Anda di halaman 1dari 49

KALIMAT

Oleh:
Arthika Pusparini
Faridl Ash-Shiddiqi
Mufliha
Definisi
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Dapat dikatakan bahwa kalimat membicarakan
hubungan antara klausa dan klausa yang lain.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intosasi akhir.
Kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu
pikiran atau amanat yang lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat
berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir
dan yang terdiri dari klausa.
Kalimat adalah bagian ujaran atau tulisan yang
mempunyai struktur minimal subjek dan predikat dan
intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran (tulisan)
itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita,
tanya, atau perintah).
Syarat Kalimat dan Alat Pengetesnya
Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan adalah
adanya unsur predikat dan permutasi unsur kalimat.
Predikat berupa verba
 Anak itu belajar.  Belajar // anak itu.
 Burung itu terbang.  Terbang // burung itu.
 Padi itu menguning  Menguning // padi itu.

Predikat bukan verba


 Wanita itu pedagang.  Pedagang // wanita itu.
 Gadis itu cantik.  Cantik // gadis itu.
Kata itu juga dapat dipakai untuk menentukan unsur
subyek dan predikat kalimat, terutama jika subjek dan
predikat kalimat itu berupa nomina.
Kuda itu binatang.  Binatang // kuda itu.
 Kuda dan binatang merupakan nomina.
Kata adalah, ialah, dan merupakan juga dapat
digunakan sebagai penanda kalimat.
Hipotek adalah jaminan kekayaan.
Kekayaan itu ialah harta benda milik.
Rumah merupakan harta benda milik.
Kata yang diawali dengan huruf kapital pada awal
kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik, tanda
seru, atau tanda tanya adalah kalimat menurut
pengertian kaidah ejaan.
Afrika Selatan sedang dilanda musim panas.
Apakah peperangan tidak dapat dihentikan?
Tulislah semau kamu!
Dilarang merokok (DILARANG MEROKOK)
Harap antre (HARAP ANTRE)
Dalam ragam bahasa lisan terdapat tuturan yang
hanya terdiri atas unsur subjek, predikat, objek, atau
keterangan saja. Pernyataan-pernyataan itu
merupakan kalimat.
Ayah ada di rumah?
Pergi.
Ibu?
Ke pasar.
Anda mau menunggu?
Ya.
Silahkan masuk!
Terima kasih.
Unsur-unsur Dasar dan Fungsinya
Unsur-unsur Dasar:
Subjek
Predikat
Objek
Pelengkap
Keterangan
Intonasi
Subjek
Menunjuk pelaku, tokoh, pokok pembicaraan
Merupakan nomina, frasa nominal, kata ganti, klausa,
frasa verba
 Amin sedang menulis.
Disertai kata itu
 Berenang itu bagus
Didahului kata bahwa
 Bahwa dia tidak bersalah// telah dibuktikan
Mempunyai keterangan pewatas yang
 Mobil yang merah hati// akan dijual murah.
Tidak didahului preposisi
Predikat
Memberikan komentar tentang subjek.
Dapat berupa verba/ frasa verba, adjektiva/ frasa
adjektiva, numeralia/ frasa numeralia, nomina/frasa
nominal.
 Kuda merumput.
 Ibu sedang tidur siang.
 Putri cantik (jelita).
 Kucingku belang (tiga).
 Rahman mahasiswa (baru).
 Mobil Pak Hartawan lima (buah)
Kata adalah atau ialah  predikat yang terdapat dalam
kalimat nominal, jika S kalimat berupa unsur yang
panjang
 Jumlah pelamar lulusan SLTA yang akan diterima sebagai
calon pegawai negeri di lingkungan Departemen Keuangan
adalah seribu seratus orang.
Dapat diingkarkan
 Margaret Thatcher tidak melupakan tugas rumah tangganya.
Dapat disertai kata-kata aspek (telah, sudah, belum,
akan, sedang) dan modalitas (ingin, hendak, mau)
 Kemenangan kesebelasan Argentina sudah diramal para
penggemar sepak bola.
 Kami mau berfoto di terusan Suez.
Objek
pelengkap predikat –verba transitif, pada kalimat pasif
menjadi subjek kalimat
 Kuda makan rumput.  Rumput dimakan kuda.
Merupakan nomina/ frasa nominal, klausa
 Nurul menimang adik (bayi).
 Juru masak menggoreng ikan (laut segar).

Tidak didahului preposisi


 Bur Rasuanto menulis sajak, cerpen, dan puisi.
 Bur Rasuanto menulis dalam sajak, cerpen, dan puisi
keterangan
Pelengkap (komplemen)
Melengkapi predikat –verba transitif, tidak dapat
menjadi subjek pada kalimat pasif, tidak didahului
preposisi.
 Hadi memberi saya buku kamus.  Saya diberi Hadi buku
kamus.
 Temanku membawakan ibumu baju baru.  Ibumu

dibawakan temanku baju baru.


Merupakan ajektiva/ frasa ajektiva, nomina/ frasa
nominal, frasa verbal, dan frasa preposisional.
 Pamanku membelikan mobil untuk anaknya. (frasa
preposisional)
Perbedaan Objek dan Pelengkap
Subjek Predikat Objek Pelengkap Kal. Pasif
Ibunya berjualan gado-gado
Ibunya menjual gado-gado Gado-gado dijual
ibunya.
Mereka kehilangan uang
Mereka menghilangkan uang Uang dihilangkan
mereka.
Uang// mereka
hilangkan.
Anaknya telah menjadi pengusaha
besar
Pelengkap terdapat pada kalimat yang berpredikat
verba dwitransitif, yaitu
Verba me- + verba transitif + -i/kan
Verba ber, ke-an

mengirimi
memberi
membawakan
membuatkan + O + Pel
membelikan
Menjualkan
berjualan
berdasarkan
kehilangan
kedatangan + Pel
kemasukan
Kecopetan
Keterangan
Bagian kalimat yang menerangkan P dalam sebuah
kalimat.
Posisi manasuka
Dapat berupa adverbia, frasa nominal, frasa
preposisional, atau klausa.
Macam-macam keterangan: ket. tempat, ket. waktu,
ket. alat, ket. cara, ket. tujuan, ket. peserta, ket. sebab,
ket. kemiripan, ket. aposisi, ket. kesalingan
 Kemarin rombongan haji mulai datang.
 Diana mengambilkan air minum untuk adiknya dari kulkas.
 Lia memotong tali dengan gunting.
 Baik-baiklah// engkau menjaga diri.
 Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuanya.
 Karena malas belajar, mahasiswa itu tidak lulus ujian.
 Amir pergi dengan teman-teman sekelasnya menonton sepak

bola.
 Mahasiswa fakultas hukum berdebat bagaikan pengacara.
 Murid TK berpegangan tangan satu sama lain.
 Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan. (ket.

aposisi)  Bu Erwin, dosen saya, terpilih sebagai dosen


teladan.
Pola Kalimat Dasar
S P O Pelengkap Keterangan
S-P Orang itu sedang tidur
S-P-O Rani mendapat piagam
S-P-Pel Beliau menjadi Ketua
koperasi
S-P-Ket Kecelakaan itu terjadi tahun 1999
S-P-O- Hasan mengirimi ibunya surat
Pel
S-P-O- Beliau memperlakukan kami dengan baik
Ket
Jenis kalimat
1. Jumlah dan jenis klausa
2. Struktur internal klausa utama
3. Responsi yang diharapkan
4. Hubungan aktor-aksi
5. Ada tidaknya unsur negatif
6. Kesederhanaan dan kelengkapan
7. Posisi dalam percakapan
8. Konteks dan jawaban
9. Susunan subyek dan predikat
Kalimat nominal

Kalimat ajektival

Kalimat tunggal

Kalimat verbal

Kalimat numeral

Kal. Majemuk
Jumlah & jenis
setara
klausa
penjumlahan

Kal. Majemuk
setara
K pertentangan
Kalimat
A majemuk setara
Kal. Majemuk
L setara pemilihan
Kalimat Kalimat
I majemuk
majemuk bertingkat
M Kal. Majemuk
setara perurutan
Kalimat
A majemuk
rapatan
T
Kalimat
sempurna Kalimat tunggal & kalimat majemuk
(mayor)
Struktur internal
klausa utama Kalimat tak
sempurna Kalimat urutan, sampingan, elips,
(minor) tambahan, jawaban, seruan,
Kalimat pernyataan

Kalimat pertanyaan
Responsi yang
diharapkan

Kalimat perintah

Kalimat aktif

K
A
Kalimat pasif
L
I
Hubungan aktor-aksi
M
A
Kalimat medial
T

Kalimat resiprokal

Kal. afirmatf
Ada tidaknya unsur
negatif

Kal. negatif
Kalimat tunggal, sempurna,
Kalimat formata pernyataan, aktif, afirmatif

Kesederhanaan & Kalimat transformata Kalimat majemuk


kelengkapan

Kalimat deformata Kalimat urutan, sampingan, elips,


tambahan, jawaban, seruan

K Konteks & jawaban Kalimat salam, panggilan, seruan,


A yang diberikan pertanyaan, permohonan,
pernyataan
L
I
M Kalimat situasi,
kalimat ururtan,
A kalimat jawaban
Posisi dalam
T percakapan

Kalimat versi

Susunan S P
Kalimat inversi
1. Jumlah dan jenis klausa

Kalimat tunggal mempunyai satu klausa


 Kalimat nominal  P = nominal; Ahmad pelajar.
 Kalimat ajektival  P = ajektival; Ahmad cerdas.
 Kalimat verbal  P = verba; Ahmad belajar.
 Kalimat numeral  P = numeralia; Sepeda Ahmad dua buah.

