Kelas : XI
Peserta didik secara kritis mampu menjelaskan terjadinya kelompok sosial dalam
kehidupan sosial bermasyarakat. Peserta didik secara kritis mampu meanganalisis
berbagai permasalahan sosial akibat hubungan antar kelompok sosial yang terjadi di Peserta didik secara kritis dan terukur mampu merancang perencanaan dan menetapkan kebutuhan
Capaian
masyarakat. Peserta didik secara nyata juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan penelitian yang sesuai dengan topik ragam permasalahan sosial, kekerasan dan konflik. Peserta didik
3 Pembelajaran
dalam perbedaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmonis antar secara kritis dan analitis mampu melakukan penelitian sosial yang berorientasi pada pemecahan
Pertahun
masyarakat. Peserta didik secara kritis mampu menjelaskan terjadinya konflik dan masalah dari permasalahan sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
kekerasan. Perserta didik mampu merancang upaya menciptakan integrasi sosial dan
perdamaian di tengah kehidupan masyarakat digital.
Jumlah
Fase F Kata Kunci Topik Indikator Penilaian
Jam
11.2 Menganalisis berbagai permasalahan sosial sebagai akibat adaya hubungan antar Menganalisis berbagai
Permasalah Sosial
kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat dan menarik kesimpulan faktor penyebab- permasalahan sosial di 4 Menganalisis berbagai permasalahan sosial seb
di Masyarakat
penyebab terjadinya permasalahan sosial berdasarkan hasil studi pengamatan. masyarakat
Menerapkan prinsip
11.3 Merancang upaya penerapan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial sehingga Perbedaan,
kesetaraan dalam
dapat terwujud kehidupan sosial yang harmonis dan mengevaluasi penerapan prinsip kesetaraan dan
perbedaan sosial yang
kesetaraan dalam konteks kehidupan nyata di masyarakat. Harmoni Sosial
terjadi di masyarakat
4 Merancang langkah-langkah dan strategi untuk
5 Mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip kesata
Merancang upaya
11.5 Merancang upaya penyelesaian konflik dan kekerasaan melalui proses integrasi Upaya
penyelesaian konflik Menganalisis berbagai konflik dan kekerasan
sosial di tengah masyarakat digital yang dinamis seperti masalah ujaran kebencian (hate Penyelesaian
melalaui penciptaan pada masyarakat digital dengan
speech), penyebaran informasi palsu (hoaks), menyebarkan dokumen pribadi orang lain Konflik dan
integrasi sosial ditengah menggunakan pendekatan penyelesaian
tanpa ijin, kekerasan seksual (cyber violence) dan perundungan (bullying). Kekerasan 3 konflik yang relevan untuk tercapainya
masyarakat digital
kehidupan sosial yang harmonis di
masyarakat
Kelompok sosial : kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan
nilai- nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur sosial pada suatu masyarakat
Permasalahan sosial : ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang bisa membahayakan kehidupan suatu kelompok sosial. Beberapa faktor penyebab; faktor ekonomi, budaya, biologis, dan
psikologis.
Kesetaraan sosial : tatanan politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Setidaknya, kesetaraan sosial mencakup
hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperolehkan hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, dan sejauh mana hak tersebut tidak merupakan hak-hak
yang bersifat atau bersangkutan secara personal.
Perbedaan sosial : pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat.
Kekerasan sosial : kekerasan yang dilakukan dengan melanggar keteraturan sosial yang telah menjadi aturan yang harus dipatuhi. Kekerasan sosial dapat berupa pelanggaran aturan dan
pembatasan hak-hak manusia dalam lingkup sosial.
Konflik sosial : pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan sosial masyarakat.
Integrasi sosial : proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
6 Glosarium
Perdamaian : konsep keharmonisan sosial tanpa adanya permusuhan dan kekerasan. Dalam arti sosial, perdamaian biasanya digunakan untuk berarti kurangnya konflik (seperti perang) dan
kebebasan dari rasa takut akan kekerasan antara individu atau kelompok.
Harmoni sosial : paduan keselarasan, perpaduan antara keyakinan dan tingkah laku, menghormati, menyayangi apa yang ada, merangkum, mensinerjikan dan menyelaraskan segala macam
perbedaan secara ikhlas dan alamiah di lingkungan sosial.
Masyarakat digital : masyarakat yang elemen didalamnya terhubung melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memengaruhi pola interaksi yang terjadi.
Metodologi ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Masyarakat global : sebagai suatu masyarakat yang memiliki pemikiran secara meluas, tidak lagi terbatas pada batas suatu Negara.
