Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
HASILYANG DICAPAI
Medan, diperoleh data tentang meningkatkan hasil belajar siswa yang dilihat dari
menggunakan 2 siklus karena hasil belajar yang menjadi kriteria ketuntasan belajar
siswa secara individu maupun klasikal sudah terpenuhi pada 2 siklus yaitu
pelaksanaan observasi dan tes, maka diperoleh aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
Siklus I
1. Pelaksanaan
IKIP Al-Washliyah Medan merupakan pengambilan sampel dari kelas XI dan terdiri
dari 30 orang siswa. Pembelajaran pada siklus I dilakukan 3 pertemuan yakni pada
juli 2016, pertemuan II dilakukan pada tanggal 29 juli 2016, dan pertemuan III
dilakukan pada tanggal 30 juli 2016. Meteri yang disampaikan merupakan materi
27
statistika
siswa
Peneliti membagi kelompok yang terdiri dari 4 orang setiap kelompoknya secara
heterogen
Kegiatan siswa yang sedang berlangsung di amati oleh observer dengan mengisi
Tes siklus I dilakukan setelah pembelajaran pada siklus I selesai yaitu pada
mengisi lembar observasi yang telah dibuat untuk mengetahui keaktifan belajar
pada siklus I, maka diperoleh hasil observasi aktivitas siswa sebagai berikut:
TABEL I
Aktivitas siswa
Pertemuan
Bertanya Menjawab Berpendapat
I 3 2 3
II 5 6 4
III 7 8 5
Dari data di atas maka akan diperoleh hasil aktivitas siswa dengan Hasil
lembar observasi siswa dan diambil dari data yang telah dianalisis dengan
Bertanya
29
3
= ×100 %=1 0 %
30
Menjawab
2
Persentase siswa= ×100 %=6,67 %
30
Berpendapat
3
Persentase siswa= ×100 %=10 %
30
Untuk Pertemuan II dan III, dihitung dengan cara yang sama maka akan
diperoleh hasil aktivitas siswa pada Siklus I dan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
30
TABEL II
Berpendapat 3 10 %
Bertanya 5 16,67%
Pertemuan II
Berpendapat 4 13,33%
Bertanya 7 23,33 %
Pertemuan
Berpendapat 5 16,67 %
Berdasarkan Tabel III, terlihat bahwa adanya kegiatan yang dilakukan pada
Pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu 23 juli 2016 selama 2 jam pelajaran yaitu
Memahami cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data, serta
yang berlangsung tidak begitu banyak siswa yang aktif dalam bertanya,
31
adalah 8,89 %
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Jum’at 29 juli 2016 selama 2 jam pelajaran
Menentukan data terbesar, terkecil, median, rata-rata modus dari data tunggal
maupundata kelompok. Pada pertemuan ini siswa mulai tanggap dalam berbagai
bentuk permasalahan yang diberikan sehingga siswa mulai aktif dalam bertanya,
II adalah 16,67 %.
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu 30 juli 2016 selama 2 jam pelajaran
semi antar-kuartil untuk data tunggal. Pada pertemuan ini siswa tanggap dalam
Tes hasil belajar siswa siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2015.
