Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN KEFARMASIAN

“CERDAS GUNAKAN ANTIBIOTIK “


POSYANDU NUSA INDAH 2
Kedung Mangu III/- RT 002 RW 003
3 Januari 2020

Oleh :

Widi Reksani.A, S.Farm., Apt


I. LATAR BELAKANG

Masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai terbiasa dengan penggunaan berbagai
jenis obat-obatan dengan tujuan menyembuhkan penyakit, mengontrol, ataupun sebagai
suplemen untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti perkembangan penyakit, produksi berbagai jenis obat-obatan dan
suplemen serta mulai diberlakukannya jaminan kesehatan nasional yang memungkinkan
masyarakat mendapatkan akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pengobatan.
Antibiotik adalah salah satu obat yang banyak dipakai dalam terapi berbagai
macam penyakit infeksi. Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang
dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat/membasmi
mikroba lain (jasad renik / bakteri), khususnya mikroba yang merugikan manusia yaitu
mikroba penyebab infeksi pada manusia. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan
dengan pengobatan penyakit infeksi.Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat
virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam
keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri.
Penggunaan antibiotik tentu diharapkan mempunyai dampak positif, akan tetapi
penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan dampak negatif. Dampak
negatif dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional antara lain muncul dan
berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik, munculnya penyakit akibat
superinfeksi bakteri resisten, terjadinya toksisitas / efek samping obat, sehingga
perawatan penderita menjadi lebih lama, biaya pengobatan menjadi lebih mahal, dan
akhirnya menurunnya kualitas pelayanan kesehatan.
Masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik bukanlah masalah pribadi suatu
negara saja, tetapi sudah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia (problem global).
Masalah global yang sedang kita hadapi ini perlu ditanggulangi bersama. Salah satu
cara mengatasinya ialah dengan menggunakan antibiotik secara rasional, melakukan
monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotik baik di apotek mupun di rumah sakit
secara sistematis, terstandar dan dilaksanakan secara teratur di rumah sakit, apotek
ataupun di pusat-pusat kesehatan masyarakat, dan melakukan intervensi untuk
mengoptimalkan penggunaan antibiotik.
Untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik dengan benar dan menghindari terjadinya
resistensi antibiotik maka tenaga kesehatan khususnya apoteker harus memberikan informasi
selengkap-lengkapnya kepada masyarakat. Bila masyarakat memiliki pengetahuan yang benar
tentang antibiotika, maka tidak akan terjadi resistensi antibiotika dan efek terapi dapat
tercapai. Dengan adanya penyuluhan ini, kami berharap agar masyarakat mendapatkan
pengetahuan tentang antibiotika, sehingga dapat menggunakan antibiotik secara tepat untuk
mencegah terjadinya resistensi.

II. DASAR
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.2406 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik

III. TUJUAN
1. Memberikan informasi tentang definisi obat antibiotik
2. Memberikan informasi tentang cara mendapatkan obat antibiotik yang baik dan benar
3. Memberikan informasi tentang cara penggunaan obat antibiotik yang baik dan benar
4. Memberikan informasi tentang resistensi/kekebalan bakteri terhadap antibiotika dan
cara penanganan resistensi bakteri terhadap antibiotika.
5. Memberikan informasi menyimpan dan membuang antibiotik yang baik dan benar

IV. PELAKSANAAN / TEMPAT


1. Peserta
Peserta penyuluhan 15 orang, yang memmiliki BPJS 11 orang ( terlampir daftar hadir )
2. Narasumber
Widi Reksani.A., S.Farm.,Apt
3. Waktu dan tempat Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Jumat, 3 Januari 2020
Waktu : 08.30 – 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Nusa Indah 2, Kedung Mangu III/- RT 002 RW 003
4. Materi : Dagusibu Antibiotik
5. Jadwal Kegiatan :
Jumat, 3 Januari 2020
JAM KEGIATAN

Absensi anggota posyandu


08.30 – 08.45
Sambutan oleh ibu kader posyandu Nusa Indah 2
08.45 – 09.00
- Pemberian materi Cerdas Gunakan Antibiotik oleh
narasumber
09.00 – 10.00
- Tanya Jawab oleh anggota Posyandu Nusa Indah 2

