Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERUMAHAN PANTAI IMPIAN

KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KOTA TANJUNGPINANG


PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Study of Domestic Wastewater in Pantai Impian District of West Tanjungpinang,


Tanjungpinang City, Province of Kepulauan Riau
1 2 2
Intan Fitriani , Winny Retna Melani, SP, M.Sc , Tengku Said Razai, S.Pi,MP
1 2
Mahasiswa , Dosen Pembimbing
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Email
: intanfitriani172@gmail.com

ABSTRAK

Kota Tanjungpinang adalah salah satu kota administratif di wilayah


Kepulauan Riau. Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 kecamatan, yaitu: Kecamatan
Tanjungpinang Barat 3.450 Ha, Kecamatan Tanjungpinang Kota 5.250 Ha,
Kecamatan Bukit Bestari 6.900 Ha dan Kecamatan Tanjungpinang Timur 8.360 Ha.
Kecamatan Tanjungpinang Barat memiliki jumlah penduduk tertinggi diantara
Kecamatan lainnya. Wilayah yang diteliti di Kecamatan Tanjungpinang Barat yaitu
Perumahan Pantai Impian. Peningkatan jumlah penduduk Perumahan Pantai Impian
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah limbah cair domestik serta
peningkatan konsumsi dan penggunaan air sehingga akan terjadinya perubahan air
baik fisika, kimia dan biologi yang akan menyebabkan menurunnya kualitas air di
Perumahan Pantai Impian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air buangan limbah rumah
tangga serta besaran beban pencemar yang dihasilkan di Perumahan Pantai Impian
Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Mei hingga Agustus 2015. Pengambilan contoh air dilaksanakan
sebanyak tiga kali pada waktu berbeda, masing-masing mewakili waktu pagi, siang
dan sore.
Hasil analisis kualitas air limbah domestik Perumahan Pantai Impian
berdasarkan pendekatan indeks pencemaran dikategorikan tercemar sedang dengan
nilai Indeks Pencemaran sebesar 7,05. Hal ini dikarenakan oleh kebiasaan masyarakat
di sekitar Perumahan Pantai Impian yang masih sering membuang limbah (padat dan
cair) langsung ke perairan laut tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hasil perhitungan
beban pencemaran berdasarkan beban standar dari penggunaan air maksimal oleh
PDAM Kota Tanjungpinang, parameter yang melewati batas beban pencemaran
maksimal yaitu BOD dengan nilai sebesar 1531,996 kg/hari dan minyak lemak
sebesar 600,032 kg.hari, minyak lemak sebesar 600,032 kg/hari dan deterjen sebesar
147,646 kg/hari..

Kata kunci : Air Limbah Domestik, Pencemaran, Kecamatan Tanjungpinang Barat

ABSTRACT

Tanjungpinang City is the center administrative of Riau Islands Province.


Based on data from the Department of Population and Civil Registration of
Tanjungpinang in 2011 the district of Bukit Bestari is one district of Tanjungpinang
city which has density population that is dense enough for 925 people/ km2. The
housing location in Sungai Jang are located in the coastal region certainly has
potential to cause marine pollution because as generally the wastewater from
household activities are directly discharged or released to the end of the discharge
area (outlet) which flows into the sea.

This study aimed to see how big the pollution load generated from household
wastewater in Sungai Jang Housing toward Sungai Jang sea waters and to analyze the
level of sewage contamination at these location. Environmental conditions of Sungai
Jang housing are very dense which potential to cause high pollution load as a result of
community activities. The method used was a survey method, while the field data
collection at 9 point station using purposive sampling method, the data collected is
the data condition of the waters and the water's flow.

Results of the analysis of Pollution Index in Sungai Jang Housing is


categorized in level lightly polluted to medium polluted is equal to 4.8. The cause of
this pollution is due to Sungai Jang housing society that discharge household
wastewater directly into drainage channels without prior processing. Pollution load
contained in Sungai Jang Housing has passed the permissible standard load based on
the calculation of use water by Local Water Company. Pollution load of Suspended
Solids dissolved parameters is 2634,022 kg/day, Biological Oxygen Demand
parameters is 2702,262 kg/day, Oil and Grease parameters is 243,953 kg/day, and
Detergent parameters is 40,907 kg/day.

