2023 SOP No.Revisi :1 Tanggal Terbit : 14 Januari 2023 Halaman : 1/3
UPTD BLUD Fauzi Nuristianto
PUSKESMAS LUBUK NIP.19780725 201001 1007 BAJA
1. Pengertian Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada
pertemuan dan persenyawaan antar sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) pada saat haid terakhir atau pada masa ovulasi Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan normal 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan kasus kehamilan normal. 3. Kebijakan 4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 1. Alat dan Bahan 1. Leanec 2. Doppler/ spekulum corong 3. Meteran kain pengukur tinggi fundus uteri 4. Meteran pengukur LILA 5. Selimut 6. Reflex Hammer 7. Jarum suntik disposibel 2,5 ml 8. Air hangat 9. Timbangan Berat Badan dewasa 10. Tensimeter Air Raksa 11. Stetoscope 12. Bed Obstetric 13. Spekulum gynec 14. Lampu halogen/ senter 15. Kalender kehamilan Bahan : 1. Sarung Tangan 2. Kapas steril 3. Kassa steril 4. Alkohol 70% 5. Jelly 6. Sabun antiseptik 7. Wastafel dengan air mengalir 8. Vaksin TT
2. Prosedur / Langkah 1. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum melakukan
-langkah anamnesa apakah ada tanda-tanda kehamilan: haid yang terhenti, mual, dan muntah pada pagi hari, ngidam, sering buang air kecil, pengerasan dan pembesaran payudara, puting susu lebih hitam 2. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang bila diperlakukan, yaitu: - Periksa tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi nafas) - Keadaan muka diperhatikan adanya edema palpebra atau pucat, mata dan konjungtiva dapat pucat. - Pemeriksaan dada diperhatikan suara paru dan bunyi jantung ibu - Pemeriksaan ekstremitas : perhatikan edema dan varises - Pemeriksaan obstetrik : mengukur tinggi fundus uteri, melakukan palpasi dengan manuever Leopold l-IV, mendengarkan bunyi jantung janin (120-160x/menit) - Pemeriksaan penunjang: tes kehamilan menunjukkan HCG (+), pemeriksaan darah: Golongan darah ABO,HB, pemeriksaan lain: kadar glukosa darah protein urin sesuai indikasi. 3. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum melakukan penegakkan diagnostik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan/atau hasil pemeriksaan darah. 4. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum melakukan penatalaksanaan suplementasi dengan tablet besi+asam folat 1x sehari: imunisasi TT (Tetanus Toxoid) apabila pasien memiliki resiko. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum melakukan konseling dan edukasi : memberikan nasihat petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, tanda- tanda bahaya yang perlu diwaspadai: sakit kepala lebih dari biasa, perdarahan pervaginam, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrium), mual dn muntah berlebihan, demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya, minum cukup cairan, peningkatan konsumsi makanan, persiapan persalinan 5. Dokter atau petugas ruangan pemeriksaan umum mempertimbangkan kriteria rujukan: adanya penyakit penyerta lain (DM, jantung, ginjal, epilepsi), anemia berat (Hb <7 gr%), eklampsia, preeklampsia, riwayat SC.
6. Bagan Alir Petugas Petugas
Petugas melakukan menegakkan melakukan pemeriksaan fisik diagnosis anamnesis dan/atau berdasarkan apakah adanya penunjang anamnesis, tanda-tanda pemeriksaan kehamilan fisik, pemeriksaan penujang Petugas Petugas melakukan mempertimbangkan penatalaksanaan kriteria rujukan danyan komprehensif penyakit penyerta
7. Hal – hal yang perlu -
di perhatikan 8. Formulir yang Informed consent Digunakan 9. Unit Terkait 1. Ruangan Poli Umum 2. Ruangan KIA 3. Ruangan UGD 4. Ruangan VK 10 . Rekaman historis perubahan