Abstract
The following article examinesthe possible reformation of the contractlawIn relation to
the rising use ofonline contract incommercial businessactivities. It'sgenerally recognized
that the conventionalcontract law has been unable to overcome various legal problems
stemming from online contract. There are three ways to reform such a contract law,
namely:(1) through legislation by adopting some existing models oflaw;(2) through the
establishment of customarylawlike lex mercatoria; (3) through cases law. Though the
arrangement through legislation is done partially, but the substance must be integrative
so that Itcan run toward a cyberspace.
Pendahuluan
'Seiring dengan meluasnya penggunaan komputer istilah cyberspace menunjuk kepadasebuah ruang
elektronik (electronic space), yakni sebuah masyarakat virtual yang terbentuk melalul komunikasi yang terjalin
dalam sebuahjaringan komputer [interconnected computernetworks).
2Seiumlah permasalahan yang timbul dengan adanya teknologi akan terusberkembang seiring dengan
perkembanganteknologi itu sendiri. Secara historis, lahimya berbagaipenemuan-penemuan baru dibidang
teknologi pada abad delapan belas yang kemudlan diirlngi dengan revolusi industri menimbulkan sejumlah
masalahhukum yangperlu pemecahannya sesuaidenganzamannya. Perkembangan Informasi teknologi yang
hukum yang mendasar.^ Problem utama yang partisipasi perusahaan dari institusi keuangan
berkaitan dengan transaksi e-commerce in! di ke manufaktur, retail, jasa, dan sebagainya.
Indonesia bukan di aspek teknologinya, tetapi Banyak aplikasi lain mengikutinya, yakni dari
justeru di aspek regulaslnya.^ perdagangan stok ke sistem reservasi travel,
Salah satu permasalahan hukum itu seperti sistem-sistem yang menjelaskan
adalah berkaitan dengan hukum kontrak. aplikasi telekomunikasi dan strategi nilai
Sampai saat ini diakul bahwa aturan hukum mereka diakui secara luas/
kontrak konvensional belum mampu menjangkau Dengan komersialisasi internet pada awal
sepenuhnya terhadap model kontrak.^,yang 1990-an telah meningkatkan costumer
dilakukan secara elektronik {electronic potensial sebanyak satu juta. Selanjutnya e-
contract). commerce diperluas dengan membangun
Keadaan di atas menunjukkan adanya teknologi melalui jaringan, protokol, bersifat
anggapan yang menyatakan hukum selalu lunak (software) dan spesifikasinya. Alasan
ketinggalan dengan perkembangan kegiatan lainnya adalah meningkatkan kompetisi dan
masyarakat{hetrechts achterfeitenaan) makin tekanan bisnis lain. Dari 1995 sampai 1999
sulit dibantah. Keadaan Ini semestinya dapat dilihat banyaknya inovasi aplikasi
mendorong akan perlunya suatu pemikiran pengiklanan (advertisement) ke pelelangan
pembaharuan hukum kontrak konvensional (auction) dan pengalaman virtual. Di Amerika
untuk kontrak yang dilakukan dengan serikat hampir setiap orgariisasi menengah ke
menggunakan media elektronik. atas mempunyai website. Sebagai contoh
pada tahun 1998General Motors Corporations
E- Commerce dan E-Business
menawarkan 18.000 halaman informasi yang
mencakup 98.000 jaringan ke produk, jasa,
E-commerce diaplikasikan pada awal dan dealer GM.®
1970-an dengan beberapa inovasi dari Elec Sampai sekarang belum didapat satu
tronic Fund Transfer (EFT). Bagaimana pun pengertian atau definisi e-commerce yang
aplikasi yang ada dibatasi oleh luasnya seragam. Hal Ini disebabkan karena
perusahaan, institusi keuangan. dan sedikit perkembangan e-commerce yang sangat
keberanian dari industri kecil. Kemudian pesat, sehingga hampir setiap saat e-com-
menghadirkan Electronic Data Interchange merce ini mengaiami perubahan dan
(EDI) yang diperluas dari transaksi keuangan melahirkan bentuk baru. Tidak berarti dengan
ke proses transaksi lainnya, dan memperluas tidak ada pengertian yang seragam itu
43
mengakibatkan tidak ada sama sekali Berdasarkan pengertian yang diberikan
pengertian e-commerce. ECEG - Australia di atas, maka e-commerce
