Anda di halaman 1dari 21

PAP

Standar 2.5
A. EP A
- Pedoman Pelayanan BDRS
- MoU RSI dengan PMI Banjarnegara
B. EP B
• SPO Pemasangan Tranfusi Darah
• SPO Penanganan Reaksi Tranfusi Darah
• SPO Penyimpanan Darah/Komponen Darah
• SPO Penanganan Limbah Darah
• SPO Permintaan Darah ke BDRS
• SPO Perencanaan Kebutuhan Darah
C. EP C
• SPT Pelatihan BDRS
• Sertifikat Pelatihan BDRS
• Foto Bank Darah
EP A
- Pedoman Pelayanan BDRS
PEDOMAN PELAYANAN
BDRS UMUM DAERAH KAIMANA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KAIMANA

Jl. Perempatan Kaimana-


Tanggaromi Km. 01, Kab. Kaimana
2023
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAIMANA
Jalan Perempatan Kaimana-Tanggaromi Km. 01, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat 98654
E-Mail : rsudkaimana@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAIMANA


NOMOR : RSKMN/001/PERDIR/VI/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN BANK DARAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAIMANA (BDRS)

Bismillahirrohmanirrohim

Menimbang : a. Bahwa guna memberikan acuan dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan


penatalaksanaan dan pemantauan penyelenggaraan pelayanan perlu disusun
Buku Pedoman Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana
(BDRS).
b. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana.
Mengingat : 1. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang
Pelayanan Darah.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015
Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.
4. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 445/1181 tahun 2016 Tentang
Surat Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas D;
5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana Nomor : 002 /
SK / YRSIB / I / 2019, tanggal 05 Januari Tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana.
6. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana Nomor :
003/SK/YRSIB/I/2021 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana tentang Pedoman
Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana (BDRS)
Pertama : Memberlakukan Pedoman Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah
Kaimana sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya surat keputusan ini dibebankan
kepada Anggaran Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Kaimana
Pada tanggal : 30 November 2023
DIREKTUR RSUD KAIMANA,

VINSENSIA THIE

Tembusan Kepada Yth:


1. Kepala Bidang Pelayanan Medik
2. Kepala Bidang Penunjang Medis
3. Kepala Bagian Keuangan
4. Kepala Instalasi Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan pelayanan kesehatan dewasa ini, kebutuhan akan
pelayanan darah yang berkualitas, mudah diakses serta dalam jumlah yang cukup
semakin meningkat. Darah yang aman dibutuhkan untuk tujuan pengobatan dan
pemulihan kesehatan pasien.
Dalam mewujudkan pelayanan darah yang berkualitas dan mudah diakses
tersebut, maka setiap rumah sakit harus mempunyai persediaan darah siap pakai yang
disertai dengan managemen pelayanan darah yang baik melalui unit Bank Darah
Rumah Sakit (BDRS). Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BDRS harus menjalin
kerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) sebagai penyedia darah transfusi yang
aman.
Hal tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan No.
423/Menkes/SK/IV/2007 tentang kebijakan peningkatan kualitas dan akses pelayanan
darah. Salah satu butir dalam kebijakan tersebut adalah peningkatan kualitas
pelayanan darah dan safety di rumah sakit yang mengamanatkan seluruh rumah sakit
harus memiliki Bank Darah Rumah sakit (BDRS) yang menjamin persediaan darah
transfusi yang telah dinyatakan aman, jumlah cukup, mudah diakses, dan tepat waktu
serta dapat dijalankan dengan system distribusi tertutup. Hal ini di maksudkan agar
pelayanan darah dilakukan dengan distribusi tertutup oleh petugas dan menggunakan
prinsip rantai dingin sehingga setiap rumah sakit harus memiliki minimal Unit Bank
Darah Rumah Sakit (BDRS) sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap pelayanan
transfusi darah di rumah sakit dan melakukan crossmatch sebelum darah diberikan ke
pasien. Unit BDRS ini harus selalu memiliki stok darah yang telah aman (non reaktif
pada uji saring IMLTD) yang berasal dari UDD setempat
Ketersediaan darah aman di Rumah Sakit merupakan salah satu Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang berarti setiap Rumah Sakit harus memiliki stok
darah aman 24 jam di BDRS serta manajemen pelayanan transfusi darah. Agar unit
BDRS dapat berjalan dengan baik dan terstandar maka dibutuhkan pedoman
pelaksanaan yang dipakai sebagai acuan bagi seluruh Rumah sakit dalam
melaksanakan pelayanan darah yang berkualitas.

B. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan transfusi darah aman di Rumah Sakit Umum Daerah
Kaimana dengan sistem distribusi tertutup serta berkualitas, terkoordinasi dan
sesuai dengan standar.

b. Tujuan Khusus
Tersedianya acuan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana dalam melaksanakan
pelayanan transfusi.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 1


C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana sebagai pelaksana
yang bertanggung jawab atas tersedianya darah unuk transfusi yang aman, berkualitas,
dan dalam jumlah yang cukup ke seluruh Instalasi Rawat Inap (HCU, VK, Perina, Al-
zaitun, Darussalam, At-taqwa, As-salam, Al-amin, Firdaus, Haji, Asyifa, dan IGD ).

D. Tugas Pokok dan Fungsi BDRS


Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana merupakan unit yang bertugas:
a. Menyiapkan SOP setiap langkah kegiatan
b. Merencanakan kebutuhan darah di Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana
c. Menerima darah dari UDD yang telah memenuhi syarat uji saring (non reaktif) dan
telah dikonfirmasi golongan darah
d. Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah
e. Memantau persediaan darah harian/ mingguan
f. Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada kantong darah dan
darah resipien
g. Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah resipien
h. Melakukan Rujukan bila ada kesulitan hasil uji silang serasi dengan golongan darah
ABO/ Rhesus ke UDD secara berjenjang.
i. Melakukan monitoring dan evaluasi kualitas pemeriksaan uji silang secara berkala.
j. Menyerahkan darah yang sesuai dan telah disetujui oleh dokter penanggungjawab
BDRS.
k. Melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi
l. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas BDRS dalam pendidikan dan
pelatihan di bidang transfusi darah
m. Turut aktif dalam sub komite transfusi darah
n. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia Rumah sakit
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan transfusi darah di Rumah sakit
o. Melaksanakan penelitian praktis untuk peningkatan mutu pelayanan transfusi darah
p. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
q. Terintegrasi dengan sistem Hemovigilance.

E. Landasan hukum
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/X/1990 Tentang
Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1178/Menkes/Per/X/1990 Tentang Upaya
Kesehatan Swasta dibidang Pelayanan Medik
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 423/Menkes/SK/IV/2007 Tentang
Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Darah
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang
Pelayanan Darah.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 2


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


a. SDM Yang Tersedia
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan

1 Dokter Dokter Umum 1 dr.


Penanggungjawab
Pelayanan BDRS
2 Koordinator D3 Keperawatan 1 AMK
3 Pelaksana D3 Analis, D4 Analis 4 Str. AK / AMd.
AK

b. Standar Kompetensi
1. Dokter Penanggungjawab Pelayanan BDRS adalah seorang dokter spesialis
patologi klinik dan memiliki kewenangan klinis dalam bidang transfusi darah
2. Petugas teknis BDRS mempunyai sertifikat pengetahuan dan ketrampilan
tentang :
a. Transportasi darah
b. Penerimaan darah dan penilaian kualitas darah
c. Penyimpanan darah
d. Pemeriksaan golongan darah
e. Pemeriksaan uji silang serasi
f. Pemantapan Mutu internal
g. Penyerahan darah kepada dokter yang meminta atau perawat yang telah diberi
wewenang
h. Pencatatan, pelaporan, pelacakan dan dokumentasi
i. Kewaspadaan universal