Keywords: wastewater, residential, marine pollution


PENDAHULUAN yang ingin diteliti berada di

A. Latar Belakang Perumahan Pantai Impian, dimana

Kota Tanjungpinang adalah Perumahan Pantai Impian ini terletak

salah satu kota administratif di wilayah


pada posisi 053'52.01" LU dan
Kepulauan Riau dan terletak di pulau
10427'35.14" BT.
Bintan dengan luas wilayah mencapai Dalam suatu kota
2
239,5 Km , dengan luas daratan kecenderungan jumlah penduduk yang

131,54 km (55%) dan luas lautan semakin meningkat mengikuti kegiatan

107,96 km (45%). Secara adminitrasi kota yang makin berkembang

Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 menimbulkan dampak adanya

kecamatan, yaitu: Kecamatan kecenderungan buangan/limbah yang

Tanjungpinang Barat 3.450 Ha, meningkat dan bervariasi. Tingginya

Kecamatan Tanjungpinang Kota 5.250 pertumbuhan penduduk di Kecamatan

Ha, Kecamatan Bukit Bestari 6.900 Ha Tanjungpinang Barat dapat

dan Kecamatan Tanjungpinang Timur mengakibatkan terjadinya peningkatan

8.360 Ha. (Winarno, 2013). konsumsi dan penggunaan air sehingga

Dari 4 kecamatan di Kota akan terjadinya perubahan air baik

Tanjungpinang, Kecamatan fisika, kimia dan biologi yang akan

Tanjungpinang Barat yang memiliki menyebabkan menurunnya kualitas air

jumlah penduduk tertinggi diantara di Perumahan Pantai Impian

Kecamatan lainnya. Adapun wilayah (Meynar,

di Kecamatan Tanjungpinang Barat 2014).


Di lain pihak masyarakat masih preventif untuk menjaga kelestarian

membuang air limbah langsung ke biota-biota diperairan tersebut.

perairan tanpa pengolahan terlebih Hasil penelitian ini diharapkan

dahulu hal ini dikarenakan masyarakat dapat memberikan manfaat berupa

belum mengetahui tentang bahaya dari informasi kualitas air limbah rumah

air limbah domestik sehingga perlu tangga di Perumahan Pantai Impian

dilakukan kajian mengenai air limbah serta besarnya beban pencemaran

domsestik ini dalam rangka sehingga dapat mengatasi peningkatan

mencarikan solusinya di masa yang air limbah domestik serta dapat

akan datang. Adapun informasi yang menjadi pertimbangan oleh

akan dicari mengenai air limbah stakeholder dalam mengelola limbah

domestik yaitu informasi mengenai domestik di perumahan berskala

kualitas air limbah domesik dari sedang dan sederhana.

kegiatan rumah tangga Perumahan METODE PENELITIAN

Pantai Impian, menganalisa seberapa A. Lokasi dan Waktu Penelitian

besar nilai indeks pencemaran yang Penelitian ini dilaksanakan

dihasilkan dari air limbah domestik pada bulan Mei hingga Agustus 2015

sehingga dapat diketahui bagaimana yang berlokasi di Perumahan Pantai

pengaruh dari air limbah domestik Impian, Kecamatan Tanjungpinang

Perumahan Pantai Impian terhadap Barat, Kota Tanjungpinang, Provinsi

ekosistem perairan penerimanya serta Kepulauan Riau. Peta lokasi penelitian

sebagai dasar dalam membuat tindakan dilihat pada gambar berikut.


B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang

akan digunakan pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

Alat dan Bahan Penelitian

No. Alat Bahan


1. Botol sampel volume 1500 ml Aquades
2. Botol sampel volume 300 ml Bahan analisis BOD
3. Spektrofotometer Bahan analisis deterjen dengan metode
4. Multi tester APHA-5540-C
5. GPS
6. Coolbox
7. Aquades
8. Oven
9. Kertas saring milliphore ukuran Bahan analisis minyak dan lemak
diameter pori 0,45 m menurut metode APHA-5520-C,D
10 Alat tulis
11. Tissue
12. Kertas Label
13 Kamera

Analisis Data

a. Menghitung rata-rata masing-


Keterangan :
masing parameter, pada tiap
Q = rata-rata pengamatan
lokasi pengambilan sampel
Xi = data pengamatan ke-i
untuk tiap waktu pengamatan
N = jumlah data pengamatan dan Lingkungan Hidup Nomor

b. Menyajikan tiap parameter 3 Tahun 1991 tentang

dan/atau tiap lokasi perhitungan debit limbah cair

pengamatan dalam bentuk tabel maksimum dan beban

dan/atau grafik, dengan pencemaran maksimum.

