Anda di halaman 1dari 19

Makalah agama islam

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Fabio Adriansyah wijaya


X-D/10

SMA NEGERI 54 JAKARTA


Komplek Pendidikan Rawa Bunga Jalan Jatinegara Timur IV
Jakarta Timur
Telepon 8194271 Fax 8577544 Kode Pos 13350
DAFTAR ISI DAFTAR
ISI ......................................................................................... i BAB
I .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................
2
2.1 Lingkungan Hidup ....................................................................................
2 2.2 Pencemaran ..............................................................................................
3
BAB III .................................................................................................
4
3.1 Pencemaran Air ........................................................................................ 4
3.2 Pencemaran Tanah .................................................................................... 5
3.3 Pencemaran Udara .................................................................................... 6
3.4 Pencemaran Suara .................................................................................... 7

BAB IV .................................................................................................
9
4.1 Limbah Cair ..............................................................................................
9 4.2 Limbah Padat ..........................................................................................
11
4.3 Limbah Gas ............................................................................................
12 4.4 Limbah B3 ..............................................................................................
13
BAB V ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 16
i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan


manusia dan segala mahkluk hidup. Tanpa alam, makhluk hidup sulit untuk
menjalankan kehidupannya sebab alam adalah tempat tinggal segala jenis
mahkluk hidup. Semua yang diperlukan manusia dalam kehidupan disediakan
oleh lingkungan hidup ini, mulai dari bahan pembuatan pakaian, pangan, tempat
tinggal, dan masih banyak hal dalam kehidupan manusia. Melalui hal tersebut,
dengan kata lain kita dapat menyebutkan bahwa mahkluk hidup sangat bergantung
pada lingkungan hidup.
Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, semakin banyak cara yang
dilakukan manusia untuk memanfaatkan alam ini. Mulai dari cara tradisional
hingga yang memanfaatkan teknologi (canggih) sudah dilakukan untuk
memaksimalkan lingkungan hidup demi keberlangsungan hidup manusia. Proses-
proses yang terjadi pada alam ini pun kemudian menyebabkan perubahan
lingkungan hidup secara berkala. Perubahan lingkungan hidup ini dapat
menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia, yaitu ketika lingkungan
mengalami pencemaran yang pastinya menggangu kelancaran hidup manusia
maupun makhluk hidup lainnya.
Pencemaran lingkungan hidup saat ini semakin sering terjadi. Semakin banyak
jenis pencemaran yang terjadi di lingkungan hidup misalnya pencemaran tanah,
air, dan juga udara. Hal-hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan bisa berakibat fatal bagi makhluk hidup.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian lingkungan hidup oleh
manusia sebagai makhluk yang mampu mengontrol kenampakan lingkungan
hidup yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup di dunia.

BAB II LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN

1
2.1 Lingkungan Hidup

Dalam Bahasa Indonesia dan mengacu pada UU No. 32 Tahun 2009 BAB I,
Pasal 1 Ayat 1, ”Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain”. Adapun pengertian dari lingkungan hidup
dari beberapa ahli yaitu:

• Munadjat Danusaputro, lingkungan hidup adalah semua benda dan


daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan
jasad-jasad hidup lainnya.
• Otto Soemarwoto, lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang
ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak
hidup di dalamnya.
• Emil Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan
dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan
mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Berdasarkan pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai pengertian
lingkungan hidup, terdapat pengklasifikasian jenis lingkungan hidup oleh para
ahli yang terdiri dari 2 jenis yaitu:
• Lingkungan biologis (Biological Environment), yaitu sebuah lingkungan
yang tersusun atas makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan
jenis organisme lainnya

• Lingkungan sosial (Social Environment), yaitu sebuah lingkungan yang


terdiri dari makhluk hidup yang menjalani interaksi dengan mahkluk hidup
lainnya.

2.2 Pencemaran

2
Pencemaran merupakan sebuah gejala pada lingkungan yaitu rusaknya
komponen yang ada sebab pengaruh bakteri dan zat sisa sehingga menyebabkan
gangguan pada keseimbangan ekosistem lingkungan. Mengacu pada UU No. 32
Tahun 2009 entang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Pencemaran merupakan sesuatu hal yang bersifat negatif sebab hal ini dapat
mengganggu kehidupan makhluk hidup mulai dari tempat tinggal, kesehatan,
kualiatas pangan, dan masih banyak lagi.

3
BAB III BERBAGAI MACAM JENIS PENCEMARAN

Pencemaran yang terjadi di lingkungan alam diklasifikasikan menjadi


beberapa jenis. Adapun jenis-jenis pencemaran lingkungan yaitu:

3.1 Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan sebuah pencemaran yang terjadi dalam perairan


di wilayah bumi baik itu sungai, danau, dan bahkan lautan. Pencemaran air dapat
dengan mudah terjadi dalam setiap jenis perairan yang ada. Hal ini dapat terjadi
karena sifat air yang sangat mudah dalam menyerap jenis zat yang tercampur
kedalamnya. Sehingga, zat-zat ini akan mengontaminasi air dan merusak
kualitasnya. Zat tersebut dapat berasal dari aktivitas manusia dan sisa-sisa limbah.
Air dikatakan mengalami pencemaran bila menimbulkan ciri seperti:
• Timbulnya endapan dalam air
• Menimbulkan bau menyengat
• Derajat keasamannya tidak netral
• Memimbulkan rasa pada air
• Suhu air meningkat dan tidak stabil
• Adanya warna yang muncul

Sedangkan, berdasarkan sumber penyebab air mencemar ada 2 jenisnya,


yaitu:

• Sumber langsung, yaitu limbah dan zat yang mengontaminasi air secara
langsung berkontak dengan air tanpa adanya penguraian limbah seperti
limbah pabrik, minyak bocor, kilang minyak.
• Sumber tidak langsung, yaitu pencemar perusak air berasal dari zat-zat
yang telah melalui beberapa proses menjadi polutan air seperti limbah
domestik, insektisida, dan juga detergen rumah tangga.

Kendati demikian, pencemeran air ini dapat dicegah dengan menerapkan


beberapa cara yang cukup mudah untuk diterapkan dan efektif seperti:

4
• Melakukan penghematan air bersih.
• Melakukan pengolahan terhadap limbah-limbah cair sebelum kemudian
diteruskan ke saluran berikutnya.
• Tidak membuang sampah dan limbah ke air.
• Menggunakan bahan cair yang ramah lingkungan. • Membangun resapan
air.

3.2 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah merupakan suatu fenomena pada permukaan tanah


dimana tanah mengalami kerusakan atau penurunan kualitas yang terjadi akibat
bakteri pengontaminasi tanah melalui zat kimia, debu, dan panas matahari. Secara
umum, penyebab kerusakan tanah berasal dari 2 hal yaitu:
• Aktivitas manusia yang terlalu memaksakan penggunaan tanah dan
kegiatan tidak ramah lingkungan sehingga menimbulkan antropogenik.
Saat ini, proses antropogenik sangat lazim terjadi di perkotaan karena
banyaknya aktivitas manusia di kota tanpa memedulikan kualitas tanah
sehingga kini tanah kota sudah tidak sebagus kala itu. Adapun beberapa
jenis limbah juga menjadi penyebab mengapa tanah rusak seperti
limbah domestik, limbah industri, dan juga limbah pertanian.
• Proses alam, kerusakan tanah juga muncul akibat adanya proses alam.
Tanah longsor, hujan asam, dan beberapa jenis proses lainnya dapat
menimbulkan pencemaran sebab komposisi tanah mengalami
kerusakan.

Pencemaran tanah yang timbul tentunya akan memberi beberapa efek buruk
bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Adapun, akibat dari pencemaran tanah
adalah:

• Tanaman mengalami kesulitan bertumbuh dengan baik


• Terancamnya kesehatan manusia melalui bakteri

• Terganggunya kesuburan dan struktur pada tanah


• Timbulnya debu beracun

5
Sama seperti pencemaran air, pencemaran pada tanah juga dapat dicegah
dan ditangani dengan melakukan beberapa cara seperti:

• Melakukan bioremediasi pada tanah


• Membuang sampah pada tempatnya
• Menggunakan bahan pupuk yang ramah lingkungan
• Mencoba menerapkan budidaya hidroponik • Tidak memaksimalkan
tanah secara berlebihan
• Melakukan daur ulan sampah.

3.3 Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan suatu masalah di alam ketika udara yang


menjadi sumber oksigen bagi segala makhluk hidup mengalami kerusakan
kualitas akibat dari adanya fenomena alam dan juga aktivitas makhluk hidup.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pencemaran udara saat ini makin terasa
dan dapat dilihat secara fisik dengan adanya kabut polusi pada lapisan atmosfer di
permukaan bumi. Adanya pencemaran udara dapat menimbulkan efek jangka
panjang yang berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup sebab semua sangat
memerlukan udara sebagai sumber oksigen.
Tentunya, terjadinya oencemaran udara disebabkan oleh banyak hal yang
memengaruhi kualitas udara. Adapun penyebab dari pencemaran udara adalah:
• Asap kendaraan bermotor, penggunaan kendaraan bermotor
menimbulkan hasil pembakaran dari mesin yang digunakan. Hasil
pembakaran tersebut berupa gas karbon monoksida (CO) dan gas
tersebut dapat menjadi faktor gas rumah kaca yang ada sehingga
menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup melalui polusi udara.
• Limbah asap industri atau pabrik, hasil dari produksi pabrik
menimbulkan salah satu pencemaran udara yang paling parah. Hal ini
disebabkan, gas yang dihasilkan secara langsung melimbah ke udara
tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Beberapa zat yang
dihasilkan dari asap pabrik adalah zat-zat berbahaya seperti karbon
monoksida dan hidrokarbon.

6
• Pembangkit listik, sama seperti asap pabrik, sisa-sisa dari pembangkit
listrik teruma PLTU menghasilkan gas-gas yang berbahaya dan menjadi
polutan di udara.
• Abu Gunung Berapi, salah satu fenomena alam yang dapat
menyebabkan pencemaran udara adalah letusan gunung berapi. Api
yang dihasilkan dengan volume banyak sangat merusak kualitas udara.
Meskipun di sisi lain abi memiliki manfaat dalam menyuburkan tanah,
namun abu tersebut juga membahayakan kesehatan manusia.

Pencemaran udara tentunya memberikan dampak negatif bagi makhluk


hidup. Adapun dampak dari pencemaran udara adalah:

• Menyebabkan berbagai gangguan pernapasan


• Timbulnya kerusakan pada lapisan ozon
• Naiknya pemanasan global di alam
• Gas rumah kaca semakin bertambah

Sebagai makhluk yang sangat memerlukan udara dalam kehidupan, terdapat


beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran udara
yaitu:

• Mengurangi pembakaran sampah


• Melakukan reboisasi dan penanaman tumbuhan
• Memanfaatkan bahan ramah lingkungan
• Mengurangi pengonsumsian rokok
• Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3.4 Pencemaran Suara

Pencemaran yang terjadi tidak hanya dari air, tanah, maupun udara.
Pencemaran suara merupakan contoh dari jenis pencemaran yang ada. Pencemaran
ini disinyalir mampu mengganggu kesehatan makhluk hidup. Saat ini, World
Health Organization (WHO) meneliti bahwa tingkat suara sudah jauh melebihi
70dB sehingga hal ini dapat membuat manusia dan makhluk hidup lainnya
terganggu. Adapun, penyebab terjadinya pencemaran suara adalah sebagai
berikut:

