Pemeriksaan penunjang
1. Pulse oxymetri
2. EKG
Diagnosis banding -
Syok Hipovolemik
1. Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume intravaskuler
melalui kanula vena besar (dapat lebih satu tempat) atau
melalui vena sentral.
2.Pada perdarahan, maka dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah
perdarahan. Setelah pemberian 3 liter disusul dengan transfusi
darah. Secara bersamaan sumber perdarahan harus dikontrol.
3.Resusitasi tidak komplit sampai serum laktat kembali normal.
Pasien syok hipovolemik berat dengan resusitasi cairan akan
terjadi penumpukan cairan di rongga ketiga.
4.Vasokonstriksi jarang diperlukan pada syok hipovolemik
murni.
Syok Obstruktif
1. Penyebab harus diidentifikasi dan segera dihilangkan.
2. Perikardiosintesis atau perikardiotomi untuk tamponade
jantung.
3. Dekompresi jarum atau pipa thoracostomyatau keduanya
pada tension pneumothorax.
4. Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin trombolisis, dan
mungkin prosedur radiologi intervensional untuk emboli
paru.
5. Abdominal compartment syndrome diatasi dengan laparatomi
dekompresif.
Syok Kardiogenik
1. Optimalkan pra-beban dengan infus cairan.
2. Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropik sesuai
keperlua, seimbangkan kebutuhan oksigen jantung. Selain itu,
dapat dipakai dobutamin atau obat vasoaktif lain.
3. Sesuaikan pasca-beban untuk memaksimalkan CO. Dapat
dipakai vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR
rendah. Pasien syok kardiogenik mungkin membutuhkan
vasodilatasi untuk menurunkan SVR, tahanan pada luran
adarah dari jantung yang lemah. Obat yang dapat dipakai
adalah nitroprusside dan nitroglycerin.
4. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi.
5. PAC dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi.
6. Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan
diobati.
Syok Distributif
1. Pada SIRS dan sepsis, bila terjadi syok ini karena toksin atau
mediator penyebab vasodilatasi. Pengobatan berupa resusitasi
cairan segera dan setelah terkoreksi, dapat diberikan
vasopresor untuk mencapai MAP optimal. Sering terjadi
vasopresor dimulai sebelum pra-beban adekuat tercapai.
Perfusi jaringan dan oksigenasi sel tidak akan optimal kecuali
bila ada perbaikan pra-beban.
2. Obat yang dapat dipakai adalah dopamin, norepinefrin dan
vasopresin.
3. Dianjurkan pemasangan PAC.
SYOK
(Kode ICPC-2/ICD-10 : K99/R57.9)
Syok Neurogenik
1. Setelah mengamankan jalan napas dan resusitasi cairan, guna
meningkatkan tonus vaskuler dan mencegah bradikardi
diberikan epinefrin.
2. Epinefrin berguna meningkatkan tonus vaskuler, tetapi akan
memperberat bradikardi sehingga dapat ditambahkan dpamin
dan efedrin. Agen anti-muskarinik atropin dan glikopirolat
juga dapat untuk mengatasi bradikardi.
3. Terapi definitif adalah stabilisasi medula sipnalis yang
terkena.
Keluarga perlu diberitahukan mengenai kemungkinan terburuk
Konseling & Edukasi yang dapat terjadi pada pasien dan pencegahan terjadinya
kondisi serupa.
Setela kegawatan pasien ditangani, pasien dirujuk ke
Kriteria Rujukan
pelayanan kesehatan sekunder.
1.Infus set
2.Oksigen
Peralatan 3.NaCl 0.9%
4.Senter
5.EKG
Prognosis suatu syok amat tergantung dari kecepatan diagnosis
Prognosis dan pengelolaannnya sehingga pada umumnya adala Dubia Ad
Bonam.
1.Karyadi, W. Update on Shock. Pertemuan Ilmiah Terpadu-1.
Surabaya : FK Universitas Airlangga. 6-7 Mei 2000. (Karyadi,
Referensi et al., 2000)
2.Rahardjo, E. Update on Shock. Pertemuan Ilmiah Terpadu-1.
Surabaya : FK Universitas Airlangga. 6-7 Mei 2000.