Electroniccommerce adalah konsep yang meliputi transaksi perdagangan melalui media
menjelaskan proses pembelian dan penjualan elektronik. Dalam pengertian tidak hanya
dari suatu produk barang, jasa. dan informasi media internet yang dimaksudkan, tetapijuga
melalui jaringan komputer yang 'melingkupi meliputi semua transaksi perdagangan melalui
internet. Black's Law Dictionary, mendefinisikan media elektronik lain, seperti; faksimili, telex,
e-commerce sebagai berikut:® EDI, dan telepon. Julian Ding merumuskan
"The practice of buying and sellinggood's definisi e-commerceyang lain, yakni:
• and services throughonlineconsumer ser "Electroniccommerce ore-commerce as it
vices on the internet. The e, a shortened is also know, is a commercial transaction
form of electronic, has become a popular between a vendor and purchaser or
prefixforother terms associated with elec parties in similar contractualrelationships
tronic transaction". for the supplay of goods, sen/ices or the
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa acquisition of "rights". This commercial
pengertian e-commerceadalah pembelian dan transaction is executed or entered into in
penjualan barang dan jasa dengan an electronic medium (or digital medium)
menggunakan jasa konsumen online di where thephysical presences ofthe parties
internet. Model transaksi seperti ini dikenal is not required and the medium exist in a
dengan istilah electronic transaction. Dalam public network orsystem as opposed to a
kamus yang sama electronic transaction private network (closedsystem). The public
dijelaskan a transaction formed by electronic network or system must be considered an
messages in which the massages of one or open system (e.g. the intemetorthe world
both parties will not be reviewed by an indi wide web). Two transaction are concluded
vidual as an expected step in fonning a con regardless of national boundaries or local
tract. ^ Menurut ECEG-Australia (Electronic requirements'. ®
CommerceExpertGroup), e-commerceadalah: Dalam mendefinisikan e-commerce,
"is a broad concept that covers any Kalakota dan Whinston melihat e-commerce
commercial transaction that is effected dari berbagai macam perspektif, di
via electronic means and would include antaranya:^"
such means as facsimile, telex, EDI, internet
and the telephone". ®
®Bryan AGarner et.al (eds). 1999. Black'sLawDictionary.Seventh Edition, WestGroup St. PaulMinn,
Him. 530.
' Ibid.
^ht1p://www.law.gov.au/aghome/advisory/eceg/single.htm
®Julian Ding. 1999. E-Commerce: Lawand Practice. SweetS Maxwell, Kuala Lumpur. Him. 25.
'"EfraimTurban, et.al, Op.Cit, Him 4.
" Ibid.
45
di worldwide. Kedua, e-commerce menurunkan Di sisi lain pengguna media internet ini
biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, juga mempunyai kelemahan. Kelemahan ini
penyimpanan, dan pengembalian informasi muncul karena koneksi ke dalam jaringan
melalui kerias. internet sebagai jaringan publik merupakan
Keuntungan bagi konsumen dengan koneksi yang tidak aman. Konsekuensinya e-
adanya e-commerceadalah: Pertama, melalui commerce yang dilakukan dengan koneksi ke
e-commerce konsumen dapat bertransaksi intemet merupakan bentuk transaksi berisiko
selama 24 jam dan dapat dllakukan di mana tinggi yang dilakukan di media yang tidak
pun juga; Kedua, e-commerce menyediakan aman.
'^Arrianto Mukti Wibowo, et.el. "Kerangka Hukum Digital Signature Dalam Electronic Commerce." Makalah
disampaikan pada Masyarakat Telekomunikasi Indonesia. DIselenggarakan oleh Ul. Depok Jawa Barat.
Junil999. Him. 4.
"Kamlesh KBajaj &Debjani Bag. 2000. E-Commerce The Cutting Edge of Business. Diterjemahkan
olehImam Mawardi. PTAkana Press Offset. Surabaya. Him. 13.
transaksi jual bell melalui internet antara 4. Consumer to business {C2B)i katagori ini
penjuai barang konsumsi dengan konsumen meliputi individu yang menjual produk atau
terakhirJ" jasa untuk organisasi.
