dan 25
Whithholding Taxes
Raden Agus Suparman
STAN, UT, UI
2
https://aguspajak.com
Pelunasan PPh WPDN
Bagaimana Pajak Terutang Dilunasi?
Pasal 26
Dipotong oleh pihak lain. Jasa
tertentu yang dibayarkan kepada
WP LUAR Negeri
Pemotongan PPh WPLN BUT versus SPLN non BUT
PPh Final
Pasal 21 Pasal 26
Pasal 22
WPLN diperlakukan sebagai
WPDN
Pasal 23
Pasal 26
Plus Minus PotPut
Memberikan banyak keuntungan bagi otoritas pajak
Pengumpulan pajak
Cost of collection
lebih Cepat dan
+
Murah
Mudah
+
+ Menambah beban
Kepatuhan pajak
Tinggi karena lebih - Wajib Pajak
pemotong /
Sederhana pemungut
Pemotongan VS Pemungutan
Pemotongan Pemungutan
Saat dipotong, Saat dipungut, pembelian
penghasilan bagi yang (belum penghasilan) bagi
dipotong yang dipungut
Pasal 21 Pasal 22
Pasal 23 PPN
Pasal 26
PPh Final
PPh Pasal 22
Pasal 22 ayat (1)
Menteri Keuangan dapat menetapkan:
a. bendahara pemerintah untuk memungut
pajak sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang;
b. b. badan-badan tertentu untuk memungut
pajak dari Wajib Pajak yang melakukan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha
di bidang lain; dan
c. c. Wajib Pajak badan tertentu untuk
memungut pajak dari pembeli atas penjualan
barang yang tergolong sangat mewah
• Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, PPh Pasal 22 terutang dan dilunasi
pada saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean atas impor
• Pemungutan PPh Pasal 22 impor dilaksanakan dengan cara penyetoran oleh: importir yang
bersangkutan, atau DJBC ke kas negara melalui Kantor Pos, bank devisa, atau bank yang
ditunjuk oleh Menkeu
• Penyetoran PPh Pasal 22 dilakukan dengan menggunakan formulir SSP, Surat Setoran Pabean,
Cukai dan Pajak dalam rangka impor (SSPCP) dan/atau Bukti Penerimaan Negara yang berlaku
sebagai bukti pemungutan pajak
PPh Pasal 22 Impor Tidak Dipungut
Tarif: 1,5%
1. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,00 dan tidak merupakan pembayaran
yang terpecah pecah;
2. Pembayaran untuk: pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas, benda benda pos,
pemakaian air dan listrik
3. Pembayaran untuk pembelian minyak bumi, gas bumi, dan/atau produk sampingan dari kegiatan
usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi yang dihasilkan di Indonesia;
4. Pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan panas bumi dari Wajib
Pajak yang menjalankan usaha di bidang usaha panas bumi berdasarkan kontrak kerja sama
pengusahaan sumber daya panas bumi;
5. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)
6. Pembelian gabah dan/atau beras oleh bendahara pemerintah;
7. Pembelian dengan menggunakan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).
CV Sahabat adalah perusahaan di bidang
perdagangan. Pada bulan April 2018 CV Sahabat
ditunjuk sebagai pemasok meja kursi untuk Dinas
Koperasi Pemerintah Kota Palembang. Nilai
pengadaan meja kursi tersebut adalah
Rp77.000.000 termasuk PPN.
BUMN
dan/atau bahan bahan untuk keperluan
kegiatan usahanya.
