0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan22 halaman
Teks ini membahas konsep tata bahasa fungsional dan analisis fungsional. Tata bahasa fungsional menghubungkan analisis bahasa dengan fungsinya, di mana struktur bahasa ditentukan oleh fungsi. Analisis fungsional melibatkan hubungan fungsional antar kata dan frasa dalam membentuk makna gramatikal.
Teks ini membahas konsep tata bahasa fungsional dan analisis fungsional. Tata bahasa fungsional menghubungkan analisis bahasa dengan fungsinya, di mana struktur bahasa ditentukan oleh fungsi. Analisis fungsional melibatkan hubungan fungsional antar kata dan frasa dalam membentuk makna gramatikal.
Teks ini membahas konsep tata bahasa fungsional dan analisis fungsional. Tata bahasa fungsional menghubungkan analisis bahasa dengan fungsinya, di mana struktur bahasa ditentukan oleh fungsi. Analisis fungsional melibatkan hubungan fungsional antar kata dan frasa dalam membentuk makna gramatikal.
A. Konsep Functional Grammar Berbeda dengan kajian linguistik sebelumnya yang memberi perhatian pada analisis struktur bahasa, tata bahasa fungsional menghubungkan analisis bahasa dengan fungsinya. Menuruit pandangan aliran fungsional struktur ditentukan oleh fungsi bahasa. Struktur bahasa bukan hanya dianggap sebagai jaringan unsur-unsur, melainkan sebagai jaringan fungsi. Teori dalam linguistik fungsional antara lain adalah functional grammar (Simon Dik). Sementara, gramatika/tata bhasa fungsional adalah teori sintaksis dan semantik yang melibatkan paradigma fungsional. Linguistik fungsional pada tataran kalimat memusatkan perhatian pada fungsi dalam bahasa/internal bahasa (fungsi sintaksis, semantik, pragmatik); fungsi eksternal berkenaan dengan tujuan komunikasi bahasa: instrumental, regulasi, representasional, personal, interaksional, heuristik, imajinatif. Fungsi semantik: hubungan makna antara unsur yang berfungsi sebagai predikator dan unsur yang berfungsi sebagai argumen
Fungsi sintaksis: hubungan gramatikal antar
unsur yang berfungsi sebagai S, P, O, Pel, K
Fungsi pragmatik: berhubungan dengan status
informasi dari sebuah konstruksi unsur yang berfungsi sebagai informasi lama; dan sebagai informasi baru B. Analisis Fungsional Hubungan Fungsional Antarkata dalam Frase Contoh : Adik saya tidak menangis kata adik berhubungan lekat dengan kata saya, sedangkan kata tidak berhubungan secara lekat dengan kata menangis. Hubungan ini membentuk kontruksi adik saya dan tidak menangis. Pada kontruksi adik saya, kata adik sebagai inti dan kata saya sebagai pewatas. Kedua kata ini membentuk satuan sintaksis yan disebut frasa. Fungsi kata saya sebagai pewatas, membatasi makna yang terdapat pada kata adik. Maknanya tidak lagi mengacu pada semua adik, tetapi hanya adik milik saya. Makna gramatikal yang terbentuk adalah milik atau kepunyaan yang berarti adik milik saya, bukan adik milik orang lain. Pada kontruksi tidak menangis, kata tidak berfungsi sebagai pewatas dan kata menangis berfungsi sebagai inti. Kedua kata ini membentuk satuan sintaksis yan disebut frasa. Fungsi kata tidak sebagai pewatas, memberi informasi tambahan pada kata menangis. Makna gramatikal yang terbentuk dari kontruksi ini adalah pengingkaran atau penolakan terhadap aktivitas menangis yang dilakukan adik saya Hubungan Fungsi Antar Unsur dalam Frasa: Endosentris dan Eksosentris Sebagai suatu kontruksi, frasa disusun oleh beberapa unsur pembentuk yang saling berhubungan secara fungsional.
Frasa yang berfungsi dan berdistribusi saama dengan salah satu
anggota pembentukannya disebut frasa endosentris. Perhatikan contoh berikut.
• Menteri Hukum dan HAM mulai menerbitkan pengelolaan rumah
tahanan di lingkungan Kepolisian. • Menteri mulai menertibkan pengelolaan di lingkungan Kepolisian. Frasa Menteri Hukum dan HAM pada kalimat (1) memiliki distribusi yang sama dengan ata menteri pada kalimat (2). Kata Menteri termasuk ke dalam golongan nomina. Oleh karena itu, frasa Menteri Hukum dan HAM termasuk golongan frasa nomina. Selain frasa endosentris, terdapat juga frase eksosentris, yaitu kontruksi frasa yang tidak berfungsi dan berdistribusi sama dengan semua unsur pembentuknya. Perhatikan contoh berikut.
Para menteri menghadiri rapat bersama presiden di istana negara.
• Para menteri menghadiri rapat bersama presiden di .........
• Para menteri menghadiri rapat bersama presiden ..... Istana negara . Unsur dalam frasa eksosentris tidak terdiri dari unsur inti dan pewatas, tetapi terdiri dari unsur perangkai dan sumbu. Sebagai contoh, frasa di istana. Kata di berfungsi sebagai perangkai, sedangkan istana sebagai sumbu.Yang termasuk ke dalam jenis frasa ini adalah frasa preposisional. Hubungan Antarunsur dalam Frasa Nominal dan Makna Gramatikalnya Berikut adalah hubungan masing-masing antara nomina sebagai inti dan numeralia sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya yang dihasilkan. FN: Num + N Pewatas Inti Makna
enam mahasiswa Enam mahasiswa Kuantitas
(jumlah) kelima hakim (itu) Kelima hakim himpunan Hubungan fungsional nomina dengan adverbia, serta makna gramatikalnya.