B. Distribusi Ketenagaan
Pelayanan di BDRS Umum Daerah Kaimana diatur hanya dalam 1 shift dengan
24 jam pelayanan permintaan darah.
Pola pengaturan tenaga di Unit BDRS Umum Daerah Kaimana sebagai berikut :
a. Dinas Pagi :
Yang bertugas sejumlah 4 (Dua) orang dengan rincian :
 1 Koordinator BDRS
 2 Pelaksana BDRS
 1 Admin
Jam dinas dari pukul 08.00 WIT s/d pukul 14.00 WIT
Pelayanan BDRS Umum Daerah Kaimana dari jam 14:00 WIT sampai 08:00 WIT pagi
dilakukan secara on call dimana pada.
b. Dinas Siang :
Yang bertugas 1 (satu) orang, dengan rincian :
 1 Pelaksana BDRS
Jam dinas dari pukul 13.30 WIB s/d pukul 19.30 WIB.
PEDOMAN PELAYANAN BDRS 3
c. Dinas Malam :
Yang bertugas 1 (satu) orang, dengan rincian :
 1 Pelaksana BDRS
Jam dinas dari pukul 19:30 WIB s/d pukul 07:30 WIB.

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal dinas pelaksana petugas BDRS Umum Daerah Kaimana adalah
sebagai berikut:
a. Pengaturan jadwal dinas pelaksana BDRS dibuat oleh koordinator, disetujui oleh
DPJP BDRS.
b. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke petugas
BDRS setiap satu bulan.
c. Tenaga BDRS yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka dapat
mengajukan permintaan izin melalui koordinator dengan menulis pada form
permintaan izin. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada
dan tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan dapat disetujui.
d. Jadwal dinas terdiri atas dinas pagi, dinas siang, dinas malam, lepas malam, libur
dan cuti. Apabila ada petugas BDRS yang tidak dapat masuk sesuai jadwal yang
telah ditetapkan (terencana), maka petugas yang bersangkutan harus memberitahu
koordinator laboratorium satu hari sebelumnya, dan diharapkan yang bersangkutan
sudah mencari petugas pengganti. Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan
pengganti, maka koordinator laboratorium akan mencari tenaga pengganti.
e. Apabila ada petugas BDRS tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan (tidak terencana), maka koordinator laboratorium akan mencari
pengganti petugas yang tidak hadir dengan tenaga yang sedang libur. Apabila tidak
dapat pengganti (petugas yang libur tidak dapat hadir), maka petugas yang dinas
pada shift sebelumnya untuk menggantikan (double shift). Kelebihan jam kerja
akan diganti dengan libur di hari lain.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 4


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan BDRS

T
U S
B

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 5


B. Standar Fasilitas Alat
Bank Darah RS Islam Banjranegara antara lain :
No NAMA ALAT FUNGSI Jumlah KET

1 Blood Bank Untuk menyimpan darah pada 1 unit Baik


Refrigerator o
suhu 2 C sampi 6 Co

2 Centrifuge untuk memutar ID Liss coombs 1 unit Baik


cards saat pemeriksaan
crossmatch
3 Dry Incubator untuk incubasi ID Lisscoombs 1 unit Baik
card saat crossmatch dengan
media kering
4 Microskop Untuk melihat aglutinasi pada 1 unit Baik
Binokuler pemeriksaan golongan darah
A,B,O dan RH
5 Medical Untuk menyimpan reagen dan 1 unit Baik
Refrigerator sampel
6 Set alat crossmatch Untuk melakukan uji silang 1 unit Baik
serasi antara darah pasien darah
donor
7 Tube sealer Untuk untuk membuat segmen 1 unit Baik
pada selang kantong darah
secara aseptis

8 Cool Box dengan Untuk alat transportasi darah 4 unit Baik


fasilitas 2-6 kantong dari BDRS ke ruangan
9 Cool box dengan Untuk alat transportasi dari 1 Unit Baik
fasilitas 20 kantong UDD ke rumah sakit

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 6


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Permintaan Darah Rutin


a. Permintaan darah ke UDD sesuai kesepakatan dengan UDD dan tertuang dalam
Ikatan Kerjasama (MOU)
b. Tersedia SOP
c. Transportasi distribusi darah dengan menggunakan cool box transportasi darah

B. Permintaan Darah dalam Keadaan Khusus


Permintaan dalam keadaan khusus adalah dalam keadaan darurat, jika
persediaan darah di BDRS sudah habis sesuai dengan kesepakatan dengan UDD dan
tertuang dalam MOU:
a. Permintaan darah diluar perencanaan rutin, misalnya permintaan dalam bentuk
komponen darah, Rhesus negative, darah langka dan pada Kejadian Luar Biasa
(KLB).
b. Formulir permintaan diisi lengkap dan ditanda tangani oleh koordinator BDRS atau
petugas yang diberi wewenang oleh Dokter Penanggungjawab Pelayanan BDRS.
c. Tersedia SOP permintaan darah dalam keadaan khusus.

