Prof. Ir. Rudi C Taruminkeng, PhD. Dosen Pengampu : Dr. Siti Darwa Suryani, M.Si
Disusun Oleh:
ILHAM AL BOHARI (1984205028)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2022 KESIMPULAN MATERI SERANGGA DAN LINGKUNGAN NYA
Serangga telah dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal
bahwa serangga merupakan mahluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih ada 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk hidup lain. kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang seperti di padang pasir dan Antarktika Walaupun ukuran badan serangga relatif kecil dibandingkan dengan vertebrata, kuantitasnya yang demikian besar menyebabkan serangga berperan dalam biodiversity (keanekaragaman bentuk hidup) dan dalam siklus energi dalam suatu habitat mikroskopis (seperti Thysanoptera, berbagai macam kutu dll.) sampai yang besar seperti walang kayu, kupu-kupu gajah dsb. Dalam suatu habitat di hutan tropika diperkirakan, dengan hanya memperhitungkan serangga sosial semut, lebah dan rayap), peranannya dalam siklus energi adalah 4 kali.
Serangga memiliki kelamin dan bereproduksi secara seksual jantan atau
jika terdapat hanya pada musim-musim tertentu saja jenis penyengat (Hymenoptera), telur yang tak dibuahi menjadi jantan, memiliki jantan, semua keturunannya betina satu embrio, tapi ada juga yang mengembangkan banyak embrio (polyembryony), Biasanya, serangga bertelur; namun ada pula jenis-jenis telurnya menetas dalam tubuh induk sehingga melahirkan seperti ovipar, Pertumbuhan telur, larva / nimfa, pupa dan stadium dewasa atau dalam kelompok, di dalam atau di atas jaringan tanaman atau yang menjadi sasaran makanan serangga. Embrio di dalam telur berkembang menjadi larva atau nimfa macam metamorfosis atau perkembangan) yang keluar dari telur pada saat perkembangan (instar), yang setiap tahapannya melalui proses pergantian karena setiap meningkatan ukuran tubuh pada satu instar ke instar memerlukan integumen baru yang lebih besar (sama halnya dengan anak bertumbuh memerlukan pakaian yang ukurannya lebih besar)menjadi pupa (pada ulat kup-kupu disebut cocoon. pupa dan nimfa berkembang menjadi serangga dewasa..