Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN KRITIS

RESUME MATERI PASIEN SEPSIS ATAU SEPTIC SHOCK

Dosen Pengampu:
Ns. Deby Tangkabiringan, S. Kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Indri Zalwa Farikhah 2010711071

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2023
Resume
A. Definisi
- Sepsis merupakan respon sistemik yang diakibatkan oleh infeksi atau suatu organisme
yang masuk ke tubuh sehingga mengakibatkan tubuh merespon terhadap infeksi
tersebut dan terjadilah sistemik respon. Jadi, sepsis itu jika infeksi sudah berada pada
system peredaran darah. Manifestasinya bisa dua atau lebish SIRS (Systemic
Inflamatory Response Syndrome).
- Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam kehidupan (life-threatening organ
disfunction) yang disebabkan oleh disregulasi imun terhadap infeksi. Dapat dikatakan
disfungsi organ didiagnosis apabila peningkatan skor sofa ≥ 2.
- Syok septic gejalanya ada infeksi sistemik ditambah dengan adanya hipotensi dan
hipoperfusi.

B. Tahapan Perubahan Sepsis


1. Tahun 1992-2016
Infection+SIRS ≥ 2 Sepsis+disfungsi organ Severe Sepsis+fluid
refractory hypotension shock septic
2. Tahun 2016 (Sepsis-3)
Infection+SOFA or qSOFA ≥ 2 Sepsis+fluid refractory hypotension, serum
lactate > 2 mmol/L shock septic

C. Manifestasi Klinik
1. S: Shivering, fever, or very cold (demam disertai menggigil bahkan merasa dingin)
2. E: Extreme pain or general discomfort (nyeri ekstrem yang tidak dapat diketahui
dimana lokasi nyerinya biasanya terjadi, diseluruh tubuh dengan perasaan tidak
nyaman)
3. P: Pale or discolored skin (kulit pucat)
4. S: Sleepy, difficult to wake up, confused
5. I: I feel like I might die
6. S: Short of breath
Variabel Inflamasi
- WBC>12.000>4000 mm3
- Peningkatan kadar protein plasma C-reaktif
- Peningkatan prokalsitonin plasma
Variable Umum
- Suhu>38 C atau <36 C
- HR>90x/menit
- Takipneu
- Perubahan status mental (penurunan kesadaran)
- Edema atau keseimbangan cairan positif>20 ml/kg selama 24 jam
- Hiperglikemia (>120 mg/dl) tanpa diabetes
Variable Disfungsi Organ
- PaO2/FiO2<300
- Urine output< 0,5 ml/kg/jam
- Peningkatan kreatinin >0,5 mg/dl
- INR> 1,5 cr
- Aptt> 60 detik
- Ileus Platelet 4 mg/dl
Variable Hemodinamik
- Tekanan darah sistolik 40 mmHg dari baseline
- MAP< 70 mmHg
- SvO2> 70%
- CI> 3,5 1/m/m3
Variable Perfusi Jaringan
- Kadar serum laktat> 1 mmol/L
- Penurunan CRT

D. Patogenesis Shock Septic


Masuknya organisme dalam bentuk virus atau bakteri kedalam tubuh melalui beberapa
gejala infeksi awal seperti : abses, pneumonia, peritonitis, pyelonephritis, cellulitis, ketika
organisme masuk tubuh akan mengeluarkan reaksi inflamatori sehingga tubuh akan
merelease endotoxin sebagai upaya agar organisme yang masuk dapat terfagosit sehingga
tidak akan menyebabkan infeksi. Selain plasma, monosit makrofag, endothelial cell, dan
neutrofil akan mengakibatkan disfungsi seluler. Disfungsi seluler ini akan mengakibatkan
terjadinya vasodilatasi dan vasokonstriksi, dan pada organ akan terjadi abnormalitas
metabolik serta disfungsi organ. Dari shock akan terjadi refractory hipotensi dan multiple
difungsi organ, jika kedua ini tidak kunjung membaik atau memperparah kondisi pasien,
maka akan berujung pada kematian.

E. Pathway
F. Manajemen Sepsis dan Shock Sepsis
Early treatment (Pengobatan dini) dengan ABC
1. A: Antibotic/airway
- Berikan antibiotic dalam 1 jam (empiric)
- Berikan masker O2 dan dokumentasi respon melalui pengukuran oksimetri
2. Breathing
Pemberian ventilator, lakukan pemeriksaan CXR dan AGD
3. Circulation/hypoperfusion
Lakukan analisis serum laktat dan urine output

G. Pengkajian Pasien dengan Shock Sepsis


1. Monitor TTV
2. Memantau status mental
3. Monitor nilai lab
- ABG dengan laktat
- WBC-RBC tetap normal, hct menurun dan meningkatkan hgb
- Panel koagulasi-pt dan ptt diperpanjang, inr dan d-dimer juga diperpanjang
(perhatikan dic)
- Troponin TCK, BUN, creatinine meningkat
- Glukosa awalnya meningkat, lalu menurun setelah glikogen habis
4. Takpineu menjadi bradipneu
5. Penurunan output urine
6. Kulit pucat, dingin, dan keras
7. Kecemasan, kebingungan, dan agitasi
8. Tidak ada suara
9. Skor q-SOFA atau SOFA

H. Kriteria qSOFA-Quick SOFA


1. B (Blood Pressure): sistolik <100
2. A (Altered Mental Status): GCS<13
3. T (Takipnea): RR> 22x/menit
Jika terdapat lebih dari 2 tanda dari kriteria tersebut, pasien menderita sepsis

I. Diagnosa Keperawatan Sepsis


Diagnosa Tanda dan Gejala
Perfusi perifer tidak 1. Pengisian kapiler > 3 detik
efektif (D. 0009) 2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat
5. Turgor kulit menurun
Penurunan Curah Jantung 1. Perubahan irama jantung : palpitasi
(D.0008) 2. Perubahan preload : Lelah
3. Perubahan afterload : dipsnea
4. Perubahan kontraktilitas
Gangguan Pertukaran Gas 1. Dispnea
(D.0003) 2. PCO2 meningkat / menurun
3. PO2 menurun
4. pH arteri meningkat / menurun
Gangguan Ventilasi 1. pengisian kapiler > 3detik
Spontan (D.0004) 2. nadi perifer menurun atau tidak teraba
3. akral terab dingin
4. warna kulit pucat
5. turgor kulit menurun
Hipertermia (D.0130) 1. perubahan irama jantung: palpasi
2. perubahan preload: lemah
3. perubahan afterload: dispnea
4. perubahan kontraktilitas
Defisit Nutrisi (D.0019) 1. berat badan menurun 10% di bawah ideal
2. nafsu makan menurun
3. bising usus hiperaktif
4. serum albumin turun

Anda mungkin juga menyukai