RTQ Paudqu
RTQ Paudqu
Informasi tentang pendidikan anak usia dini Al-Qur’an yang disingkat dengan PAUDQU
besutan PD Pontren sebagai lembaga pendidikan formal yang berada dibawah naungan
Kementerian Agama, pengertian, ketentuan pendaftaran izin operasional dan kurikulum
beserta nomor statistik.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, wilujeng siang para
pemirsa layar handphone maupun komputer di segala penjuru dunia, seperti kita ketahui,
dengan keberadaan dari SK Dirjen Pendis nomor 91 tahun 2020 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur’an memuat tentang berbagai hal berkenaan
dengan pendidikan Al-Qur’an.
Salah satu hal yang baru yaitu keberadaan dari PAUDQU yang merupakan singkatan dari
Pendidikan Anak Usia Dini Al-Qur’an.
Secara pengertian, dalam SK Dirjen diatas, yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Al-
Qur’an ysng kemudian disebut dengan Paud al-Qur’an adalah jenis pendidikan keagamaan
Islam jenjang anak usia dini yang bertujuan untuk mengenalkan baca, tulis, tahfidz, dan
mengamalkan kandungan al-Qur’an melalui pembiasaan sehari hari.
Bentuk, Jenjang, Jalur, masa pendidikan dan Jenis Pendidikan PAUD Al-Qur’an
Lembaga Pendidikan Al-Qur’an Anak Usia Dini al-Qur’an diselenggarakan melalui jalur
formal.
Masa pendidikan pada paud al-Qur’an diselenggarkan selama 2 tahun.
Jika melihat ini maka paudqu dapat dibagi menjadi dua jenjang (ini opini pribadi admin
pontren.com).
Kurikulum PAUDQU
Pada dasarnya, kurikulum Puadqu terdiri dari 2 kurikulum.
Adapun kurikulum dimaksud adalah;
Kurikulum inti; dan
Kurilkulum penunjang (pengembangan dan kemandirian).
Adapun kurikulum inti bermuatan materi untuk paudqu adalah mengenalkan baca, tulis,
tahfidz dan mengamalkan kandungan al-Qur’an melalui pembiasaan sehari hari.
Sedangkan untuk kurikulum penunjang yaitu pengembangan dan kemandirian pada
PAUDQU dapat bermuatan materi pembelajaran seperti aqidah, akhlak, praktek ibadah,
sejarah Islam, do’a harian, muatan lokal dan lain lain menyesuikan dengan kebutuhan dan
kemampuan lembaga.
Pengelolaan PAUDQU
Dalam menjalankan dan mengelola lembaga Pendidikan Anak Usia Dini al-Qur’an, dalam
SK Dirjen disebutkan bahwa;
Pengelolaan dilakukan dengan menerapkan manajemen dan prinsip keadilan, kemandirian,
kemitraan dan partisipasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas.
Pengelolaan PAUDQU atas dasar rencana kerja tahunan.
Adapun yang dimaksud dalam Rencana Kerja Tahuna (RKT) Paudqu meliputi;
Standar kompetensi lulusan;
Pembagian tugas pendidik;
Pembagian tugas kependidikan;
Kurikulum PAUDQU;
Kaldik PAUDQU yang berisi seluruh program kegiatan selama satu tahun yang
dirinci tahunan bulanan dan mingguan;
Peraturan akademik PAUDQU;
Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta didik PAUDQU;
Peraturan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana PAUDQU;
Kode etik hubungan sesama warga satuan PAUDQU dan hubungan antar warga
PAUDQu dengan masyarakat; dan
Biaya operasional lainnya.
Kemudian dalam Kemendirjen ditambahkan bawah ketentuan pengelolaan lembaga
pendidikan al-Qur’an (termasuk didalamnya PAUDQU) ditetapkan dengan peraturan lainnya.
Penilaian dilakukan oleh guru (pendidik), satuan pendidikan, lembaga pembina dan
pemerintah.
Dalam hal penilaian oleh guru dilakukan dengan cara berkesinambungan yang bertujuan
untuk pemantauan proses dan kemajuan belajar siswa.
