Memanusiakan manusia
konsep "Memanusiakan Manusia" merupakan bagian dari humanisme. Humanisme berasal
dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homo yang berarti manusia. Humanus berarti
sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A.Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi,
2011:71). Dalam situasi bangsa saat ini, terutama masa pandemi ini akar kemanusiaan yang
muncul dalam hati dan pikir kita haruslah diwujudkan dalam mengedepankan membantu sesama
manusia dengan lebih humanisme dengan tidak memandang perbedaan bangsa, agama, daerah,
suku dan warna kulit serta lainnya.
Kata "Memanusiakan Manusia" yang lebih mendasar yakni memanusiakan manusia yang memiliki
cita-cita sama ingin selalu dihormati dan dihargai. Itu adalah keinginan mendasar dari seorang
manusia, terutama ingin dihargai. Terlebih dalam interaksi dengan sesama manusia termasuk
orang per orangan.Dihargai yang dimaksud dalam konteks ini adalah memberikan apresiasi
kepada hasil karya seseorang terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya.
Menyalakan Kemanusiaan
Hal yang paling mendasar dalam menerapkan memanusiakan manusia adalah adanya
kecintaan dan kasih dalam diri kita kepada sesama manusia. Kecintaan dan kasih
adalah pernyataan diri dan mempersatukan diri sendiri untuk menjadi satu dengan
yang dikasihi, siapapun, apapun bagaimanapun yang dikasihinya. Ini melebihi dari
arti Humanisme. Kasih kepada sesama berarti kita harus mampu menghargai,
menghormati sesama sesuai dengan martabatnya.
Semoga arti kemanusiaan yang sebenarnya selalu merasuk dalam hati setiap insan
manusia Indonesia sehingga akan tercipta kesatuan dan persatuan serta saling
menghargai antar sesama yang saling memiliki perbedaan.
E.Problematika Kebudayaan
Problematika Kebudayaan
Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian, Bahasa,
pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata pemukiman.
Berkembangnya kebudanyaan dikarenakan adanya kesadarn manusia, kondisi masyarakat
dan hubungan dan kebudaan lain.
Aktivitas Kebudayaan
Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi, asimilasi,
difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan
tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian
kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan,
meninggalkan – baik secara sadar atau tidak – kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan
kepada kebudayaan lain.Manusia adalah “jiwa” kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan
kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan.
Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan yang berkembang pada suatu wilayah tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar
pada perubahan pola tata laku, norma-norma, nilai-nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi
cirri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.