D. Penutup
Demikian hasil Rapat Pembentukan PMKP Rumah Sakit RSUD Arjawinangun
dan di setujui dan di informasikan ke unit kerja.
Notulen
Di RSUD Arjawinangun
Dengan Hormat Dengan ini kami mengundang bapak/ Ibu untuk hadir
dalam rapat Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien yang akan
dilaksanakan pada:
Hari pelaksanaan : Selasa, 03 Januari 2022
Waktu : Pukul 08.00 s/d Selesai
Tempat : Ruang Diklat
Agenda : Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Komite PMKP
Mengingat pentingnya acara tersebut, kami mohon Bapak/ Ibu hadir tepat
pada waktunya. Atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima
kasih.
TENTANG
MUTU RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD )
ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON
Ditetapkan di : Arjawinangun
Pada Tanggal : 08 – 11- 2021
Bambang Sumardi
Lampiran : Peraturan Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Tentang
Mutu Rumah Sakit pada RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon
Nomor : 441.313/kpts.534/RSUD Awn
Tanggal : 08 November 2021
A. KebijakanUmum
B. Kebijakan Khusus
1. Direktur RSUD Arjawinangun berpartisipasi menetapkan proses atau
mekanisme pengawasan program mutu dan keselamatan pasien.
2. Program mutu dan keselamatan pasien dilaporkan oleh Direktur RSUD
Arjawinangun kepada Bupati Cirebon.
3. Program mutu dan keselamatan pasien berlaku di seluruh rumah sakit.
4. Program menangani sistem dari rumah sakit, peranan rancangan sistem
dan rancang ulang mutu rumah sakit dan keselamatan pasien dengan
pendekatan sistematik.
5. Direktur RSUD Arjawinangun menetapkan prioritas dalam kegiatan
evaluasi, dalam kegiatan mutu rumah sakit dan keselamatan pasien.
6. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien ditetapkan sebagai salah satu
prioritas.
7. Direktur RSUD Arjawinangun memahami teknologi dan unsur bantuan lain
yang dibutuhkan untuk menelusuri dan membandingkan hasil dari evaluasi
sesuai sumber daya yang ada di RSUD Arjawinangun.
8. Informasi tentang program mutu dan keselamatan pasien diinformasikan
kepada staf RS secara reguler melalui saluran komunikasi yang efektif.
9. Komunikasi termasuk kemajuan dalam hal penerapan sasaran keselamatan
pasien.
10. Ada program pelatihan bagi staf yang sesuai dengan peranan mereka dalam
program mutu rumah sakit dan keselamatan pasien sehingga staf
berpengetahuan luas dan dapat berpartisipasi dalam pelatihan.
11. Prinsip mutu rumah sakit dan alat ukur dari program diterapkan pada
rancangan proses baru atau modifikasi dengan cara dipilih indikator untuk
mengevaluasi apakah pelaksanaan proses baru atau rancangan baru
berjalan dengan baik.
12. Direktur RSUD Arjawinangun mengawasi pelaksanaan program upaya mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit serta di unit kerja.
13. Pelaksanaan monitoring program mutu rumah sakit dan keselamatan
pasien dilaksanakan oleh semua unit yang terkait (pihak manajemen,
komite mutu rumah sakit dan unit kerja)
14. Data sebagai indikator digunakan untuk mengukur proses yang sedang
berjalan.
15. Setiap tahun Direktur RSUD Arjawinangun menentukan paling sedikit 5
area prioritas dengan fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathway
dan atau protokol klinis yang dipilih berdasarkan yang dianggap paling
cocok dengan pelayanan rumah sakit, dievaluasi relevansinya, disesuaikan
dengan teknologi dan obat-obatan dinilai untuk bukti ilmiah diakui secara
resmi oleh RS, dimonitor secara konsisten dan efektif, didukung staf
terlatih, dan diperbaharui secara berkala berdasarkan perubahan dalam
bukti dan hasil evaluasi dari proses dan hasil (outcome).
16. Paling sedikit 5 dari 11 indikator kunci untuk setiap area klinis harus
dipilih, indikator kunci untuk setiap area manajerial dan indikator kunci
untuk setiap sasaran keselamatan pasien ditetapkan oleh Direktur RSUD
Arjawinangun.
17. Data dikumpulkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi oleh orang yang
mempunyai pengalaman klinis atau manajerial, pengetahuan dan
keterampilan terlibat dalam proses menggunakan metoda dan tehnik-
tehnik statistik dalam melakukan analisis dari proses.
18. Perbandingan analisis dilakukan secara berkala di dalam rumah sakit, dan
dengan rumah sakit lain yang sejenis bila ada kesempatan, dengan standar
dan dengan praktek yang baik.
19. Data yang disampaikan kepada publik dapat dipertanggungjawabkan dari
segi mutu dan hasilnya (outcome).
20. Analisis secara intensif dilakukan jika terjadi penyimpangan tingkatan pola
atau kecenderungan menjadi KTD.
21. Dibuat perubahan kebijakan yang diperlukan untuk merencanakan, untuk
melaksanakan pelaksanaan yang sudah dicapai, dan mempertahankannya.
22. Perubahan yang berhsil dilakukan didokumentasikan.
23. Direktur RSUD Arjawinangun menerapkan kerangka acuan manajemen
risiko yang meliputi identifikasi risiko, menetapkan prioritas risiko,
pelaporan tentang risiko, manajemen risiko, investigasi KTD, dan
manajemen klaim dan didokumentasikan.
24. RSUD Arjawinangun menetapkan 8 (delapan) fokus area untuk upaya mutu
pelayanan dan keselamatan pasien, di antaranya :
a. Kepemimpinan dan perencanaan
1) Renstra terintegrasi RSUD Arjawinangun
2) Komite mutu rumah sakit dan keselamatan pasien
b. Design dan redesign proses baru dan modifikasi,
1) Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
2) Clinical Pathway dipilih 5 area prioritas berdasarkan high cost, high
volume, dan high risk.
c. Pemilihan indikator mutu berdasarkan standar pelayanan minimal
rumah sakit, yang terdiri dari :
1) 9 indikator area klinis (IAK)
2) 5 indikator JCI Library (hanya profil indikatornya saja)
3) 9 indikator area manajemen (IAM)
4) 6 indikator sasaran keselamatan pasien (ISKP)
5) Pengumpulan data untuk monitoring mutu :
6) 9 indikator area klinis (IAK)
7) 9 indikator area manajemen (IAM)
8) 6 indikator sasaran keselamatan pasien (ISKP)
d. Verifikasi dan analisis data:
1) Pengumpul data dari setiap unit dan instalasi akan mendapatkan
pelatihan/ sosialisasi tentang cara pengumpulan data, cara
penentuan sampel, cara melakukan analisa.
2) Pengumpulan data dilakukan setiap hari oleh unit kerja, kemudian
dilaporkan kepada Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien setiap bulan.
3) Data indikator mutu dari unit kerja diverifikasi dan dianalisa
kemudian dibuat program perbaikan melalui Plan, Do, Study, Action
(PDSA) dengan pendekatan sistem input, proses, output. Hasil
perbaikan disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.
4) Hasil perbaikan dibandingkan dengan standar pelayanan minimal
rumah sakit dan Bench Mark ke rumah sakit lain.
e. Validasi data
Indikator yang akan divalidasi adalah indikator klinis dan indikator
keselamatan pasien yang memiliki nilai rendah.
f. Perbaikan sistem melalui pendekatan sistem meliputi :
1) Input, proses, output dengan cara Plan, Do, Study, Action (PDSA)
2) Hasil perbaikan peningkatan indikator mutu di redesign dan
dipublikasikan ke semua unit kerja.
3) Melakukan Ronde Keselamatan Pasien / visite manajemen dan
evaluasi penerapan rekomendasi.
4) Melakukan Ronde Mutu terhadap indikator mutu yang nilainya
tinggi atau rendah.
5) Analisis akar masalah (Root Cause Analysis) dan evaluasi penerapan
rekomendasi/ tindak lanjut.
g. Manajemen risiko
25. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan dan
dikoordinasikan secara menyeluruh oleh Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien RSUD Arjawinangun.