Sedangkan proses penilaian oleh satuan pendidikan, lembaga pembina serta pemerintah
dilakukan dalam rangka melakukan penilaian terhadap capaian kompetensi lulusan.
Bagi siswa PAUDQU yang telah selesai proses pendidikan dan dinyatakan lulus jenjang
PAUDQU diberikan ijazah/syahadah/tanda lulus sesuai dengan syarat dan perundang
undangan.
Kemudian ditambahkan bahwa mengenai pelaksanan penilaian serta penerbitan ijazah
ditetapkan dengan peraturan lainnya.
Pembiayaan PAUDQU
Ada 5 sumber dalam hal pembiayaan pada satuan pendidikan anak usia dini al-Qur’an yaitu;
Penyelenggara;
Pemerintah;
Pemerintah daerah;
Masyarakat dan atau;
Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Dalam hal pembiayaan ini dilakukan pengelolaan yang efektif efisien transparan dan
akuntabel.
Akreditasi PAUDQU
Penutupan PAUDQU
Dalam hal penutupan PAUDQU dilaksanakan atas pertimbangan;
Lembaga tidak aktif melaksanakan KBM selama 2 tahun berturut-turut.
PAUDQU telah berubah menjadi satuan pendidikan lain;
PAUDQU terbukti mengajarkan ajaran yang menyimpang dan atau perilaku yang
mengarah kepada disintegrasi bangsa dan negara.
Apabila PAUDQU terindikasi melakukan kesalahan atau pelanggaran diatas akan terlebih
dahulu dilakukan sanksi adminstratif dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak atau
pejabat yang berwenang.
Pencabutan tanda daftar PAUDQU dilaksanakan setelah verifikasi faktual atas indikasi
sebagai pertimbangan pencabutan tanda daftar PAUDQU yang berasal dari;
Lembaga pembina; dan atau
Pengaduan masyarakat.
Penutup
Itulah informasi tentang pendidikan anak usia dini al-Qur’an yang disingkat dengan
PAUDQU atau PAUD Al-Qur’an mengambil dari SK Dirjen Pendis no 91 tahun 2020
dimana juklak dimaksud digunakan sebagai acuan penyelenggaraan LPQ yang didalamnya
termasuk PAUDQUU pada lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan
masyarakatn yang menyelenggarakan pendidikan al-Qur’an.
4 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
tentang Standar PAUD berdasarkan pada PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI disertai dengan ulasan singkat yang diambilkan dari
penjelasan pada Permendiknas dimaksud. Berikut info yang bisa diambil.
Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan nonformal yang terdiri atas
:
1. Standar tingkat pencapaian perkembangan;
2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
3. Standar isi, proses, dan penilaian; dan
4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Keterangan Singkat
Berikut keterangan singkat dari keempat standar bagi Pendidikan Usia dini dalam
Permendiknas dimaksud.
Salah satu informasinya yaitu keberadaan fungsi rumah tahfidz sebagai lembaga pendidikan
kelanjutan dari TPQ.
Karena selama mencermati juknis Kemenag tentang rumah tahfidz tidak mengatakan bahwa
posisi rumah tahfidz adalah jenjang kelanjutan untuk TPQ atau lembaga yang lainnya.
Apalagi jika kita melihat mengenai usia masuk Rumah Tahfidz dan Taman Pendidikan Al-
Qur’an.
Kenapa ada yang menyimpulkan RTQ merupakan kelanjutan TPQ atau TPA?
Yang mengatakan seperti itu berasumsi bahwa santri yang belajar pada rumah tahfidz harus
atau seharusnya sudah lancar dalam membaca al-Qur’an, sehingga TPQ merupakan lembaga
sebelum lembaga pendidikan menghafal al-Qur’an untuk anak ini.
Setidaknya ada 6 lembaga termasuk didalamnya Rumah Tahfidz Al-Qur’an dan Taman
Pendidikan Al-Qur’an.
Sebagai sarana komparasi atau membandingkan usia kedua lembaga ini akan kami tampilkan
dalam bentuk bagan.
Berikut usia atau umur santri peserta didik pada RTQ dan TPQ.
