Disusun Oleh:
20025010186
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2021
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
1. Lempeng kaca
2. Botol penyemprot
3. Munsell Soil Color Chart
3.2.2 Bahan
1. Contoh tanah agregat utuh
2. Contoh tanah biasa
3.3 Cara Kerja
A. Warna Tanah
1. Ambil segumpal massa tanah dalam keadaan lembab, tetapkan
warnanya dengan cara membandingkan dengan daftar warna yang
terdapat pada “Munsell Soil Color Chart”.
2. Catatlah satuan nilai hue, value dan chromanya.
3. Setelah didapat simbol warna, carilah warna tersebut pada halaman
berikutnya.
B. Konsistensi Tanah
a. Dalam keadaan basah, konsistensi tanah dibagi menjadi dua,
1. Kelekatan (Stickness) yang menunjukkan derajat adhesi tanah
yang ditentukan dengan memijit tanah antara ibu jari dengan
telunjuk. Melihat daya lekatnya, dibagi menjadi:
1) Tidak melekat, apabila tidak ada tanah yang tertinggal pada
ibu jari dan telunjuk.
2) Agak melekat, apabila kedua jari dilepaskan, sebagian
tanah tertinggal pada salah satu jari.
3) Lekat, apabila kedua jari direnggangkan, tanah tertinggal
pada kedua jari
4) Sangat lekat, bila kedua jari direnggangkan, tanah melekat
sekali sehingga sukar untuk dilepaskan.
2. Plastisitas (Plasticity) menunjukkan derajat kohesi tanah,
berubah bentuk tanpa retak bila dipirit antara ibu jari dan
telunjuk. Ditentukan dengan memirit, menggelintir atau
menekan massa tanah untuk merubah bentuknya; melihat dapat
tidaknya dibuat gelintiran, dan mudah tidaknya berubah
bentuk. Dibagi menjadi:
1) Tidak plastis, tak dapat berbentuk gelintiran tanah. Massa
tanah mudah berubah bentuk.
2) Agak plastis, terbentuk gelintiran tanah. Massa tanah
mudah berubah bentuk.
3) Sangat plastis, dapat terbentuk gelintiran tanah. Massa
tanah tahan terhadap tekanan.
5 yr 3/1
Very dark grey 5 yr 4/1
Dark grey
Lepas
Lunak Plastisitas: tidak dapat
dibentuk bola dan pita.
Kelekatan: Tidak
lekat.
4.2 Pembahasan
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan
bahan organik (Hutomo, 2018). Setiap tanah memiliki sifat fisik yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Sifat fisika tanah merupakan
unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara
tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara
tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah untuk
berproduksi secara maksimal (Naldo, 2011). Sifat fisik tanah merupakan
sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk/kondisi tanah asli, yang
termaksud diantaranya adalah tekstur, struktur, bobot isi tanah, porositas,
stabilitas, konsistensi, warna maupun suhu tanah dan lain-lain (Delsiyanti,
2016).
Pada pengamatan kali ini, sifat fisik tanah yang diamati adalah
warna dan konsistensi tanah. Waena merupakan sifat yang penting dari
suatu tanah seperti, komposisi mineral, usia, dan proses pembentukan.
Hasil klasifikasi tanah kemudian dijadikan dasar bagi penelitian
selanjutnya. Dalam penelitian sumberdaya tanah saat ini, peneliti
menggunakan Munsell Soil Color Chart sebagai acuan penentuan warna
tanah (Astiningrum, et al., 2018). Intensitas warna tanah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan
organik, dan kadar air tanah.
Dari hasil pengematan dapat dilihat bahwa tanah dari Wonosalam
kemerehan dan pada sampel tanah yang basah berwarna lebih gelap.
Menurut Priandana, et al. (2014) warna tanah merah menunjukkan adanya
oksidasi bebas (tanah-tanah yang teroksidasi). Warna tanah dari Surabaya
menunjukkan warna keabu-abuan dimana warna abu-abu atau kebiruan
menunjukkan adanya reduksi. Sedangkan warna yang kegelapan
menunjukkan banyaknya kandungan bahan organic pada tanah. Semakin
gelap warna tanah, semakin tinggi pula kandungan bahan organiknya. Dari
kedua sampel tanah, meskipun pada sampel tanah basah, baik yang berasal
dari Wonosalam maupun Surabaya, menunjukkan warna yang agak gelap,
tetapi kemungkinan kandungan bahan organiknya tidak terlalu tinggi.
Jawaban:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Astiningrum, Mungki, Putra Prima Arhandi, dan Elly Fatmawati. 2018. Pengembangan
APlikasi Munsell Soil Color Detection Chart Index Menggunakan Metode Suport
Vector Machine. Jurnal Informatika Polinema. Vol. 4, No. 2, Februari 2018.
Basir, M. Iqbal. 2019. Pemanfaatan Lahan Bekas Penggalian Tanah Pembuatan Batu Bata
Untuk Pesawahan di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten
Gowa. Jurnal Environmental Science Volume 1 Nomor 2 April 2019.
Delsiyanti, Danang Widjajanto, Ulfiyah A. Rajamuddin. 2016. Sifat Fisik Tanah pada
Beberapa Penggunaan Lahan di Desa Olobuju Kabupaten Sigi. e-J. Agrotekbis 4
(3): 227 - 234, Juni 2016.
Hutomo, Prastowo Aji Budi. 2018. Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah ‘Pengamatan
Tanah dengan Indra’. Purwokerto: Fakultas Pertanian Universitas Jenderal
Soedirman.
Naldo, R.A. 2011. Sifat Fisika Ultisol Limau Manis Tiga Tahun Setelah Pemberian
Beberapa Jenis Pupuk Hijaun. J. agroland. Fakultas Pertanian. Universitas
Andalas. Padang.
Priandana, Karlisa, Ahmad Zulfikar S., dan Sukarman. 2014. Mobile Munsell Soil Color
Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan
Klasifikasi KNN. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika. Volume 3 Nomor 2
halaman 93–101 ISSN: 2089-6026.
Rahayu, Ayyu, Sri Rahayu Utami, dan Mochtar Luthfi Rayes. 2014. Karakteristik dan
Klasifikasi Tanah Pada Lahan Kering dan Lahan yang Disawahkan di Kecamatan
Perak Kabupaten Jombang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. Vol 1 No 2:
79-87, 2014.
Tewu, R.W.G., Karamoy Lientje Theffie, dan Diane D. Pioh. 2016. Kajian Sifat Fisik dan
Kimia Tanah Berpasir di Desa Noongan Kecamatan Longowan Barat. Manado:
Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi.