Anda di halaman 1dari 3

Nama : Robi Wahyudi

NIM : 20220100103

Pertanyaan

1. Sebutkan unsur wajib dalam penulisan kalimat!

2. Jelaskan konsep dasar klausa dalam kalimat!

3. Jelaskan jenis pengelompokan jenis kalimat berdasarkan klausanya!

4. Jelaskan syarat-syarat penulisan kalimat efektif!

Jawaban

Nomor 1

Unsur wajib dalam sebuah kalimat yakni :

Harus memiliki Subjek dan predikat, jika dalam suatu kalimat tidak terdapat 2 komponen ini, maka
tidak bisa dikatakan itu sebuah kalimat.

sedangkan unsur tak wajib adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada pada kalimat,
yakni Objek, Keterangan dan pelengkap.

Sedangkan unsur lengkap kalimat yakni : Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan keterangan ,

Analogi sederhananya S+ P merupakan rukun shalat, sedangkan O+K+ Pel merupakan sunnah shalat.

Nomor 2

Klausa merupakan suatu gabungan kata yang memiliki potensi untuk menjadi kalimat, Klausa
merupakan bagian dari kalimat, namun kalimat sendiri bisa memiliki banyak klausa. Perbedaan
antara klausa dan kalimat adalah kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan klausa tidak selalu diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan titik.Selain itu kalimat
memiliki pola intonasi final ( terdapat tanda baca) sedangkan klausa tidak.

Klausa Memiliki ciri-ciri :

 Bisa menjadi unsur dalam kalimat


 Bisa berpotensi jadi satu kalimat sendiri
 Memiliki predikat
 Tidak memiliki intonasi akhir
 Tidak memiliki tanda baca

Contoh klausa :

Dia Makan ( S+P)

Contoh kalimat :

Dia Makan Nasi Goreng (S+P+O)


Nomor 3

Klausa bisa digunakan untuk membedakan jenis kalimat. Misalkan :

NO Perbedaan Bagian yang termasuk Contoh


1 Berdasarkan Bentuk Kalimat Deklaratif/Kalimat Ibu melihat kecelakaan di
Sintaksisnya Berita depan rumahku.

Kalimat Imperatif/Kalimat Jangan membaca di


Perintah (Permintaan) tempat gelap

Kalimat Interogatif/Kalimat Dia sedang menunggu


Tanya siapa?

2 Berdasarkan Jumlah Kalimat tunggal adalah Ayah membakar ikan nila


Klausanya kalimat yang hanya terdiri di dapur.
dari satu klausa.
Kalimat Majemuk Setara Tini belanja sayuran dan
(KMS) adalah kalimat ibu memasaknya
majemuk yang kedua
klausanya memiliki
hubungan setara.
alimat Majemuk Bertingkat Anak yang berbaju
(KMB) adalah kalimat merah itu adiku
majemuk yang kedua
klausanya
memiliki hubungan tidak
setara.
3 Berdasarkan Kelengkapan Kalimat lengkap, disebut juga Ayah pergi.
Unsurnya kalimat mayor, merupakan
kalimat yang sekurang-
kurangny
mengandung dua unsur inti S
dan P.

Kalimat tak lengkap, disebut Pergi!


juga kalimat minor,
merupakan kalimat yang
hanya mengadung
satu unsur pusat S atau P
saja.
Contoh: Pergi!
4 Berdasarkan Jenis Kata Kalimat Verbal (P: Kata Paman berjualan bayam (
Predikatnya Kerja) terdiri dari kalima aktif )
aktif ( terbagi lagi menjadi
transitif dan intransitive ) Roti dimakan oleh adik
dan pasif ( pasif )
Kalimat Nominal (P: Kata Ayahku pengacara.
Benda
Kalimat Adjektiva (P: Kata Adikku tingg
Sifat)

Kalimat Numeral (P: Kata Saudaraku dua


Bilangan)
5 Berdasarkan Bentuk Kalimat Langsung (Ujaran Ibu berkata, “Kemarin
Ujarannya Orang) nenek ke Yogyakarta.”
Kalimat Tak Langgsung Kemarin nenek ke
Yogyakarta.

6 Berdasarkan Posisi Subjek Kalimat Biasa Adik mengirim kado


dan Predikat kemarin.
Kalimat Inversi Kami kirimkan hadiah itu
kemarin.

Nomor 4

Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi kriteria berikut :

1. Memperhatikan kesepadanan yakni memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). misalnya :
Iqbal membeli seragam Timnas Spanyol, kemudian Iqbal sekaligus membeli 10 bola sepak.
(TE)
Iqbal membeli seragam Timnas Spanyol, sekaligus membeli 10 bola sepak. (E)
2. Tidak mengulang subjek terus menerus. Misalnkan menghindari penulisan :
Andi pergi ke pasar, dan andi mengantar ibunya ke pasar.(TE)
Andi pergi ke pasar dan mengantar ibunta ke pasar (E)
3. Menghemat, yakni tidak menggunakan kalimat berlebihan sehingga mengaburkan maksud
kalimat. Misalnya :
Karena dia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (TE)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (E)
4. Diksi yang tepat: Kalimat harus menggunakan kata-kata yang tepat dan sesuai konteks,
sehingga tidak menyebabkan ambigu ( kesalahan makna atau penafsiran ganda). Misalnya :
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah undian mobil dari salah
satu bank swasta nasional. (TE)
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah undian
mobil dari salah satu bank swasta nasional. (E)
5. Kelogisan , yakni apakah unsur kalimat tersebut logis/masuk akal. Misalnya :
Untuk mempersingkat waktu, kami lanjutkan acara ini. (TE)
Untuk menghemat waktu, kami lanjutkan acara ini. (E)
6. Kesatuan atau kepaduan yakni pernyataan dalam kalimat itu memiliki kepaduan
sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak bertele -tele.
Misalnya :
Jurnal ini membahas tentang teknologi robotika sederhana. (TE)
Makalah ini membahas teknologi robotika sederhana. (E)
7. Ketegasan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat dengan cara:
 meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
 membuat urutan kata yang bertahap
 melakukan pengulangan kata ( repetisi)
 melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
 menggunakan partikel penegasan (-lah, -pun, dan -kah)

Anda mungkin juga menyukai