Secara faktual, model transaksi di e-com- 5." Nonbusiness e-commerce, meningkatkan
merce mempunyai banyak ragam. Dari segi sejumlah lembaga non-bisnis seperti;
sifatnya transaksi di e-commerce dapat iembaga akademi, organisasi non profit,
diklasifikasikan sebagal berikut:'® organisasi keagamaan, organisasi sosial,
1. Business to business (B2B), model dan lembaga pemerintahan menggunakan
transaksi e-commerce ini banyak bentuk e-commerce akan mengurangi
digunakan sekarang. Hal ini meliputi pembiayaan mereka atau memperbaiki
Interorganizational System (lOS) transaksi operasional mereka dan pelayanannya.
dengan segera dari transaksi pasar 6. Intrabusiness organizational e-commerce,
elektronik antar organisasi. dalam katagori Ini meliputi semua
2. Business to consumer {B2C), transaksi kegiatan organisasi Internal, blasanya
retail dengan pembelanjaan {shopper) berupa intemet.
individu. Bentuk pembelanjaan seperti di Di dalam praktiknya model transaksi yang
Amazon.com. adalah konsumen atau banyak dipakai oleh user/kpnsumen sampai
costumer. saat ini adalah model Business to Business
3. Consumer to consumer (C2C), dalam (B2B) dan Businessto Consumer (B2C).
katagori ini konsumen menjual dengan
langsung untuk konsumen. Contohnya
Syarat-syarat Sahnya Kontrak
adalah individu menjual se'suatu yang
diklasifikasikan ads {e.q. www.ciasified- Pasal 1320 KUHPerdata mensyaratkan
2000.com) pemilikan kediaman [residential bahwa untuk sahnya suatu perjanjian atau
property), mobil, dan Iain-Iain. Pengiklanan kontrak harus memenuhi empat syarat:
jasa persona] di intemet dan menjual ilmu Pertama, sepakat bagi mereka yang
pengetahuan dan keahlian contoh lain dari menglkatkan dirinya. Kata sepakat di dalam
C2C. Beberapa situs pelelangan [auction) perjanjian pada dasamya adalah pertemuan
membolehkan individu untuk meletakkan atau persesualan kehendak antara para pihak
barang. Pada akhirnya banyak individu di dalam perjanjian. Seseorang dikatakan
menggunakan internet dan jaringan memberikan persetujuannya dan
organisasi internal lainnya ke pelelangan kesepakatannya jika ia memang
barang untuk penjuaian atau pelayanan. menghendaki apa yang disepakati.^®Mariam
Darus Badrulzaman melukiskan pengertian
Muhammad Aulia Adnan. 2001. "Aspek Hukum Protokol Pembayaran Visa/Mastercard Secure
Electronic Transaction (SET)." Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Depok Jawa Barat. Hlm.6.
'^EfraimTurban, at,a!,Op.C/(.,Hlm.10-11.
J. Satrio. HukumPerikatan, Perikatan yang Lahirdari Perjanjian BukuI.Citra Aditya Bakti Bandung.
1995. Him. 164.
47"
sepakat sebagai persyaratan kehendak yang Kesesuaian kehendak antara dua saja belum
disetujui {overeenstemende wilsverklaring) melahirkan perjanjian, karena kehendak itu
antar pihak-pihak. Pernyataan pihak yang harus dinyatakan, harus nyata bagi pihak yang
menawarkan dinamakan {offerte). Pernyataan lain. Apabila pihak yang lain tersebut telah
pihak yang menerima penawaran dinamakan menyatakan menerima atau menyetujuinya,
akseptasi {acceptatie).^^ maka timbullah kata sepakat.
