Anda di halaman 1dari 33

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan Rahmat serta
hidayah-Nya, Sehingga kami dapat mengerjakan tugas final tes ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan dengan segenap kemampuan dan kesehatan yang kami miliki. Adapun proposal
ini bertema tentang kesenian tradisional dan media intertaiment, untuk lebih spesifiknya kami
melihat pada studi kasus kesenian tradisional kuda lumping yang berjudul Kesenian Kuda
Lumping yang Harus Dilestarikan Melalui Media. Dimana pada proposal ini kami sebagai
penulis menyajikannya dalam bentuk buku yang sederhana dan waktu yang sangat singkat,
sehingga apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam isi buku ini maka mohon dimaklumi
atau mungkin terdapat ketidakjelasan yang sulit untuk anda mengerti kami tidak sungkan untuk
diberi saran maupun kritikan bahkan pertanyaan, karena sebagai manusia ciptaan tuhan tidak
luput dari kesalahan- kesalahan, sebab kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada orang tua yang selalu mendukung kami, dosen kami yaitu bapak Sri
Tunggul yang telah mendidik kami dan teman-teman yang ikut membantu menyelesaikan tugas
ini. Serta kekompakan kami sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa globalisasi merupakan salah satu unsur kuat dan mendasar
terhadap terjadinya perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan tentunya dalam hal ini
kesenian tradisional sebagai salah satu subsistemnya. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian
dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Fenomena mewabahnya seni kuda lumping di berbagai tempat, dengan berbagai ragam dan
coraknya, dapat menjadi indikator bahwa seni budaya yang terkesan penuh magis ini patut
diperhatikan sebagai kesenian asli Indonesia. Satu hal yang harus kita waspadai bahwa Indonesia
masih terus dijajah hingga sekarang dengan masuknya kebudayaan asing yang mencoba
menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan lokal. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus
bangsa bangkitlah bersama untuk mengembalikan kembali kebudayaan yang sejak dahulu ada
dan jangan sampai punah ditelan zaman modern ini. Untuk itu, kepada Pemerintah dan
masyarakat diharapkan agar secara terus-menerus menelurusi kembali kebudayaan apa yang
hingga saat ini hampir tidak terdengar lagi, untuk kemudian dikembangkan dan dilestarikan
kembali nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
BAB II
Pembahasan
Pelestarian Kuda Lumping Melalui Media
Secara garis besar, begitu banyak kesenian serta kebudayaan yang ada di Indonesia diwariskan
secara turun-menurun dari nenek moyang bangsa Indonesia hingga ke generasi saat ini.
Sekarang, kita sebagai penerus bangsa merupakan pewaris dari seni budaya tradisional yang
sudah semestinya menjaga dan memeliharanya dengan baik. Tugas kita adalah mempertahankan
dan mengembangkannya, agar dari hari ke hari tidak pupus dan hilang dari khasanah berkesenian
masyarakat kita.
Hal yang Menarik dari Permasalahan
Malaysia ingin mengakui kebudayaan milik indonesia karena indonesia tidak menghargai atau
tidak dapat mengkomunikasikan dan mempublikasikan kebudayaannya sendiri. Malaysia telah
mengakui beberapa pulau bahkan batik sebagai hak miliknya sebagai kebudayaan mereka maka
kuda lumping yang memiliki ciri yang kuat harus dijaga keberadaannya. Kuda lumping adalah
tarian tradisional yang dimainkan secara ”tidak berpola” oleh rakyat kebanyakan tersebut telah
lahir dan digemari masyarakat, khususnya di Jawa, sejak adanya kerajaan-kerajaan kuno tempo
doeloe. Awalnya, menurut sejarah, seni kuda lumping lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat
juga memiliki kemampuan (kedigdayaan) dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan
elite kerajaan yang memiliki bala tentara. Di samping itu juga sebagai media menghadirkan
hiburan yang murah-meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak. Kini, kesenian kuda
lumping masih menjadi sebuah pertunjukan yang cukup membuat hati para penontonnya
terpikat. Walaupun peninggalan budaya ini keberadaannya mulai bersaing ketat oleh masuknya
budaya dan kesenian asing ke tanah air, tarian tersebut masih memperlihatkan daya tarik yang
tinggi
Kenapa menarik?
Hingga saat ini, kita tidak tahu siapa atau kelompok masyarakat mana yang mencetuskan
(menciptakan) kuda lumping pertama kali. Faktanya, kesenian kuda lumping dijumpai di banyak
daerah dan masing-masing mengakui kesenian ini sebagai salah satu budaya tradisional mereka.
Termasuk, disinyalir beberapa waktu lalu, diakui juga oleh pihak masyarakat Johor di Malaysia
