Agar air minum dan air bersih terjaga kualitasnya sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan
pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan secara terus menerus dan cermat
melalui kegiatan surveilans kualitas air dan penyehatan lingkungan. Adanya jaminan
ketersediaan air saja tidak cukup, tanpa didukung oleh lingkungan yang saniter dan
hygienis tidak akan berarti bagi peningkatan status kesehatan masyarakat.
Surveilans kualitas air minum dan penyehatan lingkungan adalah suatu upaya analisis
yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis melalui pengumpulan data
penyakit yang disebabkan oleh air, jumlah sarana air minum/bersih dan jamban, data
inspeksi sanitasi sarana air minum/bersih, jamban dan parameter kualitas air
minum/bersih seperti mikrobiologi, fisik dan kimia. Hasil analisis surveilan kualitas
air minum serta fasilitas sanitasi dan lingkungan menjadi informasi penting dalam
pengambilan keputusan, tindakan perbaikan dan atau pengembangan suatu kebijakan.
Inspeksi Sanitasi (IS) adalah kegiatan pengamatan dan pemeriksaan fisik air,
konstruksi sarana air minum serta kondisi lingkungannya.
1) Maksud kegiatan ini adalah agar setiap sarana air minum dan sanitasi dasar dapat
dipantau kondisinya melalui teknis survey.
2) Survey bertujuan untuk identifikasi akses sarana air minum dan sanitasi dasar.
Inspeksi Sanitasi (IS) adalah kegiatan pengamatan dan pemeriksaan fisik air,
kontruksi sarana air minum serta kondisi lingkungannya.
Tujuan Inspeksi Sanitasi sarana air minum/air bersih dan sanitasi adalah :
a. Mengetahui informasi resiko pencemaran
b. Tahapan sebelum melakukan pemeriksaan kualitas air minum/air bersih.
c. Informasi untuk melakukan tindak lanjut dan perbaikan sarana air minum/air
bersih dan sanitasi.
d. Memberikan rekomendasi tentang keadaan sarana air minum/air bersih dan
sanitasi.
Pada tahun 2013 di Kabupaten Ogan Ilir terdapat 10 Desa Program PAM-STBM
yang terletak di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Raja, Kecamatan Rantau
Panjang dan Kecamatan Tanjung Batu. Penentuan Desa-Desa Program PAM-STBM
di tentukan berdasarkan hasil Inspeksi Sanitasi (IS) yang dilaksankan di seluruh desa
yang ada di Kecamatan yang mendapat program PAM-STBM.
8. Desa Sekonjing
Di Desa Sekonjing jumlah penduduk 2101 jiwa dan jumlah KK 610 kepala
keluarga. Jumlah rumah 470 rumah dan 24 sumur gali. Sarana yang di IS adalah
24 sumur gali. Dari hasil IS 19 sarana resiko tinggi, 5 resiko sedang.
9. Desa Kerinjing
Di Desa Kerinjing jumlah penduduk 1544 jiwa dan jumlah KK 610 kepala
keluarga. Jumlah rumah 264 rumah dan jumlah sumur gali 28 sarana. Dari hasil
IS 6 resiko sedang, 22 resiko tinggi.
Di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2013 10 Desa di 3 (tiga) Kecamatan yang
mendapat program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(PAM-STBM). Adapun Desa – Desa tersebut adalah sebagai berikut :
Sedangkan Desa yang mendapat TTG (Teknologi Tepat Guna) di tahun 2014 adalah
desa :