Anda di halaman 1dari 4

“Mengenal Pernikahan Dini: Hakikat, Dampak, dan Alternatif

Pilihan”

A. Definisi Pernikahan Dini:


a. Definisi Pernikahan Dini
Berdasarkan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak bahwa apabila seseorang
berusia kurang dari 18 tahun, maka masih dikatakan Anak-anak. Dengan demikian,
apabila seseorang melakukan pernikahan dibawah umur 20 tahun, maka bisa dikatakan
sebagai pernikahan dini. Pernikahan yang terjadi dibawah umur yang tertera dalam UU
No. 1 Tahun 1974 disebut sebagai pernikahan dini. Pernikahan dini merupakan
pernikahan yang terjadi sebelum usia seseorang itu mencapai usia yang telah ditentukan
dalam undang-undang. Pernikahan dini tidak hanya melihat dari segi usia saja, tetapi
bagaimana seseorang itu apakah sudah siap secara fisik, psikologis dan
tanggungjawabnya.
B. Faktor Penyebab Pernikahan Dini
Adapun faktor-faktor dari pernikahan dini yaitu:
1. Faktor Ekonomi
Kesulitan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan dini,
keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi akan cenderung menikahkan anaknya pada
usia muda untuk melakukan pernikahan dini. Pernikahan ini diharapkan menjadi solusi
supaya beban ekonomi dalam keluarga bisa berkurang. Padahal dalam kenyataannya,
pernikahan dini malah dapat menimbulkan masalah baru.
2. Orang Tua
Terjadinya pernikahan dini juga bisa disebabkan paksaan dari orang tua. Alasannya
utamanya tentunya saja faktor ekonomi, namun selain itu rasa khawatir orang tua akan
terjerumusnya pergaulan bebas dan berakibat hal negatif kepada anaknya; menjodohkan
anaknya dalam rangka melanggengkan hubungan dengan relasi.
3. Sosial Budaya dan adat istiadat masyarakat setempat
Soial budaya dan adat istiadat yang diyakini masyarakat tertentu semakin menambah
prosentase pernikahan dini di Indonesia. Misalnya keyakinan bahwa tidak boleh menolak
pinangan seseorang walaupun putrinya usia 18 tahun.
4. Pendidikan
Remaja perempuan yang menikah di usia dini, rata-rata mereka yang pendidikannya
rendah, seperti setara lulusan SD atau SMP. Remaja perempuan yang menikah di usia
dini, rata-rata mereka yang pendidikannya rendah, seperti setara lulusan SD atau SMP.
Orangtua yang tidak mampu membiayai sekolah anaknya sehingga mereka lebih memilih
menikahkan anak perempuannya dan beranggapan bahwa anak perempuan tidak perlu
sekolah tinggi-tinggi karena kelak hanya akan mengurus rumah tangga dan biaya
hidupnya ditanggung oleh suaminya.
C. Dampak Pernikahan Dini:
a. Dampak Biologis
- Berdampak pada Kesehatan Reproduksi. Dimana jika anak perempuan semakin muda
usia ia melakukan hubungan intim, maka semakin besar cenderung penularan
penyakit menular seksual dan infeksi HIV. Selain itu wanita yang mengalami
kehamilan di usia kurang dari 17 tahun, dua kali lipat berdampak pada kematian bayi
dan kesakitan Ibu.
- Berdampak pada kematangan fisik, pernikahan yang terlalu dini bisa berdampak pada
ketidaksiapan fisik anak untuk menjalani pernikahan
b. Dampak psikologis
Pernikahan dini dapat berdampak pada psikologis dan kesehatan mental anak, karena
Menurut (Walgito, 2000:20). Perkawinan yang masih terlalu muda banyak mengundang
masalah yang tidak diharapkan, seperti:
- Cemas
Kecemasan adalah penjelmaan dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, Jadi
kecemasan yang dialami keluarga pernikahan dini dapat diartikan sebagai perasaan
campur berisikan ketakutan dan kekhawatiran dalam menghadapi masalah-masalah
yang timbul dalam keluarganya
- Stress
Pernikahan yang terlalu muda bisa menyebabkan individu mengalami stress karena
mengalami proses kekecewaan yang berlarut-larut dan karena ada perasaan-perasaan
tertekan yang berlebihan.
- Depresi
Pernikahan dini bisa menimbulkan berbagai permasalahan karena anak dituntut untuk
menanggung tanggung jawab dilur kapasitas mereka, yang bisa berujung pada
Kekerasan dalam rumah tangga, tentu mengarah pada gangguan kesehatan mental,
seperti depresi dan post traumatic stress disorder.

Presentasi mengenai konsekuensi fisik, psikologis, dan sosial dari pernikahan dini.

Studi kasus dan contoh nyata mengenai dampak pernikahan dini pada pendidikan, kesehatan, dan
perkembangan individu.

D. Alternatif Pilihan yang Lebih Baik:


- Mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
- Mengembangkan bakat yang dimiliki
- Mengikuti komunitas yang positf
Daftar Pustaka

Hardianti, R. N. (2020). Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Perempuan. Jurnal
Pekerjaan Sosial, 111-120.
Syalis, E. N. (2020). Analisa Dampak Pernikahan Dini Terhadap Psikoogis Remaja. Jurnal
Pekerjaan Sosial, 29-39.

Anda mungkin juga menyukai