mahasiswa:
31-40 |2 |2
41-50 | 17 | 19
51-60 | 13 | 32
61-70 |9 | 41
71-80 | 24 | 65
81-90 |8 | 73
91-100 |7 | 80
Jumlah | 80 |
Untuk menyajikan data di atas, Anda dapat menggunakan diagram batang atau histogram. Diagram
batang dapat menggambarkan frekuensi dalam bentuk batang tegak dengan sumbu horizontal yang
mewakili rentang kelas dan sumbu vertikal yang mewakili frekuensi kumulatif. Histogram, di sisi lain,
memperluas konsep diagram batang dengan menambahkan lebar batang yang mencerminkan lebar
rentang kelas.
Pada diagram batang atau histogram, sumbu horizontal akan berisi rentang kelas, sedangkan sumbu
vertikal akan menunjukkan frekuensi kumulatif. Anda dapat menambahkan label pada sumbu-sumbu
tersebut agar lebih jelas. Pastikan juga untuk memberikan judul pada diagram untuk menjelaskan
konten datanya.
```
Frekuensi Kumulatif
+-----------------------------------
70 -- |
60 -- | XXXXXXX
| XXXXXXX
+-----------------------------------
```
Harap dicatat bahwa di atas hanya merupakan contoh penyajian visual yang mungkin. Anda dapat
menyesuaikan tata letak dan tampilan grafik sesuai keinginan.
Untuk menghitung standar deviasi dan varians, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
menghitung nilai tengah (midpoint) dari setiap interval berat badan. Kemudian, kita akan menggunakan
rumus-rumus berikut:
1. Standar Deviasi:
2. Varians:
Rumus:
|----------------------|---------------|-----------------|----|------|
| 24-34 |4 | 29 | | |
| 35-45 |6 | 40 | | |
| 46-56 | 10 | 51 | | |
| 57-67 | 20 | 62 | | |
| 68-78 | 10 | 73 | | |
| 79-89 |6 | 84 | | |
| 90-100 |4 | 95 | | |
| TOTAL | 60 | | | |
Sekarang, kita akan mengisi kolom yang kosong dengan perkalian frekuensi (f) dengan nilai tengah (X)
dan perkalian frekuensi dengan nilai tengah kuadrat (X^2):
|----------------------|---------------|-----------------|----|------|
| 24-34 |4 | 29 | 116| 3364 |
| TOTAL | 60 | | | |
Σf = 60
ΣfX = 4160
ΣfX^2 = 249580
Selanjutnya, kita dapat menghitung standar deviasi dan varians menggunakan rumus yang telah
disebutkan sebelumnya:
/ N) - (ΣfX / N)^2]
= √[4159.67 - 69.33^2]
= √[4159.67 - 4804.89]
= √[-645.22] (Dalam kasus ini, hasil negatif menunjukkan ada kesalahan dalam penghitungan
atau penyajian data)
= 4159.67 - 69.33^2
= 4159.67 - 4804.89
= -645.22 (Dalam kasus ini, hasil negatif menunjukkan ada kesalahan dalam penghitungan atau
penyajian data)
Harap dicatat bahwa terdapat kesalahan dalam penghitungan atau penyajian data yang menghasilkan
hasil negatif pada standar deviasi dan varians. Mohon periksa kembali data yang diberikan untuk
memastikan keakuratannya.
Berikut adalah tabel yang berisi informasi kelas XII pada SMA ABC:
```
|------------|---------|--------------|
| XII A | Bahasa | 36 |
| XII B | Bahasa | 36 |
| XII C | Bahasa | 42 |
| XII D | IPA | 45 |
| XII E | IPA | 36 |
| XII F | IPS | 48 |
| XII G | IPS | 42 |
```
Untuk melakukan cluster sampling berdasarkan jurusan, berikut adalah besaran masing-masing sampling
yang dapat mewakili setiap jurusan:
- Jurusan Bahasa:
- Total kelas: 3
- Jurusan IPA:
- Total kelas: 2
- Total kelas: 2
Harap dicatat bahwa besaran sampel dihitung berdasarkan proporsi jumlah siswa dalam masing-masing
kelas terhadap total siswa dalam jurusan yang sesuai.
Hipotesis nol (H0): Tidak ada perbedaan hasil antara percobaan pertama dan percobaan kedua dengan
diterapkannya model X.
Hipotesis alternatif (H1): Ada perbedaan hasil antara percobaan pertama dan percobaan kedua dengan
diterapkannya model X.
Tingkat signifikansi (alpha) yang diberikan adalah 0.05. Karena ini adalah uji dua sisi, kita akan membagi
alpha menjadi dua dan menetapkan alpha/2 = 0.025 sebagai batas bawah dan 1 - alpha/2 = 0.975
sebagai batas atas untuk daerah penolakan.
C. Melakukan Penghitungan:
Dalam kasus ini, kami memiliki dua sampel yang tidak berpasangan, yaitu hasil percobaan pertama dan
kedua. Untuk menguji hipotesis ini, kita dapat menggunakan uji-t independen.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
3. Hitung t-score dengan rumus: t = (mean1 - mean2) / sqrt((sd1^2/n1) + (sd2^2/n2)), di mana mean1
dan mean2 adalah rata-rata dari masing-masing percobaan, sd1 dan sd2 adalah deviasi standar dari
masing-masing percobaan, dan n1 dan n2 adalah ukuran sampel (jumlah mahasiswa) dari masing-
masing percobaan.
5. Tentukan nilai kritis t dengan menggunakan tabel distribusi t-student dengan df dan tingkat
signifikansi alpha/2 (0.025) di kedua ekor.
6. Bandingkan nilai t dengan nilai kritis t. Jika nilai t berada di dalam daerah penolakan, maka kita dapat
menolak hipotesis nol (H0), jika tidak berada di dalam daerah penolakan, maka kita gagal menolak
hipotesis nol.
Jika nilai t berada di dalam daerah penolakan, kita dapat simpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
antara percobaan pertama dan kedua dengan diterapkannya model X. Jika nilai t tidak berada di dalam
daerah penolakan, kita simpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil antara percobaan pertama dan
kedua dengan diterapkannya model X.
Untuk melakukan perhitungan yang tepat, diperlukan data yang lengkap, termasuk ukuran sampel (n1
dan n2) dan deviasi standar (sd1 dan sd2) dari masing-masing percobaan. Mohon berikan data lengkap
tersebut agar saya dapat membantu melakukan perhitungan dan memberikan hasil uji hipotesis yang
akurat.