Dengan demikian, penawaran dan akseptasi Kedua, cakap untuk membuat suatu
merupakan unsur yang sangat penting dalam perikatan. Pasal 1329 KUHPerdata menyatakan
menentukan lahirnya perjanjian. KUHPerdata bahwa setiap orang cakap untuk membuat
Indonesia dan bahkan KUHPerdata Negara perjanjian, kecuali apabila menurut undang-
Belanda (Baru) sendiri tidak menjelaskan atau undang dinyatakan tidak cakap.Dalam
tidak memberikan patokan sejauhmana suatu perkembangannya Mahkamah Agung melalui
penawaran dan/atau akseptasi itu mengikat. Putusan No. 447/Sip/1976 tanggal 13 Oktober
Artikel 6:217 ayat(2) BW Baru Belanda hanya 1976 menyatakan bahwa dengan berlakunya
menyebutkan: "een overeenkomst komt tot UU No. 1 Tahun 1974, maka batas seseorang
stand door een aanbood en de aanvaarding berada di bawah kekuasaan perwalian adalah
daatyan."^^ 18 tahun, bukan 21 tahun. Artikel 1: 233
Mengingat tidak adanya definisi penawaran KUHPerdata Belanda menentukan kedewasaan
tersebuf,. Rutten mendefiniskan penawaran seseorang sekarang ini adalah jika telah
sebagai suatu usul untuk menutup perjanjian berumur 18 tahun atau telah menikah. Di
yang ditujukan kepada pihak lawan janjinya, dalam sistem common law, seseorang
usul mana telahdirumuskan sedemlkian rupa, 'dikatakan belum dewasa jika belum berumur
sehingga penerimaan usul itu langsung 18tahun (bagi wanita) dan 21 tahun (bagi pria).
menimbulkan perjanjian.'® Pernyataan kehendak Dalam perkembangannya, umumnya negara-
tersebut harus merupakan pernyataan bahwa negara bagian di Amerika Serikat telah
ia menghendaki timbulnya hubungan hukum. mensepakati bahwa kedewasaan tersebut
Mariam Darus Badrulzaman. 1994. Aneka Hukum Bisnis, Alumni Bandung. Him. 24.
'®R.J.Q Klomp (redakasi), Burgerlijk Wetboek 1997/1998 Boeken 1t/m 8, Ars Aqequi Llbr, Nijmegen,
1997. Terjemahan bahasa inggrisnya adalah: Acontact is formed by an offer and its aa^ptence. LIhal terjemahan
BW Baru dalam Bahasa Inggrls dan Perancls. P.P.C. Haanappel dan Ejan Mackaay, Nieuw Nederlands
Burgerlijk Wetboek: Met Vermogenrechts. Kluwer Deventer. 1990.
'"J. Satrlo. Op. C/f. Him. 166.
Dalam Pasal 1330 KUHPerdata dinyatakan bahwa ada beberapa orang tidak cakap untuk membuat
perjanjian, yakni: (1) Orang yang belum dewasa; (2) Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan; dan
(3)Orang-orang perempuan.
Berkaitan dengan perempuan melalui Surat Edarannya (SEMA) Nomor3 Tahun 1963 menetapkan bahwa
perempuan demikian itu tetap cakap melakukan perjanjian. Pasal 31 ayat (2) UU No. 1Tahun 1974 menentukan
hal yang sama. Pasal 31 sub2 UU No. 1 Tahun 1974 menentukan bahwa baik suami maupun istri berhak
melakukan perbuatanhukum.
2'Henry R. Cheseeman. 1995. Business Law: The Legal, Ethical and InternationalEnvironment.
PrenticeHall. NewJersey. Him 197.
22J. Satrio. 1995, Hukum Perikatan,Perikatanyang Lahirdari PerjanjianBukuII. Citra Aditya Bakti.
Bandung.Hlm.41.
^^Henry R. Cheseeman,Op. Cit,Hlm 205.
2^Leblh ianjut lihat Ridwan Khairandy, "Kewenangan Hakum untuk Melakukan Intervensi terhadap Kewajiban
Kontraktual Berdasarkan Asas Iktikad Baik". JumalHukum, No. 15 Vol 7 - 2000, Him 94.
25/i)/d. Him 96.
^Ibid. Him 98.
"Santiago Cavanilas danA. Martines Nadal, "Research Paper onContract Law". ECLIP on Line, Him 1^
3. Bandingkan dengan Elizabeth S. Perdue, "creating Contract Online", Thomas J. Smedinghoff{ed).'1996.
Online Law The SPA's Legal Guide to Doing Business on the Internet. Addison-Wesley Developers
Press. Reading. Him 85-86.
