Anda di halaman 1dari 33

DETEKSI DINI RESIKO TINGGI

No.dokumen : SOP/ /04/I/2023


No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai
faktor resiko dan komplikasi kebidanan. Faktor resiko pada ibu hamil
adalah
1. Primigravida kurang dari 20 tahunatau lebih dari 35 tahun
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalian terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cam, atau penambahan berat badan <9 kg selama masa
kehamilan
5. Anemia dengan hemoglobin < 11 g/dl
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk
panggul dan tulang belakang
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum
kehamilan ini sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain:
tuberkolosis, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelaian endokrin
(diabetes mellitus, sistemik lupus eritematosus, dil), tumor dan
keganasan
8. Riwayat kehamilan buruk keguguran berulang, kehamilan ektopik
terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat
kongenital
9. Riwayat persalinan dengan komplikasi: pendarahan paska
persalinan, infeksi masa nifas, psikosis post partum (post partum
blues)
10. Riwayat keluarga menderita kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat kongenital
11. Kelainan jumlah janin hamil ganda, janin ganda, monster
12. Kelainan besar janin: pertumbuhan terhambat, janin besar
13. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia
kehamilan lebih dari 32 minggu.

Komplikasi pada ibu hamil, bersalin, dan nifas antara lain:

1. Ketuban pecah dini


2. Pendarahan pervaginam:
3. keguguran, plasenta previa, soluso plasenta
4. Intra partum: robekan jalan lahir
5. Post Partum atonia uteri, retensio plasenta, plasenta inkarserata,
kelainan pembekuan darah, subinvolusi uteri
6. Hipertensi dalam kehamilan (HDK): tekanan darah tinggi (sistolik
>140 mmHg, diastolic >90 mmHg). Dengan atau tanpa edema pre-
tibial
7. Ancaman persalianan premature
8. Infeksi berat dalam kehamilan : demam berdarah, tifus abdominalis,
9. Distosia: persalinan macet, persalinan tak maju
10. Infeksi masa nifas
2. Tujuan Deteksi faktor resiko pada ibu baik oleh tenaga kesehatan maupun
masyarakat merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah
kematian dan kesakitan ibu
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor 43 tahun 2018 tentang
penyusunan SOP Layanan Klinis mengacu pada acuan yang jelas.

4. Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Prosedur

5. Alat dan -
bahan
6. Prosedur 1. Bila ditemukan 2 dari faktor resiko, termasuk kelompok Bumil Resiko
Rendah (KRR), pemeriksaan kehamilan bias dilakukan bidan, tidak
perlu dirujuk, tempat persalinan bias di polindes, penolong bisa bidan
2. Bila ditemukan 6-10 dari faktor resiko termasuk resiko tinggi (KRT),
pemeriksaan kehamilan dilakukan bidan atau dokter, rujukan ke
bidan dan puskesmas, penolong persalinan bidan atau dokter
3. Bila ditemukan lebih dari 12 dari faktor resiko termasuk kelompok
Resiko Sangat Tinggi (KRST), pemeriksaan kehamilan harus dokter,
penolong harus dokter
7. Bagan Alir
Mengidentifikasi Faktor Resiko

Menentukan Jenis Faktor Resiko

Melakukan Pemeriksaan / Rujukan

8. Unit terkait 1. Poli KIA

2. Bidan Lingkungan
KELAS IBU BALITA
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Kelas Balita adalah merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam
kelas dengan anggota beberapa ibu yg mempunyai anak balita (usia 0-
5 tahun) dibawah satu atau beberapa fasilitator (petugas) dengan
menggunakan buku KIA sebagai alat pembelajaran
2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,merubah sikap dan
perilaku ibu balita tentang kesehatan balita, Gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Departemen kesehatan RI 2014 Pedoman pelaksanaan kelas ibu balita

5. Alat dan
1. lembar balik kelas ibu balita
bahan
2. Buku KIA
3. Daftar Hadir
6. Prosedur 1. Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
2. Mempersiapkan materi
3. Mengundang ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun
4. Mempersiapkan fasilitator dan narasumber
5. Pelaksanaan kelas ibu balita
6. Diskusi
7. Evaluasi
8. Sepakati materi selanjutnya
9. Pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Mempersiapkan tempat dan sarana
belajar

Siapkan peralatan

Mengundang ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun

Mempersiapkan fasilitator dan

Pelaksanaan kelas ibu balita

Diskusi dan evaluasi

Pencatatan dan pelaporan

8. Unit terkait 1. Penanggung Jawab kegiatan


2. Pelaksana kegiatan
3. Sasaran kegiatan
4. Lintas sektor
KELAS IBU HAMIL
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Kelas Ibu Hamil adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk
tatap muka dalam kelompok yang di ikuti dan tukar pengalaman antara
ibu-ibu hamil atau suami keluarga dan petugas kesehatan (bidan).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan kelas ibu hami
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku Pedoman Kelas Ibu Hamil

5. Alat dan
1. Alat tulis
bahan
2. Buku KIA
3. Lembar balik kelas ibu hamil
4. Lembar soal
6. Prosedur 1. Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua ibu hamil
yang ada di wilayah kerja kemudian menentukan peserta yang
akan mengikuti kelas ibu hamil
2. Petugas mempersiapan tempat dan sarana
3. Petugas mempersiapkan materi, alat bantu, penyuluhan dan
jadwal pelaksanaan
4. Petugas mengundangibu hamil yang telah ditentukan sebagai
peserta
5. Pelaksanaan kelas ibu Hamil
6. Diskusi
7. Evaluasi
8. Sepakati materi selanjutnya
1. Pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Petugas melakukan identifikasi atau
mendata semua ibu hamil

Petugas mempersiapan tempat dan sarana

Petugas mempersiapkan materi

Petugas mengundangibu hamil

Pelaksanaan kelas ibu Hamil

Diskusi dan evaluasi

Pencatatan dan pelaporan

8. Unit terkait 1. Penanggung Jawab kegiatan


2. Pelaksana kegiatan
3. Sasaran kegiatan
4. Lintas sektor
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Deteksi dini tumbuh kembang adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada
balita dan anak pra sekolah.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menilai tumbuh kembang dan
mendeteksi adanya tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku Pedoman Pelaksana Stimulasi, Deteksi Dini Tumbuh Kembang


Anak (Kementerian Kesehatan Republik Indonesias, 2010)

5. Alat dan
1. Meteran
bahan
2. Timbangan
3. Formulir DDTK
6. Prosedur 1. Menjelaskan kepada keluarga/ guru tentang prosedur dan
tindakan yang akan dilakukan kepada anak prasekolah
2. Petugas menyediakan lingkungan / suasana yang tenang, aman
dan nyaman kepada anak prasekolah
3. Menimbang berat badan
4. Mengukur tinggi badan
5. Mengukur lingkar kepala
6. Mencatat hasil dari Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
7. Menilai hasil dari Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
2. Memberitahukan hasil deteksi dini tumbuh kembang (DDTK)
kepada keluarga atau guru
7. Bagan Alir
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Siapkan peralatan

Petugas menyediakan lingkungan / suasana yang tenang,


aman dan nyaman

Petugas Menimbang beara badan, mengukur tinggi


bdandan lingkar kepala

Mencatat dan menilai hasil dari DDTK

Memberitahukan hasil Kepada guru dan


keluraga

8. Unit terkait 1. Poli KIA/KB


2. Gizi
3. Lintas Sektor
ANEMIA PADA IBU HAMIL
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Anemia ibu hamil adalah suatu kondisi ibu hamil dimana terdapat
kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dengan standart hasil
pemeriksaan kadar Hb < 11 gridi pada trimester dan III atau kadar Hb<
10.5 gr/di pada trimester II
2. Tujuan Sebagai acuan pada penatalaksanaan penanganan anemia pada ibu
hamil
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi 1. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar


dan Rujukan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesi
2. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja
Putri dan Wanita Usia Subur (WUS)

5. Alat dan
1. ATK
bahan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Set Pemeriksaan Hb
5. RM Ibu Hamil
6. Prosedur 1. Petugas melihat pada telapak tangan, bibir, dan sklera mata
apakah sangat pucat
2. Petugas melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
untuk melakukan pemeriksaan
3. Petugas mengklarifikasikan anemia berat, anemi, dan tidak
anemia
4. Petugas memberikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet
yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas adalah tablet
tambah darah yang berisi Ferro Sulfat Eksikatus 200 mg (setara
dengan 60 mg besi elemental) dan 250 mg asam folat.
5. Petugas memberikan suplementasi TTD 2 kali sehari selama 90
hari.
6. Petugas mengevaluasi setelah 90 hari pemberian, apabila ada
perbaikan lanjutkan pemberian TTD
7. Petugas melakukan rujukan ke pusat pelayanan yang lebih tinggi
apabila setelah 90 hari pemberian TTD kadar hemoglobin tidak
meningkat untuk mencari penyebab anemia
3. Petugas memberikan KIE pada pasien tentang anemia pada ibu
hamil
7. Bagan Alir
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Anamesis dan menilai pasien

Petugas melakukan kolaborasi dengan petugas


laboratorium

Petugas mengklarifikasikan anemia berat, anemi, dan tidak


anemia

Petugas memberikan suplementasi besi dan asam folat

Petugas memberikan suplementasi besi dan asam folat

Petugas memberikan suplementasi besi dan asam folat

Memberitahukan hasil Kepada guru dan


keluraga

8. Unit terkait 1. Poli KIA/KB


2. Gizi
KUNJUNGAN BALITA
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Pelayanan kesehatan kepada balita sesuai dengan standar, meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemberian Vit.A 2x
setahun
2. Tujuan Meningkatkan akses balita dalam pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan balita, mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh
rangsangan pengembangan otak, mendeteksi dini pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia dini
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku pedoman PWS-KIA Kementrian Kesehatan RI

5. Alat dan 1. Alat


bahan a. Termometer
b. Timbangan Berdiri
c. Pita Ukur
d. Formulir KPSP
2. Bahan:
a. Vit.A
6. Prosedur 1. Menanyakan kepemilikan buku KIA pad ibu
2. Membuat / mencari kartu anak
3. Melakukan anamnesa
4. Melakukan pemeriksaan fisik meliputi
a. Keadaan umum
b. BB
c. Nadi
d. Suhu
e. Pernapasan
5. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan keadaan pasien
a. Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
(SDIDTK)
b. Mendiagnosa sehat / sakit, jika sakit digunakan format MTBS
(usia > 2 bulan)
c. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
d. Pemberian Vitamin A, dosis 200.000 IU
e. Memberikan rujukan kusus, bila perlu
6. Mencatatn hasil pemeriksaan ke dalam kartu anak buku KIA dan
register kohort
7. Memberitahu ibu kapan harus membawa anaknya kembali jadwal
kunjungan ulang
7. Bagan Alir
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Siapkan peralatan dan bahan

Melakukan anamnesa dan pemriksaan fisik

Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan

Dokumentasi

Memberitahukan hasil Kepada guru dan


keluraga

8. Unit terkait 1. Bidan Koordinator


2. Bidan Desa
3. Gizi
P4K
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dalam rangka meningkatkan peran aktif suami,
keluarga, masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
termasuk pasca salin dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan kesehatan
bagi ibu dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil
dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan
masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga
melahirkan bayi yang sehat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi dengan Stiker, Depkes RI, Jakarta, 2009

