Anda di halaman 1dari 2

MINIMAL 6

LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu program pokok puskesmas yang
mencakup kesehatan perumahan, jamban, air bersih, pembuangan sampah dan air limbah
serta sanitasi tempat-tempat umum dan pengolahan makanan. Program kesehatan
lingkungan pada masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan
nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dan kemandirian masyarakat
dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas
hidup dan pencegahan penyakit di samping pengobatan dan pemulihan. Indikator yang
akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan
sehat, menurunnya angka penyakit diare, demam berdarah, dan penyakit akibat kurang
sehatnya lingkungan di sekitar masyarakat. Di puskesmas terdapat 5 upaya dasar
program kesehatan lingkungan, yaitu :
1. Penyehatan sumber air bersih (SAB)
2. Penyehatan lingkungan pemukiman
3. Penyehatan tempat tempat umum
4. Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)
5. Pemeriksaan Jentik nyamuk
Air bersih dan sehat memiliki ciri-ciri:
1. Air harus jernih atau tidak keruh.
2. Tidak berwarna.
3. Rasanya tawar.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral
5. Tidak mengandug zat kimia beracun
6. Kesadahannya rendah.
7. Tidak boleh mengandung bakteri pathogen
Tujuan dari inspeksi sanitasi pada sarana sumber air adalah untuk mengetahui apakah
kontruksi sumber air minum penduduk tersebut telah memenuhi syarat kesehatan.
Artinya terlindung dari cemaran bakteri penyakit atau unsur/ zat berbahaya yang
dapat mengganggu kesehatan. Pemeriksaan sampel air (contoh air) bertujuan untuk
mendeteksi apakah sumber air tersebut layak atau aman bila digunakan untuk sumber
air minum. Air merupakan salah satu medium tempat tinggalnya beribu ribu spesies
makhluk hidup. Dalam standar kualitas ditetapkan setiap 100 ml contoh air, MPN
koliform bakteri harus nol. Koliform bakteri digunakan sebagai indikator di dalam
menentukan apakah air telah tercemar oleh tinja atau air limbah. Penyimpangan
terhadap standar ini dapat disimpulkan bahwa air tersebut kemungkinan besar
terdapat kuman-kuman yang membahayakan kesehatan manusia. Pada prinsipnya tujuan
pemeriksaan kualitas air ialah untuk mengetahui ada tidaknya kuman berbahaya. Akan
tetapi di dalam praktik jarang ditemukan Shigella, Salmonella atau Vibrio dari
contoh air yang diteliti. Oleh karena itu pengujian air didasarkan atas ada
tidaknya bakteri golongan kolon saja. Bakteri kolon terdiri atas berbagai bakteri
yang merupakan penghuni biasa dari usus tebal manusia atau hewan yang sehat maupun
yang sakit, misalnya Escherichia coli dan Aerobacter aerogenes. Kehadiran bakteri
kolon di dalam suatu contoh air menunjukkan adanya pencemaran yang berasal dari
kotoran manusia atau hewan, dan hal itu identik dengan adanya bakteri patogen.

RINGKASAN PELAKSANAAN
telah dilakukan kunjungan rumah di desa Selakambang RT 04 RW 06 pada hari Selasa
25 Oktober 2022 terhadap rumah keluarga Tn. RK. Dari hasil pemantauan didapatkan
rumah masuk dalam kategori rumah rumah pra sehat, salah satunya yaitu tidak
terdapat sarana air bersih.
Sehingga dilakukan advokasi kepada keluarga pasien sebagai usaha meningkatkan
presentasinya menjadi keluarga sehat dengan memberikan motivasi keluarga untuk
menutup sarana air yaitu sumur yang dimiliki sehingga keluarga Tn.RK nantinya
memiliki sarana air bersih untuk kebutuhan sehari � hari.
LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu program pokok puskesmas yang
merupakan salah satu program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik
berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit di samping
pengobatan dan pemulihan.
Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimum. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan.

GAMBARAN PELAKSANAAN
Lokasi : Desa Lesmana
Tanggal : 31/08/22
Metode : Dilakukan kunjungan rumah, kemudian dinilai apakah rumah tersebut sudah
memiliki jamban sehat, tempat cuci tangan di luar rumah, tempat pembuangan sampah,
dan sudah bebas asap rokok atau belum. Jika belum maka dilakukan advokasi kepada
keluarga

Hasil kunjungan :
Rumah Tn. S sudah dikategorikan rumah sehat. Rumah Tn S. sudah memiliki jamban
sehat, ketersediaan air bersih, tempat cuci tangan di luar rumah, tempat pembuangan
sambah yang memadai. Pasien merupakan perokok, kadang pasien merokok di dalam
rumah. Pasien diedukasi agar tidak merokok di dalam rumah.

Anda mungkin juga menyukai