Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA

Nama. : Aulia Rifka H.


NPM. : 721213337
Matkul : Manajemen Pemasaran Lanjutan 21’F

1. Sebagai pemilik UMKM dalam kondisi pasca pandemi COVID-19, ada beberapa
langkah yang dapat kita ambil untuk merancang dan mengelola pemasaran yang
terintegrasi. Berikut adalah beberapa saran yang akan berguna:
- Evaluasi pasar dan kebutuhan pelanggan: Lakukan riset pasar untuk memahami
perubahan dalam perilaku dan kebutuhan pelanggan pasca pandemi. Perhatikan tren
terkini dan identifikasi apakah ada pergeseran dalam preferensi atau prioritas
konsumen. Dengan pemahaman ini, kita dapat menyesuaikan strategi pemasaran kita
dengan lebih baik.
- Perbarui profil pelanggan: Tinjau kembali profil pelanggan kita dan identifikasi
segmentasi yang baru. Perubahan dalam kebutuhan dan preferensi masyarakat
mungkin telah terjadi selama pandemi. Sesuaikan target pasar untuk mengakomodasi
perubahan ini dan fokus pada kelompok pelanggan yang paling relevan.
- Kembangkan strategi pemasaran digital: Di tengah pandemi, pemasaran digital
menjadi sangat penting. Perluas kehadiran online melalui situs web yang responsif,
media sosial, dan platform e-commerce. Gunakan strategi konten yang kreatif dan
menarik untuk memperluas jangkauan Anda dan menjaga keterlibatan pelanggan.
- Kolaborasi dengan mitra lokal: Manfaatkan kerjasama dengan mitra lokal, seperti
influencer atau komunitas online yang relevan dengan bisnis kita. Melalui kolaborasi
ini, kita dapat meningkatkan visibilitas dan kepercayaan pelanggan baru, sambil
mempertahankan basis pelanggan yang ada.
- Tingkatkan layanan pelanggan: Selama periode pasca pandemi, penting untuk
memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Pastikan komunikasi yang efektif
dan responsif dengan pelanggan, serta memberikan solusi yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Hal ini dapat membantu membangun loyalitas pelanggan dan
menciptakan rekomendasi positif.
- Promosikan kebijakan kebersihan dan keamanan: Saat masyarakat masih khawatir
tentang kebersihan dan keamanan, pastikan untuk mempromosikan langkah-langkah
kebersihan dan keamanan yang kita terapkan di tempat usaha kita. Beri tahu
pelanggan bahwa Anda memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan mereka,
misalnya dengan memberikan hand sanitizer, menjaga jarak fisik, atau menerapkan
pembatasan kapasitas.
- Jaga fleksibilitas: Kondisi pasca pandemi masih tidak pasti, jadi penting untuk tetap
fleksibel dalam merancang strategi pemasaran. Terus pantau perkembangan situasi,
ikuti tren baru, dan siap untuk menyesuaikan rencana kita sesuai kebutuhan.

2. Situs web perusahaan manufaktur dapat digunakan sebagai saluran komunikasi dan
penjualan yang efektif. Melalui situs web, perusahaan dapat menampilkan produk,
informasi perusahaan, dan kontak yang relevan. Kelebihan menggunakan situs web yaitu
Ketersediaan informasi: Situs web memungkinkan perusahaan untuk menyediakan
informasi terperinci tentang produk, spesifikasi, harga, dan kebijakan layanan kepada
pelanggan potensial. Selain itu, Jangkauan global: Situs web memungkinkan perusahaan
untuk menjangkau pelanggan di berbagai lokasi secara global, tanpa batasan geografis.
Kemudian Meningkatkan citra perusahaan: Situs web yang profesional dan informatif
dapat meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan, menunjukkan kepercayaan dan
keandalan. Sementara kekurangannya yaitu Persaingan online: Dalam dunia bisnis yang
semakin terhubung secara digital, persaingan online menjadi lebih ketat. Perusahaan
harus berinvestasi dalam strategi pemasaran online yang efektif untuk memperoleh lalu
lintas pengunjung dan membedakan diri dari pesaing. Selanjutnya memerlukan
pemeliharaan: Situs web memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan
ketersediaan, kecepatan, dan keamanan yang baik. Hal ini memerlukan sumber daya dan
upaya yang berkelanjutan.