C. Penerimaan Darah
Mekanisme penerimaan darah sesuai kesepakatan yang tertuang dalam MOU:
a. BDRS menerima darah aman dari UDD setempat sesuai permintaan, bila tidak
sesuai dengan permintaan dicatat atau disesuaikan dengan kesepakatan yang
tertuang dalam MOU.
b. Petugas pengantar darah dari UDD maupun petugas penerima darah di BDRS
bersama-sama menilai kondisi darah dan mampu mengenali tanda-tanda fisik
darah aman dan standar labelling
c. Pembuatan berita acara
d. Tersedia SOP penerimaan darah dari UDD

D. Penyimpanan Darah dan Komponen


a. Penyimpanan darah dan komponen dilakukan dalam tempat dan suhu yang optimal
yaitu:
No Jenis Darah Tempat Suhu
1 Whole Blood Blood refrigerator 20C - 60C
2 PRC Blood Refrigerator 20C - 60C
3 Trombosit Platelet Refrigerator 200C – 240C
4 Cryoprecipitat Freezer ≤ -180C
5 FFP Freezer ≤ -180C

b. Penyimpanan dengan system First in First out (FIFO)


c. Tersedia SOP penyimpanan darah

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 7


E. Penyerahan darah ke Dokter yang meminta melalui Perawat yang diberi
wewenang
a. Penyerahan darah dilakukan berdasarkan permintaan dokter dengan formulir
permintaan
b. Petugas BDRS meneliti formulir permintaan darah/pengeluaran darah dan label
kantong darah

F. Pengembalian darah ke UDD


Pengembalian darah ke UDD sesuai kesepakatan dan tertuang dalam MOU.

G. Pemusnahan Darah
a. Darah yang akan dimusnahkan sesuai standar pengelolaan limbah rumah sakit
adalah darah yang kadaluarsa atau rusak
b. Tersedia SOP pemusnahan darah

H. Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan secara lengkap yaitu:
a. Permintaan darah rutin dan khusus ke UDD
b. Penerimaan darah rutin dan khusus dari UDD
c. Berita acara penerimaan darah dari UDD
d. Dokumentasi permintaan darah dari para klinisi lengkap dengan indikasi, jenis dan
jumlah darah beserta identitas pasien
e. Formulir pemeriksaan golongan darah pasien/ darah donor, cheklist crossmatch
dalam lembar kerja.
f. Dokumentasi darah titipan dan pemakaian darah
g. Darah yang harus dikembalikan ke UDD
h. Tentang kebutuhan darah yang tidak terpenuhi
i. Hasil monitoring dan evaluasi
j. Validasi reagen, kalibrasi alat, pencatatan suhu ruang dan alat simpan darah
k. Pencatatan stok bahan habis pakai (BHP).
l. Reaksi transfusi

I. Pelaporan
Hal yang dilaporkan meliputi : Penerimaan, penyimpanan, pemakaian, logistic, dan
persediaan darah, reaksi transfusi
a. Laporan rutin adalah laporan kegiatan secara rutin yang dibuat secara teratur dan
tepat waktu disampaikan kepada direktur RS, UDD dan Dinkes setempat
b. Laporan Rutin terdiri dari : lapoaran harian, laporan bulanan dan laporan tahunan
c. Laporan insidentil adalah laporan yang dibuat pada keadaan khusus misalnya
terjadi reaksi transfusi, disampaikan kepada komite medis RS dan UDD setempat
dengan tembusan ke Dinkes setempat
d. Analisa efisiensi dan ketepatan pemakaian darah/ komponen (SOP pencatatan
penggunaan darah, rata-rata perpasien)