V. HASIL KEGIATAN
1. Pencapaian Tujuan
Diharapkan peserta mampu memahami dan mempraktekkan cara mendapatkan,
menggunakan menyimpan, dan membuang antibiotik yang baik dan benar sehingga
resiko resistensi antibiotik bisa di cegah.
2. Pemberian Materi
Pemberian materi oleh Narasumber
3. Ringkasan Materi
-. Antibiotik adalah zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroba. Antibiotik di gunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, bukan virus.
- Macam – macam antibiotik :
a. Penisillin : amoksisillin, ampicillin
b. Cephalosporin : cefadroxil, cefixime, ceftriaxone
c. Quinolon : ciprofloxacin, norfloxacin
d. Sulfonamid : sulfadiazin, sulfametoksazol
e. Aminoglikosida : gentamisin, amikasin, tobramisin
f. Makrolida : eritromisin
- Resiko resistensi
Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Yang dimaksud resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk melemahkan
dan menetralisir daya kerja antiiotik sehingga antibiotik tersebut dapat memberikan
efek terapi
- Penyebab terjadinya resistensi antibiotik
Penyebab terjadinya resistensi antibiotik karena pemakaian antibiotik
berulang dan tidak tepat, oleh karena itu penggunaan antibiotik yang tidak tepat
harus dihindari dan di cegah supaya resistensi antibiotik dapat di kontrol.
- Cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang antibiotik dengan
baik dan benar
Untuk mendapatkan antibiotik harus dengan resep dokter dan di beli di apotek
dengan konsul ke apoteker terlebih dahulu untuk menghindari obat palsu dan
penggunaan yang tidak tepat.
Antibiotik harus digunakan sesuai dengan diagnosa yang tepat oleh dokter
dan diminum secara teratur sesuai jadwal dan jangka waktu yang tepat.
Antibiotik tidak boleh disimpan karena jumlah resep yang diberikan oleh
dokter sesuai dengan jangka terapi sehingga obat harus diminum sampai habis
untuk menghindari resistensi dan antibiotik tidak boleh disimpan.
Apabila membuang antibiotik dengan cara yang tepat yaitu:
1. Hilangkan semua nformasi yang ada pada obat yang akan di buang dan keluarkan
obat dari bungkusnya.
2. Untuk obat yang berbentuk kapsul dan tablet, hancurkan bat, dancampur dengan air,
tanah, atau bahan lain yang tidakdiinginkan, kemudian taruh ke dalam wadah atau
plastik tertutup.
3. Untuk obat berbentuk rup, dapat di buang dengan cara di tuang langsung ke dalam
saluran pembuangan air.
4. Buang ke tempat sampah

VI. EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN


 Penyuluhan dimulai pukul 08.30 Wib di Nusa Indah 2 peserta yang hadir 15 orang
 Peserta sangat antusias dengan penyampaian materi tentang Cerdas Gunakan Antibiotik
 Sebelum dilakukan penyuluhan peserta hanya 35% yang sudah mengerti tentang
Cerdas Gunakan Antibiotik
Setelah dilakukan penyuluhan peserta 80% yang sudah mengerti tentang Cerdas Gunakan
Antibiotik

VII.KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Penyuluhan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan lancar, walaupun ada
kendala yaitu banyak ibu – ibu yang membawa serta balita nya sehingga solusinya materi yang di
berikan secara ringan, singkat dan jelas agar suasana yang tercipta cukup kondusif.

Saran
Kegiatan penyuluhan penggunaan obat yang baik dan benar perlu sering di adakan agar masyarakat
tidak salah dalam penggunaan obat terutama antibiotik guna mencegah resistensi antibiotik

VIII. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat, dengan harapan dapat digunakan dan dipertanggung jawabkan
sebagaimana mestinya.

Surabaya, 3 Januari 2020


Mengetahui
KepalaPuskesmasSidotopoWetan Petugas :

dr..BasiliusAgungSuryono Widi Reksani.A.,S.Farm.,Apt


Pembina / IVA
NIP.19760614 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai