Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOLOGI DALAM PELAYANAN

KEBIDANAN

OLEH

KELOMPOK 5

KELAS A S1 ALIH JENJANG

1. DEWI NOVITASARI
2. DEWI SARTIKA
3. DEWINGGA LUTFIAH A.
4. DIAN ANGGITA SARI
5. DINDA HANDAYANI
6. DITTA OKTAVIANI HELILIANTI
7. DWI MAYANG SARI
8. DWI PURNAMA SARI
9. EKA AGUSTINA
10. EKA OKTAVIA ASWANI
11. EKA RINI PUSPITA SARI

DOSEN MATA KULIAH : SITI MUAWANAH, S.S.T.,M.Keb.


TUGAS 2

PROSES FARMAKOKINETIKA OBAT

1. Ketika obat masuk ke dalam tubuh maka terjadi proses penyerapan atau
Absorpsi di lambung serta beberapa lainnya di usus dua belas jari.
2. Kemudian setelah terjadi penyerapan maka obat akan tersebar ke seluruh
jaringan tubuh melalui darah yang disebut dengan proses Distribusi
3. Selanjutnya partikel - partikel obat akan di metabolisme dalam organ – organ
tertentu terutama hati yang akan diubah oleh enzim-enzim dimana proses ini
disebut proses Metabolisme / Biotransformasi
4. Terakhir setelah di metabolisme sisa atau hasil metabolisme ini akan
dikeluarkan dari tubuh dengan proses Ekskresi melalui urine atau keringat.
1. Bagaimana kerja obat dalam interaksi obat vs enzim ?
Jawab : Kerja obat dalam interaksi dengan enzim adalah dengan
melakukan penyerapan. Baik penyerapan oleh makanan maupun
obat lainnya.
2. Sebutkan contoh peristiwa terjadinya interaksi pada penyebab interaksi
pada proses absorpsi ?
Jawab :
a. Obat dapat meningkatkan penyerapan obat lain sehingga efek
terapi lebih cepat. Contoh: Metoclopramide + Paracetamol:
kecepatan penyerapan Paracetamol meningkat.
b. Obat memberikan efek saling mendukung jika diberikan
bersamaan. Contoh: Antibiotik Sulfametoksazol + Trimethoprim.
Kombinasi antibiotik ini bermanfaat dalam mengatasi infeksi
saluran kemih.
c. Obat dapat mengurangi kadar dan efektivitas obat lain. Contoh:
Rifampicin + Kontrasepsi oral: Rifampicin mengurangi
efektivitas kontrasepsi oral yang mengandung Ethynil estradiol
dan Norethindrone.
d. Obat yang memberikan efek berlawanan jika diberikan
bersamaan. Contoh: Vitamin K + Antikoagulan: Vitamin K dapat
mengurangi efek Warfarin.
3. Apa faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan pasien terhadap interaksi
obat ?
Jawab : a. pasien lanjut usia
b. pasien yg minum lebih dari satu macam obat
c. pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati
d. pesien dengan penyakit akut
e. pasien dengan penyakit yang tidak stabil
f. pasien yang memiliki karakteristik metabolisme tertentu
g. pasien yg dirawat oleh lebih dari satu dokter
4. Apa yang dimaksud dengan reaksi hipersensitivitas ?
Jawab : reaksi yang terjadi jika pasien atau pengkonsumsi obat
mengalami alergi pada obat tersebut.
5. Sebutkan dan jelaskan 2 macam reaksi simpangan terhadap obat !
Jawab :
a. Reaksi tipe A adalah reaksi simpangan obat yang bisa diprediksi,
reaksi yang bisa diprediksi merupakan sekitar 80% dari reaksi
simpangan obat, terjadi akibat efek samping farmakologis obat,
biasanya bergantung pada dosis obat dan terjadi pada semua
individu yang tidak memiliki bakat alergi.
Contoh klinis dalam praktek :
- Rasa mengantuk atau mulut kering akibat golongan antihistamin
- Bercak putih di lidah dan rongga mulut akibat pemakaian
antibiotika
- Hepatotoksisitas akibat pemakaian methotrexate
- Kejang akibat pemakaian theophylline bersama erythromycin
- Kejang akibat pemakaian lidocaine dengan dosis berlebihan
b. Reaksi B merupakan reaksi hipersensitivitas yang tidak dapat
diprediksi dan tidak bergantung pada dosis. Reaksi
hipersensitivitas ini menyebabkan timbulnya gejala atau tanda
pada dosis yang bisa ditoleransi oleh orang normal.
Contoh klinis dalam praktek :
- Telinga mendenging setelah pemakaian aspirin dosis kecil
- Anemia hemolitik pada penderita defisiensi G6PD yang
mendapatkan terapi primaquin
- Reaksi anaflaktoid akibat penggunaan media radiokontras
- Reaksi simpangan obat melalui mekanisme imonologis

Anda mungkin juga menyukai