Anda di halaman 1dari 3

Artikel Biologi

Pernikahan Dini

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan secara sah oleh seseorang laki-laki dengan
perempuan yang belum mempunyai persiapan dan kematangan (karena usianya yang masih
belum cukup) sehingga dikawatirkan akan mengalami sejumlah resiko yang besar. Resiko
besar ini bahkan akan menjadi pengaruh dalam segi kesehatan saat melahirkan dan saat
menghadapi masalah rumah tangga. Usia seharusnya sekitar 20 tahun ke atas untuk mendapat
persiapan dan mental yang matang.

Pernikahan dini di Indonesia cukup tinggi yaitu menempati peringkat ke 7 di dunia.


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan hanya
diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah
mencapai usia 16 (enam belas) tahun. Namun, sejak tanggal 16 September 2019, DPR telah
mengesahkan revisi terhadap undang-undang tersebut. Berdasarkan revisi tersebut, batas usia
menikah baik pria maupun wanita adalah 19 tahun. Namun, pada kenyataannya, ada begitu
banyak anak di bawah usia 19 tahun yang melakukan pernikahan dini. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, terdapat 34 ribu permohonan
dispensasi kawin yang terhitung dari bulan Januari-Juni tahun 2020. Dari total tersebut 97%
dikabulkan dan 60% yang mengajukan adalah anak di bawah 18 tahun.
Menurut saya di Indonesia banyak terjadi pernikahan dini karena di media sosial sekarang
sudah bisa mengakses sengala sesuatu, yang positif maupun negatif semuanya ada. Namun
tidak semua orang memakainya dengan bijak, banyak yang disalah gunakan misalnya untuk
menonton pornografi atau sebagainya. Sehingga banyak orang yang sudah tetjerumus buruk,
tumbuh keinginan mencoba hal-hal yang telah ditonton/dibaca nya. Faktor utama pernikahan
dini biasanya karena terjadi hamil diluar nikah, yang menjadi aib dalam keluarga jika tidak
dinikahkan. Banyak orang dibawah umur yang penasaran dan mencoba seks bebas, namun
mereka tidak mengerti cara yang sebenarnya sehingga bisa mengakibatkan penyakit dan
kelainan seks yang ada.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini, antara lain :
1. Faktor ekonomi -> ada banyak orang yang menikah dini karena faktor kesulitan
ekonomi, sehingga memilih untuk menikahi orang yang berekonomi tinggi.
2. Faktor pendidikan -> banyak orang tua yang kurang pendidikannya sehingga
menyuruh anaknya untuk menikah muda agarr tidak merasa terbebani lagi.
3. Faktor orang tua -> banyak orang tua yang menyuruh anaknya menikah muda agar
menghindari zina/dosa yang akan menjadi aib keluarga.
4. Faktor media masa / internet -> di jaman sekarang hampir semua orang menggunakan
internet. Jika pengguna tidak berhati-hati dalam menggunakannya bisa menimbulkan dampak
yang buruk dan jatuh ke dalam pergaulan bebas. Dimulai dari rasa penasaran kemudian
menonton atau membaca lalu mencobanya.
5. Faktor hamil diluar nikah : di jaman sekarang banyak orang yang hamil diluar nikah
karena pergaulan bebas. Penggunakan internet yang tidak diawasi, sehingga anak tersebut
bisa mengakses semuanya dan bisa melihat informasi seks/pornografi lalu terjerumus ingin
mencobanya.

Dampak negatif dari pernikahan dini :


1. Gangguan mental -> banyak orang yang memilih menikah muda tetapi malah menjadi
terkena gangguan mental seperti depresi, memiliki kepribadian ganda, atau pun tidak kuat
menghadapi semua masalah yang ada pada rumah tangga karena yang biasanya disediakan /
disiapkan oleh orang tua, setelah menikah harus mengurus semuanya sendiri. Mulai dari
bebersih rumah, istri mengurus suami, menyediakan makan, mengatur keuangan, sedangkan
suami harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga demi kelangsungan
hidup.
2. Kecanduan -> jenis kecanduan dapat berupa narkoba, rokok, minuman keras, judi.
Para anak muda / dibawah 20 tahun biasanya melampiaskan emosi / stres akan masalah
rumah tangga yang ada dengan hal-hal yang tidak baik.
3. Tekanan sosial -> di usia yang masih muda pasti banyak orang yang belum memiliki
psikologis yang baik dan matang untuk menghadapi masalah dan tanggung jawab yang ada
setelah terjadinya pernikahan.
4. Tidak terlalu menikmati masa muda -> disaat orang lain masih bermain-main, tetapi
bagi yang sudah melakukan pernikahan dini mereka sudah terikat dan tidak bida terlalu
banyak bermain-main, melainkan harus menjalankan tanggung jawab dan kewajiban yang
ada.

Tapi ada juga dampak positif dari pernikahan dini, yaitu :


1. Mengurangi beban ekonomi orangtua -> pada saat terjadj pernikahan dini pasti kedua
orang tersebut sudah harus mrnanggung kewajiban dan tanggung jawabnya berdua, tidak
bisa lagi bergantung pada orangtua, jadi mereka harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga kecil yang mereka sudah buat.
2. Bisa dengan cepat memiliki pemikiran yang dewasa -> karena sudah terpisah dengan
orangtua maka kedua orang tersebut lama kelamaan akan memiliki pola pikir yang
dewasa dalam menghadapi segala masalah yang ada, pemikiran mereka pasti akan lebih
cepat dewasa daripada orang seumuran mereka pada umurnya.

Anda mungkin juga menyukai