Review Rimpang Kunyit 27062022
Review Rimpang Kunyit 27062022
ABSTRAK
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan tanaman tradisional Indonesia yang banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Ekstrak kunyit diketahui memiliki aktivitas antibakteri
dimana khasiat obat pada kunyit berasal dari senyawa kurkuminoid yang mayoritas terdiri
atas kurkumin. Penelitian ini betujuan untuk Manfaat Rimpang Kunyit (Curcuma
domestica) Sebagai Tanaman Obat Di Kalangan Masyarakat. Komponen utama pada rimpang
kunyit yang berkhasiat obat adalah minyak atsiri dan zat warna kuning (kurkuminoid).
Kurkuminoid kunyit mengandung 3 komponen, yaitu kurkumin, desmetoksikurkumin, dan
bisdesmetoksikurkumin. Masyarakat juga memanfaatkan Rimpang kunyit sebagai asupan
ternak,dengan cara pemberian ekstrak kunyit terhadap kadar air,protein dan lemak pada
daging ayam. Mayoritas masyarakat paling banyak menggunakan tanaman rimpang
kunyit sebagai bahan rempah untuk masak.
PENDAHULUAN
Kunyit adalah salah satu tanaman obat yang telah lama dipergunakan secara empiris
oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan penyakit ataupun untuk menjaga
kesehatan. Rimpang kunyit (Curcuma domestica) merupakan tanaman obat tradisional yang
dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai obat analgetik. Kunyit adalah salah satu jenis
tanaman obat potensial dari famili Zingiberaceae yang dikenal secara luas di berbagai
negara di Asia (Hermann and Martin, 1991). Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan
nama koneng (Sunda), kunir (Jawa), dan konyet (Madura). Tanaman ini tersebar secara luas
di seluruh Indonesia dan banyak digunakan sebagai bahan obat. Kunyit di masyarakat
dikenal sebagai bahan bumbu masakan. Selain itu juga dikenal sebagai bahan obat alamiah
yang sering digunakan dalam campuran jamu tradisional.
Kunyit (Curcuma domestica) telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman
yang sangat banyak manfaatnya dan digunakan sebagai obat tradisional. Curcumin
merupakan bahan terpenting dalam kunyit. Menurut Singh et al., (2002) serta Araujo dan
Leon (2001) kunyit berkhasiat sebagai antiradang, obat luka, antioksidan, antiprotozoa,
antibakteri, antiviral, antifungi, dan antikanker. Komponen utama pada rimpang kunyit yang
berkhasiat obat adalah minyak atsiri dan zat warna kuning (kurkuminoid). Kurkuminoid
kunyit mengandung 3 komponen, yaitu kurkumin, desmetoksikurkumin, dan
bisdesmetoksikurkumin (Rukmana, 1994). Darwis et al. (1991) menyatakan bahwa senyawa
kurkuminoid mempunyai khasiat anti bakteri yang dapat meningkatkan proses pencernaan
dengan membunuh bakteri yang merugikan serta merangsang dinding kantong empedu untuk
mengeluarkan cairan empedu sehingga dapat memperlancar metabolisme lemak. Manfaat
kunyit secara umum dapat digunakan sebagai pelengkap bahan makanan, bahan obat
tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, serta bahan campuran pada pakan ternak
(Nugroho,1998).selain itu, ekstrak kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan pakan
tambahan sampai level tertentu diharapkan dapat mempengaruhi kualitas kimiawi daging
dilihat dari kadar air, protein dan lemak. Masyarakat juga memanfaatkan Rimpang kunyit
sebagai asupan ternak,dengan cara pemberian ekstrak kunyit terhadap kadar air,protein dan
lemak pada daging ayam.
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan penelitian di Desa Sipinggan Kecamatan Nainggolan Kabupaten
Samosir Sumatera Utara yaitu : Peternak : 51 Orang (34%); Petani : 75 Orang (50 %); Ibu
rumah tangga : 24 Orang (16 %). Dihasilkan bahwa dari jumlah penduduk sebanyak :
Yang menggunakan tanaman rimpang kunyit sebagai rempah adalah semua responden,
yang menggunakan rimpang kunyit sebagai ternak ayam sebanyak 45 orang dan yang
menggunakan obat tradisional adalah 70 orang.
Dari hasil tersebut kita mengetahui bahwa mayoritas masyarakat di Desa Sipinggan
Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir Sumatera Utara, menggunakan tanaman rimpang
kunyit sebagai bahan rempah untuk masak.
SIMPULAN
Kunyit adalah salah satu tanaman obat yang telah lama dipergunakan secara empiris
oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan penyakit ataupun untuk menjaga
kesehatan. Rimpang kunyit (Curcuma domestica) merupakan tanaman obat tradisional yang
dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai obat analgetik. Komponen utama pada
rimpang kunyit yang berkhasiat obat adalah minyak atsiri dan zat warna kuning
(kurkuminoid). Kurkuminoid kunyit mengandung 3 komponen, yaitu kurkumin,
desmetoksikurkumin, dan bisdesmetoksikurkumin. Masyarakat juga memanfaatkan Rimpang
kunyit sebagai asupan ternak,dengan cara pemberian ekstrak kunyit terhadap kadar
air,protein dan lemak pada daging ayam. Mayoritas masyarakat paling banyak menggunakan
tanaman rimpang kunyit sebagai bahan rempah untuk masak.
DAFTAR PUSTAKA
Ayurini,bunga dwinugrahaning.2010.PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG
KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP JUMLAH GELIATAN MENCIT
BALB/C YANG DIINJEKSI ASAM ASETAT 0,1%.Artikel Ilmiah.(Hal 2)
Christina Winarti dan Nanan Nurdjanah.2005. PELUANG TANAMAN REMPAH DAN
OBAT SEBAGAI SUMBER PANGAN FUNGSIONAL. Jurnal Litbang Pertanian,
24(2).47
Estancia,Dkk.2021. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)
TERHADAP KADAR AIR, PROTEIN DAN LEMAK DAGING AYAM BROILER
Animal Agriculture Journal.1(2), 31-33)
Herson Dkk.2012. KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN
KIMIARIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) SEBAGAIINHIBITOR BAKTERI
PATOGEN.fitofarmaka22 (2 hal 116)
Lidia lina.2011. UJI AKTIVITAS ANTINYAMUK LOTION MINYAK KUNYIT
SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAH PENYEBARAN DEMAM BERDARAH
DENGUE. J.Trop. Pharm. Chem. 1(2.135
Rahardjo Mono dan Rostiana Otih.2005. BUDIDAYA TANAMAN KUNYIT.Sirkuler 11
Prakoso,bagus R.2008. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma
domestica) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT
Balb/cYANG DIBERI PARASETAMOL.artikel karya tulis ilmiah (hal 3)
Pratikno,herri.2010.P engaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica ) Terhadap Bobot Badan
Ayam Broiler (Gallus Sp) Buletin Anatomi dan Fisiologi XVIII (2),41
Siti,Dkk.2012. ADAPTASI DELAPAN NOMOR HARAPAN KUNYIT (Curcuma
domestica
Vahl.) TOLERAN NAUNGAN. Bul. Littro 23 (2),116
Winarsi,wiwin,Dkk.2012. Aktivitas Salep Ekstrak Rimpang Kunyit dalam Proses
Persembuhan
Luka pada Mencit yang Diinduksi Diabetes. Jurnal Veteriner. 13 (3).243