Tes dilakukan selama 20 menit terakhir pada jam pelajaran II dari pembelajaran
matematika yaitu pada jam pelajaran ke 6.Tes dilaksanakan oleh 28 siswa kelas XI
MA Lab IKIP Al-Washliyah Medan. Hasil belajar siswa pada tes siklus I
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Tes siklus I tersebut disajikan dalam
bentuk Essay dengan banyak soal 5 buah. Dengan demikian akan diperoleh skor
ideal 100, maka rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 61, 53 dengan
TABEL III
Statistik Skore
Banyak Siswa 30
Skor Maksimum 85
Skor Minimum 45
Rata-rata 61.83
Modus 60
Median 60
Range 5
Simpangan Baku 14.02
Varians 196.64
33
Pada saat proses pemeriksaan uji tes siswa selesai, peneliti memperoleh data
bahwa seluruh siswa mengikuti tes sebanyak 28 siswa (y) dan memperoleh hasil
ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 16 siswa (x) dan 12 siswa lainnya tidak
tuntas, data analisis dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa secara klasikal dikatakan berhasil ataupun tidak berhasil dapat
x
P= x 100%
y
19
= ×100%=0,6333×100%=63,33%
30
belajar siswa kelas XI MA Lab IKIP Al-Washliyah Medan yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
TABEL IV
Maka diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal adalah 62,33 %. Ini berarti
4. Refleksi
melakukan tahap selanjutnya yaitu refleksi dimana pada tahap ini peneliti akan
melihat hasilbelajar siswa yang telah diperoleh dari hasil tes yang dilakukan.Dari tes
siklus I yang dilakukan terdapat skor paling rendah yaitu 40 sementara skor yang
diperoleh siswa paling tinggi adalah 85. Siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak
16 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa, rata-rata yang diperoleh
seluruh siswa sebesar 61, 53 dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 57, 14 % yang tergolong pada siswa belum tuntas dalam belajar. Dengan
demikian terlihat bahwa banyaknya siswa yang tuntas lebih dari setengah siswa yang
tidak tuntas dengan persentase klasikal aktivitas siswa sebesar 17, 05 % yang
Jika dilihat dari kegiatan belajar yang dilakukan pada proses pembelajaran
di didalam kelas, guru cendrung menyampaikan materi dengan metode ceramah dan
melakukan diskusi STAD. Sebagian siswa terlihat tidak aktif dalam pembelajaran
sehingga apa yang disampaikan kurang tersalurkan kepada siswa yang lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara guru dan siswa kurang,
cendrung hanya memberikan materi saja sehingga sulit buat siswa untuk melakukan
menelaah setiap soal yang disajikan. Siswa cendrung menjawab dengan langsung
pertanyaan tersebut tanpa melihat urutan atau bentuk dalam kehidupan yang nyata,
siswa belum mampu mengaitkan soal dalam kehidupan yang nyata, terlihat siswa
yang kurang berinteraksi sehingga banyak siswa yang bekerja kelompok dalam
5. Keputusan
melanjutkan tindakan pada siklus kedua. Dalam pembelajaran siklus II guru perlu
Siswa perlu tahu manfaat dilakukannya pembelajaran tersebut, siswa yang malas
materi selanjutnya. Siswa tidak dituntut untuk menguasai materi seutuhnya tapi
warna,perekat sehingga membuat siswa lebih muda memahami materi yang akan
Metode ceramah merupakan metode yang sering digunakan oleh setiap guru, tapi
pada dasarnya metode tersebut akan membuat siswa terlihat pasif karena
kurangnya interaksi yang terjalin antara siswa dan guru. Pada tahap berikutnya
akan dilakukan sedikit berceramah tetapi lebih banyak bertanya kepada siswa
kepada guru dalam memahami materi yang disampaikan, dan lebih banyak
Materi yang akan disajikan pada tahap berikutnya merupakan materi yang lebih
mendalam dari siklus I sehingga penalaran perlu ditekankan kepada siswa agar
Siklus II
refleksi dan keputusan pada siklus I.Pada siklus II peneliti melanjutkan penelitian
dari siklus I dikarenakan hasil belajar siswa belum memenuhi syarat yang
diinginkan. Sehingga siklus II juga merupakan hasil pelaksanaan observasi dan tes,
maka diperoleh aktivitas siswa dan hasil belajar siswa berturut-turut sebagai berikut:
1. Pelaksanaan
terdiri dari 28 orang siswa. Meteri yang disampaikan merupakan meteri yang
pesan kepada siswa dan siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang aktif dan
Tes siklus II dilakukan setelah pembelajaran pada siklus II selesai yaitu pada
pertemuan ke-3.
mengisi lembar observasi yang telah dibuat untuk mengetahui keaktifan belajar
aktivitas belajar dari siklus II. Maka, setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II,
TABEL V
Aktivitas siswa
Pertemuan
Bertanya Menjawab Berpendapat
I 9 8 6
II 11 9 8
III 12 10 9
Dengan cara yang sama pada siklus I maka akan diperoleh hasil aktivitas
siswa dengan Hasil lembar observasi siswa dan diambil dari data yang telah
Bertanya
9
= ×100 % = 30 %
30
Menjawab
8
Persentase siswa = ×100 % = 26,67 %
30
40
Berpendapat
6
Persentase siswa = ×100 % = 20 %
30
Untuk Pertemuan II, dihitung dengan cara yang sama maka akan diperoleh
hasil aktivitas siswa pada Siklus II dan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
TABEL VI
Berpendapat 6 20 %
Bertanya 11 36,67%
Pertemuan II
Berpendapat 8 26,67 %
Bertanya 12 40 %
Pertemuan
Berpendapat 9 30 %
Berdasarkan Tabel VII, terlihat bahwa adanya kegiatan yang dilakukan pada
Pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu, 23 juli 2016 selama 2 jam pelajaran
Menentukan cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data, serta
adalah 23,96 %.
