedangkan manusia sebagai subjek lingkungan berarti manusia
memiliki kemampuan untuk mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan
mengeksploitasi lingkunga.
2. Pandangan manusia terhadap lingkungan
• Segala sesuata yang ada di alam adalah miliknya dan digunakan sepenuhnya
untuk menunjang hidupnya. Sayangnya, yang muncul kemudian bukanlan
kearifan memanfaatkan alam, tapi keserakahan untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih dan meyebabkan kerusakan alam. Dampak kerusakan lingkungan itu
akhrinya membawa manusia pada suatu kesadaran bahwa hidup tak akan lestari
tanpa ada usaha melestarikan. Oleh sebab itu, perlu ada dasar pemikiran yang
harus dimiliki manusia terhadap alam, yaitu:
1. manusia harus memandang alam sebagai bagian dari dirinya sehingga usaha
memelihara alam berarti juga memelihara dirinya
2. manusia menyadari bahwa alam mempunyai hak untuk ada dan lestari.
Manusia tak memiliki wewenang sedikit pun untuk merusaknya.
3. Karena dua hal tersebut maka seberapa pun besarnya kebutuhan manusia
untuk memanfaatkan alam, manusia harus bijak mengelohnya. Memngambil
dari alam sekaligus mengupayakan kelestariannya.
3. Pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya
• Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kondisi sosial budaya masyarakat.
Timbal balik antara keduanya membuat suatu hubungan yang saling
mempengaruhi. Kondisi lingkungan yang buruk seperti polusi udara, air yang
tercemar, dan kerusakan hutan dapat mempengaruhi Kesehatan masyarakat. Hal
ini dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan sosial budaya. Kita
sering melihat masyarakat yang hidup didaerah lingkungan yang buruk, memiliki
kualitas hidup yang sangat rendah serta memiliki masalah sosial budaya yang
komplek.

4. masalah demografi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia


• Permasalahan penduduk yang ada pada saat ini sebagai landasan bahwa ada
banyak tantangan glonalisasi di Indonesia yang terkadang membuat masyarakat
mengalami kemunduran dari berbagai aspek pembangunan, dan juga aspek
kehidupan sosial budaya. Permasalahan penduduk ini juga terus menerus di atasi
sebagai Upaya mencari solusi. Contohnya saja dalam permasalahan penduduk di
Indonesia berupa kemiskinan, yang sampai saat ini tingkat penduduk miskin lebih
banyak dibandingkan penduduk yang berekonomi menengah ke bawah, dalam
menekan tingkat kerendahan tersebut maka pemerintah memberikan bantuan yang
mampu mengurasi kemiskinan, bantuannya misalnya berupa KUR (kredit usaha
rakyat), atau dalam BLT (bantuan langsung tunai). Tujuannya selain mengurangi
kemiskinan juga dapat meningkatkan wirausaha-wirausaha baru yang
bermunculan.

5. Kuantitas dan kualitas penduduk dalam hubungannya dengan kesejahteraan hidup manusia
• Kuantitas penduduk
- ketersediaan bahan pangan terbatas
- sarana perumahan dan tempat tinggal kurang memadai
- fasilitas Kesehatan, Pendidikan, dan hiburan kurang
- angka pengangguran tinggi
- angka kriminalitas tinggi
- pertumbuhan penduduk harus dikendalikan, dengan cara KB, penundaan nikah
muda, dan pembatasan jumlah anak

Kualitas penduduk
- angka kematian bayi tinggi
- angka harapan hidup rendah
- tingkat Pendidikan rendah
- rasio ketergantungan tinggi
- kualitas Kesehatan rendah
6. Problematika pembangunan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam pada masyarakat
yang beradab (berikan sebuah contoh kasus)

• Sebagian belahan bumi yang sangat luas telah berubah menjadi medan
peperangan dahsyat. Jutaan spesies sedang dimusnahkan di planet kecil ini.
Sementara orang-orang miskin dicerabut dari tempat asalnya dan dipindahkan
secara paksa. Lebih dari itu, lebih dari satu setengah juta orang disisihkan demi
kelancaran proyek-proyek pembangunan yang didanai oleh Bank Dunia. Bahkan,
di atas kertas telah ada beberapa rencana proyek semacam itu yang mungkin akan
menggusur orang-orang miskin, setidak-tidaknya satu setengah juta manusia lagi
(gambaran yang mengerikan itu didapat dari catatan kemiskinan Bank Dunia
dalam kaitannya dengan masalah pemukiman kembali orang-orang yang terkena
proyek pembangunan). Di India, pembangunan yang disponsori Bank Dunia telah
menggusur lebih dari 20 juta orang dari tanah dan tempat tinggal mereka.
Penggusuran itu sering tanpa disertai kompensasi. Dan jika dirunut sejak masa
kemerdekaan pada tahun 1947, orang-orang yang tergusur telah mencapai 2,5
persen dari jumlah penduduk India saat ini (1993). Demikianlah, kaum tergusur
yang memainkan tokoh “penentang” semakin banyak bermunculan dalam drama
yang berpanggungkan bumi, sementara Bank Dunia tetap menjadi aktor utama
yang memainkan tokoh “protagonis” tentunya.

Anda mungkin juga menyukai