sebagai miliknya di samping Reog Ponorogo. Fenomena mewabahnya seni kuda lumping di
berbagai tempat, dengan berbagai ragam dan coraknya, dapat menjadi indikator bahwa seni
budaya yang terkesan penuh magis ini kembali ”naik daun” sebagai sebuah seni budaya yang
patut diperhatikan sebagai kesenian asli Indonesia.
Unsur-unsur yang membuatnya menarik
Dipecut, Makan Beling dan Semburan Api
Entah hal apa yang bisa membuat para pemainnya ini seperti orang kesurupan. Dilihat dari cara
permainannya, para penari kuda lumping seperti mempunyai kekuatan maha besar, bahkan
terkesan memiliki kekuatan supranatural. Kesenian tari yang menggunakan kuda bohong-
bohongan terbuat dari anyaman bambu serta diiringi oleh musik gamelan seperti; gong, kenong,
kendang dan slompret ini, ternyata mampu membuat para penonton terkesima oleh setiap atraksi-
atraksi penunggan (penari) kuda lumping. Hebatnya, penari kuda lumping tradisional yang asli
umumnya diperankan oleh anak putri yang berpakaian lelaki bak prajurit kerajaan. Saat ini,
pemain kuda lumping lebih banyak dilakoni oleh anak lelaki.
Bunyi sebuah pecutan (cambuk) besar yang sengaja dikenakan para pemain kesenian ini,
menjadi awal permainan dan masuknya kekuatan mistis yang bisa menghilangkan kesadaran si-
pemain. Dengan menaiki kuda dari anyaman bambu tersebut, penunggan kuda yang pergelangan
kakinya diberi kerincingan ini pun mulai berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat hingga
berguling-guling di tanah. Selain melompat-lompat, penari kuda lumping pun melakukan atraksi
lainnya, seperti memakan beling dan mengupas sabut kelapa dengan giginya. Beling (kaca) yang
dimakan adalah bohlam lampu yang biasa sebagai penerang rumah kita. Lahapnya ia memakan
beling seperti layaknya orang kelaparan, tidak meringis kesakitan dan tidak ada darah pada saat
ia menyantap beling-beling tersebut.
Jika dilihat dari keseluruhan permainan kuda lumping, bunyi pecutan yang tiada henti
mendominasi rangkaian atraksi yang ditampilkan. Agaknya, setiap pecutan yang dilakukan oleh
sipenunggang terhadap dirinya sendiri, yang mengenai kaki atau bagian tubuhnya yang lain, akan
memberikan efek magis. Artinya, ketika lecutan anyaman rotan panjang diayunkan dan
mengenai kaki dan tubuhnya, si penari kuda lumping akan merasa semakin kuat, semakin
perkasa, semakin digdaya. Umumnya, dalam kondisi itu, ia kan semakin liar dan kuasa
melakukan hal-hal muskil dan tidak masuk diakal sehat manusia normal.
Semarak dan kemeriahan permainan kuda lumping menjadi lebih lengkap dengan
ditampilkannya atraksi semburan api. Semburan api yang keluar dari mulut para pemain lainnya,
diawali dengan menampung bensin di dalam mulut mereka lalu disemburkan pada sebuah api
yang menyala pada setangkai besi kecil yang ujungnya dibuat sedemikian rupa agar api tidak
mati sebelum dan sesudah bensin itu disemburkan dari mulutnya. Pada permainan kuda lumping,
makna lain yang terkandung adalah warna. Adapun warna yang sangat dominan pada permaian
ini yaitu; merah, putih dan hitam. Warna merah melambangkan sebuah keberanian serta
semangat. Warna putih melambangkan kesucian yang ada didalam hati juga pikiran yang dapat
mereflesikan semua panca indera sehingga dapat dijadikan sebagai panutan warna hitam.
Sebagai sebuah atraksi penuh mistis dan berbahaya, tarian kuda lumping dilakukan di bawah
pengawasan seorang ”pimpinan supranatural”. Biasanya, pimpinan ini adalah seorang yang
memiliki ilmu ghaib yang tinggi yang dapat mengembalikan sang penari kembali ke kesadaran
seperti sedia kala. Dia juga bertanggung-jawab terhadap jalannya atraksi, serta menyembuhkan
sakit yang dialami oleh pemain kuda lumping jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dan
menimbulkan sakit atau luka pada si penari. Oleh karena itu, walaupun dianggap sebagai
permainan rakyat, kuda lumping tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang, tetapi harus di
bawah petunjuk dan pengawasan sang pimpinannya.
BAB III
ANALISIS AWAL
Indonesia harus menggunakan media intertainment untuk memperkenalkan kesenian atau
kebudayaannya selain itu juga sebagai alat untuk menjaga kelestariannya dari ancaman bangsa
lain seperti malaysia yang banyak mengakui kebudayaan indonesia sebagai miliknya. Media
merupakan wadah yang paling efektif untuk memperkenalkan atau mempertontonkan ide atau
suatu kesenian seperti yang dibahas yaitu kesenian tradisional seperti kuda lumping, jadi kuda
lumping tidak hanya dilihat diperkampungan atau dipinggiran jalan tetapi juga dapat disaksikan
sebagai kesenian yang bernilai tinggi dan dapat ditonton masyarakat luas. Beberapa acara
kesenian Tradisional pernah menjadi acara favorit dibeberapa stasiun televisi swasta (Favorit