7
• Lalu lintas, baik itu lalu lintas darat, udara, maupun air semuanya
menimbulkan polusi suara. Mesin dari kendaraan bermotor menimbulkan
suara dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi yaitu 90-130 dB.
• Industri dan Pabrik, aktivitas industri selain menimbulkan efek
pencemaran udara dan air, akitivitas yang dilakukan juga menghasilkan
polusi suara. Tentunya, mesin yang digunakan dalam prosesnya
menghasilkan suara bising yang bisa menimbulkan gangguan bagi
kehidupan masyarakat sekitar.
• Pembangunan Infrastuktur, dalam proses pembangunan infrastuktur,
suara bising dapat timbul melalui penggunaan mesin-mesin infrastuktur
dan juga kendaraan yang diperlukan sebagai sarana.

Ada sebab ada akibat, tentu saja fenomena pencemaran suara ini memiliki
dampak buruk bagi makhluk hidup. Adapun dampak dari pencemaran suara
adalah:

• Gangguan suara dalam aktivitas manusia


• Gangguan kesehatan pada masyarakat dengan berbagai penyakit

Pencemaran suara dapat diminimalisir dengan beberapa cara yaitu

seperti:

• Memaksimalkan teknologi untuk membuat alat peredam.


• Menggunakan bahan yang ramah akan bisingan suara.
• Mengurangi penggunaan barang-barang yang menjadi pemicu timbulnya
pencemaran suara.

BAB IV PENANGANAN LIMBAH

Saat ini, lingkungan kita sangat rentan terkena pencemaran. Limbah-limbah


menjadi masalah utama bagi lingkungan sebab besar pengaruhnya dalam
mencemari lingkungan hidup ini. Limbah sendiri secara garis besar dibagi
menjadi 4 jenis yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas, dan juga limbah B3.
Setiap jenis dari limbah tersebut perlu dilakukan sebuah penanganan agar tidak
semakin mencemari lingkungan. Berikut adalah upaya-upaya yang mampu
dilakukan untuk menangani limbah.

8
4.1 Limbah Cair

Limbah cair adalah sebuah jenis limbah berupa suatu cairan yang berasal
dari sisa-sisa aktivitas manusia dan umumnya bersumber dari aktivitas rumah
tangga, perkantoran, dan juga industri. Hampir seluruh jenis limbah cair yang ada
di muka bumi ini merusak ekosistem atau lingkungan perairan. Limbah cair yang
umumnya ditemukan memiliki ciri-ciri yaitu:
• Mengandung banyak virus dan bakteri didalamnya
• Memiliki warna pekat dan gelap
• Menimbulkan bau tidak sedap
• Sangat keruh

Sementara itu, limbah cair diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:

• Limbah rumah tangga, bersumber dari aktivitas masyarakat dalam


sebuah pemukiman dan mengandung banyak bahan organik.
• Limbah industri, sesuai dengan namanya adalah sisa-sisa proses
industri dan kaya akan zat kimia.
• Limbah kotapraja, merupakan sebuah limbah yang bersumber dari
kegiatan kerja masyarakat kota melalui perkantoran, perdagangan,
hotel,

dan restoran dengan karakteristik limbah yang serupa dengan limbah


rumah tangga.

Tentunya, adanya limbah cair perlu ditangani agar tidak merusak lingkungan
khususnya ekosistem perairan. Cara-cara pengolahan yang dapat dilakukan untuk
menangani limbah cair adalah:

• Pengolahan fisik, pengolahan fisik dalam menangani limbah cair dapat


dilakukan dengan cara penyaringan, pengambilan buihnya,
pengeambangan, dan juga sedimentasi. Upaya ini cocok diterapkan
dalam menangani limbah cair yang masih mengandung benda padat
seperti ampas dan lumpur.

9
• Pengolahan kimiawi, pengolahan jenis ini paling umum digunakan
oleh masyarakat. Caranya cukup praktis yaitu dengan mencampurkan
bahan kimiawi yang nantinya akan mengentalkan, menghilangkan bau,
dan mensterilisasi kandungan bakteri yang ada dalam limbah.
• Pengolahan Biologis, pengolahan biologis ditujukan untuk mereduksi
atau menurunkan kadar pencemaran organik dalam limbah cair. Hal ini
umumnya digunakan dalam lumpur aktif, saringan menetes, dan kolam
stabilisasi.

Untuk memaksimalkan upaya penanganan limbah cair, terdapat beberapa


sistem yang digunakan untuk menangani limbah cair yaitu:

• Sistem anaerobik, yaitu proses penanganan limbah yang


memanfaatkan mikroorganisme dalam mengolah air limbah dalam
kondisi tanpa oksigen. Sistem ini memiliki proses aplikasi yang cukup
mudah dan umumnya digunakan pada pengolahan septic tank, imhoff
tank, dan anaerobic filter.
• Sistem aerobik, yaitu proses penanganan limbah yang memanfaatkan
mikroorganisme dan dapat ditemukan dalam beberapa proses seperti
Rotating Biological Contactor, Fluidized Bed Reactor, dan Sequenching
Batch Reactor.

4.2 Limbah Padat

Limbah padat merupakan jenis limbah berupa suatu cairan yang berasal dari
sisa-sisa aktivitas manusia dan umumnya bersumber dari kegiatan industri.
Limbah padat yang ada dapat merusak lingkungan dalam banyak aspek baik itu
ekeosistem darat, air, bahkan udara. Limbah padat memiliki ciri-ciri yaitu:
• Berasal dari hewan dan tumbuhan

10
• Bentuknya akan tetap dalam jangka waktu lama
• Dapat ditangani dengan memanfaatkan organisme

Berdasar jenis-jenisnya, limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi


beberapa jenis. Adapun jenis-jenis itu adalah:

• Limbah padat mudah busuk (garbage) seperti sisa makanan dan


dedaunan
• Limbah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) seperti
selulosa, kertas, plastik, dan logam
• Limbah abu (ashes) seperti abu pembakaran dan sisa debu yang
menumpuk
• Limbah sisa jasad tumbuhan dan hewan
• Limbah industri (industrial waste) seperti potongan kayu limbah
industry mebel dan plastic limbah industri pakaian.

limbah padat perlu ditangani agar tidak merusak lingkungan. Cara-cara


pengolahan yang dapat dilakukan untuk menangani limbah jenis ini adalah:

• Daur ulang, dengan menerapkan 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle


jenis limbah padat dari aktivitas rumah tangga dapat diterapkan dengan
mudah oleh masyarakat. Misalnya mengubah barang bekas menjadi
kerajinan.

• Memilah sampah, dalam menangani limbah sampah, kita dapat memilah


sampah menjadi beberapa bagian sesuai dengan jenis dari sampah padat
tersebut sehingga dapat memudahkan proses daur ulang sampah.
• Memanfaatkan limbah menjadi pupuk, beberapa jenis limbah sampah
khususnya limbah yang berasal dari jasad dan sisa pembuangan hewan
dapat diolah menjadi pupuk organik.

4.3 Limbah Gas

11
Limbah gas merupakan sisa-sisa pembakaran yang menimbulkan asap (gas)
kaya akan zat-zat kimia. Umumnya, limbah jenis ini dihasilkan dari adanya
pembakaran baik itu mesin ataupun bahan bakar fosil, pembakaran sampah, dan
kegiatan industri. Limbah gas sangat mencemari udara dan berbahaya bagi
kesehatan pernapasan manusia. Kendati demikian, limbah gas sendiri ada 2 yaitu
gas beracun dan tidak beracun. Beberapa jenis limbah yang sangat merusak alam
khususnya lapisan atmosfer adalah gas Karbon dioksida (CO 2), Karbon
monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2), dan NH3. Limbah gas dapat menimbulkan
banyak orang mengalami keracunan gas, adanya emisi karbon, dan yang paling
merusak lingkungan adalah terjadinya pemanasan global.
Adanya limbah gas tentunya harus ditangani dengan segera sebab adanya
pencemaran udara membuat banyak makhluk hidup mengalami kerugian besar.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran
udara adalah:

• Berhenti melakukan pembakaran sampah secara sembarangan


• Melakukan penananman tanaman yang mampu menyerap gas karbon
dioksida
• Menggunakan bahan ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran
udara.

4.4 Limbah B3

Limbah B3 merupakan suatu jenis limbah yang tersusun atas komponen


bahan-bahan berbahaya dan beracun. Jenis limbah ini sangat berbahaya bagi
lingkungan sebab memliki konsentrasi yang tinggi sehingga baik secara langsung
maupun tidak merusak lingkungan. Jenis limbah ini dihasilkan dari usaha di
berbagai bidang seperti bidang industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan
aktivitas rumah tangga. Limbah B3 sendiri pengelolaannya diatur dalam peraturan
pemerintah yaitu melalui Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3. Limbah B3 memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:

• Bersifat korosif
• Mengandung racun
• Mudah meledak dan terbakar

12
• Mengandung senyawa reaktif dan radioaktif
• Dapat menyebabkan iritasi

Sementara itu, Limbah B3 juga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis.


Adapun jenis-jenis dari limbah B3 adalah:

• Sumber spesifik, yaitu limbah yang secara jelas bersumber dari sebuah
kegiatan tertentu seperti industri. Sumber spesifik ada 2 jenis yaitu umum
seperti limbah tanning, limbah karbon aktif, asam kromat bekas serta
khusus seperti copper slah dan nikel slag.
• Sumber tidak spesifik, yaitu jenis limbah B3 yang tidak berasal dari
kegiatan industri melainkan kegiatan seperti aktivitas rumah tangga.
Contohnya adalah kemasan bekas, limbah resin, dan limbah elektronik
• B3 kedaluwarsa, yaitu bahan limbah B3 yang tidak terdefinisikan
sebagai sumber spefisik maupun tidak spesifik. Contohnya seperti
metanol, meleat anhidrida, dan timbal subasetat.

limbah B3 perlu ditangani agar tidak membahayakan manusia. Cara-cara


pengolahan yang dapat dilakukan untuk menangani limbah jenis ini adalah:

• Metode kimia, melalui metode kimia, cara yang dapat dilakukan adalah
melakukan pertukaran ion, pengendapan, dan oksidasi. Metode ini
ditujukan untuk menetralkan bahan beracun pada limbah B3.
• Metode termis, metode ini merupakan salah satu metode yang paling
efektid sebab orang-orang dapat melakukannya dengan menggunakan
mesin insenerator utnuk mengubah limb ah menjadi karbon dioksida
datau uap air dengan melakukan pembakaran.
• Metode biologis, metode ini merupakan sebuah upaya dalam menangani
limbah dengan memanfaatkan organisme hidup.
• Metode fisik, yaitu sebuah cara pemisahan komponen atau material
wujud limbah yang kemudian akn dinetralkan melaui teknik filtrasi,
sedimentasi, dan evaporasi.

