Anda di halaman 1dari 4

1.

Pahami bagian-bagian atau spesifikasi baut

Sebelum mengukur baut, kenali dulu bagian-bagian dari baut.

Sumber gambar: otoflik.com

1 : diameter atau lingkar baut

2 : panjang dari baut

3 : panjang dari uliran baut

4 : lebar sejajar kepala baut dengan ukuran kunci

5 : jarak antara ulir baut

2. Pahami standar ukuran baut

Ada dua standar dalam pengukuran baut, yaitu skala inci dan skala
metrik (millimeter). Apa bedanya dari kedua standar itu?

Standar ukuran baut skala inci


Baut skala ini memakai simbol W yang merupakan kependekan dari
Whitworth. Simbol ini biasanya diikuti dengan ukuran baut, misalnya
W ½ artinya ukuran diameter baut ini adalah ½ inci. Jadi, satuan
ukurannya adalah inci. Kemudian, sudut alpha atau puncaknya
adalah 55 derajat.

Selain tertulis kode W dan ukuran baut, biasanya diikuti juga dengan
angka. Misalnya ukuran baut adalah W ⅜” x 16. Cara membacanya
adalah ⅜” menunjukkan diameter baut, yaitu ⅜ inci (atau sekitar
0,375 inci) lalu angka 16 pada kode baut tersebut adalah jumlah
pitch yang terdapat setiap 1 inci adalah sekitar 16. Pitch adalah jarak
puncak ulir satu dengan puncak ulir lainnya.

Standar ukuran baut skala metrik (millimeter)

Standar yang kedua adalah standar skala metrik atau dalam satuan
milimeter. Jadi, kalau di baut tersebut tertulis M 10 artinya diameter
baut tersebut adalah 10 mm. Sudut alpha atau puncaknya adalah
60 derajat. Standar metrik (ISO Metric) ini banyak diterapkan di
berbagai negara.

Misalnya, ada kode bertuliskan M8 x 1.25 2 LH L:35 mm pada baut,


cara membacanya adalah sebagai berikut:

• “M” menunjukkan standar metrik.


• Angka 8 adalah diameter ulir baut 8 mm.
• 1.25 menunjukkan pitch atau jarak ulirnya adalah 1.25 mm.
• Angka 2 adalah penunjuk kelas material nomor 2.
• LH artinya arah ulir ke kiri
• L:35 mm adalah panjang baut.

3. Mengukur diameter baut


Alat untuk mengukur diameter baut dan diameter ulir adalah jangka
sorong atau disebut juga sebagai vernier kaliper. Akan tetapi, kalau
ingin mendapatkan hasil yang lebih detail, bisa menggunakan alat
mikrometer luar. Caranya adalah meletakkan alat pengukur di
kepala baut dan lihat diameternya.

4. Mengukur jarak ulir baut

Untuk mengukur jarak ulit baut, alat yang digunakan bernama screw
pitch gauge (alat ukur jarak ulir). Alat ini digunakan di tuang baut
bagian ulir. Kalau kode baut yang diukur adalah M8 x 1,25, jarak ulir
tersebut adalah 1,25 mm. Jadi, gunakan bilah 1,25 pada alat
ukur screw pitch gauge. Hati-hati saat mengukur jarak ulir baut
karena bisa merusak ulir pada mur pasangan baut tersebut.

5. Mengukur panjang baut

Cara mengukur panjang baut bisa menggunakan jangka sorong


juga atau bahkan bisa memakai penggaris. Kita bisa mengukur dari
sisi kepala sampai ujung baut.

6. Mengukur lebar kepala baut sejajar

Mengukur lebar kepala baut juga bisa menggunakan jangka sorong.


Biasanya, kesalahan orang adalah mengartikan kode ukuran untuk
kepala baut bagian sejajar. Misalnya kode M 8, ukuran diameternya
adalah 12 – 13 mm, jadi bisa menggunakan kunci ukuran 12 mm.
Namun, ukuran baut tersebut tidak dikatakan sebagai baut 12 mm,
tetapi baut M 8.

Kesalahan penyebutan ini bisa berdampak ketika kita membeli baut.


Kita bisa membeli baut yang salah, akibatnya salah pemasangan
pada komponen mobil.

Anda mungkin juga menyukai