Badan usaha
tertentu yang dimiliki
secara langsung oleh
BUMN
PPh Pasal 22 Badan Usaha Tertentu
1. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
2. PT Petrokimia Gresik
3. PT Pupuk Kujang
4. PT Pupuk Kalimantan Timur
5. PT Pupuk Iskandar Muda
6. PT Telekomunikasi Selular
Badan usaha
7. PT Indonesia Power
8. PT Pembangkitan Jawa Bali tertentu yang
9. PT Semen Padang
10. PT Semen Tonasa dimiliki secara
11. PT Elnusa Tbk
12. PT Krakatau Wajatama
13. PT Rajawali Nusindo
langsung oleh
14. PT Wijaya Karya Beton Tbk
15. PT Kimia Farma Apotek
BUMN
16. PT Kimia Farma Trading & Distribution
17. PT Badak Natural Gas Liquefaction
18. PT Tambang Timah
19. PT Petikemas Surabaya
20. PT Indonesia Comnets Plus
PPh Pasal 22 Badan Usaha Tertentu
Tarif dan Mekanisme Pemungutan
Pemungut
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Tarif
Pemegang Merek (APM), dan importir umum
Tarif 0,45% dari DPP PPN
kendaraan bermotor
Objek
WP Terpungut Penjualan kendaraan
Pembeli kendaraan bermotor
bermotor di dalam negeri
di dalam negeri, tidak
termasuk alat berat
PPh Pasal 22 Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, Dan Pelumas
Ruang Lingkup:
Pemungut: Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan
pelumas
Wajib Pajak Terpungut: Pembeli bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan
pelumas (SPBU).
Objek : Penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas
PPh Pasal 22 Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, Dan Pelumas
Pemungut Badan usaha yang melakukan pembelian komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral
bukan logam
Objek Pungutan Pembelian komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam
Kecuali
Pemungut Objek Pungutan Emas Batangan yang
dijual ke Bank
Badan usaha yang penjualan emas batangan di Indonesia
melakukan penjualan emas dalam negeri
batangan di dalam negeri
WP Terpungut Tarif
Pembeli emas batangan. 0,45% dari harga jual emas
Ruang Lingkup batangan.
dan Tarif
PPh Pasal 22 Barang Yang Sangat Mewah
PMK No. 253/PMK.03/2008 jo PMK No. 90/PMK.03/2015
KEP - 421/PJ.43/1991
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Wajib memotong Pajak
Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran berupa sewa
Objek PPh Pasal 23
Tarif 15 % dari Jumlah
Dividen
Bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi.
Bunga
Bruto
Royalti
Imbalan atas penggunaan hak.
Sewa
Tarif 2 % dari
Jumlah Bruto
Jasa aktuaris;
Jasa hukum;
Jasa arsitektur;
Jenis Jasa Lain Objek Pasal 23
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015
Tarif 2% Jumlah Bruto
Jasa penyedia tenaga kerja dan/ atau tenaga ahli (outsourcing services);
Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek,
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI);
Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, klise,
banner, pamphlet, baliho dan folder;
Jenis Jasa Lain Objek Pasal 23
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015
Tarif 2% Jumlah Bruto
Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel,
dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempunyai izin dan/ atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
Jasa perawatan kendaraan dan/ atau alat transportasi darat, laut dan
udara;
Jasa maklon;
Jasa penyediaan tempat. dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi, dan/ atau jasa periklanan;
Jasa logistik;
Jasa pengepakan;
Jasa pemanenan;
Jasa dekorasi;
Jasa pencetakan/penerbitan;
Jasa penerjemahan;
Jasa sertifikasi;
Jenis Jasa Lain Objek Pasal 23
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015
Tarif 2% Jumlah Bruto
Jasa survey;
Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pasal 23 ayat (1a)
Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih
tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Contoh:
Berdasarkan ketentuan dalam ayat ini, maka besarnya angsuran pajak mulai bulan
Juli 2017 adalah sebesar Rp2.000.000,00.
Pasal 25
setelah
pemeriksaan
Pasal 25 ayat 6 UU PPh
Apabila sesudah 3 (tiga) bulan atau lebih berjalannya suatu tahun pajak,
Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa Pajak Penghasilan yang akan
Dinamisasi
terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari 75% (tujuh puluh lima PPh Pasal 25
persen) dari Pajak Penghasilan yang terutang yang menjadi dasar
Turun atau
penghitungan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25, Wajib Pajak dapat Naik
mengajukan permohonan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal
25 secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar.