Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Dzul khilmi syauqi Ramadhan

Prodi. : Ekonomi syariah 6


Nim. : 2020143290401

Contoh Kasus Leter Of Credit (L/C) Pada PT Pertamina (Persero)


Pengertian L/C
L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen pembayaran internasional yang digunakan
dalam transaksi perdagangan antar negara. L/C adalah surat kredit yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan pembeli (importir), yang berisi jaminan pembayaran kepada eksportir jika
eksportir telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam surat kredit. Dalam transaksi
perdagangan internasional, L/C memberikan jaminan pembayaran yang kuat kepada eksportir
dan meminimalkan risiko pembayaran yang timbul akibat ketidakpercayaan antara pembeli dan
penjual. Dalam hal ini, bank sebagai pihak ketiga yang independen, bertindak sebagai penjamin
pembayaran dan memastikan bahwa uang hanya akan dibayarkan kepada eksportir setelah
dokumen-dokumen yang diperlukan telah dipenuhi.
Dengan menggunakan L/C, pembeli dapat merasa aman bahwa barang akan dikirimkan
sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati, dan eksportir dapat merasa aman bahwa
pembayaran akan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. L/C juga
memberikan manfaat dalam hal kepatuhan terhadap regulasi dan hukum yang berlaku dalam
perdagangan internasional.
Profil perusahaan
PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi nasional Indonesia yang
beroperasi di sektor hulu dan hilir. Pertamina didirikan pada tanggal 10 Desember 1957 dan
memiliki kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 28.000
karyawan dan memiliki bisnis di berbagai sektor, termasuk eksplorasi, produksi, pengolahan,
pemasaran, dan distribusi minyak dan gas bumi.
Sebagai perusahaan minyak dan gas bumi nasional, Pertamina bertanggung jawab untuk
memastikan ketersediaan dan distribusi energi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki fasilitas
produksi minyak dan gas bumi yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Pertamina juga mengelola kilang minyak dan fasilitas
pengolahan gas bumi di Indonesia.Selain itu, Pertamina juga berbisnis dalam sektor energi
terbarukan dan memiliki beberapa proyek energi terbarukan di Indonesia, seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA).
Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa produksi dan distribusi energi dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan. Pertamina telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi dampak
lingkungan dari operasinya dan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi energi dan
penggunaan energi terbarukan di masa depan.
Skema L/C
Berikut adalah skema L/C (Letter of Credit) yang umum digunakan dalam transaksi perdagangan
internasional:

1. Pembeli (importir) dan eksportir (penjual) sepakat untuk menggunakan L/C sebagai instrumen
pembayaran.
2. Pembeli membuka L/C pada bank pembayar (issuing bank) yang menyatakan bahwa pembeli
akan membayar eksportir sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam L/C.
3. Bank pembayar kemudian mengeluarkan L/C kepada eksportir (beneficiary) yang berisi
persyaratan pembayaran, seperti jumlah pembayaran, syarat pengiriman, syarat pembayaran, dan
dokumen-dokumen yang harus diserahkan untuk memperoleh pembayaran.
4. Eksportir kemudian mengirimkan barang dan dokumen-dokumen yang diminta ke bank
eksportir (advising bank) atau bank lain yang ditunjuk sebagai bank penerima (negotiating bank).
5. Bank penerima memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menyerahkannya kepada bank
pembayar untuk mendapatkan pembayaran.
6. Bank pembayar memeriksa dokumen-dokumen dan memastikan bahwa syarat-syarat yang
tercantum dalam L/C telah terpenuhi.
7. Jika dokumen-dokumen lengkap dan persyaratan telah dipenuhi, maka bank pembayar akan
membayar eksportir sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam L/C.
8. Setelah pembayaran dilakukan, bank pembayar akan mengirimkan dokumen-dokumen kepada
pembeli sehingga pembeli dapat mengambil barang di pelabuhan atau bandara tujuan.

Dalam skema L/C, bank bertindak sebagai pihak ketiga yang independen dan memberikan
jaminan pembayaran yang kuat kepada eksportir serta memastikan bahwa pembayaran hanya
dilakukan setelah dokumen-dokumen yang diperlukan telah dipenuhi. Dengan menggunakan
L/C, pembeli dan eksportir dapat melakukan transaksi perdagangan internasional dengan lebih
aman dan terhindar dari risiko pembayaran yang tidak dipenuhi.
Kasus
1. Masalah dokumen: Dokumen yang dibutuhkan untuk memproses L/C tidak lengkap atau
tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam L/C. Solusinya adalah dengan
memperbaiki dokumen yang salah atau tidak lengkap, atau dengan memastikan bahwa
dokumen yang diperlukan telah disiapkan dengan benar sebelum pengiriman.

2. Masalah pengiriman: Barang yang dikirim tidak sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam L/C, seperti keterlambatan pengiriman atau kualitas barang yang
buruk. Solusinya adalah dengan memastikan barang yang dikirim sesuai dengan
persyaratan dalam L/C atau melakukan pengiriman ulang
3. Masalah pembayaran: Terdapat masalah dalam proses pembayaran, seperti penolakan
pembayaran atau keterlambatan pembayaran. Solusinya adalah dengan memastikan
bahwa pembayaran dilakukan sesuai dengan persyaratan dalam L/C atau melakukan
negosiasi kembali dengan pihak bank yang terlibat.

Dalam kasus apapun, penting untuk segera mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan
dampak dan menghindari kerugian yang lebih besar. Solusinya mungkin melibatkan komunikasi
yang lebih baik antara semua pihak yang terlibat, termasuk pihak pembeli, penjual, dan bank.
Solusi
1. Mengoreksi dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai persyaratan: Jika terdapat
masalah dengan dokumen yang dibutuhkan dalam proses L/C, maka perlu dilakukan
pengoreksian pada dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai persyaratan. Sebelum
dokumen dikirimkan, pastikan bahwa dokumen tersebut telah diperiksa dengan teliti dan
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam L/C.

2. Memastikan pengiriman barang sesuai persyaratan: Jika terdapat masalah dengan


pengiriman barang yang tidak sesuai persyaratan, maka perlu dilakukan pengiriman ulang
atau perbaikan pada barang yang dikirimkan. Pastikan bahwa barang yang dikirimkan
telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam L/C sebelum dikirimkan.

3. Menegosiasikan ulang dengan bank: Jika terdapat masalah dengan proses pembayaran,
maka perlu dilakukan negosiasi ulang dengan bank yang terlibat. Dalam hal ini, penting
untuk memastikan bahwa semua persyaratan dalam L/C telah dipenuhi dengan benar
sebelum negosiasi ulang dilakukan.
Penting untuk dingat bahwa penggunaan L/C dalam transaksi perdagangan internasional
memerlukan kehati-hatian dan pemahaman yang baik tentang persyaratan dan prosedur yang
terlibat. Oleh karena itu, sebelum menggunakan L/C, pastikan bahwa semua pihak yang terlibat
telah memahami persyaratan yang diperlukan dan telah melakukan persiapan yang cukup
sebelum melakukan transaksi perdagangan internasiona

Anda mungkin juga menyukai