INDONESIA
KELOMPOK 4 :
Jasa bank adalah kegiatan bank, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan fungsi
bank sebagai lembaga yang memperlancar pembayaran transaksi perdagangan. Fungsi bank sebagai
lembaga yang memperlancar peredaran uang serta fungsi bank yang memberikan jaminan kepada
nasabah-nasabahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan keuntungan kepada
bank, dalam bentuk keuntungan finansial maupun nonfinansial.
B. PENGELOMPOKAN JASA
1. Jasa bank yang berkaitan dengan fungsi bank, misalnya kliring, transfer, inkaso, dsb.
2. Jasa bank yang tidak berkaitan langsung dengan fungsi bank , misalnya asistensi/pelatihan kepada
nasabah
3. Jasa bank yang memberikan keuntungan langsung kepada bank , misalnya pengenaan biaya
transfer, biaya kliring/LLG, dsb.
4. Jasa bank yang tidak memberikan keuntungan langsung kepada bank , misalnya penerimaan
setoran SPP, denda tilang, dsb.
5. Jasa bank yang memberikan keuntungan finansial, misalnya provisi ekspor, bank garansi, wali
amanat, dsb.
6. Jasa bank yang memberikan keuntungan nonfinansial, misalnya transfer gratis untuk nasabah-
nasabah tertentu dan pada periode tertentu, antara lain saat ulang tahun bank, dsb.
ini terjadi selalu diikuti dengan penyerahan barang oleh penjual dan pembayaran oleh
pembeli. Permasalahan yang dihadapi dalam perdagangan dalam negeri adalah pembayaran
tersebut tidak selalu dilakukan secara tunai. Hal ini disebabkan alasan-alasan sebagai
berikut:
Membawa uang tunai dalam jumlah besae adalah sangat tidak efisien, tidak aman, dan
kurang fleksibel
Transaksi perdagangan dapat dilakukan setiap saat, namun tidak setiap saat membawa uang
tunai dalam jumlah besar
Transaksi perdagangan dapat dilakukan tanpa kehadiran penjual dan pembeli bertemu di
suatu tempat, namun dapat dilakukan dengan sarana komunukasi
Pembayaran yang dilakukan pihak pembeli dan melibatkan bank, dapat dilakukan dengan
berbagai cara:
Menerbitkan cek
Menerbitkan Bilyet Giro
Setor dana ke rekening penjual
Transfer dana ke rekening penjual
Penjual dan pembeli memerlukan pihak ketiga yang dapat menjembatani hubungan dagang
antarnegara,syarat-syarat pihak ketiga:
1. Bonafide dan dapat dipercaya
2. Mempunyai jaringan koresponden yang luas di seluruh dunia, 3 macam cara melihat sifat
koresponden tsb :
a. Depository correspondent suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri
dimana bank yang bersangkutan memelihara rekening pada bank luar negeri tersebut.
b. Nondepository correspondent suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri
dimana bank yang disebut pertama tidak memelihara rekening pada bank di luar negeri itu.
c. One Side correspondent suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri tanpa
pemeliharaan suatu rekening.
3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perdagangan internasional
4. Mampu memberikan informasi akurat yang dibutuhkan penjual dan pembeli.
Penjelasan:
1. Penjual/ Eksportir dan pembeli/importir telah terjadi kontrak jual beli (sales contract) untuk
membeli suatu barang.
2. Untuk merealisir kontrak jual beli tersebut, importir menghubungi bank untuk membuka Letter of
Credit (L/C0 dan importir membuat surat permohonan secara tertulis untuk membuka L/C.
3. Bank pembuka L/C (issuing bank) di Indonesia menerbitkan L/C dan mengirimkannya ke bank
diluar negeri yang menjadi korespondennya.
4. Bank penerima L/C (Advising bank) kemudian melakukan penelitian atas aspek-aspek kebenaran
L/C yang diterima.Apabila L/C sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka L/C diteruskan
kepada Beneficiary.
5. Setelah menerima L/C tersebut, eksportir mengirimkan barang kepada importir. Sesuai dengan
kontrak jual beli dan L/C tersebut. Setelah mengirimkan barangnya, eksportir akan melengkapi
dokumen ekspor.
6. Eksportir menyerahkan dokumen ekspor kepada negotiating bank. Jika dokumen tersebut telah
sesuai maka negotiating bank mengambil alih pembayaran kepada eksportir
7. Negotiating bank kemudian membayar kepada eksportir yang disertai dengan catatan bahwa
apabila tagihan tersebut tidak dibayar, bank dapat menagih kembali kepada eksportir (hak regres).
8. Negotiating bank melengkapi dokumen dengan warkat tagihan dan kemudian mengirimkannya ke
Issuing bank untuk ditagihkan pembayarannya.
9. Issuing bank akan melakukan pemeriksaan atas dokumen. Jika belum lengkap maka diberitahukan
kepada negotiating bank, tetapi apabila sudah lengkap maka issuing bank akan melakukan
pembayaran kepada negotiating bank.
10. Issuing bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir damn meminta importir segera
melakukan pembayaran.
11. Setelah dokumen diterima maka importir membayar kepada issuing bank. Pembayaran bisa
dilakukan secara tunai atau dibebankan kepada rekening importir.
b. Open Account cara pembayaran dilakukan oleh buyer setelah menerima tagihan dari seller.
c. Collection (inkaso) cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer setelah buyer menerima
tagihan dar seller.
d. Consigment (konsinyasi) mengekspor barang yang beum terjual. Jadi hanya merupakan titipan
barang oleh eksportir kepada importer
Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
a. Payment (pembayaran) pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank pembayar di luar
negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka L/C di dalam negeri pada saat eksportir menyerahkan
dokumen yang diminta dalam L/C tersebut
b. Negotiation (negoisasi) pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank di luar negeri yang
bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahan dokumn-dokumen dari
ekspportir
Berdasarkan pasal 2 Uniform Custom and Practice For Documentary Credit (UCPDC), dapat
disimpulkan:
a. Surat jaminan yang diberikan oleh suatu bank (opening bank) untuk membayar kepada penjual
(beneficiary) atas permintaan pembeli (aplicant).
b. Bersyarat maksudnya si penjual akan mendapatkan pembayaran jika yang bersangkutan telah
memenuhi persyaratan (term and conditions) dalam L/C.
Di dalam Letter Of Credit terdapat dua hal pokok yang harus dipahami, yaitu:
a. Bank hanya berurusan dengan dokumen-dokumen dan bukan dengan barang. Hal ini berarti
bahwa bank hanya berkewajiban untuk membayar berdasarkan dokumen-dokumen yang secara fisik
sesuai dengan yang diminta di dalam L/C
b. Letter Of Credit merupakan kontrak/perikatan terpisah dan independen dari sale contract. Sales
Contract adalah Kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan transaksi
perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum yang disepakati bersama
E. AKUNTANSI LC (KHUSUS SIGHT LC)
Sight letter of credit adalah L/C yang cara pembayarannya oleh negotiating bank dilakukan pada saat
wesel-wesel ditunjukan oleh beneficiary disertai dokumen-dokumen lain yang disyaratkan dalam
L/C. Pada umumnya Sight L/C ditujukan secara khusus kepada bank-bank koresponden diluar negeri
di mana bank pembuka L/C mempunyai rekening dan bank penerima L/C sekaligus juga bertindak
sebagai paying bank.