tentunya berdasarkan rating, menurut data Survey Research Indonesia, salah satu lembaga
pemeringkat acara televisi, akhir Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara
itu ditonton oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara Ketoprak
Humor mengumpulkan rating 9 yang sebelumnya bertengger pada rating 13). Bahkan Ketoprak
Humor yang pernah ditayangkan RCTI tiap Sabtu malam adalah acara favorit. Panasonic Awards
2000. Kesenian tradisional itu memang harus berkompromi dan beradaptasi agar bisa bertahan.
Seperti: Ketoprak Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak Jampi Stres, atau Ketoprak Plesetan relatif
berhasil melakukannya melalui televisi. Namun, selain mendatangkan kemakmuran bagi pemain
dan para anggota, modifikasi yang terlalu jauh bisa disalahartikan. Karena ketoprak yang
sebenarnya. Adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak,
sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema
cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita
legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak
pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti
pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang. Sedangkan
Indosiar adalah salah satu televisi swasta yang peduli dalam pengembangan dan pembudayaan
kesenian tradisional, salah satunya adalah penayangan hiburan wayang kulit. Hiburan ini saat ini
mulai jarang di dapat dinikmati oleh kalangankalangan perkotaan karena jarang ada masyarakat
perkotaan yang menggelar pertunjukan wayang ini. Penayangan wayang kulit di Indosiar setiap
sabtu malam mulai pukul 12.00 wib cukup memberikan sedikit penyegaran masyarakat tentang
kesenian tradisional, dengan lakon-lakon yang disajikan cukup menarik dan penampilan dalang-
dalang yang cukup kreatif dalam penyusunan instrumen gamelan dengan musik modern
membuat pertunjukan lebih menarik. Dengan modifikasi yang dilakukan oleh para dalang baik
mengenai musik dan alur cerita membuat pertujukan wayang yang disiarkan oleh indosiar
menjadi lebih diminati oleh berbagai kalangan, lelucon yang di tampilkan juga cukup menarik,
namun benang merah alur cerita tidak banyak mengalami perubahan. Sehingga wayang kulit
yang merupakan salah satu media komunikasi penyampaian informasi kepada masyarakat dapat
memenuhi misinya. Terobosan yang dilakukan oleh televisi swasta indosiar memang perlu
mendapat dukungan dan dapat dicontoh oleh stasiun-stasiun televisi swasta lain sehingga
kebudayaan bangsa tidak lenyap ditelan oleh perjalanan waktu. Dengan kata lain, keberadaan
kesenian tradisional sekarang harus memperoleh perhatian dan perlakuan yang sungguh-sungguh
agar bisa terus berkembang dan tetap bertahan menjadi bagian dari budaya dan perbendaharaan
hidup masyarakat kita. Memang diakui bahwa kesenian tradisional bisa bertahan sampai kini
karena keunikan intrinsiknya sendiri dan kreativitas luar biasa dari para dalang dan
paguyubannya. Faktor ini terbukti dengan keberadaan kesenian tradisional dan
perkembangannya sejak zaman Kerajaan Kahuripan, Kediri, Majapahit, Demak, Pajang, dan
Mataram hingga sekarang di era global dan digital. Semuanya tidak lepas dari peran media
massa, seperti televisi
Selain itu kuda lumping adalah aset bangsa yang sangat bernilai oleh karena itu kita harus
menjaga keberadaanya dari bangsa lain yang ingin mengakuinya sehingga dapat menjadi salah
satu ciri khas bangsa indonesia selama ini kuda lumping hanya dikenal sebagai hiburan pinggir
jalan dengan nilai seni yang murahan.
BAB III
TEORI KOMUNIKASI MASSA
Teori Ketergantungan Media (Dependency Theory)
Teori ini menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi
kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Teori ini
diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Mereka memperkenalkan model
yang menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media dan sistem sosial
yang besar.
Kaitan tema masalah dengan teori
Karena apabila seseorang telah menyukai suatu program atau tayangan misalnya tentang
kesenian kuda lumping maka dia akan memilih media yang berhubungan dengan kesenian.
Dalam hal ini kami ingin agar masyarakat dapat lebih bergantung untuk memperhatikan atau
menyukai kesenian khususnya kuda lumping hingga menjadi tertarik bahkan bisa menjadi hobi.
Konsisten dengan teori-teori yang menekankan pada pemirsa sebagai penentu media, model ini
memperlihatkan bahwa individu bergantung pada media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk
mencapai tujuannya, tetapi mereka tidak bergantung pada banyak media dengan porsi yang sama
besar. Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal.

· Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya


lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila
anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran
Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di halaman
belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu bahwa tabloid
gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia pikir cek dan ricek itu
hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama sekali tidak peduli berita tentang
artis di dua kolom halaman belakang Kompas.

· Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai
contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung/ percaya pada
koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan
dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang
akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara
atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana
penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media
membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-
besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi
mereka.

Fakta tentang Teori

Melihat sekarang ini masyarakat sangat ketergantungan dengan media apalagi di indonesia rata-
rata menggunakan tv selama 12 jam bahkan sampai 24 jam tiap harinya,(19,7 jam per minggu)
Sekitar 56% dari seluruh penduduk Indonesia yang menikmati listrik dan sering diam di rumah
menghabiskan waktunya untuk menonton TV. Maka dengan melihat fakta itu kita dapat
memanfaatkan hal tersebut dengan program kesenian seperti kuda lumping yang dibuat lebih
modern sehingga dapat sesuai dengan perkembangan dan selera masyarakat. Sebaliknya minat
baca orang indonesia sangat kurang sehingga penggunaan media cetak juga tidak banyak.
bagaimana kondisi minat baca di Indonesia? Dengan berat hati kita katakan, minat baca
masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Itu terlihat dari data yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik (BPS) pada 2006. Bahwa, masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca
sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV (85,9%)
dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%)
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kesenian tradisional adalah budaya yang merupakan medan nyata di mana praktik-praktik,
representasi-representasi, bahasa dan kebiasaan-kebiasaan suatu masyarakat tertentu berpijak.
Budaya juga adalah bentuk-bentuk kontradiktif akal sehat yang sudah mengakar pada dan ikut
membentuk kehidupan sehari-hari. Persoalannya sekarang, apa yang harus dilakukan agar
eksistensi dan masa depan kesenian tradisional itu terjamin dan tidak kehilangan apresiasi
publik?
— Kekayaan kesenian bangsa indonesia sangat menguntungkan dan bermacam-macam ciri
khas dari setiap daerahnya maka sebagai generasi penerus bangsa harus dapat
melestarikannya.
— Khususnya mahasiswa mass communication kami mencoba membuat kesenian kuda
lumping menjadi lebih modern dan tetap pada ciri khasnya untuk tontonan masyarakat
saat ini.
Saran
Saran kami sebagai bangsa yang memiliki banyak kebudayaan kita wajib untuk menjaga dan
melestarikan budaya indonesia. Gunakanlah kreativitas kalian untuk mencapainya jangan sampai
kebudayaan kita direbut oleh bangsa lain.
Indonesia seharusnya lebih meningkatkan minat baca dibanding menghabiskan wakktu untuk
nonton tv seperti tayangan sinetron yang kurang mendidik.
TARIAN ADAT DI INDONESIA | MACAM-MACAM Tarian DAERAH
Indonesia

