Kepada Yth;
KETUA PENGADILAN NEGERI TANGGERANG
PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG KELAS 1 A KHUSUS
Di- Jl. Taman Makam Pahlawan Taruna No.7, RT.01/RW.09, Sukasari, Kec.
Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
Dengan Hormat,
Perkenankan kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1
Benda Baru Kecamatan Pamulang, Kota Tanggerang.
1. HENGKY, yang beralamat di VILLA DAGO C-11/5 RT. 003/RW. 020 Kel. Benda
Baru Kec. Pamulang, Kota Tangerang.
Untuk selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai--------------------TERGUGAT I
Adapun dalil-dalil diajukan gugatan perbuatan melawan hukum ini adalah sebagai
berikut:
2
aplikasi permohonan kredit tertanggal 11 Desember 2012 dengan tujuan
penggunaan kredit modal kerja usaha perdagangan furniture.
3. Selanjutnya atas permohonan kredit Penggugat II pihak Tergugat II
menyampaikan surat nomor: BBF.JJW/604/SPPK/2013 Tanggal 9 Januari 2013
perihal Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) dengan jenis kredit KMK
umum revolving dengan limit kredit Rp.900.000.000,- (sembilan ratus juta
rupiah) termasuk take over dari Bank INA sebesar Rp.400 Juta dengan jangka
waktu 12 Bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan dapat
diperpanjang dengan agunan fixed aset tanah dan bangunan rumah tinggal
SHM.No.5259/Benda Baru a.n. Ratna Sari yang terletak di perum.Villa Dago
Cluster Parang Tritis Blok C.11 No.7 RT 003/020, Desa Benda Baru,
Kec.Pamulang, Tanggerang Selatan. Dengan Perjanjian kredit
No.CRO.JKB/015/KMK/2013 tanggal 22 Januari 2013.
3
limit kredit Rp.1.100.000.000,-(satu milyar seratus juta rupiah) dengan jangka
waktu kredit 12 bulan dari 22-01-2015 sampai dengan 21-01-2016.
7. Para Penggugat pada tanggal 19 Oktober 2015 menyampaikan surat kepada
Tergugat II perihal permohonan penjadwalan ulang fasilitas kredit KMK
Revolving, yang mana dari surat tersebut Tergugat II menyampaikan surat
Nomor:MBB.BBG/BKS.JTW/SPPK/336/2015 tanggal 22 Oktober 2015 perihal surat
persetujuan permohonan penjadwalan kredit (SPPK) pembayaran bunga berjalan
(BYDT) periode 23 Oktober 2015 s/d 23 Desember 2015 adalah sebesar 22.60%
atau sebesar Rp.3.000.000,-/bulan. Dan sisa pembayaran kewajiban sejak 23
Oktober 2015 s/d 23 Desember 2015 ditangguhkan (BYDT) sebesar
Rp.30.130.100,- akan dibayar secara sekaligus pada bulan Januari 2016 yang
bersumber dari penjualan aset debitur.
9. Bahwa Para Penggugat pada saat ini sedang mengalami kesulitan dalam
mengembangkan usaha dan atau kesulitan untuk mendapatkan cash flow, yang
menyebabkan kemacetan dalam pembayaran dengan system angsuran setiap
bulan kepada Pihak Tergugat II, adalah merupakan kondisi keadaan umum,
dimana iklim usaha di Indonesia sedang tidak mengalami pertumbuhan yang
baik, dimana-mana pelaku ekonomi merugi, demikian juga yang dialami para
Penggugat macet tidak dapat membayar angsuran kredit usaha kepada Tergugat
II.
4
kewajiban fasilitas kredit Penggugat II pertanggal 18 Oktober 2019 sebesar
Rp.2.434.018.826.12 (dua miliar empat ratus tiga puluh empat juta delapan
belas ribu delapan ratus dua puluh enam dua belas rupiah) dengan menjual
melalui pelelangan umum oleh KPKNL berupa tanah dan bangunan diatasnya
dengan bukti kepemilikan SHM No.5259/Benda Baru An.Nyonya Ratna Sari
dengan limit lelang sebesar Rp.1.358.000.000,-.
13.Bahwa atas surat tersebut para Penggugat meminta Tergugat II untuk menunda
lelang terhadap obyek sengketa, dan baru memiliki uang sebesar
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) sebagai pembayaran tahap
awal dan sisanya akan diberikan kepada Tergugat II ketika para Penggugat bisa
menjual aset mereka, akan tetapi niat baik tersebut ditolak oleh Tergugat II dan
Tergugat II masih tetap akan melelang obyek sengketa milik Penggugat I.
14.Bahwa para Penggugat tidak mengetahui obyek sengketa telah berapa kali
diajukan lelang oleh Tergugat II kepada Tergugat III, karena para Penggugat
tidak diberikan pemberitahuan atas pelaksanaan lelang yang diajukan Tergugat
II terahir pada tanggal 13 November 2019 Tergugat II telah mengirimkan surat
nomor MNR.RCR/REG.JKT2.74076/2019 dan untuk selanjutnya hanya
menyampaikan pemberitahuan via whatsapp kepada Penggugat II yang mana hal
tersebut tidak dibenarkan secara hukum dalam pelaksanaan lelang hak
tanggungan sehingga berdampak pada situasi yang tidak menentu kepada Para
Penggugat dalam hal para Penggugat menempati obyek sengketa sehingga
menimbulkan tidak nyamanya Para Penggugat atas permasalahan yang menimpa
pada dirinya.
5
kuasa hukum penggugat menyampaikan somasi kepada Para Tergugat yang mana
permohonan lelang dari PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan surat Nomor
MNR.RCR/RAV.4673/2021 tanggal 13 Juli 2021 dan telah terlaksana pada tanggal
14 September 2021. Dan sampai dengan gugatan ini diajukan para Penggugat
tidak mengetahui nasib obyek sengketa jika telah dilaksanakan lelang terjual
dengan harga berapa, dan jika digunakan untuk melunasi hutang sudah
mencukupi atau belum sehingga dengan demikian Para Tergugat menghilangkan
hak hukum para Penggugat, terutama Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat I
telah menyembunyikan fakta proses peralihan atau lelang obyek sengketa yang
notabene milik Penggugat I tersebut. Bahkan dapat dipastikan Tergugat II serta
Tergugat I menentukan harga limit lelang sangat rendah, karena sampai
sekarang para Penggugat tidak ada informasi mengenai sisa hasil penjualan
lelang. Para Penggugat-pun juga tidak diberitahu apakah Tergugat II maupun
Tergugat III sudah melakukan penaksiran/penilaian (appraisal) harga obyek
sengketa tersebut sebelum dilakukan pelaksanaan lelang terhadap obyek
sengketa.
16.Bahwa pelaksanaan lelang yang telah dilakukan oleh Tergugat III dengan
pemenang lelang Tergugat I pada tanggal 14 September 2021 adalah cacat
hukum karena terbukti melanggar hak termohon lelang/pemilik barang dan
harga yang tidak objektif dan tidak realistis/terlalu rendah sehingga
bertentangan dengan kepatutan serta kewajiban hukum si penjual untuk
mengoptimalkan harga jual lelang, yang akhirnya bertentangan dengan
kepatutan dalam masyarakat.
18.Bahwa pelaksanaan lelang yang telah berjalan selaku pemenang lelang Tergugat
I dalam pelaksanaanya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku hal tersebut
kami dasarkan pada nilai limit jauh dari harga pasaran pada umumnya dan
6
Tergugat II dalam menentukan nilai limit tidak mendasarkan pada tim penilai
dan penaksir independen yang berhak mengeluarkan harga pasaran obyek
sengketa dan dalam pelaksanaan lelang eksekusi bertentangan dengan Pasal 6
UUHT yang menetapkan Limit Lelang adalah pihak Penjual in Casu Tergugat II,
dan dalam menetapkan harga limit lelang tersebut telah didasarkan hasil
penilaian yang dilakukan Penilai Independen. Vide Peraturan Menteri Keuangan
nomor 93/PMK.06/2010 Tentang petunjuk Pelaksanaan Lelang pada :
Pasal 35 :
1) Setiap pelaksanaan lelang disyaratkan adanya Nilai Limit.
2) Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual/Pemilik Barang.
Pasal 36 :
Atas hal tersebut kami meminta kepada yang mulia majelis hakim pemeriksa
perkara dapat menyatakan secara hukum bahwa pelaksanaan penjualan lelang
atas bidang obyek sengketa yang diajukan oleh Tergugat I, dilakukan oleh
Tergugat III selaku pelaksana lelang dan Tergugat I selaku pembeli lelang adalah
tidak sah atau cacat hukum dan harus dinyatakan batal demi hukum.
7
jaminan yang dijamin kenetralannya dan professional dalam
melaksanakan tugas penilaian serta tidak ada konflik kepentingan dengan
barang yang dinilainya.
penaksiran oleh penaksir/tim penaksir. Berasal dari intern pemohon
lelang/pemilik barang.
b. Nilai Limit pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang tetap berupa
tanah dan/atau bangunan ditetapkan oleh Pemilik Barang, berdasarkan
hasil penilaian dari penilai.
c. Dalam hal bank kreditor akan ikut menjadi peserta pada Lelang Eksekusi
berdasarkan Pasal 6 UUHT, Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual
berdasarkan hasil penilaian dari penilai.
d. Dalam hal Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dengan Nilai Limit
paling sedikit Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), Nilai Limit harus
ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari penilai.