49
2. Kontrak melalui e-mail', dan Kontrak melalui e-mail in! dikaitkan
3. Kontrak melalui Web {situs) dengan kontrak konvensional tidak begitu
Chatting dan video conference merupakan menlmbulkan persoalan, karena peraturan
alat komunikasi yang disediakan intemet yang yang berkaitan dengan surat dapat diterapkan
biasa digunakan untuk dialog interaktif secara dalam kontrak lewat e-mail.
langsung. Dengan chatting, seseorang dapat Teknologi memungkinkan para pelaku
berkomunikasi secara langsung dengan bisnis untuk bergelut dengan webpage
orang lain sama dengan komunikasi melalui (halaman situs), sehingga mampu
telepon, hanya saja komunikasi in! adalah menjadikan proses kontrak sebagai lembaga
pernyataan-pernyataan yang terbaca di intelejen elektronik, yakni sebuah program
masing-masing personal computer. Video yang menggunakan stik informasi atau
confrence . sesuai dengan namanya informasi internal untuk menjelaskan respon-
merupakan alat untuk berbicara dengan pihak respon yang ditunjukkan halaman berikutnya
lain secara langsung dengan gambar rekan dari sebuah kontrak.
yang dihubunginya. Kontrak melalui web biasanya kompleks,
Kontrak dengan media chatting dan video karena melibatkan pihak-pihak di luar pihak
conference tersebut pada dasarnya sama yang mengadakan kontrak. Pihak-pihak yang
dengan pembuatan kontrak konvensional. Hal terkait diantaranya adalah; pihak-pihak
yang membedakannya hanyalah pada posisi otentifikasi (penyedia sertifikat digital),
dan lokasi para pihak yang beriainan. lembaga keuangan yang memfasilitasi
Kontrak melalui e-mail dapat berupa pembayaran melalui web, pemberi label yang
kontrak e-mailmurni di mana penawaranyang mensertifikasi yang menyatakan bahwa
dikirim kepada seseorang atau kepada banyak halaman web tersebut adalah aman.
orang yang tergabung dalam sebuah mailing Berdasarkan syarat-syarat hukum kontrak
list, penerimaan dan pemberitahuan konvensional, maka apabila dikaitkan dengan
penerimaan seiuruhnya dikirimkan melalui e- sistem electronic contract aiau online contracf^^
mail. Kontrak melalui e-maildapat pula berupa akan sangat sulituntuk diterapkandan mampu
gabungan beberapa formula yang ketika memberi jaminan kepastian hukum. Begitu
penawaran barangnya diberikan situs web puladarisudut pandang prinsip-prinsip hukum
yang mengirimkan penawarannya, dan kontrak ini, tampak bahwa prinsip-prinisip
penerimaannya dikirim melalui e-mail. hukum kontrak ini akan mengalami
" Prcblematika yang dimaksudkan dislnl balk dari seglyuridis maupun teknis dalam penyusunan'kohtrak
elektronik. Dari seglyuridis, apabila kontrak yang dibuat oleh para pihak yang berbeda sistem hukum yang
dianutnya, maka akan menimbulkan permasalahan interyurisdiksi. Meskipun hal ini dapatdisiasati dengan
menerapkan Hukum Perdata Intemasional, tetapi ini prosesnya akan sangatkompleks. Di samping itu jugaakan
sangat sulit dalam hal penentukan kesepakatan apabila masih menggunakan aturan hukum kontrak yang adadi
dalam KUHPerdata. Secarateknis. seperti diketahui transaksi yang menggunakan kontrak elektronik sifatnya
tidak face to face, jadi akan sangat sulit untuk menentukan apakah seseorang itu cakap hukum atau tidak.
Padahal dalam Pasal 1320 KUHPerdata salah satu syarat sahnya kontrak itu para pihak harus dinyatakan
cakapsecara hukum.
^ Benjamin Wright &JaneK. Winn. 2000. The Law ofElectronic Commerce. Third Edition, Aspen Law
& Business. New York. Him.14-4.
''Ibid. • - •
51
e-commerce, sedangkandisisilain menetapkan. dengan tertib dan guna menghilangkan
revisi substansi hukum konvensional secara keragu-raguan dalam proses terciptanya
lebih luas. Model Law lainnya adalah The Uni penawaran penerimaan dalam masalah
form Computer Transaction Act(UCITA) yang kontrak melalui media elektronik. Semula
merupakan Model Law baru yang mengatur petunjuknya dikenal dengan sistem "3 klik".
transaksi dalam lingkup informasi komputer, Pertama, setelah calon pembeli melihat di
seperti software, electronic databases, atau layar komputernya ada penawaran dari calon
multimedia. UCITA membatasi kontrak penjual (klik pertama), maka si calon pembeli
elektronik tetapi hanya untuk transaksi dalam memberikan penerimaan teitiadap penawaran
lingkupnya.^^ Sejanjutnya Model Lawon Elec tersebut (klik kedua). Sebagai peneguhan dan
tronic Commerce of the United Nations Com persetujuan dari calon penjual kepada calon
mission on International Trade Law pembeli perihal diterimanya penerimaan dari
(UNCITRAL) menawarkan hal yang sama.^^ calon pembeli (klik ketiga). Dengan demikian
Model Law ini yang menyatakan: adanya penawaran dan penerimaan melalui
"In the context of contract formation, unless media elektronik dapat dikukuhkan.^^
otherwise agreed by the parties, an offer Permasalahan yang mendasar dari
and the acceptance of an offer may be kegiatan e-commerce tidak hanya terkait pada
expressed by means of data messages. aspek interyurlsdiksi sebagai hasil yang
Where a data message is used in the for alamiah dari jaringan lintas batas, tetapi juga
mation of.a contract, that contract shall not menyangkut aspek penggunaan istilah-istilah
be denied validity or enforceabllity on the kontrak yang harus dibentuk. Sepertinya
sole ground that a data message was used masalah ini akanmeningkat karena memeriukan
for that purpose or stored by electronic, pertimbangan dari setiap peraturan antar
optical or similar means, Including elec negara, sehlngga hal ini akan membawa
tronic mail". konsekuensi pada kebebasan berkontrak
dalamyurisdikasi dimana kontrak Itu dibentuk
Di kalangan Masyarakat Ekonomi Eropa dan tunduk pada pilihan hukum kontrak.
dalam upaya merespon perkembangan Sejalan dengan itu pula, biasanya para
teknologi informasi, mereka telah memberikan pihak ketika melakukan kerja sama bisnis
garls-garis petunjuk kepada para negara senantiasa menerapkannya dalam bentuk
anggotanya guna menjamln terlaksananya kontrak yangdituangkan dalam kertassebagai
landasan hukumnya.^^ Jika para pihak
''Ibid.
^Michael Chissick andAIislairKelman. 1999. E/ectromc Commerce/.awandPract/ce.SweetS Maxwell.
London. Him. 54.
^Setiawan,"Electronic Commerce Tinjauan dari Segi Hukum Kontrak Suatu Catalan Singkal." Varia
Peradilan Majalah Hukum.Tahm XV. No. 176 Mei 2000. Him 115.
Kontrak biasanyatidak mewajibkan harusdibuat dalambentuk tertulis dan ditanda tangani, tetapi kontrak
jugadapat dituangkan dalambentuklisan.
^®Hal ini terjadi merupakan pengembangan dari asaskebebasan berkontrak (freedom ofcontract) yang
artinya para pihak dapat menyusun dan menentukan isi kontrak berdasarkan kehendakdari para pihak asalkan
kontrak itu sifatnya tidak bertentangan denganundang-undang, ketertiban umum. dan kesusilaan. Lihat Ridwan
Khairandy. Op.Cit. Him 93. Lihat Juga Sutan Remy Sjahdeini. 1993. Kebebasan Berkontrak dan
Perlindungan yang Seimbang Bag! Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia. Jakarta;
InstitutBankir Indonesia.
Chris Reed andLars Davies. 2000. "Electronic Commerce." Dalam Chris ReeddanJohn Angel (eds).
Computer Law. Fourth Edition. Blackstone Press Limited. London. Hlm.302.
53
pembentukan kontrak. Untuk pembentukan berkembang sangat pesat. Jika diperhatikan
kontrak yang menggunakan pesan elektronik instrumen tiukum yang tersedia, khususnya
para sarjana hukum di negara yang menganut hukum kontrak, maka problemnya sama
sistem common law berpendapat jika dengan hukum kontrak konvensional di
penerimaan itu dibuat dalam bentuk tertulis, negara lain.*" Oleh karenanya, perlu dipikirkan
maka yang diterapkan adalah sistem postal pembaharuan hukum^' yang mengakui
rule. Artinya bahwa penerimaan didasarkan keabsahan dari sebuah electronic contract.
pada tempat di mana surat itu diposkan.