Ditetapkan Di : Arjawinangun
Pada Tanggal : 08 – 11- 2021
Bambang Sumardi
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN
Jl. By Pass Palimanan - Jakarta KM 2 No. 1 Telp. 0231-358335 Fax. 0231-359090
E-mail : rsudarjawinangun@cirebonkab.go.id
RSUD ARJAWINANGUN
ARJAWINANGUN - Kode Pos 4516.2 Melayani Dengan Hati Nurani
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON
TENTANG REVISI 1 KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN
KABUPATEN CIREBON
Kedua : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon pada Diktum Kesatu
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Komite Mutu Rumah Sakit digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan program peningkatan mutu dan
program keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Keempat : 1. Peraturan ini menyatakan bahwa Keputusan Direktur
RSUD Arjawinangun nomor :
441.313/Kpts.551/rsudawn/2021 tentang Komite
Mutu Rumah Sakit Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon dinyatakan tidak
berlaku lagi.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
berlaku sampai masa bakti selama 3 (Tiga) tahun
(15-06-2022 sd 15 -10-2025) dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan : Arjawinangun
di
Pada Tanggal : 22 Juli 2022
BAMBANG SUMARDI
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon
Tentang
Komite Mutu Rumah Sakit pada RSUD Arjawinangun Kabupaten
Cirebon
Nomor : 441.313/ Kpt. 33 / rsudawn/VII/ 2022
Tanggal : 22 Juni 2022
PENANGGUNG JAWAB
DIREKTUR
1. Komite Medis
2. Komite KETUA KOMITE MUTU
Keperawatan RUMAH SAKIT
3. Komite
Tenaga
WAKIL KETUA KOMITE MUTU
Kesehatan
RUMAH SAKIT SEKRETARIS
Lainnya
TIM PENUNJANG
UNIT IT RUMAH SAKIT
Ditetapkan di : Arjawinangun
Pada Tanggal : 22 Juli 2022
BAMBANG SUMARDI
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN
Jl. By Pass Palimanan - Jakarta KM 2 No. 1 Telp. 0231-358335 Fax. 0231-359090
E-mail : rsudarjawinangun@cirebonkab.go.id
RSUD ARJAWINANGUN
ARJAWINANGUN - Kode Pos 4516.2 Melayani Dengan Hati Nurani
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON TENTANG KOMITE
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN KABUPATEN
CIREBON
Ditetapkan Di : Arjawinangun
Pada Tanggal : 03 Januari 2022
NO JABATAN PEJABAT
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
NAMA JABATAN Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
1. Jenis Jabatan Fungsional
2. Atasan Langsung Kepala RSUD Arjawinangun
3. Bawahan Langsung a. Sekretaris PMKP
b. Koordinator Bidang Mutu
c. Koordinator Bidang Keselamatan Pasien
d. Koordinator Bidang Manajemen Risiko
PERSYARATAN JABATAN a. Pendidikan formal : Dokter Spesialis/Dokter Umum
b. Pendidikan non formal : Diklat Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien
TUGAS POKOK Mengelola dan mengendalikan kegiatan peningkatan mutu
pelayanan, keselamatan pasien dan manajemen risiko RSUD
Arjawinangun.
URAIAN TUGAS a. Menyusun Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
RSUD Arjawinangun;
b. Menggerakan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di unit kerja RSUD Arjawinangun;
c. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di unit kerja RSUD
Arjawinangun;
d. Menganalisa hasil pengukuran standar mutu pelayanan dan
laporan insiden keselamatan pasien, serta secara proaktif
menganalisa dan mengelola risiko di seluruh Unit kerja RSUD
Arjawinangun;
e. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil penilaian standar
mutu pelayanan dan keselamatan pasienkepada Direktur RSUD
Arjawinnagun;
f. Membuat rekomendasi program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Direktur;
g. Menyusun dan menyampaikan program perbaikan standar mutu
pelayanan dan keselamatan pasien kepada seluruh staf RSUD
Arjawinangun.
2. Sekretaris Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Ditetapkan Di : Arjawinangun
Pada Tanggal : 03 Januari 2022
RSUD ARJAWINANGUN
JL. By Pass Palimanan - Jakarta
KM 02 Nomor 01 Arjawinangun No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Kabupaten Cirebon 005/PMKP/I/22 01 1 dari 2
Ditetapkan,
RSUD Arjawinangun
Direktur
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
11 Januari 2022
(SPO)
PENGERTIAN Analisis adalah proses penguraian suatu hasil data atas berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan data.
Pelaporan adalah proses penyusunan dan distribusi laporan ke unit yang
lebih tinggi sebagai bahan pertanggung jawaban data dan bahan informasi
ke unit yang membutuhkan. Publikasi adalah proses penerbitan laporan
dengan media publikasi secara internal ataupun eksternal ke luar rumah
sakit setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi.
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan Analisis, Pelaporan dan Publikasi Data
Data Mutu di RSUD Arjawinangun
KEBIJAKAN SK Direktir RSUD Arjawinangun No............................................... tentang
Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUD
Arjawinangun
PROSEDUR 1. Analisis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan dan
diverifikasi.
b. Lakukan entri data ke dalam program entri untuk membuat master
tabel sebagai data record dalam proses input hard copy menjadi soft
copy.
c. Lakukan distribusi data kedalam grafik distribusi (control chart) untuk
mendapatkan interpretasi data secara umum dan setiap bagiannya.
d. Sajikan penguraian hasil data atas berbagai bagiannya dan
menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
data.
e. Bandingkan data dengan rumah sakit lain dan standar- standar
nasional/ internasional yang ada (Bechmarking).
f. Proses analisis data dilakukan setiap bulan setelah data terkumpul.
ANALISIS, PELAPORAN DAN PUBLIKASI DATA MUTU
RSUD ARJAWINANGUN
JL. By Pass Palimanan - Jakarta No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
KM 02 Nomor 01 Arjawinangun 2 dari 2
Kabupaten Cirebon