Anda di halaman 1dari 22

KEGIATAN BELAJAR 4: ALIRAN

FUNGSIONAL

Sintowati Rini Utami


A. Konsep Functional Grammar
Berbeda dengan kajian linguistik sebelumnya yang memberi perhatian pada
analisis struktur bahasa, tata bahasa fungsional menghubungkan analisis
bahasa dengan fungsinya. Menuruit pandangan aliran fungsional struktur
ditentukan oleh fungsi bahasa. Struktur bahasa bukan hanya dianggap
sebagai jaringan unsur-unsur, melainkan sebagai jaringan fungsi. Teori dalam
linguistik fungsional antara lain adalah functional grammar (Simon Dik).
Sementara, gramatika/tata bhasa fungsional adalah teori sintaksis dan
semantik yang melibatkan paradigma fungsional.
Linguistik fungsional pada tataran kalimat memusatkan perhatian pada
fungsi dalam bahasa/internal bahasa (fungsi sintaksis, semantik, pragmatik);
fungsi eksternal berkenaan dengan tujuan komunikasi bahasa: instrumental,
regulasi, representasional, personal, interaksional, heuristik, imajinatif.
Fungsi semantik: hubungan makna antara unsur
yang berfungsi sebagai predikator dan unsur yang
berfungsi sebagai argumen

Fungsi sintaksis: hubungan gramatikal antar


unsur yang berfungsi sebagai S, P, O, Pel, K

Fungsi pragmatik: berhubungan dengan status


informasi dari sebuah konstruksi unsur yang
berfungsi sebagai informasi lama; dan sebagai
informasi baru
B. Analisis Fungsional
Hubungan Fungsional Antarkata dalam Frase
Contoh : Adik saya tidak menangis
kata adik berhubungan lekat dengan kata saya, sedangkan kata tidak berhubungan secara lekat dengan
kata menangis. Hubungan ini membentuk kontruksi adik saya dan tidak menangis.
Pada kontruksi adik saya, kata adik sebagai inti dan kata saya sebagai pewatas. Kedua kata ini
membentuk satuan sintaksis yan disebut frasa. Fungsi kata saya sebagai pewatas, membatasi makna
yang terdapat pada kata adik. Maknanya tidak lagi mengacu pada semua adik, tetapi hanya adik milik
saya. Makna gramatikal yang terbentuk adalah milik atau kepunyaan yang berarti adik milik saya,
bukan adik milik orang lain.
Pada kontruksi tidak menangis, kata tidak berfungsi sebagai pewatas dan kata menangis berfungsi
sebagai inti. Kedua kata ini membentuk satuan sintaksis yan disebut frasa. Fungsi kata tidak sebagai
pewatas, memberi informasi tambahan pada kata menangis. Makna gramatikal yang terbentuk dari
kontruksi ini adalah pengingkaran atau penolakan terhadap aktivitas menangis yang dilakukan adik
saya
Hubungan Fungsi Antar Unsur dalam Frasa: Endosentris dan
Eksosentris
Sebagai suatu kontruksi, frasa disusun oleh beberapa unsur pembentuk
yang saling berhubungan secara fungsional.

Frasa yang berfungsi dan berdistribusi saama dengan salah satu


anggota pembentukannya disebut frasa endosentris. Perhatikan
contoh berikut.

• Menteri Hukum dan HAM mulai menerbitkan pengelolaan rumah


tahanan di lingkungan Kepolisian.
• Menteri mulai menertibkan pengelolaan di lingkungan Kepolisian.
Frasa Menteri Hukum dan HAM pada kalimat (1) memiliki distribusi
yang sama dengan ata menteri pada kalimat (2). Kata Menteri termasuk
ke dalam golongan nomina. Oleh karena itu, frasa Menteri Hukum dan
HAM termasuk golongan frasa nomina.
Selain frasa endosentris, terdapat juga frase eksosentris, yaitu
kontruksi frasa yang tidak berfungsi dan berdistribusi sama dengan
semua unsur pembentuknya. Perhatikan contoh berikut.

Para menteri menghadiri rapat bersama presiden di istana negara.

• Para menteri menghadiri rapat bersama presiden di .........


• Para menteri menghadiri rapat bersama presiden ..... Istana negara .
Unsur dalam frasa eksosentris tidak terdiri dari unsur inti dan pewatas,
tetapi terdiri dari unsur perangkai dan sumbu. Sebagai contoh, frasa
di istana. Kata di berfungsi sebagai perangkai, sedangkan istana sebagai
sumbu.Yang termasuk ke dalam jenis frasa ini adalah frasa
preposisional.
Hubungan Antarunsur dalam Frasa
Nominal dan Makna Gramatikalnya
 Berikut adalah hubungan masing-masing antara nomina
sebagai inti dan numeralia sebagai pewatas, serta makna
gramatikalnya yang dihasilkan.
FN: Num + N Pewatas Inti Makna

enam mahasiswa Enam mahasiswa Kuantitas


(jumlah)
kelima hakim (itu) Kelima hakim himpunan
 Hubungan fungsional nomina dengan adverbia, serta
makna gramatikalnya.

FN: Adv + N Pewatas Inti Makna

semua dosen Semua dosen Jumlah

tanpa bunga Tanpa bunga Ketiadaan


 Hubungan fungsional nomina dengan nomina , serta
makna gramatikalnya.
FN: N+ N Inti Pewatas Makna

orang desa orang Desa Lokatif

cincin emas cincin emas Asli bahan

ikan laut ikan Laut Ada di...

mobil eropa mobil eropa Buatan


 Hubungan fungsional nomina dengan adjektiva, serta
makna gramatikalnya.

