Anda di halaman 1dari 3

‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َم ْن‬،ُ‫ك لَه‬ ِ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ

اُ َوحْ َدهُ الَ ش‬،‫ت فِ ْي ِعبَا َدتِ ِه َوتَ ْق َوا ْه‬


َ ‫َر ْي‬ ِ ‫ َونَقُوْ َم بِ ْال َوا ِجبَا‬،‫الرِّضا َوال َّس َعا َد ِة‬
َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنا َ َأ ْن نُصْ لِ َح َم ِع ْي َشتَنَا لِنَي ِْل‬
‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِ ْي‬. َ‫ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُوْ ن‬،‫ص ْينِي نَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ْ‫ اُو‬،‫ َأ ّما بَ ْع ُد فَيَا ِعبَا َد هللا‬، َ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬ َ ‫ف اَأْل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َو َعلَى آلِ ِه َو‬ ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َأ ْش َر‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫ي بَ ْع َده‬َّ ِ‫اَل نَب‬
‫َأ‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َو ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ّ ‫َأ‬
َّ ‫ يَا يُّهَا الذين آمنوا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬.‫ ِبس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬،‫َريْم‬ ْ
ِ ‫ِكتَابِ ِه الك‬
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah,
Kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah
subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah,
Di tengah krisis multidimensi yang menimpa bangsa kita ini, mulai dari krisis moral, krisis ideologi, krisis ekonomi, dan lain
sebagainya, marilah renungkan firman Allah berikut ini:
‫ات‬ٌ ‫صلَ َو‬ َ ‫ ُأولَِئكَ َعلَ ْي ِه ْم‬، َ‫اجعُون‬ ِ ‫صيبَةٌ قَالُوا ِإنَّا هَّلِل ِ وَِإنَّا ِإلَ ْي ِه َر‬ َ ‫ الَّ ِذينَ ِإ َذا َأ‬، َ‫ت َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُم‬ ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬ ِ ُ‫ص ِمنَ اَأْل ْم َوا ِل َواَأْل ْنف‬ ٍ ‫ُوع َونَ ْق‬ ِ ‫ف َو ْالج‬ ِ ْ‫َي ٍء ِمنَ ْال َخو‬ ْ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِش‬
ْ َ ‫ُأ‬ ٌ
َ‫ِم ْن َربِّ ِه ْم َو َرحْ َمة َو ولِئكَ هُ ُم ال ُم ْهتَ ُدون‬
Artinya: “Dan sungguh kami uji kalian dengan sedikit rasa ketakutan, lapar, kekurangan harta benda, jiwa, buah buahan. Dan
berilah kabar gembira orang orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘Sesungguhnya
kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah orang yang akan mendapatkan rahmat dari
Tuhannya dan mereka itulah orang-orang mendapatkan hidayah.” (QS Al-Baqarah: 155-157)
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah,
Dari ayat tadi bisa kita telaah bahwa kehidupan manusia itu selalu berubah-ubah. Roda kehidupan selalu berputar, terkadang kita
jumpai kemudahan dalam segala bidang, dan pada lain waktu, kita temukan kesulitan hidup. Di satu saat kita bisa bersedih, di
saat lain kita bisa tiba-tiba menjadi gembira. Semua dinamika ini dinamakan sebagai ujian dari Allah subhânahu wa ta’âlâ agar
iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada Allah akan selalu bertambah. Dalam kitab matan al-Kharidah al-Bahiyyah,
Syekh Ahmad Dardir mendendangkan sebuah syair:
َ ‫ َو ُك ْن َعلَى بَالَِئ ِه‬،‫َو ُك ْن َعلَى آاَل ِئ ِه َش ُكوْ رًا‬
‫صبُوْ رًا‬
Artinya: “Dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah, dan bersabarlah atas cobaan-cobaan-Nya.”
Qasidah ini menjelaskan tentang tugas kita, agar pandai-pandai bersyukur atas karunia Allah. Anugerah yang diberikan tidak
membuat kita lena tentang bagaimana cara menggunakan nikmat tersebut secara baik dan benar. Begitu pula sebaliknya. Pada
waktu kita dikasih cobaan oleh Allah, tugas kita adalah bersabar. Kita harus selalu ber-husnudhan kepada Allah. Kita perlu yakin,
Allah akan memberikan kemudahan kepada kita, mungkin saja nanti atau di kemudian hari.