J. Standar Pembiayaan
Biaya pelayanan darah di RS terdiri dari komponen BPPD (biaya pengelolaan dan
pengolahan darah), bahan habis pakai dan jasa pelayanan.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 8


K. ALUR PERMINTAAN KE BANK DARAH

PASIEN Yang membutuhkan Darah sesuai Diagnosa

Membuat surat pengantar Permintaan Darah dengan


DOKTER
diagnose yang ditandatangani

Untuk permintaan darah ke BDRS membawa surat


PERAWAT pengantar permintaan darah dari DOKTER

Menerima surat permintaan darah, mengkonfirmasi


jumlah darah yang akan di crossmatch dan melakukan
Petugas BDRS crossmatch

Mengidentifikasi Kesesuaian surat permintaan darah


dan sampel

Sampel berupa darah dalam tabung EDTA 3cc, dan


dalam keadaan baik

Waktu pengerjaan sampai hasil keluar CROSSMATCH


minimal 60 menit
CROSSMATCH
Implementasi Hasil :
COMPATIBLE :
Darah dapat langsung dikeluarkan oleh petugas BDRS
INCOMPATIBLE :
Petugas BDRS membuat surat pernyataan persetujuan
pengeluaran darah, surat pernyataan tersebut harus di
ACC kan dahulu kepada :
1. Dokter Penanggungjawab Pelayanan BDRS oleh
analis.
2. Dokter Penanggungjawab Pasien oleh perawat.
Sebelum kantong darah tersebut dapat dikeluarkan
oleh petugas BDRS.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 9


L. ALUR PENGELUARAN DARAH

BLOOD BANK Penyimpanan kantong darah

Untuk darah yang sudah di CROSSMATCH,jika


dalam waktu lebih dari 2x24 jam tidak diambil dan tidak ada k
lain yang membutuhkan

Pengambilan oleh perawat ruangan atau petugas ruangan deng


PENGELUARAN
Petugas BDRS memberi surat Lembar Hasil dan Kantong Dara

Ruangan/ Bangsal : 1 Kantong Darah per satu kali


pengambilan

OK : 1 Kantong Darah per satu kali


pengambilan,kecualipasien
dalam keadaan darurat darah akan dikelu
ditandatangani dokter DPJP

DARAH YANG SUDAH KELUAR DARI BANK DARAH TIDAK BISA DIKEMBALIKAN LAGI
A. PELAYANAN BDRS RS Islam Banjarnegar

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 10


BAB V
LOGISTIK

A. Pengertian
Logistik di Bank Darah RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAIMANA adalah
penyediaan bahan – bahan habis pakai/reagen yang dibutuhkan untuk pelayanan di
BDRS.

B. Tujuan
Supaya kebutuhan bahan – bahan habis pakai/reagen sebagai sarana pemeriksaan
dapat tersedia dengan tepat, cepat, efektif, efisien dan profesional untuk
meningkatkan mutu laboratorium BDRS.

C. Ruang Lingkup
Alur kerja pembelian dan penyimpanan bahan- bahan habis pakai/reagen ini
menerangkan suatu sistem mulai dari mengevaluasi jumlah stok reagen, membuat
surat pesanan reagen mendapatkan reagen yang diperlukan.

D. Stok Reagen dan Barang Habis Pakai


Kebutuhan reagen dan barang habis pakai Bank Darah RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KAIMANA menjadi satu dalam kebutuhan reagen laboratorium yang
dipersiapkan setiap bulan atau menyesuaikan kondisi Rumah sakit.

E. Stock Darah
Stock darah Bank Darah RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAIMANA dilakukan
setiap 2 minggu sekali atau menyesuaikan kondisi Rumah sakit dan UDD PMI
Stock Darah Bank Darah Rumah Sakit dilakukan berdasarkan perhitungan sebagai
berikut :
Jumlah Stok = kebutuhan darah tiap golongan dalam 3 bulan terakhir / 3.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 11


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Adalah seluruh upaya pelayanan BDRS yang berfokus pada keselamatan pasien,
meliputi :
1. Identifikasi sampel
2. Pencocokan kesesuaian identitas sampel dan identitas di lembar permintaan .
3. Kesesuaian langkah-langkah pengerjaan uji pra transfusi sesuai dengan SOP
4. Pencocokan Identitas dan kantung darah yang telah dilakukan uji cocok serasi pada
saat pengambilan darah oleh petugas ruangan.