Kalimat majemuk mempunyai 2 klausa atau lebih


 Kalimat majemuk setara
 Penjumlahan  Ibu memasak dan adik sarapan.

 Pertentangan  Kakaknya rajin, tetapi adiknya malas.

 Pemilihan Mana yang kau pilih, aku atau dia?

 Perurutan  Adik sarapan, lalu berangkat sekolah.


 Kalimat majemuk rapatan
 Ayah makan nasi goreng dan minum teh.

 Nenek minum kopi sedangkan ibu teh.

 Kakak menangkap ayam itu dan ayah menyembelihnya.

 Tadi pagi saya menulis surat dan ayah membaca koran.

 Ibu membeli gula, kopi, dan beras.

 Kalimat majemuk bertingkat (bersusun)


 Pencopet itu dipukuli orang sampai mukanya babak belur.

 Saya akan hadir kalau saya diundang.

 Monumen nasional itu dibuat ketika kamu masih kecil.


2. Struktur Internal Klausa Utama
Kalimat Sempurna (kalimat mayor)  kalimat yang
dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas.
Mencakup kalimat tunggal dan kalimat majemuk
Kalimat Tak Sempurna (kalimat minor) salah satu
bentuk kalimat yang hanya mengisi satu gatra dan
berintonasi final.
Kalimat minor takberstruktur
Kalimat minor berstruktur
Kalimat minor takberstruktur
 Kalimat panggilan
 Ani!

 Kalimat seruan
 Amboi!

 Kalimat judul
 Layar Terkembang

 Kalimat motto (semboyan)


 Hidup mulia atau mati syahid

 Kalimat salam
 Assalamu alaikum
Kalimat minor berstruktur
 kalimat urutan mengandung struktur klausa, tetapi
merupakan lanjutan dari klausa sebelumnya –bagian dari kal.
majemuk setara.
 ...tambahan pula ia malas.

 Kalimat sampingan  terdiri dari klausa terikat dari kal.

majemuk bertingkat.
 ...bahkan sebaliknya kelakuannya kian jelek.

 Kalimat elips pelenyapan beberapa bagian dari klausa.


 (Anda sudah makan?) Sudah!

 Hujan! (Hujan turun!)


 Kalimat tambahan kal. taksempurna yang terdapat dalam
wacana sebagai tambahan pada pernyataan-pernyataan yang
telah dikemukakan.
 Saya akan pergi berlibur ke Bali.

 Minggu depan.

 Selama satu bulan.

 Bersama istri saya.

 Kalimat jawaban kalimat yang menyambung suatu

percakapan dengan pergantian pembicara.


 Siapa namamu? Ahmad.
3. Responsi yang Diharapkan
Kalimat pernyataan menyiarkan informasi tanpa
mengharapkan responsi tertentu.
Ayah membaca koran
Kalimat pertanyaan untuk memancing responsi
yang berupa jawaban.
Siapa namamu?
Kalimat perintah untuk memancing responsi yang
berupa tindakan.
Pergilah!
4. Hubungan Aktor-aksi
Kalimat aktif  S sebagai pelaku.
Saya menulis surat.
Kalimat pasif  S sebagai penderita.
Kopi diminum ayah.
Kalimat medial  S berperanan baik sebagai pelaku
maupun sebagai penderita.
Aku menusuk jariku.
Kalimat resiprokal kalimat yang S dan O melakukan
sesuatu perbuatan yang berbalas-balasan.
Palestina baku hantamdengan Israel.
5. Ada Tidaknya Unsur Negatif
Kalimat afirmatif  kalimat yang pada frasa verbal
utamanya tidak terdapat unsur negatif.
Saya membaca buku.
Kalimat negatif  kalimat yang pada frasa verbal
utamanya terdapat unsur negatif.
Saya tidak membaca buku.
6. Kesederhanaan dan Kelengkapan
Kalimat formata
Kalimat formata adalah kalimat tunggal dan sempurna
Kalimat transformata
kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal. Kalimat
ini mencakup kalimat bersusun dan kalimat majemuk
Kalimat deformata (kalimat minor)
7. Posisinya dalam Percakapan
Kalimat situasi
adalah kalimat yang memulai suatu percakapan.
Kalimat situasi dapat juga mengikuti panggilan, salam,
seruan, atau jawaban.
 Kemarin saya pergi mengunjungi nenek.
 .....