Adapun perbedaan batasan usia peserta didik pada TPQ dan RTQ yaitu batas maksimal
menjadi santri pada lembaga ini. Untuk TPQ adalah 12 tahun, sedangkan pada RTQ tanpa
ada batasannya.
Sepanjang yang kami ketahui tidak ada persyaratan bahwa santri Rumah Tahfidz
harus menempuh jenjang pendidikan TPQ atau mengharuskan anak fasih dalam
membaca al-Qur’an terlebih dahulu.
Usia masuk santri Rumah Tahfidz adalah umur 7 tahun sama sebagaimana umur
santri TPQ.
Perbedaan terletak pada batasan umur, jika pada TPQ usia santri sampai dengan 12
tahun, sedangkan untuk RTQ tidak ada batasannya.
Demikian informasi mengenai umur peserta didik pada lembaga pendidikan menghafal al-
Qur’an yang memiliki nama resmi (dari Kemenag) Rumah Tahfidz al-Qur’an yang disingkat
dengan RTQ).
PROSEDUR PENDAFTARAN RUMAH TAHFIDZ KE KEMENAG
Informasi tentang urutan dan tata cara alias prosedur mendaftarkan lembaga Rumah Tahfidz
Al-Qur’an (RTQ) ke Kementerian Agama dalam hal ini Kankemenag Kabupaten atau Kota
mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 91 tahun 2020
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al Quran yang ditetapkan di
Jakarta pada tanggal 7 Januari tahun 2020.
Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, ditengah semaraknya rumah
tahfidz di beberapa daerah pada Wilayah Negara Republik Indonesia ini ternyata pengakuan
keberadaan oleh Negara baru pada tanggal 7 Januari 2020.
Keberadaan pengakuan ini dengan dimasukkannya rumah tahfidz Al-Qur’an kedalam rumpun
lembaga Pendidikan Al-Qur’an bersama lembaga lain yang telah terlebih dahulu didalamnya
seperti TKQ, TPQ maupun TQA.
Ada yang masuk dan ada juga yang keluar dalam rumpun kategori LPQ, yang baru masuk
adalah rumah tahfidz itu sendiri dan PAUD Al-Qur’an serta pesantren takhassus tahfidz.
Sedangkan lembaga yang terpental keberadaannya adalah majelis taklim yang mana telah
memiliki ketentuan melalui peraturan menteri agama nomor 29tahun 2019.
Dengan keberadaan pengakuan dari Kementerian Agama terhadap rumah tahfidz selanjutnya
terdapat aturan dan ketentuan untuk rumah tahfidz seperti nomor statistik, masa pembelajaran
dalam hitungan tahun, dan pengkategorian pendidikan Islam nonformal.
Salah satu yang urgen atau penting dalam Kepdirjen Pendis no 91 tahun 2020 adalah
keberadaan tentang proses pendaftaran lembaga, dalam hal ini rumah tahfidz khususnya dan
LPQ pada umumnya.
Berikut adalah langkah urutan atau prosedur pendaftaran Rumah Tahfidz Al-Qur’an di
Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota.
Ada baiknya ketentuan dalam proses perjalanan pendaftaran rumah tahfidz ini diindahkan
oleh para pengelolanya sehingga ketentuan dan prosedural pendaftaran dapat berlangsung
sesuai dangan juknis dan ketentuan yang berlaku.
Pertama, lembaga atau organisasi penyelenggara Rumah Tahfidz Al-Qur’an mengajukan
proposal (sudah ada contohnya dalam juknis) kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten atau Kota dengan melampirkan dokumen persyaratan administrative dan teknis.
Kedua, Kepala Kankemenag Kab/Kota menugaskan kepada Kepala Seksi terkait (PD
Pontren atau Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam atau lainnya) terkait
pembentukan tim verifikasi.
Ketiga, tim verifikasi bertugas,
(1) melakukan verifikasi dokumen dan proposal lembaga Satuan LPQ (dalam hal ini rumah
tahfidz) dan memberikan masukan kepada pemohon jika terdapat kekurangan dokumen
persyaratan
(2) melakukan verifikasi lapangan dan memberikan kelayakan atau tidak.