13
BAB V KESIMPULAN

Lingkungan hidup merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi


kehidupan seluruh makhluk hidup sebab segala jenis makhluk hidup sanagt
memerlukan alam sekitarnya untuk melangsungkan kehidupan. Semakin baik
kondisi alam, maka semakin baik kualitas hidup makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Namun, saat ini telah terjadi pencemaran yang semakin hari semakin
memperburuk kondisi bumi. Tentunya, hal ini tidak baik sehingga kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya untuk tinggal di bumi menipis.
Terjadinya pencemaran lingkungan dipengaruhi oleh banyak hal yang terjadi
di alam. Secara garis besar, terdapat 4 jenis pencemaran yaitu pencemaran tanah,
air, gas, dan suara. Setiap pencemaran ini disebabkan oleh berbagai hal seperti
aktivitas manusia dan gejala alam yang terjadi. Limbah juga menjadi factor utama
terjadinya pencemaran. Saat ini, semakin banyak limbah yang mecemari
lingkungan. Tentunya, ini bukan pertanda baik sebab kedepannya hal tersebut
dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup. Upaya pencegahan dan
penanganan pencemaran serta peredaran limbah perlu dilakukan melalui beberapa
cara yang tetap menjaga kondisi lingkungan. Sebagai makhluk yang sangat
memerlukan lingkungan, kita wajib melakukan upaya pencegahan pencemaran
dan limbah.
Oleh sebab itu, marilah rawat lingkungan ini dengan mencegah proses
pencemaran dan penyebaran limbah.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Ciri-Ciri Air Yang Tercemar. November
19, 2020. https://dlh.semarangkota.go.id/ciri-ciri-air-yang-tercemar/
(accessed March 26, 2023).

DLHK Banten. "Artikel_Pencemaran_Udara." Pencemaran Udara, 2020: 8.

Eshandriana. Mengenal Karakteristik Limbah Cair, Nomor 3 Paling Sering


Ditemui! March 9, 2021. https://lab.id/mengenal-karakteristik-limbah-cair-
nomor-3-paling-sering-ditemui/ (accessed March 27, 2023).

14
Mardalita, Ani. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli dan Jenisnya
yang Perlu Diketahui. December 15, 2020.
https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-lingkungan-hidup-menurut-
para-ahli-dan-jenisnya-yang-perlu-diketahui-kln.html (accessed March 26,
2023).

Mardatila, Ani. Dampak Pencemaran Tanah, Penyebab, Beserta Cara


Mengatasinya. Agustus 2, 2021.
https://www.merdeka.com/sumut/dampak- pencemaran-tanah-penyebab-
beserta-cara-mengatasinya-kln.html (accessed March 26, 2023).

Nandy. Pencemaran Tanah : Penyebab, Dampak, Contoh dan Solusinya.


September 22, 2021. https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-
tanah/
(accessed March 27, 2023).

Pandu. Dampak Limbah Gas Bagi Lingkungan dan Cara Mengatasinya! January
19, 2021. https://www.gramedia.com/literasi/dampak-limbah-gas/
(accessed March 27, 2023).

Putri, Arum Sutrisni. Pencemaran Air: Pengertian, Penyebab, Dampak,


Pencegahan. January 15, 2020.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-
air-pengertian-penyebab-dampak-pencegahan?page=all (accessed March
26, 2023).

Qothrunnada, Kholida. Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Jenis, dan


Penyebab
Terjadinya. October 14, 2021. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5765860/pencemaran-lingkungan-pengertian-jenis-dan-penyebab-
terjadinya (accessed March 27, 2023).

—. Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Jenis, dan Penyebab Terjadinya.


October 14, 2021. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5765860/pencemaran-lingkungan-pengertian-jenis-dan-penyebab-
terjadinya (accessed March 26, 2023).

15
Riadi, Muchlisin. Limbah Cair (Pengertian, Jenis, Parameter, Sistem dan
Teknologi
Pengolahan). March 16, 2021.
https://www.kajianpustaka.com/2021/03/limbah-cair.html (accessed March
27, 2023).

Ully. Karakteristik Limbah Padat. March 05, 2021.


https://lancangkuning.com/post/35116/karakteristik-limbah-padat.html
(accessed March 27, 2023).

UniversalEco. Limbah B3 Berdasarkan Kategori dan Sumbernya. - -, 2021.


https://www.universaleco.id/blog/detail/jenis-limbah-b3-berdasarkan-
kategori-dan-sumbernya/87 (accessed March 27, 2023).

16

Anda mungkin juga menyukai