menghubungkan nilai

parameter ke-i dari titik lokasi

pengamatan sehingga akan Keterangan :

terlihat kualitas air limbahnya BPA = beban pencemaran sebenarnya

bila dibandingkan dengan baku (CA) j = kadar sebenarnya unsur j

mutu air sesuai Keputusan (mg/l)

Menteri Negara No. 112 tahun DA = hasil pengukuran debit limbah

2003 tentang baku mutu air cair, dinyatakan dalam m3/hari

limbah . d. Menghitung kontribusi beban

c. Menghitung beban pencemaran pencemaran limbah domestik

yang berasal dari stasiun 4 yang berasal dari perumahan

yang merupakan saluran outlet pantai impian pada badan air

serta stasiun 5 yang merupakan penerima, menggunakan

saluran akhir yang konsep keseimbangan massa

berhubungan langsung dengan (mass balance concept)

laut, berdasarkan Keputusan menurut Tebbut (1990) .

Menteri Negara Kependudukan


e. Menentukan status mutu air

berdasarkan Indeks

Pencemaran. Indeks

Keterangan : Pencemaran (PI) menurut

Q1 = Debit badan air sebelum Nemerow (1991) merupakan

menerima air limbah Perumahan indeks yang digunakan untuk

Pantai Impian menentukan tingkat

Q2 = Debit air limbah Perumahan pencemaran relatif terhadap

Pantai Impian parameter kualitas air yang

Q3 = Debit badan air setelah menerima diijinkan. Penentuan nilai PI

air limbah Perumahan Pantai Impian dapat ditentukan dengan cara,

C1 = Konsentrasi bahan pencemar I. Memilih parameter yang akan

sebelum menerima air limbah digunakan, dengan syarat

Perumahan Pantai Impian parameter yang akan digunakan

C2 = Konsentrasi bahan pencemar tidak memiliki rentang nilai.

Perumahan Pantai Impian Parameter tersebut dapat

C3 = Konsentrasi bahan pencemar mengindikasikan kondisi yang

setelah menerima air limbah baik jika nilainya rendah.

Perumahan Pantai Impian Dengan demikian parameter

yang diukur adalah TSS, BOD,

deterjen serta minyak dan

lemak. Bila memiliki rentang,


seperti pH, maka dilakukan Pengendalian Pencemaran Air

perhitungan untuk parameter deterjen.

1. untuk Ci < Lij rata-rata III. Jika dua nilai (Ci/Lij)

berdekatan dengan nilai acuan

1.0; seperti C1/L1j = 0.95,

2. untuk Ci > Lij rata-rata C1/L1j = 1.06 atau perbedaan

sangat besar; seperti C3/L3j =

7.0, C4/L4j = 10.6, hal ini

II. Hitung nilai konsentrasi menyebabkan kerusakan badan


parameter kualitas air hasil air sulit ditentukan. Untuk

analisis (Ci) dibagi konsentrasi mengatasi hal tersebut :

parameter kualitas air yang 1. Jika nilai lebih kecil dari 1.0,

dicantumkan (Lij) dalam baku nilai yang digunakan adalah

mutu air dalam Keputusan nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran


Menteri Negara No. 112 tahun
2. Jika nilai lebih besar dari 1.0,
2003 tentang baku mutu air nilai yang digunakan adalah
limbah domestik untuk
nilai (Ci/Lij) baru
parameter pH, TSS minyak

lemak dan BOD serta PP No.

82 Tahun 2001 Tentang P merupakan konstanta dan

Pengelolaan Kualitas Air dan nilainya ditentukan bebas serta

disesuaikan dengan hasil pengamatan


lingkungan dan/atau persyaratan yang dalam baku mutu dalam Keputusan

dikehendaki untuk peruntukan, Menteri Negara No. 112 tahun 2003

umumnya nilai P yang digunakan tentang baku mutu air limbah domestik

adalah 5 untuk parameter pH, TSS minyak

IV. Tentukan nilai rata-rata lemak dan BOD dan PP No. 82 Tahun

(Ci/Lij)R dan nilai maksimum 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas

(Ci/Lij)M dari keseluruhan nilai Air dan Pengendalian Pencemaran Air

(Ci/Lij) untuk parameter deterjen.

V. Tentukan nilai Indeks (Ci/Lij)M = Nilai rata-rata

Pencemaran dari(Ci/Li/Lij)ij) baru

(Ci/Lij)R = Nilai rata-rata

dari(Ci/Li/Lij)ij) baru

VI. Setelah didapatkan nilai PI,


Keterangan :
tentukan status mutu air.
PIj = Indeks Pencemaran untuk

peruntukan (j)

Ci = Konsentrasi parameter kualitas

air (i) hasil analisis

Lij = Konsentrasi parameter kualitas air

(i) hasil analisis yang dicantumkan


HASIL DAN PEMBAHASAN b. BOD (Biochemical Oxygen

Demand)
Kualitas Air Limbah Perumahan Siang Sore
Pantai Impian Stasiun Pagi (mg/l) (mg/l)
(mg/l)
1. Parameter Utama

a. TSS ( Padatan Tersuspensi Total) 1 128 144 80


2 112 128 96
Stasiun Pagi Siang Sore 3 112 96 160
(mg/l) (mg/l) (mg/l)
4 80 96 64
5 64 96 64
Nilai BOD yang diperoleh pada
1 54,4 52,3 55,7
2 59,6 44,9 61,6 stasiun 1, 2 dan 3 telah melebihi
3 44,7 54,2 57,6
4 41,5 34,4 37,4 ambang batas yang ditentukan oleh
5 23,9 22,8 20,1
Hasil rata-rata TSS pada Kepmen LH Nomor 112 Tahun 2003

penelitian ini tergolong rendah dan tentang Baku Mutu Air Limbah

masih berada dibawah ambang baku Domestik yakni 100 mg/l, ini

mutu air limbah domestik. Walaupun disebabkan oleh kandungan bahan

nilai TSS cukup rendah, namun tetap organik sisa-sisa makanan dari

perlu diwaspadai, mengingat TSS yang Perumahan Pantai Impian telah

mengendap ke dasar drainase terdekompisisi. Hal ini didukung oleh

mengakibatkan terjadinya Mahida, (1995) dalam Sasangko,

pendangkalan pada drainase (Sawyer (2006), yang menjelaskan bahwa

dkk, 1994 dalam Cordova, 2008). biological oxygen demand (BOD) akan

semakin tinggi jika kandungan limbah

organik semakin besar.


c. pH (Derajat Keasaman) lebih bersifat alkalis. Data yang
Stasiun Pagi Siang Sore
1 9,15 9,02 9,18 diperoleh menunjukkan pH pada setiap
2 10,01 9,05 9,85
stasiun penelitian telah melebihi
3 10,05 9,25 9,51
4 10,59 10,35 10,99 ambang batas baku mutu air limbah
5 9,25 9,08 9,55
Dari hasil penelitian rata-rata domestik (KEPMEN LH No.112

nilai pH yang pada lokasi pengamatan Tahun 2003) yang berkisar antara 6- 9.

Tingginya nilai Ph pada seluruh d. Minyak Lemak

stasiun penelitian dikarenakan Minyak dan lemak merupakan

penggunaan sabun dan deterjen yang salah satu limbah cair domestik yang

berlebihan oleh masyarakat Perumahan umum terdapat dari hasil pembungan

Pantai Impian sehingga perairan dari sampah rumah tangga masyarakat.

bersifat basa. Hal ini didukung oleh Lemak dan minyak merupakan

pernyataan Fardiaz, (1992) yang komponen utama bahan makanan yang

menyebutkan bahwa Deterjen dan juga banyak didapatkan di dalam

sabun memiliki unsur utama dengan limbah.

sifat basa, deterjen memiliki natrium Stasiun Pagi Siang Sore


(mg/l) (mg/l) (mg/l)
(Na+) pada bahan surfaktan dan bahan 1 23 21 20
2 25 22 20
pembentuk (builder) memiliki fungsi 3 28 26 23
4 35 30 29
mengikat ion magnesium dalam
5 32 21 21
jumlah besar sehingga sifat air menjadi

alkali (basa).
Konsumsi minyak dan lemak aktivitas masyarakat (mandi dan

oleh masyarakat Perumahan Pantai mencuci).