FN: Adv + N Pewatas Inti Makna
semua dosen Semua dosen Jumlah
tanpa bunga Tanpa bunga Ketiadaan
Hubungan fungsional nomina dengan nomina , serta makna gramatikalnya. FN: N+ N Inti Pewatas Makna
orang desa orang Desa Lokatif
cincin emas cincin emas Asli bahan
ikan laut ikan Laut Ada di...
mobil eropa mobil eropa Buatan
Hubungan fungsional nomina dengan adjektiva, serta makna gramatikalnya.
FN: N + Adj Inti Pewatas Makna
gadis cantik gadis Cantik Keadaan
lemari hijau lemari Hijau Warna
Hubungan fungsional nomina dengan verba, serta makna gramatikalnya.
FN: N+ N Inti Pewatas Makna
ruang kerja ruang Kerja Tempat
ikan bakar ikan bakar Yang di...
Hubungan fungsional nomina dengan numeralia, serta makna gramatikalnya
FN: N+ N Inti Pewatas Makna
kuliah pertama kuliah pertama Tingkat
anak kedua anak kedua Tingkat
Hubungan fungsional nomina dengan determinan (ini/itu), serta makna gramatikalnya.
FN: N + Adj Inti Pewatas Makna
presiden ini Presiden Ini Penentu
dosen itu dosen Itu Penentu
Hubungan fungsional adverbia sebagai pewatas dengan verba sebagai inti, serta makna gramatikalnya.
FN: Adv + V Pewatas Inti Makna
belum makan belum Ini Keselesaian
hendak berangkat hendak berangkat Waktu
sering terlambat sering terlambat Frekuensi
wajib hadir wajib hadir Keharusan
Hubungan fungsional verba sebagai inti dengan adverbia sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya. FN: V + Adv Inti Pewatas Makna
datang lagi datang lagi Berulang
menonton saja menonton saja Pembatasan
Hubungan fungsional verba sebagai inti dan nomina
sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya. FN: V + N Inti Pewatas Makna
uji materi uji materi Alat
Hubungan fungsional verba sebagai inti dengan adjektiva sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya. FN: V + Adj Inti Pewatas Makna menulis indah menulis indah Sifat
Hubungan fungsional adverbia sebagai pewatas depan dan
adjektiva sebagai inti, FAdj: Adv + Adj serta makna Inti Pewatas gramatikalnya.Makna paling pintar paling pintar Superlatif
kurang pintar Kurang pintar Komparatif (tingkat
rendah)
belum sembuh belum sembuh keselesaian
tidak sedih tidak sedih pengingkaran
Hubungan fungsional adjektiva sebagai inti dan adverbia sebagai pewatas belakang , serta makna gramatikalnya. FAdj: Adj + Adv Inti Pewatas Makna
kecil sekali kecil sekali Sangat
aman kembali aman kembali perulangan
a. Hubungan fungsional antara numeralia sebagai inti dan kata penggolong sebagai pewatas belakang. Contoh empat ekor. Kata empat termasuk numeralia yang berfungsi sebagai inti, sedangkan kata ekor termasuk kata penggolong yang berfungsi sebagai pewatas.Makna gramatikalnya adalah penggolongan. Orang Untuk manusia
Ekor Untuk binatang
Buah Untuk buah-buahan atau hal lain yang ada di luar golongan manusia dan binatang
Batang Untuk pohon, rokok, atau barang lain yang berbetuk panajang bulat
Bentuk untuk, cincin, atau barang lain yang dapat dibengkokkan atau dilenturkan
(alwi, dkk, dalam khairah dan ridwan. 2014:58)
b. Hubungan fungsional anatara adverbia sebagai inti dan nomina sebagai pewatas belakang. Contoh : • malam tersusun atas adverbia tadi sebagai
tadi malam inti dan nomina malam sebagai pewatas
belakang. Makna gramatikalnya adalah waktu.
• siang tersususn atas adverbia nanti sebagai
nanti siang inti dan nomina siang sebagai pewatas belakang.
Makna gramatikalnya adalah waktu
Hubungan fungsional antara adverbia sebagi inti dan
determinan (ini/itu)• tersusun dan determinanpewatas sebagi belakang. atas adverbia sekarang sebagai inti ini sebagai pewatas belakang.
Sekarang ini Makana gramatikalnya adalah ‘penentu’.
Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan adverbia sebagai pewatas belakang.
• tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan
Sekarang saja adverbia saja sebagai pewatas belakang. Makana
gramatikalnya adalah ‘penentu waktu.
• tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan
Nanti lagi adverbia lagi sebagai pewatas belakang. Makna
gramatikalnya adalah perulanagan. Hubungan Fungsional Antarkata/Frase dalam Kalimat
Contoh : Andi memotong kue di dapur.
Ada empat unsur yang saling berhubungan secara fungsional dalam kalimat ini, yaitu sebagai berikut. • Andi berfungsi sebagai subjek dengan perannya sebagai pelaku dari perbuatan memotong. • Memotong berfungsi sebagai predikat dengan perannya sebagai perbuatan. • kue berfungsi sebagai objek denagn perannya sebagai sasaran dari perbuatan memotong. • Di dapur berfungsi sebagai keterangan dengan perannya sebagai tempat peristiwa itu terjadi. Contoh : Max mengecat pintu sehingga menjaid hijau. Ada dua klausa yang berhubungan secara fungsional dalam kalimat ini.
• Max mengecat pintu berfungsi sebagai klausa utama (klausa inti).
• (Pintu) menjadi hijau berfungsi sebagai klausa bawahan
• Hubungan antarklausa ini menghadirkan makna kausatif, yakni
menyatakan hasil atau akibat dari tindakan yang terdapat dalam klausa utama