Pertemuan II dilaksanakan pada hari jum’at 29 juli 2016 selama 2 jam pelajaran
Menentukan data terbesar, terkecil, median, rata-rata dari data tunggal maupun
data berkelompok. Pada pertemuan ini siswa sudah bisa dalam menggunakan
Pertemuan III dilaksanakan pada hari 30 juli 2016, selama 2 jam pelajaran yaitu
kuartil (kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga), rataan kuartil, rataan tiga,
untuk data tunggal dan pemberian tes siklus II. Dengan Persentase Klasikal
Ketuntasan Siswa pada siklus III yaitu 28,47 % dan berdasarkan kriteria yang
Tes hasil belajar siswa siklus II dilaksanakan pada hari senin, 13April 2015.
Tes dilakukan selama 20 menit pada jam pelajaran ke -2, setelah penyajian
materinilai trigonometri dari sudut khusus. Tes dilaksanakan oleh 30 siswa kelas XI
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Tes siklus II tersebut disajikan dalam
bentuk essay dengan banyak soal 5 buah. Dengan demikian akan diperoleh skor ideal
100, maka rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 72,16 dengan simpangan
baku 13, 07
43
Tabel VII
Statistik Skore
Banyak Siswa 30
Skor Maksimum 90
Skor Minimum 45
Rata-rata 72, 16
Modus 70
Median 70
Range 5
Simpangan Baku 13.07
Varians 170.87
Pada saat uji tes pemahaman siswa selesai, peneliti memperoleh data bahwa
seluruh siswa mengikuti tes sebanyak 28 siswa (y) dan memperoleh hasil ketuntasan
belajar secara klasikal sebanyak 25 siswa dan 5 siswa lainnya tidak tuntas. Untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal dikatakan berhasil ataupun tidak
x
P= x 100%
y
25
= ×100%= 0,8333×100% = 83,33 %
30
ketuntasan belajar siswa kelas X yang dapat dilihat pada tabel berikut:
44
TABEL VIII
Maka diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal adalah 83,33 %.Ini berarti
siswa.
4. Refleksi
akan melakukan tahap yang sama pada siklus I yaitu refleksi dimana tahap ini
peneliti akan memeriksa uji tes hasil belajar siswa. Setelah melalui proses
pelaksanaan dan pengamatan, peneliti akan melihat hasil pemahaman siswa yang
telah diperoleh dari hasil tes yang dilakukan. Dari tes siklus II yang dilakukan
terdapat skor paling rendah yaitu 60 sementara skor yang diperoleh siswa paling
tinggi adalah 100. Siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 26 siswa sedangkan
yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa, rata-rata yang diperoleh seluruh siswa sebesar
82, 18 dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 92, 80 % yang
45
tergolong pada siswa sudah tuntas dalam belajar. Dengan demikian terlihat bahwa
banyaknya siswa yang sudah tuntas dalam belajar dengan persentase klasikal
aktivitas siswa sebesar 28, 47 % dan terlihat peningkatan aktivitas siswa di siklus
STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa serta ketuntasan
II,. Maka, memberikan hasil yang sangat memuaskan sehingga hasil belajar siswa
Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara guru, siswa dengan siswa
sudah terjalin dengan baik, siswa lebih bersemangat dalam menerima materi yang
bertanggung jawab dan aktif sehingga siswa dapat dengan sendirinya menemukan
telah dilaksanakan maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang
dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu dengan memberikan tes siklus II kepada
siswa.
46
5. Keputusan
Menimbang bahwa aktivitas siswa pada siklus II, khususnya pada beberapa
ketuntasan klasikal telah mencapai 83,33 %, maka diputuskan untuk tidak melanjut
ke siklus berikut.