8
pemilik Objek Sengketa keberatan atas pelaksanaan lelang yang telah
dilaksanakan oleh Tergugat III, sedemikian rupa sehingga merupakan Perbuatan
Melawan Hukum yang memenuhi unsurunsur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yang
berbunyi :”Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu
mengganti kerugian tersebut” Bahwa perbuatan Tergugat II melakukan lelang
atas objek sengketa - jaminan kredit Penggugat II, mempunyai korelasi yang
erat terhadap kerugian yang akan diderita oleh Penggugat, baik kerugian secara
materiil maupun kerugian moril.
22.Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para tergugat
tersebut, para penggugat sangat dirugikan, yakni :
Dalam hal ini apabila di total, akibat dari kerugian barang yang dikuasi oleh
Tergugat I di dalam rumah tersebut dalam keadaan full-set sejumlah Rp.
2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah)
9
- Sementara, Kerugian materiil yang dilakukan oleh Tergugat II yakni berupa
hilangnya nilai obyek sengketa ketika dijual dengan harga normal senilai Rp.
1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah)
Sehingga akibat dari perbuatan melawan Hukum yang dilakukan oleh Para
Tergugat, secara total keseluruhan nilai kerugian yang dialami oleh Tergugat
Secara Materiil senilai 3.700.000.000 (Tiga Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah)
24.Bahwa, dalam praktik perbankan, prinsipnya nilai harta yang dijadikan jaminan
harus lebih besar daripada jumlah utang yang diberikan, yang dikenal dengan
istilah Loan to Value Ratio. Untuk Kredit Properti, rasio ini diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value
untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan
Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.
25.Bahwa, dalam ketentuan Pasal 45 huruf b PMK 27/2016 tersebut diatur bahwa
hanya Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah
(“UU Hak Tanggungan”) (Lelang Eksekusi hak tanggungan akibat cidera janji
debitor) dengan Nilai Limit lebih besar dari Rp 1 miliar yang harus ditetapkan
oleh Penilai independen, sedangkan nilai limit lelang di bawah nilai tersebut
dapat ditetapkan oleh penaksir internal bank.
10
Nomor 93 /PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana
telah diubah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 tentang
perubahan atas peraturan menteri keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang
petunjuk pelaksanaan lelang sebagaimana telah diubah Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 sehingga mengakibatkan kerugian bagi Para
Penggugat maka sudah sepantasnya Risalah Lelang terhadap obyek sengketa
tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum dan Tergugat III dihukum
untuk membatalkan risalah lelang tersebut dengan segala akibat hukumnya.
27.Bahwa turut tergugat ditarik dalam perkara aquo karena kapasitas pribadinya
dan kewenangan dalam jabatannya baik secara pribadi maupun instansinya
maka sudah selayaknya dihukum untuk tunduk dan patuh menaati isi putusan
perkara aquo.
28.Bahwa agar tidak terjadi peralihan hak sebelum ada putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, maka agar gugatan ini tidak menjadi sia sia, mohon
majelis hakim meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) sebidang tanah dan
bangunan sebagaimana sertifikat hak milik No.5259/Benda Baru, Luas 200 m2
atas nama Ny.Ratna Sari terletak di Perum. Villa Dago Cluster Parang Tritis Blok
C 11 No. 7 RT. 003/020, Benda Baru, Kec. Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten.
PRIMAIR:
11
5. Menghukum Tergugat I membayar kerugian Materiil kepada Penggugat
sebesar 2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah)
6. Menghukum Tergugat II untuk membayar kerugian materiil kepada
Penggugat sebesar Rp.1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah)
7. meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) sebidang tanah dan bangunan
sebagaimana sertifikat hak milik sebagaimana sertifikat hak milik
No.5259/Benda Baru, Luas 200 m2 atas nama Ny.Ratna Sari terletak di
Perum. Villa Dago Cluster Parang Tritis Blok C 11 No. 7 RT. 003/020, Benda
Baru, Kec. Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung-
renteng sesuai ketentuan yang berlaku.
SUBSIDAIR
Apabila Ketua Pengadilan Negeri Tanggerang cq. Yang Mulia Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanggerang yang memeriksa dan Mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon agar memberikan putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo
Et Bono).
Demikian gugatan perbuatan melawan hukum ini kami ajukan, atas diterimanya,
dan dikabulkan gugatan ini kami mengucapkan terima kasih.
13