Kalimat urutan
Kalimat jawaban
8. Konteks dan Jawaban
kalimat salam
Kalimat panggilan
Kalimat seruan
Kalimat pertanyaan
Kalimat permohonan
Kalimat pernyataan
9. Susunan Subyek dan Predikat
Kalimat versi
S-P
 Adik mandi.
Kalimat inversi
P-S
 Mandi// adik.
Kalimat Efektif
Kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur
atau penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat
dipahami oleh pendengar atau pembicara secara tepat
pula.
Syarat:
Ada Kesatuan, kepaduan, keparalelan, ketepatan,
kehematan, kelogisan
Kesatuan
Terdapat satu gagasan. Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris, manajer personalia akan
memberi pengarahan kepada pegawai baru. (√)
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan
memberi pengarahan kepada pegawai baru. (X)
Kepaduan
terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat.
Contoh:
Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat ijin
mengemudi. (√)
Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat
ijin mengemudi. (X)
Keparalelan
terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya,
polanya, atau susunan kata dan frasa yang dipakai di
dalam kalimat.
Contoh:
Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha? (√)
Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? (X)
Ketepatan
kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk suatu kalimat sehingga terjadi
pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi
sampai petang. (√)
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi
sehingga petang. (X)
Kehematan
adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak
perlu.
Contoh:
Sekarang Jumat, besok Sabtu. (√)
Sekarang hari Jumat, besok hari Sabtu. (X)
Kelogisan
terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal.
Logis jug menuntut adanya pola pikir yang sistematis.
Contoh ketidaklogisan:
Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal
kambing tergolong binatang antiair)
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua
laki-laki. (tidak ada hubungan antara asrama putra
dengan mempunyai anak laki-laki)
Kesalahan dalam Kalimat
Akibat ketaksaan (kesalahan struktur)
Aktif dan Pasif
 Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik

dan benar itu tidak mudah. (kalimat tidak benar)


 Saya sudah mengatakan bahwa berbahasa Indonesia dengan

baik dan benar itu tidak mudah. (√)


 Sudah saya katakan// bahwa berbahasa Indonesia dengan

baik dan benar itu tidak mudah. (√)


 Bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak

mudah // sudah saya katakan. (√)


Subjek dan keterangan
 Dari hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan
bahwa pelaku tindak kejahatan itu orang kidal. (x)
 Hasil penelitian laboratorium kriminal // membuktikan //

bahwa pelaku kejahatan itu orang kidal. (√)


 Dari hasil penelitian laboratorium kriminal// terbukti //

bahwa pelaku tindak kejahatan itu orang kidal. (√)


Pengantar kalimat dan predikat
 Menurut ahli geologi itu menyatakan bahwa perembesan air
laut telah sampai di wilayah Jakarta Pusat. (x)
 Ahli geologi itu// menyatakan// bahwa perembesan air laut

telah sampai di wilayah Jakarta Pusat. (√)


 Menurut ahli geologi itu, perembesan air laut // telah

sampai // di wilayah Jakarta Pusat. (√)


Kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat
 Meskipun kita tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus
selalu waspada. (x)
 Kita tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus selalu

waspada. (√)
 Kita tidak menghadapi musuh, tetapi harus selalu waspada.

(√)
 Meskipun kita tidak menghadapi musuh, kita harus selalu

waspada. (√)
Induk kalimat dan anak kalimat
 Berhubung objek penelitian terlampau luas, maka
pengumpulan data dibatasi pada daerah perkotaan.(x)
 Objek penelitian terlampau luas // maka pengumpulan data

dibatasi pada daerah perkotaan. (√)


 Berhubung objek penelitian terlampau luas, // pengumpulan

data dibatasi pada daerah perkotaan. (√)


 Pengumpulan data dibatasi pada daerah perkotaan //

berhubung objek penelitian terlampau luas. (√)


Kesalahan Diksi
Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk
memperluas bidang usaha. (tidak tepat)
Hasil penjualan saham akan digunakan untuk
memperluas bidang usaha. (tepat)
Baik pedagang ataupun konsumen masih menunggu
kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual
beli. (tidak tepat)
Baik pedagang maupun konsumen masih menunggu
kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual
beli. (tepat)
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia
adalah merupakan kewajiban kita semua. (x)
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia
merupakan kewajiban kita semua. (√)
Sehubungan dengan itu maka suatu penelitian harus
dibatasi secara jelas supaya simpulannya terandalkan.
(x)
Sehubungan dengan itu, suatu penelitian harus dibatasi
secara jelas supaya simpulannya terandalkan. (√)
Mereka pergi luar kota beberapa hari yang lalu. (x)
Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu. (√)
Kesalahan ejaan
Engkau sudah lulus? (tidak baku)
Apakah engkau sudah lulus? (baku)
Mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester,
diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat. (tidak
baku)
Mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester
diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat. (baku)

Anda mungkin juga menyukai