Impian dapat dikatakan masih tinggi.


f. Suhu
e. Deterjen
Dari penelitian yang dilakukan
Stasiun Pagi Siang Sore
hasil rata-rata suhu yang diperoleh
(mg/l) (mg/l) (mg/l)
pada saluran di Perumahan Pantai
1 5,08 4,17 4,15 Impian berkisar antara 26.68
2 5,96 4,09 3,56
3 7,37 6,02 4,46 29.57C. Nilai rata-rata suhu terendah
4 9,25 7,24 6,64
5 4,09 3,08 4,01 terdapat saat sampling pagi hari dan
Pada penelitian ini dapat dilihat
nilai rata-rata suhu tertinggi terdapat
bahwa seluruh stasiun memiliki
pada saat sampling siang hari.
konsentrasi deterjen yang tinggi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Siang Sore


Pagi
Stasiun
o o o
82 Tahun 2001 ambang batas ( C) ( C) ( C)
1 26,05 27,92 26,98
konsentrasi deterjen yakni sebesar 0,2 2 26,30 29,02 27,55
mg/l. 3 26,12 29,05 28,34
4 27,99 31,88 30,78
Konsentrasi deterjen yang 5 26,93 29,98 28,87
Rata-rata 26,68 29,57 28,50
dihasilkan dari kegiatan rumah tangga Perubahan suhu berpengaruh
Perumahan Pantai Impian sangat terhadap proses kimia, fisika dan
tinggi, hal ini disebabkan tingginya biologi badan air. Suhu limbah rumah
tingkat penggunaan deterjen dalam tangga dipengaruhi oleh proses yang

dialami pada sumbernya serta proses


anaerobik yang berlangsung di dalam berkumpul di saluran tersebut dan

limbah itu sendiri. telah mengalami dekomposisi dalam

kondisi anaerob.
g. Warna

Dari penelitian yang dilakukan Stasi Pagi Siang Sore


un
secara organoleptic, hasil warna air
Abu Agak
1 -abu menghit Abu-abu
limbah yang diperoleh pada stasiun 1, am
Abu
2, 3 di Perumahan Pantai Impian pada -abu Agak Abu-abu
2
cera menghit cerah
pagi dan sore hari menunjukkan bahwa am
h
Abu-
air berwarna abu-abu, ini disebabkan Abu abu Abu-abu
3
-abu
gelap
karena tingginya aktivitas dari
Hita Hitam Hitam
4
m
kegiatan masyarakat yaitu mandi dan
Abu
5 -abu Kecokela
mencuci pada waktu pagi dan sore hari gela Cokelat tan
p
tersebut. Hal ini didukung dengan

adanya bau sabun pada saluran 1, 2


h. Bau
dan 3 saat pagi dan sore hari. Dari penelitian yang dilakukan
Pengukuran warna pada stasiun
secara organoleptic di Perumahan
4, yang merupakan saluran outlet pada
Pantai Impian ,didapatkan bahwa pada
saat sampling pagi, siang dan sore hari
masing-masing stasiun memiliki bau
didapatkan hasil warna air adalah
yang bervariasi. Pada stasiun 1, 2 dan
hitam, hal ini dikarenakan limbah hasil
3 saat sampling pagi dan sore hari
kegiatan rumah tangga telah
didapatkan hasil air berbau sabun
segar. Hal ini dikarenakan tingginya Stasiun Pagi Siang Sore

aktivitas masyarakat yaitu mandi dan 1 Sabun Agak Sabun


busuk
mencuci pada pagi dan sore hari. Pada 2 Sabun Agak Sabun
Busuk
stasiun 4 yang merupakan saluran
3 Sabun Agak Sabun
outlet, saat sampling pagi, siang dan busuk
4 Busuk Busuk Busuk
sore hari didapatkan hasil bau yang
5 Tidak Tidak Tidak
tidak sedap (busuk), ini dikarenakan berbau berbau berbau

adanya hasil dekomposisi dari bahan

organik. Bau yang timbul pada limbah C. Beban Pencemaran Limbah

rumah tangga juga sangat dipengaruhi Domestik

oleh kehadiran mikroorganisme seperti Beban pencemaran adalah

bakteri, algae, serta adanya gas H2S jumlah suatu pencemar yang

yang terbentuk dalam kondisi terkandung di dalam air limbah.

anaerobik atau oleh adanya zat-zat Besarnya beban pencemaran ini sangat

organik (Suriawiria, 2003). mempengaruhi kualitas air dan dapat

menjadi indikator tercemar atau

tidaknya suatu perairan.