B. Pembahasan Penelitian
adanya peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar siswa dan persentase
ketuntasan belajar siswa. Hasil tes dan persentase ketuntasan belajar siswa dapat
TABEL IX
Keterangan
Siklus Hasil Tes Siswa Persentase Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas Belajar Siswa
I 19 11 63,33%
II 25 5 83,33%
47
Dengan melihat tabel hasil tes dan ketuntasan belajar siswa dapat diketahui
Pada Siklus I yang diikuti oleh 30 siswa dalam uji tes hasil belajar siswa
dinyatakan bahwa siswa yang lulus berdasarkan hasil tes yaitu 19 siswa dan 11 siswa
ditetapkan oleh peneliti serta beberapa kendala lainnya dalam proses pembelajaran
yang masih terjadi, maka peneliti melakukan kegiatan siklus II dan dari data yang
sama diperoleh hasil bahwa 25 siswa dinyatakan tuntas dan 5 siswa yang tidak tuntas
sedangkan persentase yang diperoleh adalah 83,33 % . Pada siklus ini terjadi
peningkatan hasil belajar dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara
atas, maka penelitian ini dihentikan karena telah mencapai kriteria ketuntasan yang
TABEL X
Siklus I Siklus II
I II III I II III
Bertanya 5 7 6 8 9 12
Menjawab 5 6 4 6 7 10
Berpendapat 7 8 5 6 8 9
meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI MA Lab IKIP Al-Washliyah Medan juga
dipengaruhi oleh aktivitas siswa. Meningkatnya hasil belajar sejalan dengan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi persegi panjang dengan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasil tes siklus I, diperoleh dari 30 siswa
hanya 8 oarang yang hasil belajarnya tuntas (26,67%) ini belum mencapai ketuntasan
dan nilai rata-ratanya 62,33. Sedangkan setelah dilakukan perbaikan dari siklus I ke
49
siklus II, dari 30 siswa diperoleh 25 siswa yang mencapai hasil ketuntasan klasikal
(83,33%) dan 5 siswa belum mencapai ketuntasan klasikal (6,67%) dengan nilai rata-
rata 72,16
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa mulai dari siklus I sampai dengan
siklus II disebabkan karena adanya pembelajaran yang dapat menarik perhatian serta
minat siswa dalam belajar matematika. Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe
teknik-teknik khusus. Hal ini harus dikuasai oleh seorang guru, terutama guru
matematika. Selain dapat mengarahkan kegiatan belajar mengajar terhadap tata cara
belajar, mempunyai minat yang besar terhadap pembelajaran, sehingga dengan itu
Berikut data-data yang aktivitas dan hasil diperoleh dari mulai tes awal, siklus
TABEL XI
KEBERHASILAN TINDAKAN
KRITERIA SISWA
TAHAPAN PERSENTASE
Tuntas Tidak Tuntas
Siklus I 19 11 26,67%
Siklus II 25 5 83,33%
50
Pada siklus I persentase siswa yang melakukan aktivitas sebesar 17,05% jika
dibandingkan dengan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka ternyata rataan siswa
yang melakukan aktivitas berada pada kriteria kurang aktif. Sedangkan pada siklus
II, rataan skor aktivitas siswa meningkat menjadi 30,37%. Jika dibandingkan dengan
kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka ternyata rataan siswa yang melakukan
aktivitas sebesar 92,08% berada pada kriteria sangat aktif. Peningkatan aktivitas
siswa pada setiap indikator aspek aktivitas siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
pelajaran matematika khususnya pada materi persegi panjang. Dengan rincian dari
demgam meningkatnya aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II membuat kondisi
aktivitas siswa yang rendah pada siklus I menjadi tinggi di siklus II.
metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik pelajaran tersebut.
Dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat maka materi pelajaran yang
disampaikan dapat dengan mudah di mengerti oleh siswa dan diharapkan terjadi
proses belajar mengajar yang optimal. Sebagai salah satu alternatif model yang
Dari data diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa secara klasikal siswa telah
mencapai ketuntasan belajar dan dari observasi aktivitas belajar siswa juga
mengalami peningkatan. Karena adanya peningkatan yang dapat dilihat dari data-
Achievement Division (STAD) selama ini proses belajar mengajar, ada kelemahan
yang peneliti temukan yakni waktu yang kurang lama. Peneliti membutuhkan waktu
yang banyak dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
belajar siswa dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif ini, juga dapat
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dan sesuai
B. Saran
mengajar dikelas.
3. Kepada siswa diharapkan dapat saling terbinanya sikap belajar yang aktif dan
4. Untuk sekolah, semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu
DAFTAR PUSTAKA
http//komunikasimatematik/arcnawa
Rineka Cipta.
Aksara