Sistem ini dapat diterapkan dalam sistem Bentuk Pengaturan
penerimaan pesan elektronik. Ada dua alasan
Ada kebutuhan untukmengatur hubungan
yang mendasarinya, yakni; Pertama bahwa itu
hukum yang timbul dalam transaksi yang
merupakan' metode kerja pemecahan.^® diiakukan melalui internet. Sekarang timbul
Putusan Lord Brandon dalam Brinkibon Ltd. v
permasaiahan apakah pembaharuan dan
StahagStahland Stahlwarenhandelgesellschaft penciptaan hukum bam itu diiakukan secara
mbhi (1982) 1 All ER 293 mengusulkan bahwa
integral dalam bentuk cyberlaw atau hukum
postal mle hams diterapkandalam penerimaan
telematika ataukah secara parsial sesuai
elektronik. Kedua, bahwa penawaryang secara
bidang-bidang yang menjadi bagian cyberlaw
implisit menyetujui bahwa plhak yang atau telematika itu.
menerima mempercayakan transmisi
Di Amerika Serikat, pengaturan cyberlaw
penerimaannya untuk tidak tergantung pada
tidak dituangkan dalam satu undang-undang
pihak ketiga, kewenangan memposkan.
tertentu. Amerika Serikat antara lain memiliki
Lain halnya bagi Indonesia, ternyata
The Digital Signature Act of 1999 yang
sampal kini pemerintah®® belum begitu banyak
ditujukan untuk mengatur standar tanda
merespon perkembangan teknologi yang
tangan elektronik dan kontrak. Ketentuan ini
®®Meskipun halini menjadi sebuah pertanyaan yangtakterelakan, jika peraturan [rule) menyatakan bahwa
surat sudah diterima, akankah itu relevan bahwa surat itu tiba tetapi tidak pernah di baca atau tidakdibaca
sebelum penarikan dari penawaran. .
^®Pemerintah di sinidlartikan sebagai lembagayang mem'punyai kewenangan/otoritas untuk membuat
peraturan perundang-undangan terutama adalah lembaga legislatif daneksekutif, dalam hal ini DPR beserta
Presiden.
^'Dalam konteks ini akan sangat sulit menentukan kapanterjadinya kesepakatan antarpihak Tapi disisi
lain pakar hukurh teknologi dari Ul berpendapat sebenarnya hukum konvensional telah mengatur dan
mengantisipasi perkembangan teknologi, namun.justru yangjadi masalah adalah tidak efektifnya struktur hukum
yang ada. Lihat di tittp://www.hukumonllne.coni. Tanggal 8 Agustus 2001.
^'Pembaharuan hukum kontrak yangdimaksudkan bukan dalamart! tidak mengindahkan prinslp-prlnsip
umum atau asas-asas darihukum kontrak itu sendiri, serta dalamproses pembaharuan itu seharusnya tetap
memperhatikan pengaturan hukum yang adabaik di level naslonal maupun intemasional. Adapun untuk penerapan
hukum dalam konteks kasus-kasus yang terjadi sekarang dapatditerapkan dengan oara menerapkari hukum
konvensional sembari membuat aturan-aturan hukum baru dibidang cyberspace, termasuk kontrak.
55
ketinggalan jaman/' Adakalanya undang- DaftarPustaka
undang tidak iengkap dan adakalanya tidak Adnan, Muhammad Aulia. "Aspek Hukum
jelas, meskipun tidak Iengkap atau tidak jelas, Protokol Pembayaran Visa/Mastercard
undang-undang harus tetap dilaksanakan/® Secure Electronic Transaction (SET)."
Kekosongan dan ketidakjelasan hukum Skripsi Fakuitas Hukum Universitas
tersebut hams dilsi oleh pengadilan. Dengan Indonesia. Depok Jawa Barat. 2001.
demikian yurisprudensi memiliki arti yang
sangat panting dalam penegakan hukum. Badrulzaman, Mariam Darus. 1994. Aneka
Untuk menunjang kewenangan yang dimlliki Hukum Bisnls. Bandung: Alumni.
hakim sebagai judge as lawmakers dikaitkan Bajaj, Kamlesh K & Debjani Bag. 2000. £-
dengan perkembangan teknologi informasi Commerce The Cutting Edge of
dewasa ini, tentunyapeningkatan sumberdaya Business. Diterjemahkan oleh Imam
manusia pengadilan menjadi suatu hal yang Mawardi, Surabaya; PT Akana Press
tidak terelakkan. Offset.
57