3. Contohnya yaitu PT. Kreasi Semangat Muda yang memasarkan produk Bonvie Hair
Care. Analisis pemilihan konteks pemasaran (influencer branding) yang dilakukan oleh
Bonvie Hair Care dapat melibatkan beberapa faktor berikut:
- Relevansi: Bonvie Hair Care memilih influencer yang memiliki kredibilitas dan
pengaruh di industri kecantikan. Mereka memastikan bahwa influencer tersebut
memiliki pengetahuan yang baik tentang produk kecantikan, tren terbaru, dan
memiliki basis pengikut yang berminat dalam topik tersebut.
- Jangkauan dan Audiens: Bonvie Hair Care memilih influencer dengan jangkauan
yang luas dan audiens yang relevan. Mereka mencari influencer yang memiliki
jumlah pengikut yang besar, keterlibatan yang tinggi, dan demografi yang sesuai
dengan target pasar Bonvie Hair Care, seperti wanita usia 18-35 tahun yang tertarik
dengan produk kecantikan.
- Nilai Merek yang Sama: Bonvie Hair Care berkolaborasi dengan influencer yang
sejalan dengan nilai merek mereka. Mereka mencari influencer yang
mempromosikan pesan kecantikan positif, inklusifitas, dan kepercayaan diri, yang
selaras dengan citra merek Bonvie Hair Care.
- Konten Kreatif: Bonvie Hair Care memanfaatkan kreativitas influencer dalam
menciptakan konten yang menarik dan menghibur. Influencer berperan dalam
merekomendasikan produk, memberikan tutorial kecantikan, dan berbagi
pengalaman mereka dengan produk Bonvie Hair Care. Hal ini membantu
memperluas jangkauan merek dan meningkatkan keterlibatan pelanggan.
- Keaslian dan Kepercayaan: Bonvie Hair Care memilih influencer yang dapat
memberikan ulasan dan rekomendasi produk dengan keaslian dan kepercayaan.
Influencer tersebut memiliki pengaruh yang kuat atas pendapat dan perilaku pengikut
mereka, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan potensial.

4. Dalam rangka memperluas pasar dengan memberikan pilihan produk baru, ada beberapa
strategi yang bisa dipertimbangkan:
a. Riset Pasar: Lakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan,
preferensi, dan tren di pasar yang baru. Identifikasi segmen pasar yang potensial dan
pemahaman yang kuat tentang apa yang mereka cari dalam produk baru.
b. Analisis Persaingan: Teliti kompetisi di pasar yang baru. Kenali produk dan layanan
yang telah ada, serta kelemahan dan kekuatan pesaing. Dengan pemahaman ini, Anda
dapat mengidentifikasi celah di pasar dan mengembangkan produk baru yang dapat
mengisi kekosongan tersebut.
c. Penyesuaian Produk yang Ada: Tinjau kembali lini produk yang sudah ada dan
pertimbangkan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan pasar yang baru. Misalnya,
melakukan variasi atau perluasan pada produk yang sudah ada, atau menambahkan
fitur baru yang relevan.
d. Inovasi Produk: Lakukan inovasi produk dengan mengembangkan produk yang
benar-benar baru, yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang baru. Identifikasi tren
dan kebutuhan yang muncul di pasar tersebut, lalu kembangkan produk yang dapat
memenuhi permintaan tersebut.
e. Penetrasi Pasar Secara Bertahap: Untuk memperluas pasar dengan produk baru, Anda
dapat menerapkan strategi penetrasi pasar secara bertahap. Mulailah dengan
memperkenalkan produk baru pada segmen pasar yang paling responsif dan berlanjut
dengan memperluas pangsa pasar secara bertahap ke segmen lainnya.
f. Komunikasi dan Pemasaran yang Efektif: Perhatikan strategi komunikasi dan
pemasaran yang tepat untuk memperkenalkan produk baru ke pasar. Buat pesan yang
menarik dan jelas mengenai nilai tambah yang ditawarkan oleh produk baru Anda.
Manfaatkan saluran pemasaran yang relevan dan gunakan strategi pemasaran yang
efektif untuk mencapai audiens target.
g. Uji Coba dan Evaluasi: Sebelum meluncurkan produk baru secara penuh, lakukan uji
coba terbatas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan dan mengidentifikasi
area yang dapat ditingkatkan. Gunakan data dan umpan balik ini untuk melakukan
perbaikan dan penyesuaian sebelum memasuki pasar secara keseluruhan.

5.

Anda mungkin juga menyukai