Pembuangan Akhir Standar Penggunaan Air
Outlet (Laut) dari PDAM
Bak Debit Beban
Beban Beban u Penggu Pencem
Para Konse Deb Pence Konse Deb Pence mut naan aran
mete ntrasi it maran ntrasi it maran u Air Maksim
r (mg/l) (l/de (Kg/ha (mg/l) (l/de (Kg/ha (mg Maksim al
t) ri) t) ri) /l) (kg/hari
al
(l/org/h )
723.23 326, 628.89 ari)
221,
TSS 37,77
392 22,30 100 200 1728
0 038 6
221, 1531.9 2115.1
BOD 80 75 326,
392 96 100 200 1728
038 21
Miny 221, 600.03 24,67 326, 695.73
Lem
ak 31,33 392 2 2 038 4
10 200 172.8
ak
Lem
ak 7,71 221, 147.64 3,73 326, 105.19
rjen
Dete 392 6 038 2
0.2 200 3.456

Dari penelitian yang dilakukan perairan laut di Perumahan Pantai

hasil pengukuran masing-masing Impian.

parameter beban pencemar yang


E. Kontribusi Beban Pencemaran
berasal dari saluran outlet di Limbah Domestik yang berasal
dari Perumahan Pantai Impian
Perumahan Pantai Impian cukup besar Pada Badan Air Penerima

menyumbang kedalam perairan laut, Penghitungan kontribusi beban

hal ini dibuktikan dengan lebih pencemaran ini dilakukan untuk

tingginya hasil rata-rata pengukuran melihat seberapa besar konsentrasi dari

parameter di perairan laut tersebut, parameter perairan yang

sehingga akan memperburuk kondisi disumbangkan dari limbah rumah


tangga di Perumahan Pantai Impian ke konsep keseimbangan massa (mass

dalam perairan laut pantai impian. balance concept) menurut Tebbut

Adapun perhitungan kontribusi beban (1990).

pencemaran dilakukan menggunakan

Outlet Laut
Konsentras
Konsentras Debit Konsentras Debit Kontribusi
Parameter i Rata-rata rata-rata i Rata-rata rata-rata i Baru Laut
(mg/l)
(mg/l)
(mg/l) (L/detik) (mg/l) (L/detik)
TSS 37,77 221,39 22,3 326,04 28,56 6,26
BOD 80 221,39 75 326,04 77,02 2,02
Minyak
31,33 221,39 24,67 326,04 27,36 2,69
Lemak
Deterjen 7,71 221,39 3,7300 326,04 5,34 1,61

F. Penentuan Status Mutu Air yang digunakan untuk menentukan

Penentuan status mutu air pada status mutu air ini yaitu parameter pH,

penelitian ini didasarkan pada nilai Indeks TSS, BOD, deterjen, minyak dan

Pencemaran (PI) menurut lemak yang terdapat pada saluran

Nemerow (1991). Adapun parameter outlet dari Perumahan Pantai Impian.

Parameter Ci Lij Ci/Lij Ci/Lij baru


pH 10,64 7,5 2,0956 2,0956
TSS 37,77 100 0,3777 0,378
BOD 80 100 0,8 0,8
Minyak Lemak 31,33 10 3,1333 3,480
Deterjen 7,71 0,2 38,55 8,930
Ci/Lij rata-rata 3,1367
Ci/Lij maksimum 8,930122
i i i i 2.Hasil perhitungan beban pencemaran
PI j =
didapatkan beban pencemaran yang

, , dibawa pada air limbah domestik


PI j =
tergolong cukup besar. Hal ini karena

PI j = 7,05 beban pencemaran oleh masing-

masing parameter yang berasal saluran


Dari hasil diatas dapat outlet telah melewati beban standar

disimpulkan bahwa air limbah yang diperbolehkan berdasarkan

Perumahan Pantai Impian tergolong perhitungan penggunaan air oleh

tercemar sedang ( 7,05). PDAM.