Keempat, berdasarkan penilaian kelayakan tim verifikasi, kepala Kankemenag menugaskan
kepala seksi yang berkaitan untuk mengadakan rapat pertimbangan pemberian tanda daftar
Rumah tahfidz al-Qur’an (RTQ) yang melibatkan tim verifikasi.
Kelima, kepala seksi melaporkan hasil rapat sebagai pertimbangan kepada kepala
Kankemenag Kab/Kota
Keenam, mengacu kepada hasil rapat pertimbangan, Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten atau kota menetapkan keputusan layak atau tidak untuk Rumah Tahfidz untuk
diberikan tanda daftar sebagai Lembaga Pendidikan Al-Qur’an kategori RTQ.
Tujuh, Kepala Seksi (Kasi) terkait menyampaikan asli keputusan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten atau Kota dan asli piagam terdaftar kepada organisasi calon
penyelenggara dan menyimpan fotocopy atau salinannya.
Begitulah proses dan tata cara pendaftaran rumah tahfidz al-Qur’an yang apabila
mendapatkan persetujuan dari kakankemenag akan mendapatkan SK dan piagam tanda
daftar.
PENGERTIAN RUMAH TAHFIDZ AL QUR’AN RTQ!
Informasi tentang pengertian Rumah Tahfidz al Qur’an mengacu kepada Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam nomor 91 tahun 2020 tentang petunjuk pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan al-qur’an yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2020
oleh Direktur Jenderal Kamaruddin Amin.
Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, sugeng dalu para penggiat
lembaga pendidikan alquran, utamanya pengelola rumah tahfidz al-qur’an, dimana yang
dahulu masih bingung mau daftar kemana dan masuk kategori apa bisa lebih mendapatkan
kejelasan.
Kejelasan ini terwujud dengan keberadaan SK Dirjen Pendis no 91 tahun 2020 tentang
petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan al-qur’an yang didalamnya terdapat RTQ
yaitu singkatan dari Rumah Tahfidz Al Quran.
Dalam juknis ini lembaga rumah tahfidz alquran masuk dalam kategori salah satu dari enam
Lembaga Pendidikan Alquran.
Adapun secara lengkap keenam lembaga LPQ adalah sebagai berikut;
1. Pendidikan Anak Usia Dini al Qur’an, (PAUDQ?);
2. Taman Kanak Kanak Alquran (TKQ);
3. Taman Pendidikan Alquran (TPQ);
4. Taklimul Qur’an Lil Auld (TQA);
5. Rumah Tahfidz al Qur’an (RTQ) dan
6. Pesantren Tahfidz Al Qur’an (PTQ?)
Dengan keberadaan juknis ini dilampirkan pula bagaimana ketentuan nomor statistik rumah
tahfidz.
Terdiri dari 12 digit angka dengan ketentuan sebagai berikut;
3 digit pertama adalah nomor unik jenis pendidikan, RTQ =431
Nomor keempat adalah status lembaga; negeri (1) atau swasta (2)
Nomor ke lima dan ke enam adalah kode provinsi;
Nomor tujuh dan ke delapan adalah kode kabupaten/kota
Nomor ke sembilan sampai dengan ke 12 adalah nomor urut lembaga.
Berikut contoh nomor statistik rumah tahfidz Kabupaten Karanganyar dengan kode 13
provinsi Jawa Tengah kode 33 dengan nomor urut lembaga kelima (5).
431233130005
Itulah informasi mutakhir mengenai Rumah Tahfidz Al Qur’an yang menyeruak kedalam
lembaga Pendidikan Alquran dimana pada kegiatan entry emis sebelumnya tidak ada.
Jika sampean mencermati, sebenarnya dahulu LPQ terdiri dari 4 lembaga yaitu TKQ, TPQ,
TQA dan Majelis Taklim.
Dengen keberadaan SK Dirjen pendis ini maka welcome RTQ ke dalam LPQ dan selamat
jalan majelis taklim dari Lembaga Pendidikan alquran.
KETENTUAN KURIKULUM RUMAH TAHFIDZ AL-QUR’AN
Informasi tentang kurikulum RTQ Rumah Tahfidz Al-Qur’an yang digariskan oleh
Kementerian Agama melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 91
tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al Quran yang
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Januari tahun 2020 yang menjadi acuan pengelola
lembaga Penyelenggara dalam kegiatan belajar mengajar.
