2020 NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN RSUP DR. M. 1 DJAMIL PADANG
TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
TERBIT/ REVISI PANDUAN PRAKTEK KLINIS DR. dr.Yusirwan,Sp.B,Sp.BA(K),MARS NIP 196211221989031001
1. PENGERTIAN Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam kehidupan (life-
threatening organ dysfunction) yang disebabkan oleh disregulasi imun terhadap infeksi.1
Syok sepsis adalah infeksi berat yang mengakibatkan disfungsi
kardiovaskular (termasuk hipotensi, kebutuhan pemberian obat-obatan vasoaktif, atau gangguan perfusi).1,2
Syok sepsis refrakter katekolamin adalah syok sepsis yang
membutuhkan infus katekolamin kontinu selama 6 jam atau lebih pasca resusitasi cairan awal.3 2. ANAMNESIS - Demam atau hipotermi (instabilitas suhu) - Sesak nafas - Malas menyusu atau letargi - Tangan dan kaki teraba dingin - Urine sedikit dan berwarna pekat - Perubahan status mental - Terdapat sumber infeksi - Tanda perdarahan 3. PEMERIKSAAN FISIK Vital sign dan status generalisata lengkap, dapat ditemukan :1,2 - Demam atau hipotermi - Takikardi - Takipneu - Hipotensi hingga tekanan darah tidak terukur - Perubahan status mental - Gambaran hiperdinamik: takikardia, tekanan darah normal atau turun, denyut nadi perifer kuat (pulsus seler), kulit merah, akral hangat, pengisian kapiler >2 detik, tekanan nadi melebar - Gambaran hipodinamik: takikardia, denyut nadi perifer lebih lemah dibandingkan nadi sentral, kulit pucat, mottled, akral dingin, pengisian kapiler >2 detik, tekanan nadi menyempit 4. KRITERIA DIAGNOSIS Diagnosis sepsis ditegakkan berdasarkan pada adanya :1,2 (1) Infeksi, meliputi : faktor predisposisi infeksi, bukti infeksi yang sedang berlangsung, respon infamasi (2) Tanda disfungsi/gagal organ Disfungsi organ meliputi disfungsi sistem kardiovaskular, respirasi, hematologis, sistem saraf pusat, dan hepatik. Disfungsi organ ditegakkan berdasarkan skor Paediatric Logistic Organ Dysfunction (PELOD) 2. Diagnosis sepsis ditegakkan bila skor ≥11
Diagnosis syok sepsis ditegakkan pada kondisi sepsis yang disertai
disfungsi kardiovaskular.4 5. DIAGNOSIS Syok Sepsis (ICD 10: R57.2) 6. DIAGNOSIS BANDING Syok Hipovolemik Syok Kardiogenik 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap, hapusan darah 2. Kultur darah, urine, feses, LCS 3. SGOT dan SGPT 4. Albumin 5. Ureum dan kreatinin 6. Elektrolit serum: Natrium, Kalium, Clorida, Kalsium serum, Kalsium Ion, Phosphate, Magnesium 7. Glukosa darah sewaktu 8. C-reactive protein (CRP) 9. Faal hemostasis, Fibrin degradation products (FDP), fibrinogen 10. Analisa gas darah arteri dan vena 11. Laktat darah 12. Golongan darah 13. Prokalsitonin 14. Kortisol, T3, fT4 15. Foto toraks 16. EKG 17. Pulse oksimetri 18. Ekokardiografi 19. Ultrasonografi 8. KOMPLIKASI5 1. Acute Respiratory Distress Syndrome 2. Gagal ginjal akut/ kronis 3. Disseminated Intravascular Coagulation 4. Iskemia mesenterium 5. Gagal hati akut 6. Disfungsi miokard 7. Gagal organ multiple 9. KONSULTASI: SUBBAGIAN/ Tropik Infeksi, Kardiologi, Respirologi BAGIAN 10. TERAPI1,2,6-8 1. Rawat PICU 2. Tatalaksana pernapasan a. Pembebasan jalan nafas (non-invasif dan invasif) b. Pemberian suplementasi oksigen, diawali dengan aliran tinggi melalui masker, lalu dititrasi turun sesuai pulse oximetry dengan target saturasi 92% c. Intubasi endotrakeal segera dilakukan bila didapatkan tanda- tanda gagal nafas; - Status mental : kurang responsif - Tonus otot : hypotonia - Posisi tubuh : tripod - Frekuensi nafas : takipnea, periodik bradipnea, agonal bradipnea - Upaya nafas : tidak adekuat, dinding dada naik turun - Suara nafas : stridor, mengi, berdeguk, megap-megap - Warna kulit : sianosis sentral walau telah diberi O2, bebercak biru 3. Tatalaksana infeksi : pemberian antibiotik (Level evidence I rekomendasi A) Pemberian antibiotik empirik sesuai etiologi infeksi, diagnosis kerja, usia, dan predisposisi penyakit, diberikan dalam 1 jam pertama sejak dugaan sepsis, dengan sebelumnya dilakukan pemeriksaan kultur darah 4. Tatalaksana hemodinamik (Level evidence I rekomendasi A) a. Akses vaskular yang cepat : - Akses vena perifer atau intraosseus, serta akses vena sentral b. Resusitasi cairan : - Cairan yang diberikan adalah kristaloid - Cairan diberikan sebanyak 10-20 ml/kg selama 5-10 menit - Pemberian cairan dapat diulang dengan menilai respon terhadap cairan (fluid responsiveness) - Resusitasi cairan dihentikan bila target resusitasi tercapai atau bila terjadi tanda overload cairan c. Pemberian obat vasoaktif pada syok refrakter cairan sesuai profil hemodinamik - First line obat vasoaktif : epinephrine atau norepinephrine - Dapat ditambahkan obat lain jika syok masih belum teratasi : dopamine, dobutamine - Alternatif lain : milrinone, levosimendan, vasopressin, terlipresin d. Hidrokortison7 - Pemberian hidrokortison intravena (IV) apabila resusitasi cairan dan terapi vasopressor telah adekuat namun stabilitas hemodinamik belum tercapai - Diberikan hidrokortison loading dose 2 mg/kg, diikuti infusion dose 2-50 mg/kg/hari 5. Gula darah dipertahankan 50-180 mg/dL. Bila gula darah >180 mg/dL, glucose infusion rate (GIR) diturunkan sampai 5 mg/kg/menit. Bila gula darah >180 mg/dL, dengan GIR 5 mg/kg/menit, GIR dipertahankan dan titrasi rapid acting insulin 0,05-0,1 IU/kg1 (Level evidence I rekomendasi A) 6. Bila terdapat hipoglikemia yaitu bila glukosa darah kurang dari 40 mg/dL koreksi dengan dextrose (Dextrose 10% atau Dextrose 40%) 0,5 g/kgBB bolus IV atau IO (Level evidence I rekomendasi A) 7. Transfusi darah (Packed red cell/PRC) dilakukan bila kadar Hb <10 g/dL dan ScvO2 <70% (Level evidence I rekomendasi A). Target adalah kadar Hb minimal 10 g/dL dan ScvO2 >70%. Cara pemberian adalah sebagai berikut : Perhitungan kebutuhan : (80 x BB x selisih Hb)/ 20%. Volume pemberian : 10-20 mL/kgBB/hari 8. Nutrisi diberikan setelah respirasi dan hemodinamik stabil, diutamakan secara enteral dengan kebutuhan fase akut 65 kCal/kg/hari 9. Transfusi trombosit diberikan bila hitung trombosit : (Level evidence I rekomendasi A) <10.000/mm3 tanpa adanya perdarahan <20.000/mm3 dengan risiko perdarahan bermakna <50.000/mm3 dengan adanya perdarahan aktif, tindakan pembedahan atau tindakan invasive 10. Transfusi plasma atau FFP diberikan pada : (Level evidence I rekomendasi A) Sepsis induced thrombotic purpura disorder Progressive disseminated intravascular coagulation (DIC) Secondary thrombotic microangiopaty Thrombotic thrombocytopeni purpura 11. LAMA RAWATAN 1 – 14 hari (lama rawatan PICU), 8 – 37 hari (lama rawatan rumah sakit)8
12. KRITERIA PEMULANGAN Syok teratasi
PASIEN 13. EDUKASI 1. Penjelasan diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang 2. Penjelasan rencana tindakan, risiko, dan komplikasi 3. Penjelasan perkiraan lama rawat 14. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam 15. TINGKAT EVIDENS 2A 16. TINGKAT REKOMENDASI B 17. PENELAAH KRITIS KSM Ilmu Kesehatan Anak 18. INDIKATOR MEDIS Syok teratasi 19. KEPUSTAKAAN 1. Konsensus Diagnosis dan Tatalaksana Sepsis Pada Anak, IDAI 2016. P 1-29 2. Weiss SL, Peters MJ, Alhazzani W, Agus MS, Flori HR , Inwald DP, et all. Surviving sepsis campaign international guidelines for the management of septic shock and sepsis-associated organ dysfunction in children. Intensive Care Med. 2020; 46; p 10–67 3. Nichols B, Kubis S, Hewlett J, Yehya N, Srinivasan V. Hydrocortisone Therapy in Catecholamine-Resistant Pediatric Septic Shock: A Pragmatic Analysis of Clinician Practice and Association With Outcomes. Pediatr Crit Care Med. 2017;18; p 406-14. 4. Weiss SL, Fitzgerald JC, Maffei FA. Discordant identification of pediatric severe sepsis by research and clinical definitions in the SPROUT international point prevalence study. Crit Care . 2015; 19; 325. 5. Mahapatra S, Heffner AC. Septic Shock (Sepsis). In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): Statpearls Publishing; 2020 Jan. 6. Yuniar I, Manusita V, Low S. Corticosteroids for pediatric septic shock patients. Paediatr Indones. 2019; 59: 67-1. 7. Gibbison B, López-López JA, Higgins JP, Miller T, Angelini GD , Lightman SL, et al. Corticosteroids in septic shock: a systematic review and network meta-analysis. Crit Care. 2017; 21; 78. 8. Balamuth F, Weiss SL, Neuman MI, Scott H, Brady PW, Paul R, et al. Pediatric severe sepsis in U.S. children's hospitals. Pediatr Crit Care Med. 2014; 15; 798-805.
Dibuat Oleh Dibahas Oleh
NAMA Dr. dr. Mayetti, SpA(K). IBCLC Dr. Rusdi, SpA(K)
JABATAN Dokter Spesialis Anak Ketua KSM Ilmu Kesehatan Anak
TANDA TANGAN
Ditinjau Oleh Disahkan Oleh
NAMA dr.Yan Edwar, SpTHT-KL dr. Rose Dinda Martini, SpPD, K.Ger, FINASIM JABATAN Ketua Komite Medik Direktur Medik dan Keperawatan TANDA TANGAN