Macam-Macam Tarian Tradisional Indonesia ini saya tulis dengan tujuan agar saya
khususnya dan teman-teman pada umumnya untuk lebih mengetahui jenis-jenis tarian daerah
yang ada di Indonesia. Karena negara kita yang tercinta ini, Indonesia, mempunyai banyak sekali
tarian-tarian daerah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing tari daerah
mempunyai ciri-ciri dan mempunyai ke-khasan tersendiri dibanding dengan tarian yang lain.

Dengan mempunyai banyak sekali tarian daerah yang tersebar di seluruh nusantara, Indonesia
merupakan negara terkenal dan terbaik karena kaya akan budaya, kaya akan kesenian dan kaya
akan tari-tarian tradisional.

Dibawah ini teman-teman bisa melihat berbagai jenis tarian daerah nusantara atau Tarian
Tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia.

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh
keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah
Aceh.
Tari Seudati

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis.
Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

Tari Saman Meuseukat

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati.
Tari legong Bali

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala
tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari Kecak

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati.

Tari Andun

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian
adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Bidadari Teminang Anak

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.

Tari Topeng

Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

Tari Yopong

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya
dengan tari Melayu.
Tari Sekapur Sirih

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah
Jambi.

Tari Selampir

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang
raja karena cintanya ditolak.
Tari Topeng Kuncaran

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan
memukau.

Tari Merak

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan
menawan.
Tari Serimpi

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa).
Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

Tari Blambangan Cakil

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan
pada waktu menyambut para tamu.
Tari Remong

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan
dan kegagahan.

Reog Ponorogo

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari
berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
Tari Monong

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.

Tari Zapin Tembung

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan
untaian bunga.
Tari Baksa Kembang

Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan
wanita di persandingkan.

Tari Radab Rahayu

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai
Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Tambun dan Bungai

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di
pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.

Tari Gong

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang
gadis.
Tari perang

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran
budi dan susila rakyat Lampung.

Tari Jangget

Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan
tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Malinting

14. Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.

Tari Lenso

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
Tari Cakalele

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.

Tari Perang Maluku

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan
kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini
juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga
raja.
Tari Mpaa Lenggogo

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan
rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat
keluar dari dalam batu itu.

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan
senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.

Tari Perang Nusa Tenggara Timur

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat
serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam
hidupnya.
Tari Gareng Lameng

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi
korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.

Tari Perang Papua

29. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut
para tamu yang dihormati.
Tari Selamat Datang

Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang meninggal karena
kecelakaan.

20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.

Tari Tandak

Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.
Tari Joged Lambak

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil
mengikuti alunan lagu.

Tari Kipas

Tari Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan


badannya sangat luwes.
Tari Bosara

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu
agung.

Tari Lumense

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah
dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini
berasal dari Buton.

Tari Balumpa
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk
padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan.


Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

Tari Maengket

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

Tari Polopalo

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat
dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya
bersukaria bersama-sama.
Tari Piring Minangkabau

Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria
melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.

Tari Payung

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran
adat.
Tari Tanggai

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di
Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.

Tari Putri Bekhusek

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan
pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Serampang Dua Belas

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan
ditarikan dalam suasana khusuk.

Tari Tor Tor

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut.
Tari Serimpi Sangu Pati

Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah
gemulai.

Tari Bedaya

Anda mungkin juga menyukai