PENUTUP Saran

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian,

Kesimpulan dari penelitian ini


untuk mencegah dampak yang lebih
yaitu :
parah di Perumahan Pantai Impian
1.Parameter kualitas air limbah
maka disarankan kepada masyarakat
domestic pada saluran air Perumahan
untuk menggunakan deterjen
Pantai Impian dikategorikan tercemar
seminimal mungkin, diperlukan
sedang dengan nilai konsentrasi
kesadaran masyarakat agar dapat
sebesar 7,05.
memilih produk deterjen yang ramah

lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA Keselamatan Kerja dalam
Penggolahan Makanan.
Yogyakarta: Kanisius.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
(Suatu Pendekatan Praktik). Keputusan Menteri Negara
PT. Rineka Cipta. Jakarta. Kependudukan Dan
Lingkungan Hidup Nomor 3
Arya Wardana, Wisnu. 2010. Dampak Tahun 1991 Tentang
Pencemaran Lingkungan, Perhitungan Debit Limbah Cair
Penerbit Andi Yogyakarta. Maksimum dan Beban
Pencemaran Maksimum.
Cordova, M. R. 2008, Kajian Air
Limbah Domestik di Perumnas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Bantar Kemang, Kota Bogor Nomor 112 Tahun 2003
dan Pengaruhnya Pada Sungai Tentang Baku Mutu Air
Ciliwung, Skripsi, Institut Limbah Domestik.
Pertanian Bogor, Bogor.
Kodoatie, R. J. dan Sjarief, R. 2005.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Pengelolaan Sumberdaya Air
Bagi Pengelolaan Sumber Daya Terpadu. Penerbit Andi.
dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Meynar, W. 2014. Indeks Perairan
Fachrul, M. F, 2007, Metode Sampling Pesisir Kecamatan
Bioekologi, Bumi Aksara, Tanjungpinang Kota Kota
Tanjungpinang Provinsi
Jakarta.
Kepulauan Riau. Skripsi.
Fakhri, I. 2000. Evaluasi Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Ilmu
Sungai di Daerah Aliran Sungai Kelautan. Program Studi
(DAS) Citarum, Jawa Barat Manajemen Sumberdaya
selama periode 1996-1998. Perairan. Universitas Maritim
Skripsi. Program Studi Raja Ali Haji.
Manajemen Sumberdaya
Perairan. Fakultas Perikanan Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir
dan Ilmu Kelautan. Bogor. dan Laut. Pradnya Paramita.
Jakarta.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan
Udara. Penerbit Kanisius. Nemerow, N.L. 1991. Steam, Lake,
Yogyakarta. Estuary, and Ocean Pollution :
Environtmental Engineering
Hiasinta A. Purnawijayanti. (2001). Series 2nd Edition. Van
Sanitasi, Higine, dan Nostrand Reinhold. New York.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Walpole, E. R. 1982. Pengantar
Kualitas Air dan Pengendalian Statistika Edisi Ketiga.
Pencemaran Perairan. Diterjemahkan oleh Ir.
Bambang Sumantri. Penerbit
Sasongko, A. L. 2006. Kontribusi Air PT Gramedia Pustaka Utama.
Limbah Domestik Penduduk Jakarta
Disekitar Sungai Tuk Terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang
Serta Upaya Penanganannya. Wijayanti. M. H. 2007. Kajian
Tesis. Program Magister Ilmu Kualitas Perairan di Pantai
Lingkungan. Program Pasca Kota Bandar Lampung
Sarjana. Universitas Berdasarkan Komunitas Hewan
Dipenogoro. Semarang, 139 Makrobenthos. TESIS.
hal. Program Pasca Sarjana.
Universitas Diponegoro
Sugiharto.1987. Dasar-Dasar Semarang.
Pengolahan Air Limbah.
Penerbit Universitas Indonesia. Winarno. 2013. Tingkat Pencemaran
Jakarta. Limbah Cair Domestik
Diperairan Pesisir Kecamatan
Tanjungpinang Barat Kota
Supriharyono, 2002. Pelestarian dan Tanjungpinang Provinsi
Pengelolaan Sumber Daya Kepulauan Riau Skripsi.
Alam di Wilayah Pesisir Fakultas Perikanan dan Ilmu
Tropis. Jakarta. Kelautan. Program Studi
Manajemen Sumberdaya
Susanto, H., Budijono, dan Hasbi, M. Perairan. Universitas Maritim
2012. Peningkatan Degradasi Raja Ali Haji.
Polutan Organik Air Limbah
Rumah Potong Hewan dengan
Proses Biofilter Kombinasi
Anaerob-Aerob Bermedia
Botol Plastik Berisikan
Potongan-Potongan Plastik
Untuk Media Hidup Ikan
Budidaya.

Yusuf, G. 2001. Kemampuan Tanaman


Air Pada Proses Bioremediasi
Limbah Rumah Tangga Dalam
Skala Kecil dengan Sistem
Simulasi.

Anda mungkin juga menyukai