Hoaks : informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Hate speech : perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang dilarang karena dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah dari pihak pelaku pernyataan tersebut
ataupun korban dari tindakan tersebut.
Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan konsep materi terkait di kelas XI oleh peserta didik dan pencapaian kebermaknaan
Rasional pembelajaran yang mendalam serta sesuai dengan kebutuhan pencapaian CP dalam pembelajaran. Selain itu, penyusunan ATP juga mempertimbangan tahapan dalam pembelajaran yang sesuai
Penyusunan Alur dengan pendekatan system thingking (suatu proses untuk melihat segala sesuatu sebagai kesatuan utuh dan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem). Cakupan
7
Tujuan konten ATP secara kritis juga menekankan pada perlunya kontekstulisasi pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi ajar dan pemecahan solusi melalui studi penelitian. Pencapaian
Pembelajaran pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa alternatif, yakni terintegrasi dalam pencapaian elemen pemahaman konsep,
berdiri sendiri dalam bentuk pelaksanaan proyek pembelajaran dan atau dilakukan dalam bentuk studi multidisiplin dengan mata pelajaran lainnya.
Catatan khusus
Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, komptensi guru, hiterogenitas kondisi siswa, ketersediaan
8 penggunaan alur
sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran dan kearifan lokal budaya masyarakat setempat.
tujuan pembelajaran
Penyusun : Muqorobin
Sekolah : SMA Avicenna Jagakarsa
1 Informasi Umum Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : XII
Peserta didik juga mampu melakukan penelitian tentang perubahan sosial akibat globalisasi dan
2 Elemen/Kompetensi Peserta didik mampu menganalisis berbagai perubahan sosial, ketimpangan sosial,
perkembangan teknologi informasi. Peserta didik juga mampu merancang, melakukan, mengevaluasi
eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat dampak globalisasi dan
pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal, menjadi aktor atau turut serta dalam proses
perkembangan teknologi Informasi.
kewirausahaan sosial dan menyajikan serta mengomunikasikan hasilnya.
Peserta didik mampu menganalisis perubahan sosial yang terjadi di masyarakat beserta Peserta didik mampu melakukan studi kajian liratur tentang perubahan sosial sebagai akibat globalisasi
dampak yang ditimbulkan. Peserta didik mampu merepon terjadinya ketimpangan sosial dan perkembangan teknologi informasi yang terjadi di masyarakat. Peserta didik mampu merancang,
Capaian di masyarakat sebagai akibat adanya globalisasi serta memberikan solusi kreatif untuk melakukan dan mengevaluasi program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal dengan fokus
3 Pembelajaran pemecahannya. Peserta didik mampu merespon dinamika yang terkait dengan eksistensi perbaikan peran sosial masyarakat. Peserta didik mampu menjadi subyek dalam program
Pertahun kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat dampak globalisasi dan pemberdayaan seperti bidang kesehatan, kewirausahaan sosial dan seni-budaya. Peserta didik mampu
perkembangan teknologi Informasi. Peserta didik mampu memberikan strategi alternatif menyajikan dan mengkomunikasikan laporan hasil pelaksanaan program pemberdayaan komunitas
untuk menjaga eksistensi kearifan lokal ditengah perkembangan arus globalisasi. berbasis kearifan lokal.
Jumlah
Fase F Kata Kunci Topik Indikator Penilaian
Jam
Mengidentifikasi permasalahan
eksistensi kearifan lokal dalam
1 kehidupan komunitas masyarakat
sebagai akibat dampak globalisasi
Menganalisis berbagai permasalahan
Menganalisis eksistensi eksistensi kearifan lokal dalam
2 kehidupan komunitas masyarakat
12.4 Menganalisis eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas masyarakat kearifan lokal untuk
Kearifan lokal di
sebagai akibat dampak globalisasi dan merancang upaya menjaga kearifan lokal kalangsungan hidup sebagai akibat dampak globalisasi
tengah globalisasi
ditengah kehidupan global melalui studi penelitian lapangan dan atau kajian literatur. masyarakat di tengah
globalisasi Merancang upaya dan strategi
3 menjaga kearifan lokal dalam
komunitas di tengah
globalisasi.
Menkomunikasikan hasil analisis
4
temuan penelitian dalam
diskusi.