Baru pada tahun 2020 ini lembaga rumah tahfidz mendapatkan pengakuan secara resmi dari
Kementerian Agama dengan keberadaan nomor statistik tersendiri (tidak digabung dengan
lembaga lainnya), karena sebelum keberadaan SK Dirjen Pendis no 91 tahun 2020 rumah
tahfidz bukan satuan pendidikan tersendiri (di Kemenag).
Lazimnya diberikan nomor statistik sebagai lembaga TPQ atau madrasah Diniyah
Takmiliyah.
Pada SK Dirjen ini juga memberikan kisi-kisi kurikulum lembaga pendidikan Islam pada
umumnya dan termasuk didalamnya adalah RTQ (Rumah Tahfidz Al-Qur’an).
Yang dimaksud dengan kurikulum pada SK Dirjen Pendis ini adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta tata cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Batasan atau kisi kisi ini hanya bersifat sangat global bahkan begitu globalnya akan sangat
luas jika anda menjabarkan.
Pada Kurikulum LPQ termasuk Rumah Tahfidz terdiri dari 2 buah kurikulum yaitu
kurikulum inti dan kurikulum penunjang (pengembangan dan kemandirian).
Adapun materi pembelajaran inti pada rumah tahfidz ada 3 (tiga) yaitu;
1. Menghafal;
2. Memahami al-Qur’an dan Ulumul Qur’an; dan
3. Mengamalkan kandungan al-Qur’an.
Sedangkan kurikulum penunjang (pengembangan dan kemandirian) bermuatan materi
pembelajaran sebagai berikut;
Materi pembelajaran dapat bermuatan aqidah, akhlak, praktek ibadah, sejarah Islam, do’a
harian, muatan local dan lain lain sesuai dengan kebutuhan.
Materi pembelajaran penunjang sebagaimana dimaksud disesuaikan dengan satuan
pendidikan, jenjang, kompetensi, peserta didik, dan kearifan lokal.
Demikianlah rumusan tentang materi rumah tahfidz al-Qur’an yang dirumuskan oleh
Kementerian Agama yang terdiri dari kurikulum inti dan penunjang dilengkapi keterangan
alakadarnya.
Kesimpulan tentang Penilaian dan Kelulusan Santri LPQ termasuk Rumah tahfidz al-
Qur’an
Mengacu kepada ketentuan diatas yang memiliki 6 poin, hal yang dapat disimpulkan adalah;
Pertama, ketentuan ini juga berlaku untuk lembaga pendidikan al-Qur’an yang lain yaitu
PAUD Al-Qur’an, Taman Kanak-kanak al-Qur’an, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan juga
Taklimul Qur’an Lil Aulad.
Kedua, Dalam hal penilaian oleh guru, dilaksanakan secara kesinambungan dengan tujuan
pemantauan proses dan kemajuan belajar anak didik atau santri lembaga.
Ketiga, Dalam hal penilaian pencapaian kompetensi lulus dilakukan oleh 3 komponen yaitu;
1. Satuan pendidikan;
2. Lembaga pembina; dan
3. pemerintah
Dalam hal ini satuan pendidikan adalah lembaga tempat santri belajar, sedangkan lembaga
pembina untuk RTQ bisa jadi nanti akan didirikan FKRTQ (Forum Komunikasi Rumah
Tahfidz Al-Qur’an) sebagai wadah untuk lembaga RTQ, perihal pemerintah tentunya adalah
Kementerian Agama yang biasa disingkat dengan Kemenag.
Keempat, bagi pengelola lembaga yang hendak melaksanakan kegiatan wisuda santri
nantinya dapat menjadikan ketentuan kelulusan sebagai tolak ukur dapat ikut tidaknya anak
didik dalam wisuda kelulusannya.
Kelima, Ketentuan lebih detail dan mendalam tentang pelaksanaan penilaian dan juga
penerbitan ijazah/syahadah/tanda lulus akan ditetapkan dalam peraturan lainnya,
kemungkinan juga dalam bentuk SK Dirjen oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.