FN: N + Adj Inti Pewatas Makna

gadis cantik gadis Cantik Keadaan

lemari hijau lemari Hijau Warna


 Hubungan fungsional nomina dengan verba, serta makna
gramatikalnya.

FN: N+ N Inti Pewatas Makna

ruang kerja ruang Kerja Tempat

ikan bakar ikan bakar Yang di...


 Hubungan fungsional nomina dengan numeralia, serta
makna gramatikalnya

FN: N+ N Inti Pewatas Makna

kuliah pertama kuliah pertama Tingkat

anak kedua anak kedua Tingkat


 Hubungan fungsional nomina dengan determinan (ini/itu),
serta makna gramatikalnya.

FN: N + Adj Inti Pewatas Makna


presiden ini Presiden Ini Penentu

dosen itu dosen Itu Penentu


 Hubungan fungsional adverbia sebagai pewatas dengan
verba sebagai inti, serta makna gramatikalnya.

FN: Adv + V Pewatas Inti Makna


belum makan belum Ini Keselesaian

hendak berangkat hendak berangkat Waktu

sering terlambat sering terlambat Frekuensi

wajib hadir wajib hadir Keharusan


 Hubungan fungsional verba sebagai inti dengan adverbia
sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya.
FN: V + Adv Inti Pewatas Makna

datang lagi datang lagi Berulang

menonton saja menonton saja Pembatasan

 Hubungan fungsional verba sebagai inti dan nomina


sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya.
FN: V + N Inti Pewatas Makna

uji materi uji materi Alat


 Hubungan fungsional verba sebagai inti dengan adjektiva
sebagai pewatas, serta makna gramatikalnya.
FN: V + Adj Inti Pewatas Makna
menulis indah menulis indah Sifat

 Hubungan fungsional adverbia sebagai pewatas depan dan


adjektiva sebagai inti,
FAdj: Adv + Adj
serta makna Inti
Pewatas
gramatikalnya.Makna
paling pintar paling pintar Superlatif

kurang pintar Kurang pintar Komparatif (tingkat


rendah)

belum sembuh belum sembuh keselesaian

tidak sedih tidak sedih pengingkaran


 Hubungan fungsional adjektiva sebagai inti dan adverbia
sebagai pewatas belakang , serta makna gramatikalnya.
FAdj: Adj + Adv Inti Pewatas Makna

kecil sekali kecil sekali Sangat

aman kembali aman kembali perulangan


a. Hubungan fungsional antara numeralia sebagai inti dan kata
penggolong sebagai pewatas belakang. Contoh empat ekor. Kata
empat termasuk numeralia yang berfungsi sebagai inti, sedangkan
kata ekor termasuk kata penggolong yang berfungsi sebagai
pewatas.Makna gramatikalnya adalah penggolongan.
Orang Untuk manusia

Ekor Untuk binatang

Buah Untuk buah-buahan atau hal lain yang ada di luar golongan manusia dan binatang

Batang Untuk pohon, rokok, atau barang lain yang berbetuk panajang bulat

Bentuk untuk, cincin, atau barang lain yang dapat dibengkokkan atau dilenturkan

(alwi, dkk, dalam khairah dan ridwan. 2014:58)


b. Hubungan fungsional anatara adverbia sebagai inti dan nomina
sebagai pewatas belakang. Contoh :
• malam tersusun atas adverbia tadi sebagai

tadi malam inti dan nomina malam sebagai pewatas


belakang. Makna gramatikalnya adalah waktu.

• siang tersususn atas adverbia nanti sebagai

nanti siang inti dan nomina siang sebagai pewatas belakang.


Makna gramatikalnya adalah waktu

Hubungan fungsional antara adverbia sebagi inti dan


determinan (ini/itu)• tersusun
dan determinanpewatas
sebagi belakang.
atas adverbia sekarang sebagai inti
ini sebagai pewatas belakang.

Sekarang ini Makana gramatikalnya adalah ‘penentu’.


 Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan
adverbia sebagai pewatas belakang.

• tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan

Sekarang saja adverbia saja sebagai pewatas belakang. Makana


gramatikalnya adalah ‘penentu waktu.

• tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan

Nanti lagi adverbia lagi sebagai pewatas belakang. Makna


gramatikalnya adalah perulanagan.
Hubungan Fungsional Antarkata/Frase dalam
Kalimat

Contoh : Andi memotong kue di dapur.


Ada empat unsur yang saling berhubungan secara fungsional dalam
kalimat ini, yaitu sebagai berikut.
• Andi berfungsi sebagai subjek dengan perannya sebagai pelaku dari perbuatan
memotong.
• Memotong berfungsi sebagai predikat dengan perannya sebagai perbuatan.
• kue berfungsi sebagai objek denagn perannya sebagai sasaran dari perbuatan
memotong.
• Di dapur berfungsi sebagai keterangan dengan perannya sebagai tempat
peristiwa itu terjadi.
Contoh : Max mengecat pintu sehingga menjaid hijau.
Ada dua klausa yang berhubungan secara fungsional dalam kalimat ini.

• Max mengecat pintu berfungsi sebagai klausa utama (klausa inti).


• (Pintu) menjadi hijau berfungsi sebagai klausa bawahan

• Hubungan antarklausa ini menghadirkan makna kausatif, yakni


menyatakan hasil atau akibat dari tindakan yang terdapat dalam
klausa utama

Anda mungkin juga menyukai