Mengidentifikasi kebutuhan rencana
program pemberdayaan komunitas
1 berbasis kearifan lokal dengan fokus
Merancang program Pemberdayaan pada perbaikan bidang sosial dan
12.5 Merancang program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal pada pemberdayaan Komunitas budaya masyarakat setempat.
masyarakat dengan fokus berbagai bidang kehidupan sosial dan budaya. komunitas berbasis Berbasis Kearifan Merancang rencana program aksi
kearifan lokal Lokal
pemberdayaan yang berorientasi pada
2 kearifan lokal, kelestarian lingkungan
dan pembangunan berkelanjutan
dengan menggunakan berbagai
Menerapkan praktik aksi pemberdayaan
Menerapkan program Pemberdayaan 1 komunitas yang berorientasi pada kearifan
12.6 Menerapkan program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal pada lokal, kelestarian lingkungan dan
pemberdayaan Komunitas
masyarakat melalui keterlibatan aktif (subyek atau aktor) dan melakukan penlitian
komunitas berbasis Berbasis Kearifan Menemukan berbagai pengalaman bermakna
evaluasi terhadap pelaksanaan program pemberdayaan.
kearifan lokal Lokal 2 praktik aksi pemberdayaan komunitas untuk
mengatasi ketimpangan dari sudut pandang
Mengevaluasi tentang praktik aksi
pemberdayaan komunitas berdasar kearifn
1 lokal, kelestarian lingkungan dan
pembangunan sosial pada masyarakat
Melaporakan evaluasi
Menyusun laporan yang membuat deskripsi
pelaksanaan program Laporan Evaluasi
12.7 Melaporkan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan komunitas berbasis pelaksanaan aksi program pemberdayaan
pemberdayaan Program 2 komunitas dan rekomendasi untuk perbaikan
kearifan lokal yang mencakup input, proses dan hasil pelaksanaan program
komunitas berbasis Pemberdayaan
pemberdayaan. aksi pemberdayaan komunitas ke depan
kearifan lokal
Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki akhlak kemanusiaan (mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan
dengan mengutamakan kemanusiaan). Peserta didik menjadi pribadi yang berkebhinekaan global (berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses
bertukar pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri). Peserta didik menjadi pribadi yang sadar pentingnya bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk
Profil Pelajar mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan). Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kesadaran bergotong royong (tanggap terhadap lingkungan sosial
5
Pancasia sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik). Peserta didik menjadi pribadi yang kreatif
(Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif). Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan
dan mencari solusi serta mengambil keputusan).
Perubahan sosial : perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
Ketimpangan sosial : kondisi adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun
budaya. Dampak dari ketimpangan ini adalah kemiskinan, pengangguran, kecemburuan sosial, dan meningkatnya kriminalitas. Penyebab ketimpangan bisa berasal dari diskriminasi,
primordialisme, dan sesksime.
Kearifan lokal : merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara
turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai
suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam
suatu tempat.
Globalisasi : proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya, Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya
Komunitas : kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para
anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.
6 Glosarium
Program pemberdayaan : program yang diorientasikan pada proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki sitausi-kondisi dan
menciptakan kemandirian pada masyarakat.
Kewirausahaan : proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Observasi partisipatif : suatu proses pengamatan bagian dalam dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi.
Case study : proses pencarian pengetahuan yang empiris untuk menyelidiki dan meneliti berbagai fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Pendekatan studi kasus bisa diterapkan apabila
batas antara fenomena dan konteks kehidupan nyata terlihat samar atau tidak terlihat dengan jelas serta ada berbagai sumber yang dapat dijadikan acuan bukti dan penggalian informasi.
Evaluasi rogram : upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan dan menegaskan bahwa meskipun evaluator menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil
keputusan tentang suatu program.
Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan pemahaman konsep pada materi kelas XII dan menciptakan kebermaknaan
Rasional
pembelajaran dalam pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Alokasi jam pembelajaran pada elemen pemahaman konsep dan ketrampilan proses dibuat secara
Penyusunan Alur
7 proporsional, karena orientasi pembelajaran pada kelas XII tidak saja diarahkan pada pemahaman konsep saja tetapi juga untuk penguasaan keterampilan proses melalui pelaksanaan social project
Tujuan
dalam bentuk program pemberdayaan komunitas. Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa aternatif, yakni
Pembelajaran
terintegtarif pada pembelajaran pada elemen pemahaman konsep, berdiri sendiri menjadi kegiatan pembelajaran yang berbasis proyek dan atau interdispliner learning.
Catatan khusus Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, komptensi guru, hiterogenitas kondisi siswa,
8 penggunaan alur ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran, kearifan lokal budaya masyarakat setempat dan mempertimbangan kemitraan dengan pihak eksternal untuk
tujuan pembelajaran pelaksanaan program pemberdayaan.