B. Tujuan
Untuk mencegah terjadinya kesalahan transfusi yang disebabkan oleh kesalahan
penggolongan darah ABO dan Rhesus.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 12


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pencegahan ancaman Bahaya


Ancaman bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan
keselamatan bagi petugas BDRS perlu diidentifikasi dan dilakukan pencegahan.
1. Ruangan
a. Kebersihan ruangan selalu terjaga
b. Permukaan meja kerja selalu dibersihkan setelah selesai bekerja dan ketika
terjadi tumpahan darah
c. Lantai bersih, kering, tidak licin dan ada saluran pembuangan
d. Suhu ruang antara 220C-270C
e. Udara dalam ruang dibuat mengalir searah dari ruangan bersih ke ruangan
kotor.
f. Dinding mudah dibersihkan dengan permukaan rata, tidak tembus cairan dan
tahan terhadap desinfektan.
g. Pintu ruangan harus selalu tertutup jika petugas sedang bekerja, mereka yang
tidak berkepentingan dilarang masuk.

2. Peralatan
a. Sarung tangan dilepas bila menerima telepon
b. Penyimpanan jas laboratorium, tidak dalam satu lemari dengan pakaian lain
yang dipakai di luar ruangan BDRS
c. Diwajibkan memakai sarung tangan selama bekerja
d. Penyimpanan peralatan sesuai dengan SOP

3. Sistem/ Prosedur
a. Penggunaan bahan-bahan sesuai dengan ukuran
b. Semua SOP yang tersedia harus dilaksanakan dan diperhatikan untuk
mencegah atau meminimalisasi bahaya atau kecelakaan akibat kerja
c. Limbah infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik sesuai dengan kode
dan warnanya untuk dikelola
d. Seluruh petugas laboratorium BDRS harus selalu mencuci tangan sebelum
menggunakan sarung tangan, setelah menangani bahan infeksius, dan sebelum
meninggalkan ruangan laboratorium BDRS
e. Jas laboratorium hanya boleh dipakai di ruang laboratorium

4. Petugas
a. Makan, minum, merokok, menyimpan makanan serta menggunakan kosmetik
di dalam ruang BDRS tidak diperkenankan
b. Pakailah kaca mata pelindung, kaca pelindung wajah atau alat pelindung diri
lainnya jika menangani obyek yang mudah menyemprot atau memantul ke
tubuh kita

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 13


c. Seluruh petugas yang menangani bahan infeksius harus memakai sarung
tangan untuk menghindari penularan melalui kontak langsung dengan spesimen
darah.

B. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja jika Terjadi Bahaya di


Laboratorium BDRS
Jika terjadi kecelakaan atau kedaruratan, harus dilakukan tindakan segera dan
melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan agar tidak terjadi akibat yang fatal
baik bagi petugas, tempat dan lingkungan kerja.

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 14


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu di BDRS adalah kegiatan menyeluruh dari pengawasan


terhadap suhu penyimpanan, pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan yang ada di
BDRS, untuk mengurangi angka buang darah dan reaksi transfusi

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 15


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan BDRS disusun sebagai acuan dalam melaksanakan dan


mengembangkan kegiatan pelayanan Bank Darah RS Umum Daerah Kaimana.
BDRS merupakan suatu unit pelayanan di Rumah sakit yang bertanggung jawab
atas tersedianya darah untuk transfusi, dan sebagai salah satu bagian penunjang medik
diharapkan dapat memberikan pelayanan darah untuk transfusi yang aman,
berkualitas, dan dalam jumlah yang cukup
Pedoman ini disusun dengan format yang telah disepakati oleh tim akreditasi
yang akan diperbaharui apabila diperlukan sesuai dengan perkembangan serta undang-
undang yang berlaku.

Ditetapkan di : Kaimana
Pada tanggal : 30 November 2023
DIREKTUR RSUD KAIMANA,

VINSENSIA THIE

PEDOMAN PELAYANAN BDRS 16

Anda mungkin juga menyukai