Anda di halaman 1dari 2

Lampiran I PP No.

5 tahun 2021, Sektor Kesehatan Obat-obatan

Konsep Pengelolaan Keuangan BLU tertuang dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Berikut adalah persyaratan administratif dalam penetapan sebagai BLU terdiri dari:

1. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan


manfaat bagi masyarakat;
2. pola tata kelola;
3. rencana strategis bisnis ;
4. laporan keuangan pokok;
5. standar pelayanan minimal; dan
6. laporan audit terakhir (bila telah diaudit) atau membuat pernyataan bersedia diaudit
secara independen.

Badan Layanan Umum adalah suatu badan usaha pemerintah yang tidak bertujuan mencari
laba, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan memberikan otonomi atau fleksibilitas
manajemen rumah sakit publik, baik milik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bentuk
BLU merupakan alternatif penting dalam menerapkan Otonomi Daerah yang merumuskan
Rumah Sakit Daerah (RSD) sebagai Layanan Teknis Daerah

Pola pengelolaan keuangan badan layanan umum pada instansi Pemerintah Pusat (K/L)
disebut BLU, sedangkan instansi milik pemerintah daerah disebut BLUD.
 instansi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU (PPK BLU) mempunyai berbagai
benefit. Pertama, manajemen BLU mempunyai keleluasaan dalam mengelola keuangannya dan
pendayagunaan pendapatannya. Pendapatan yang diperolehnya, dapat langsung digunakan
tanpa harus terlebih dahulu disetor ke Kas Negara/Kas Daerah.
Sedangkan belanjanya bersifat flexible sesuai dengan ambang batas budgetnya. Hal ini tentu
memberikan dampak positif terhadap layanan, karena manajemen diberi kewenangan untuk
melakukan langkah-langkah yang dapat menjamin keberlangsungan pelayanan serta
mengembangkan strategi pelayanan.
Kedua, manajemen BLU memiliki keleluasaan untuk mengatur SDM, baik dalam hal perekrutan
pegawai maupun dalam penggajian pegawai BLU. Manajemen pada instansi PPK BLU dapat
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan merekrut pegawai sesuai dengan kebutuhan
dan kompetensi yang diinginkan.
Ketiga, BLU mendapatkan fleksibilitas dalam hal optimalisasi aset, pengelolaan kas dan
investasi, serta dikecualikan dari ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah pada umumnya

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan unit kerja atau SKPD pemerintah yang saat ini
banyak statusnya diubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan adanya
perubahan status tersebut, RSUD harus membuktikan kinerjanya setelah ditetapkan
sebagai BLUD.

SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/652/2022 TENTANG

PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN


AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit, puskesmas, klinik, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi darah milik
pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, dan POLRI yang belum menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLU/BLUD), perizinan berusaha dilakukan di luar sistem OSS atau diterbitkan secara
manual oleh instansi pemberi izin sesuai dengan kewenangannya

Kesimpulan:
1. Tidak semua Rumah Sakit Umum Daerah adalah BLU atau BLUD.
2. Pola pengelolaan keuangan badan layanan umum pada instansi Pemerintah Pusat (K/L)
disebut BLU, sedangkan instansi milik pemerintah daerah disebut BLUD;
3. RSUD wajib memenuhi persyaratan administratif dalam penetapan sebagai BLU
4. Terdapat beberapa benefit jika RSUD sudah BLU/BLUD, salah satunya hak dalam
pengelolaan keuangannya tanpa harus disetor ke kas negara/kas daerah terlebih
dahulu.
5. RS milik pemerintah pusat atau daerah yang belum menerapkan PPK BLU/BLUD
perizinan berusaha dilakukan di luar sistem OSS atau diterbitkan secara manual oleh
instansi pemberi izin sesuai dengan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai