Problem
Seorang pasien atas nama Ny. W usia 58 tahun masuk ke ICU pada tanggal 25/ 04/2022 dengan
diagnosa medis leptospirosis. Pasien mengeluh badannya terasa pegal-pegal, nyeri dibagian ulu
hati dan perut. Nafas terasa berat, ada rasa mual namun tidak bisa muntah. Setelah dilakukan
pengkajian nyeri didapatkan ; O : nyeri dirasakan sejak 2 hari yang lalu, P : pasien mengatakan
nyerinya tiba2 muncul, semakin nyeri saat ditekan, Q : pasien mengatakan nyerinya seperti di
remas2, R : nyeri dari ulu hati sampai seluruh bagian perut, S: nyeri skala 6, T : pasien
mengatakan saat nyerinya muncul pasien minum air hangat, U : pasien mengatakan ingin segera
sembuh dan bisa berkumpul bersama keluarga. Pasien saat ini terpasang Oksigen NRM 13 LPM,
TD : 90/51 mmHg, N : 93x/mnt, S : 36,1 C , RR : 23x/ mnt.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dalam keluarganya. Hasil lab menunjukkan PCO2 : 28.0 (L),
PO(2) : 236.0 (H), HCO3 : 18,7 (L), Albumin : 3.1 (L), PH : 7.510 ( H), SGOT : 115.0 (H),
Natrium : 130.0 (L). Pasien sudahendapatlan terapi obat : Dobutamin 5 Meq/kgbb, ceftriaxone 1
gr/ 12 jam, Norepinefrin 0.3 Meq/kgBB, methylprednisolone , mecobalamine 500mg/12 jam,
antrain 16gr/12 jam IV.
DO DS
1. HCO3: 18,8 (L) asidosis 1. Pasien mengeluh badan pegal2,
2. Crt 2 detik nyeri ulu hati dan bagian perut
3. N:93 2. P : pasien mengatakan nyerinya
4. TD:90/50 mmHg RR 23x/mnt tiba2 muncul, semakin nyeri saat
5. MAP 61 ditekan, Q : pasien mengatakan
6. Pasien di diagnose leptospirosis nyerinya seperti di remas2, R :
7. PH: 7.510 – basa nyeri dari ulu hati sampai seluruh
8. Thorax: cardio megali dg pulmo bagian perut, S: nyeri skala 6, T :
normal pasien mengatakan saat nyerinya
Pasien sudahendapatlan terapi obat : muncul pasien minum air hangat,
Dobutamin 5 Meq/kgbb, ceftriaxone 1 U : pasien mengatakan ingin
gr/ 12 jam, Norepinefrin 0.3 segera sembuh dan bisa
Meq/kgBB, methylprednisolone , berkumpul bersama keluarga.
mecobalamine 500mg/12 jam, antrain 3. Nafas tersa berat
16gr/12 jam IV. 4. Ada rasa mual tapi tidak bias
9. Spo2 100 % nrm 13lpm muntah
10. RR 23x?mnt 5. Ada riwayat hipertensi dari
11. Pco2: 28: (8) (L) asidosis metabolik keluarga
B. Hipotesis
C. Pathway
1.
D. More Info
1. Pengkajian mual muntah, pola makan? A: antopometri Biomecanika: (leukosit,HB, Albumin
C: tampak kurus D: diet apa yg di makan sebelum dan sesudah di rawat
2. Cek lab darah rutin? Untuk mengetahui risiko perdarahan
3. Monitor TTV,MAP,( monitoring BC)
4. Monitor pengkajian nyeri, skala harian
5. Monitor pernapasan apakah ada otot bantu pernapasan
6. Monitor pola istirahat dan tidur
7. EKG dan foto thorax
E. Don’t know
1. Apa hubungan leptospirosis dengan pernapasan terasa berat
Ketika menghirup dan menghembuskan napas bakteri masuk dari rongga hidung,
laring faring sampai trakea akan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida,
ketika oksigen yang kita hirup terdapat bakteri dia akan mengikat oksigen, bakteri
menginfeksi semua
2. Penatalaksanaan medis dan keperawatan sesuai kasus
Diberikan cairan dan nutrisi yang adekuat, hidrasi dengan RL monitoring elektrolit
dan produksi urin, hitung BC
Terapi obat antrain, ceftriaxone
Pernapasan: nasal kanul, NRM, sesuai kondisi dan Spo2
NYERI: non farmakologi
3. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah leptospirosis
Menghindari bakteri dari hewan, menggunakan APD, missal ada luka di tutup dengan
anti air, cuci tangan sebelum makan. Menjaga kebersihan rumah. Menghindari
minum air dari sungai, melakukan vaksin pada hewan (anjing).
4. Komplikasi yang dapat timbul dari gejala yang tidak ditangani
Gagal hepar/hati: kerusakan pada organ hati
Gagal napas
Gagal ginjal
5. Apa bedanya Tanda gejala leptospirosis dengan penyakit lain
Bedanya terdapat pada fase yaitu leptosperomia: nyeri otot, menggigil mual
penurunan kesadaran
Fase septikomia: fase imunitas, kelemahan menggigil demam nyeri otot, Sgot 115
tinggi dapat terjadi ikterik
6. Leptospirosis etiologi nya dari bakteri, hewan apa saja yang menjadi perantara
Anjing, babi,area genangan air tikus: bakteri leptospira
7. Apa indikasi pasien dengan leptospirosis masuk icu
Kondisi pasien membutuhkan perawatan intensif
MAP kurang dari 65 berisiko syok septik
8. Kenapa pasien menggunakan NRM?
9. BREATHING: penggunaan otot bantu pernapasan,
System pernapasan dibagi menjadi 3 atas: hidung mulut sampai laring, bawah: bronkus,
alveolus dan aksesoris nya: otot bantu pernapasan otot costa, diagfragma, supraclavicular
F. Learning issue
1. bagaimana proses pertukaran oksigen pada kasus? Terjadi di difusi atau perfusi: ?
2. alogaritma pemberian oksigenasi:
riwayat penyakit paru atau tidak( TBC,COVID), jika iya semua prosedur dilihat
melalui saturasi oksigen, kurang dari 92% : nasal kanul 10-12 lpm (pasien sadar).
Tidak sadarkan diri (NRM). gagal napas ika kondisi makin jelek lakukan intubasi –
sampai terpasang ventilasi mekanik.
Saturasi oksigen lebih dari 92% : udara biasa mengalami penurunan atau tidak
Disability: GCS
Respirasi: keluhan terasa berat saat bernapas: terdapat masalah cardio megali
3. Konsep penanganan pada pasien yang di rawat di ICU, apakah lepto harus di ICU atau tidak
4. Askep dan EBN
5. IRK