5. Alat dan
Alat tulis
bahan
6. Prosedur 1. Anamnase
2. Mengisi stiker P4K
3. Menempel stiker P4K
7. Bagan Alir

Anamnase

Mengisi stiker P4K

Menempel stiker P4K

8. Unit terkait Bidan desa


PEMBINAAN KADER POSYANDU
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Suatu langkah untuk memelihara kelancaran dan kelestarian kegiatan
posyandu yang merupakan wadah pelayanan kesehatan dasar berbasis
masyarakat
2. Tujuan Memelihara kelancaran pelaksanaan kegiatan posyandu oleh
masyarakat dan meningkatkan hasil kegiatan posyandu
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku ARRIF Pedoman Manajemen Peran Serta Masyarakat Depkes RI

5. Alat dan
Alat tulis
bahan
6. Prosedur 1. Petugas menentukan jadwal kegiatan pembinaan kader posyandu
2. Petugas mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepala
kelurahan
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas mengumpulkan kader posyandu dan melakukan
pembinaan.
5. Petugas mencatat hasil kegiatan pembinaan posyandu
6. Petugas melaporkan hasil kegiatan pembinaan posyandu.
7. Bagan Alir
Menentukan jadwal

Mengirim surat ke kelurahan

Persiapan bahan dan alat

Mengumpulkan kader dan melakukan pembinaan

Dokumentasi dan mencatat

8. Unit terkait 1. Bidan Koordinator


2. Bidan Desa
PEMBINAAN PELAYANAN ANAK
PRASEKOLAH
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Melakukan pemeriksaan fisik pertumbuhan perkembangan anak usia 5-
7 Tahun
2. Tujuan Untuk mendeteksi adanya kelainan sedini mungkin dan anak
mendapatkan DDTK 6 bulan sekali
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku Pedoman DDTK

5. Alat dan 1. Paket DDTK


bahan 2. Kartu snelen
3. Perlengkapan
4. Timbangan
5. Pengukur tinggi badan
6. Metlin
7. Buku panduan DDTK
8. KMS
9. Alat Tulis
10. Buku pencatatan dan pelaporan
6. Prosedur 1. Petugas membuat jadwal
2. Petugas membuat surat undangan
3. Memberitahu guru
4. Menyiapkan sarana
5. Melakukan kunjungan ke TK
6. Menimbang BB dan menentukan status gizi
7. Petugas memeriksa daya dengar, daya lihat, perilaku anak,
lingkar
8. Menentukan hasil pemeriksaan deteksi dini sesuai atau tidak
sesuai
a. Jika deteksi dini sesuai tumbuh kembang anak normal
4. Jika deteksi dini tidak sesuai atau meragukan maka rujuk ke poli
tumbuh kembang RS
7. Bagan Alir
Membuat Jadwal

Memberitahu ke guru

Kunjungan ke TK

Menimbang dan menentukan Status gizi

Memberitahukan hasil Kepada guru dan


keluraga

8. Unit terkait 1. Bidan Koordinator

2. Bidan Desa
PENYULUHAN KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya
2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas

5. Alat dan 1. LCD


bahan 2. Leaflat
6. Prosedur 1. Menyusun rencana kegiatan penyuluhan di sekolah sesuai
peraturan dan kebijakan yang berlaku
2. Mengkoordinasi pelaksana kegiatan penyuluhan dengan lintas
program dan lintas sektor
3. Membuat jadwal
4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan tim
5. Melakukan pencatatan hasil kegiatan
6. Melaporkan hasil kegiatan ke Kepala Puskesmas Kolakaasi
7. Bagan Alir
Menyusun rencana

