Anda di halaman 1dari 2

Syarat:

1. Tinggal pisah total dari orangtua dalam kondisi apapun;


2. Tidak mengizinkan ibu mapun ayah/orangtua ikut campur dan ikut mengatur rumah
tangga kami dalam bentuk apapun;
3. Tidak tinggal di rumah mertua di jl. Merta Agung, Gg. Shangrilla, no. 11, Kerobokan, Kuta
Utara, Badung;
4. Membeli rumah di Denpasar atas nama istri;
5. Menghormati dan menghargai istri selayaknya posisinya sebagai istri dan ibu dari anak-
anaknya;
6. Menghormati dan menghargai pemikiran, barang, dan kepemilikan apapun dari istri
serta anak-anak.
7. Wajib menepati seluruh janjinya kepada istri dan anak-anak, tidak boleh ingkar janji
dengan alasan apapun;
8. Tidak akan pernah lagi mengusir istri dari rumah dengan alasan apapun;
9. Tidak akan lagi berdusta kepada istri, jujur dalam berkata-kata dan berperilaku dalam
kondisi dan waktu apapun;
10. Tidak akan mengerjai istri, berkomunikasi terbuka;
11. Terbuka dalam segala aspek rumahtangga, termasuk terbuka dalam hal keuangan;
12. Tidak akan lagi melakukan tindakan kekerasan dalam rumahtangga dalam bentuk fisik
mapun psikis/emosional baik kepada istri, mapun anak-anak;
13. Tidak akan pernah lagi memukul, menendang, mencekik, dan tindakan kekerasan pada
anak lainnya dengan alasan apapun;
14. Tidak akan melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan anak-anak,
diantaranya seperti mengajak anak mengendarai motor tanpa helm, mengendarai
motor bonceng 4, mengendarai mobil tanpa menggunakan sabuk pengaman, melanggar
rambu-rambu lalu lintas, berbagai kegiatan-kegiatan olahraga yang tidak sesuai umur
dan peruntukannya dengan anak, serta kegiatan membahayakan lainnya;
15. Mengikuti saran psikolog anak dari KPPA terkait penanganan konflik suami dengan
anaknya atas nama Putu Gaura Purnima;
16. Mengutamakan kesejahteraan anak-anak dalam hal material maupun psikis/emosional;
17. Tidak memaksakan kehendaknya atas istri dan anak-anaknya dalam hal apapun;
18. Wajib memenuhi tanggungjawab nya dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
dan papan bagi istri dan anak-anak.
19. Wajib menanggung sepenuhnya biaya pendidikan formal dan pendidikan non formal
bagi anak-anak sampai mereka tamat jenjang kuliah;
20. Wajib membiayai kebutuhan berobat, berobat jalan, berobat rawat inap, berbagai
tindakan kesehatan seperti operasi, biaya obat-obatan, biaya alat bantu kesehatan,
biaya terapi fisik maupun psikis, biaya rumah sakit, serta biaya dokter umum dan
spesialis bagi anak-anak hingga mereka mandiri secara finansial, dan tetap memberikan
bantuan bahkan ketika anak dewasa ketika mereka mengalami kesulitan dalam hal
tersebut diatas;
21. Wajib membiayai kebutuhan berobat untuk istri, berobat jalan, berobat rawat inap,
berbagai tindakan kesehatan seperti operasi, biaya obat-obatan, biaya alat bantu
kesehatan, biaya terapi fisik maupun psikis, biaya rumah sakit, serta biaya dokter bagi
istri.
22. Menandatangani perjanjian pernikahan.
23. Menanggung biaya notaris untuk perjanjian pernikahan.

Jika syarat-syarat di atas tidak dipenuhi, maka:

1. Pengabulan seluruh tuntutan dari berkas gugatan cerai yang sudah dilayangkan ke pengadilan.
2. Menanggung seluruh biaya pengacara, biaya sidang, biaya mediasi, dan biaya lainnya yang
timbul akibat proses hukum maupun persidangan dari eksekusi pelanggaran terhadap akta
perdamaian.

Perjanjian pernikahan:

1. Segala harta benda yang didapatkan selama pernikahan sampai surat perjanjian pernikahan ini
dibuat dibagi 2 sama rata;
2. Segala hutang piutang yang dimiliki selama pernikahan sampai surat perjanjian ini dibuat
menjadi tanggungan masing-masing pemilik hutang;
3. Segala hutang piutang yang dimiliki setelah surat perjanjian pernikahan ini ditandatangani
menjadi tanggungan masing-masing pihak;
4. Segala harta benda yang didapatkan setelah masa perjanjian pernikahan ini menjadi milik
masing-masing pribadi, tidak boleh dan tidak bisa dituntut maupun digugat kepemilikannya,
dimana hak pemakaian maupun jual beli menjadi hak sepenuhnya pemilik;
5. Pihak pertama (suami) wajib menanggung segala biaya pendidikan formal dan non formal anak-
anak hingga mereka tamat jenjang universitas, yang berlaku sejak ditandatangani nya surat
perjanjian nikah, selama pernikahan, maupun jika terjadi perceraian antara pihak pertama dan
kedua;
6. Anak-anak tetap memiliki haknya dalam menerima warisan dari kedua belah pihak jika terjadi
perceraian;
7. Hak asuh tunggal terhadap anak-anak akan diberikan kepada istri bilamana terjadi perceraian;
8. Pihak pertama wajib memberikan tunjangan bagi anak-anak bilamana terjadi perceraian;

Anda mungkin juga menyukai