Allah berfirman:
ِ ‫ ِإ َّن َم َع ْال ُعس‬، ‫ْر يُ ْسرًا‬
‫ْر يُ ْسرًا‬ ِ ‫فَِإ َّن َم َع ْال ُعس‬
Artinya: Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.” (QS As-Syarh: 5-
6)
Di ayat ini, Allah mengulangi tentang kebersamaan antara kesulitan pasti akan ada kemudahan, itu pasti. Bahkan Allah
mengulangi sampai dua kali. Kita tidak boleh meragukan firman Allah ini.
Dalam sebuah hadits qudsi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radliyallâhu anh, Allah berfirman:
‫ت َسي َْري ِْن‬ ُ ‫احدًا َوخَ لَ ْق‬ ِ ‫ت ُع ْسرًا َو‬ ُ ‫خَ لَ ْق‬
Artinya: “Allah bersabda, Aku ciptakan kesulitan satu, tetapi di situ pula aku ciptakan dua kemudahan.”
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah,
Sekarang ini, di antara kita mungkin sedang bertani, namun gagal panen. Atau panen sukses tapi harganya tidak sesuai harapan.
Yang menjadi pelajar, nilai yang diperoleh kurang sesuai harapan. Yang kerja kantor, ada masalah di kantornya. Yang berdagang
ditipu orang. Hal tersebut bisa saja menimpa kita. Di saat-saat demikian, kita tetap harus menata hati untuk memosisikan Allah
pada dugaan yang selalu baik. Kata Allah dalam hadits qudsi menyebutkan:
‫َأنَا ِع ْن َد ظَنِّ َع ْب ِديْ بِ ْي‬
Artinya: “Aku itu berada pada posisi dugaan hamba-Ku kepada-KU.”
Maksudnya, jika kita meyakini Allah tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, masalah kita pun tidak akan kelar. Apabila kita
yakin bahwa Allah bisa menyelesaikan urusan kita yang menurut ukuran kita itu sangat rumit, Allah pun akan menyelesaikan
problem tersebut dengan skenarionya yang indah. Maka yang patut kita panjatkan kepada Allah bukan kalimat “Ya Allah,
masalahku sungguh besar.” Bukan. Namun, dengan kalimat “Masalah! Allah-ku maha paling besar.” Seberapa besar masalah kita,
Allah lebih agung daripada masalah kita.
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah,
Perihal kesulitan, dari Ibnu Mas’ud menyebutkan:
‫ب ُع ْس ٌر يُ ْسرًا‬ َ ِ‫َوالَّ ِذيْ نَ ْف ِس ْي ِبيَ ِد ِه لَوْ َكانَ ْال ُع ْس ُر فِ ْي حُجْ ٍر لَطَلَبَهُ ْاليُ ْس ُر َحتَى يَ ْد ُخ َل َعلَ ْي ِه َولَ ْن يَ ْغل‬
Artinya: “Demi Allah, seandainya kesulitan, keterpurukan, kegagalan itu berada dalam suatu lubang, pasti kemudahan akan
mencarinya hingga bisa merangsek masuk. Dan kesulitan tidak akan bisa mengalahkan kemudahan. Dalam arti, kemudahan pasti
akan menang.”

Hadirin hafidhakumullâh,
Solusi terbaik menghadapi hidup adalah optimism. ‫ اَ ْليَقِيْنُ اَ ْل ِع ْل ُم ُكلُّ ْه‬Artinya: “Optimisme merupakan sumber keilmuan, apa saja.”
Mari kita bangun optimisme, sembari sambil membenahi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, kita evaluasi sikap kita,
kinerja kita, dengan tetap mengutamakan doa, munajat kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ yang rajin, shalat malam, supaya
masalah kita diselesaikan oleh Allah dengan cara-Nya yang indah, insyaallah kita akan diberikan jalan keluar dari aneka krisis
tersebut. Rasulullah shallalâhu alaihi wa sallam bersabda : ‫ج‬ ِ ‫ض ُل ْال ِعبَا َد ِة ِإ ْنتِظَا ُر ْالفَ َر‬
َ ‫ َأ ْف‬Artinya: “Sebaik-baik ibadah adalah menanti
kegembiraan.”
Yang dimaksud Rasulullah shallalâhu alaihi wa sallam kira-kira adalah optimisme menyambut datangnya kebahagiaan itu
merupakan ibadah yang agung. Bagaimana kalau tidak agung apabila semua umat muslim di muka bumi ini berputus asa, tidak
ada yang mau berusaha. Padahal putus asa merupakan suatu hal yang harus kita hindari. Lawan kata putus asa adalah
optimisme, keyakinan yang tangguh.
Pesan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya yang disebutkan dalam al-Quran:
َ‫ح هَّللا ِ ِإاَّل ْالقَوْ ُم ْالكَافِرُون‬
ِ ْ‫ح هَّللا ِ ِإنَّهُ اَل يَ ْيَأسُ ِم ْن رَو‬
ِ ْ‫ َواَل تَ ْيَأسُوا ِم ْن َرو‬Artinya: “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir.” (QS Yusuf: 87) Dengan demikian, ada beberapa pelajaran yang
perlu kita petik dari khutbah kali ini: Pertama, semua orang akan dipenuhi rasa jika tidak sedang bahagia, maka dia sedang
berduka. Jika bahagia, sikapnya harus bersyukur, jika berduka harus bersabar. Kedua, berdoa atau memohon kepada Allah
dengan penuh optimisme itu sangat penting.
َ‫َان فَ ْليَ ْست َِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِمنُوا بِي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدون‬ ‫ُأ‬
ِ ‫اع ِإ َذا َدع‬ ِ ‫َوِإ َذا َسَألَكَ ِعبَا ِدي َعنِّي فَِإنِّي قَ ِريبٌ ِجيبُ َد ْع َوةَ ال َّد‬
Artinya: Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat. Aku
kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan
beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al-Baqarah: 186)
Dalam cerita Nabi Yunus saat dia ditelan oleh ikan, berkat doa yang ia panjatkan, Allah kemudian mengabulkan. Dzin Nun atau
yang terkenal dengan nama Nabi Yunus pun akhirnya bisa keluar dari perut ikan.
Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Said bin Abi Waqash adalah:
ُّ َ‫َى ٍء ق‬
َ ‫ط ِإالَّ ا ْستُ ِجي‬
ُ‫ْب لَه‬ ْ ‫ع بِهَا َر ُج ٌل ُم ْسلِ ٌم فِ ْي ش‬ ُ ‫ لَ ْم يَ ْد‬. َ‫ت ِمنَ الظَّالِ ِم ْين‬ ُ ‫ اَل ِإلَهَ ِإاَّل َأ ْنتَ ُس ْب َحانَك َِإنِّ ْي ُك ْن‬:‫ت‬ِ ْ‫ط ِن ْالحُو‬ ْ َ‫َد ْع َوةُ ِذي النُّوْ ِن ِإ َذا َدعَا َربَّهُ َوه َُو فِ ْي ب‬
Artinya: “Doa Nabi Yunus ketika berada di perut ikan yang besar adalah ‘Lâ ilâha illâ anta, subhânaka innî kuntu minadh dhâlimîn.’
Tidak ada seorang muslim satu pun yang berdoa memakai kalimat itu kecuali dikabulkan doanya.”
Ketiga, pentingnya berhusnudhan kepada Allah ta’âlâ. Berprasangka baik merupakan kunci kebahagiaan Keempat, bagi orang
yang sedang dirundung duka, penuh cobaan hidup, hendaknya memperbanyak doa:
‫ش ال َع ِظ ْي ُم‬
ِ ْ‫ض َربُّ ال َعر‬ ِ ْ‫ت َو َربُّ اَأْلر‬ ِ ‫ش ال َع ِظ ْي ُم اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َربُّ ال َّس َم َوا‬ِ ْ‫الحلِ ْي ُم اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َربُّ ال َعر‬ َ ‫ت ِمنَ الظَّالِ ِم ْينَ اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ ال َع ِظ ْي ُم‬ ُ ‫اَل ِإلَهَ ِإاَّل َأ ْنتَ ُسب َْحانَك َِإنِّ ْي ُك ْن‬
ُ ‫َأ‬
Atau ‫ يَا َح ُّي يَا قَيُّوْ ُم بِ َرحْ َمتِكَ ْست َِغيْث‬Atau ‫ك بِ ِه َش ْيًئا‬ ْ ‫ُأ‬
ُ ‫هللا هللا َربِّي اَل ش ِر‬
Semoga kita tergolong orang-orang yang diberikan anugerah bisa mensyukuri aneka macam nikmat Allah. Andai saja kita diberi
cobaan, semoga kita dianugerahi sabar dan optimisme serta pribadi yang selalu dekat kepada Allah baik dalam keadaan suka
maupun duka.
‫ بسم هللا الرحمن‬،‫ أعوذ باهلل من الشيطن الرجيم‬.‫ إنه هو البر التواب الرؤوف الرحيم‬.‫ وجعلني واياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم‬،‫بارك هللا لى ولكم فى القرأن العظيم‬
‫) ـ وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين‬3( ‫صب ِْر‬ َّ ‫ق َوت ََواصَوْ ا بِال‬ ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬َ ‫ت َوت ََوا‬ ِ ‫) ِإاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬2( ‫ْر‬ ٍ ‫) ِإ َّن اِإْل ْنسَانَ لَفِي ُخس‬1( ‫ َو ْال َعصْ ِر‬،‫الرحيم‬

ِّ‫صل‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‬ َ ‫اعى‬ ِ ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬ َّ ‫َر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬
ِ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش‬. ‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬َ ‫الحمد هللِ ع‬
‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه‬
ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬
‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
َ ‫صلُّوْ نَ ع‬ َ ُ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ ي‬ َ َ‫بِقُ ْد ِس ِه َوق‬
‫ان ِالَىيَوْ ِم‬ ٍ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس‬ َّ ‫َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة ال‬ ِ ‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر‬ َ ْ‫َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسلِكَ َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوار‬
‫َأ‬ ْ ْ ‫َأ‬
َ‫ت اللهُ َّم ِع َّز اِإل ْسالَ َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ِذ َّل ال ِّشرْ ك‬ ْ
ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َواالَ ْم َوا‬ ْ ْ
ِ ‫ت َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬ ِ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬
ْ ْ َ ْ‫ال ِّدي ِْن َوار‬
َ َّ ْ َ ْ َّ َ ْ
‫ اللهُ َّم ادف ْع َعنا البَال َء َوال َوبَا َء َوالزال ِز َل‬.‫ك ِإلى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‬ َ َ ْ ْ ‫َأ‬ ْ َ ْ ُ ْ
َ ِ‫ص َر ال ِّد ْينَ َواخذلْ َمن خَ ذ َل ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ عدَا َء ال ِّد ْي ِن َواع ِل كلِ َمات‬ َ َ‫َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوانصُرْ ِعبَادَكَ ال ُم َو ِّح ِديَّة َوانصُرْ َمن ن‬
ْ ْ َ ْ ْ
‫ َربَّنَا آتِنا َ فِ ْي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِ ْي ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬. َ‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬ ِ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلد‬ َّ ‫َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِي ِْسيَّا خآ‬
‫َر َو ْالبَ ْغي‬ ‫ْأ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْنك ِ‬‫ار ‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫َع َذ َ‬
‫َلى ِن َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬
‫ع‬ ‫ه‬
‫ُوْ ُ َ‬‫ر‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ش‬‫ْ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬
‫ْ َ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫رْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫ذ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ظ‬
‫َ َ ِ َ َ‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫هللا‬ ‫ُوا‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫اذ‬ ‫و‬
‫ُوْ نَ َ‬ ‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬
‫يَ ِعظُ ُك ْ َ ْ‬
‫ل‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬

Anda mungkin juga menyukai