Mengkoordinasi pelaksana kegiatan

Membuat jadwal

Melaksanakan kegiatan penyuluhan

Melakukan pencatatan hasil kegiatan

Melaporkan hasil kegiatan

8. Unit terkait 1. Bidan Koordinator

2. Bidan Desa
STIMULASI DETEKSI DAN
INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG
(SDIDTK)
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian SDIDTK adalah kegiatan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Tumbuh dokter,
bidan, perawat, ahli ga penyuluh kesehatan masyarakat tenaga
kesehatan lain dan petugas sektor lain (kader kesehatan) dalam
menjalankan tugas melakukan Stimulasi. Deteksi intervens Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan Stimulasi, Deteksi, Intervensi
Tumbuh Kembang (SDIDTK) di wilayah kerja Puskesmas Kolakas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi 1. Meteran
2. Timbangan
3. Mikrotoise
4. Formulir SDIDTK
5. Alat dan 1. Meteran
bahan 2. Timbangan
3. Mikrotoise
4. Formulir SDIDTK
6. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat
2. Petugas melakukan anamnesa identitas dan mengisi formulir
Stimulasi, Deteksi, Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK).
3. Petugas menghitung umur bayi dan balita yang akan di Stimulasi
Deteksi, Intervensi, Tumbuh Kembang (SDIDTK).
4. Petugas menanyakan keluhan utama
5. Petugas melakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan
melakukan pemeriksaan antropometir BB, PB/TB, LKA.
6. Petugas melakukan pemeriksaan tes daya lihat dan tes daya
dengar sesuai usia.
7. Jika terdapat permalasahan pertumbuhan atau perkembangan.
anak petugas memberikan intervensi dini dan penatalaksanaan
rujukan.
8. Petugas mencatat hasil deteksi Tumbuh Kembang pada formulir
Deteksi Dini Tumbuh Kembang.
7. Bagan Alir
Jelaskan tindakan
Siapkanyang akan dilakukan
peralatan

Petugas melakukan anamnesa

Melakukan pemeiksaan

Jika terdapat masalah melakukan rujukan

cuci tangan

Mencatat dan dokumentasi

8. Unit terkait 1. Poli KIA/KB


2. Poli Gigi
KUNJUNGAN NIFAS (KF3)
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Kunjungan nifas 3 adalah kunjungan ibu nitas dan melakukan
pelayanan kesehatan ibu nifas mulal 3 hari sampai 29 hari ke 42 haRI
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan kunjungan ibu nifas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

5. Alat dan Alat:


bahan 1. Alat Tulis
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Termometer
Bahan :
Handscoen
6. Prosedur 1. Persiapan Pasien
a. Layani ibu dengan rasa hormat
b. Menyampaikan kepada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TD. N, P,S)
c. Melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri
d. Melakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri
punggung
e. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya,
bagaimana dukungan yang di dapatkannya dari keluarga
pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya
f. Lakukan tata laksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah
g. Mengajarkan pada ibu cara memandikan bayi dengan benar
h. Melakukan pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif
6 bulan
i. Menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi
j. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir setelah
melakukan pemeriksaan
7. Melakukan pencatatan
7. Bagan Alir
Persiapan Pasien

Pelaksanaan Kunjungan nifas

Cuci tangan

Melaksanakan Pemeriksaan

Bereskan peralatan

cuci tangan

Dokumentasi

8. Unit terkait 1. Bidan Koordinator


2. Bidan Desa

K1 (Kontak Pertama bu Hami)


No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian 1. Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompotensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu
komprehensit sesuai standar
2. Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapatkan pelayanan
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.

2. Tujuan Untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan


program dalam menggerakkan masyarakat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 02 Tahun 2018 tentang Penetapan
Koordinator UKM, UKP Jaringan dan Pelaksana Tugas Serta Alur
Koordiansi dan Koordinasi Pada Struktur Organisasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Antenatal Terpadu Tahun 2015

5. Alat dan Alat :


bahan 1. Tensi Meter
2. Timbangan
3. Pengukur Tinggi Badan
4. Pita Ukur
5. DoppleR
Bahan :
1. Buku Register
2. Buku KIA
6. Prosedur 1. Melakukan anamnesa
2. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan
3. Melaksanakan pemeriksaan ANC dengan 10 T
a. Menggukur Tinggi Badan dan Berat Badan
b. Mengukur Tekanan Darah
c. Mengukur Lila
d. Mengukur Tinggi Fundus Uteri
e. Menentukan Letak Janin dan Menghitung DJJ
f. Menentukan status imunisasi TT
g. Pemberian Tablet Tambah Darah
h. Pemeriksaan Laboratorium
i. Melakukan Konseling
j. Tata Laksana atau Mendapat Pengobatan
8. Pendokumentasian
7. Bagan Alir
Persiapan Pasien

Menjelaskan Prosedur

Menjelaskan tanda-tanda kehamilan

Melaksanakan pemeriksaan ANC 10 T

Bereskan peralatan

cuci tangan

Dokumentasi

8. Unit terkait 1.Poli Kia

2. Bidan Kelurahan
K4 (Kontak Ibu Hamil Minimal 4x)
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal oleh

tenage kesehatan yang mempunyai kompotensi sesuai dengan standar,

paling sedikt empat kali.

2. Tujuan Dapat diketahual cakupan antenatal secara lengkap (memenuhi standar


pelayanan dan menempati waktu yang ditetapkan), yang
menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di
samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kolakaasi Nomor 43 Tahun 2018 Tentang
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Layanan Klinis Mengacu
Acuan Yang Jelas

4. Referensi Pedoman Antenatal Terpadu Tahun 2015

5. Alat dan 1. Buku register ibu hamil


bahan 2. Buku KIA
6. Prosedur 1. Melakukan anamnesa
2. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan
3. Melaksanakan pemeriksaan ANC dengan 10 T
a. Menggukur Tinggi Badan dan Berat Badan
b. Mengukur Tekanan Darah
c. Mengukur Lila
d. Mengukur Tinggi Fundus Uteri
e. Menentukan Letak Janin dan Menghitung DJJ
f. Pemberian TT (Tetanus Toksoid)
g. Pemberian Tablet Tambah Darah
h. Tes Laboratorium
i. Melakukan Konseling
j. Tata Laksana atau Mendapat Pengobatan
9. Pendokumentasian
7. Bagan Alir
Persiapan Pasien

Menjelaskan Prosedur

Menjelaskan tanda-tanda kehamilan

Melaksanakan pemeriksaan ANC

Bereskan peralatan

cuci tangan

Dokumentasi

8. Unit terkait 1.Poli Kia

2. Bidan Kelurahan
PEMBERIAN TABLET FE PADA IBU
HAMIL
No.dokumen : SOP/ /04/I/2023
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2 Hal
UPTD
Puskesmas
Supriyadi Sultan,AMK.,SKM.,M.Kes
Kolakaasi
Nip.19780203 200502 1 002
1. Pengertian Tablet tambah darah adalah tablet mengandung zat besi fumorat

berbentuk bulat warna merah yang diberikan pada siswa-siswi di

sekolah tingkat menegah pertama dan menegah atas, yang

didistribusikan sepanjang tahun

2. Tujuan Untuk menjamin ketersediaan tablet tambah darah yang berkualitas dn


memenuhi standar dalam rangka mencegah dan menggulangi
terjadinya anemia gizi besi pada wanita usia subur dengan prioritas
pada ibu hamil
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor 2 tahun 2018 tentang
koordinator UKM, UKP, Jaringan dan pelaksana tugas dan alur
komunikasi dan koordinasi pada struktur organisasi Puskesmas
Kolakaasi

4. Referensi 1. Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomorn 88 tahun


2014 tentang standar tablet tambah darahbagi wanita usia subur
dan ibu hamil
2. Buku pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada
remaja putri dan wanita usia subur (WUS)

5. Alat dan 1. Tablet FE


bahan 2. Pulpen
3. Buku catatan data jumlah sasaran ibu hamil dan ibu nifas
4. Dokumentasi hasil kegiatan
6. Prosedur 1. Pemeriksaan kesehatan pasien oleh bidan
2. Pemeriksaan kadar HB dan pemeriksaan klinis
3. KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)
4. Pemberian obat tablet tambah darah oleh bidan
5. Pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Pemeriksaan kesehatan pasien

Pemeriksaan kadar HB dan pemeriksaan klinis

  KIE (komunikasi Informasi Edukasi)

Pemberian obat tablet tambah darah oleh bidan

Pencatatan dan pelaporan

8. Unit terkait Bidan

Anda mungkin juga menyukai