Anda di halaman 1dari 2

Kerangka Acuan

Diseminasi Kompos dan Bio-slurry sebagai Potensi Bisnis Berbasis Masyarakat

1. Latar Belakang

Sektor pertanian masih memberikan peranan yang cukup penting (22,27%) dalam
struktur ekonomi wilayah Sumatera. Potensi perkebunan di Pulau Sumatera memang
sangat mendominasi. Data BPS tahun 2021 menunjukkan produksi komoditas
perkebunan, di antaranya kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan pinang, terbesar berada
di Pulau Sumatera. Jambi yang merupakan bagian dari Pulau Sumatera memberikan
andil besar bagi komoditas perkebunan. Produksi sawit di Jambi menempati urutan
terbesar keempat di Pulau Sumatera, yaitu 2.6 juta ton di 2021. Produksi karet 310 ribu
ton, kelapa 116 ribu ton, dan kopi 20 ribu ton selama 2021. Perkebunan merupakan
komoditas strategis di Provinsi Jambi. Tercatat kontribusi perkebunan dalam Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Jambi sebesar 21,3 persen di 2021 atau senilai 50
triliun rupiah, yang merupakan kontributor terbesar terhadap pembentukan nilai tambah
lapangan usaha. Meningkatkan produktivitas perkebunan melalui penggunaan teknologi
dan inovasi pertanian, antara lain penggunaan bibit unggul, teknis budidaya,
pemupukan, dan sebagainya. Namun, lahan kritis di pulau Sumatera menurut
Kementrian Lingkungan Hidup mencapai 4,54 juta Ha. Beberapa hal disebabkan karena
praktik-praktik yang tidak bekerlanjutan, salah satunya penggunaan pupuk kimia dalam
praktik pertanian dan perkebunan yang memicu lahan menjadi rusak.

Platform Kolaborasi Bukit Tigapuluh (PKBT) dan Platform Kolaborasi Meranti Harapan
(PKMH) saat ini sedang menguatkan potensi komoditas berbasis masyarakat melalui
pembangan bisnis HHBK seperti vanilli, essential oil serta hortikultura dengan
perusahaan sebagai pasarnya. Peluang ini menjadi salah satu cara untuk menurunkan
tingkat konflik antar masyarakat dan konsesi dalam memanfaatkan kawasan dan lahan
secara berkelanjutan serta juga menguatkan kelompok-kelompok petani dan masyarakat
ditingkat tapak.

Yayasan Rumah Energi (YRE) merupakan salah satu yayasan yang bergerak dalam
pemberdayaan masyarakat melalui program energi terbarukan dan ketahanan pangan.
YRE telah berpengalaman dalam mengembangkan bisnis berbasis masyarakat dalam
program kompos dan bio-slurry serta memperluas rantai nilai atau value chain. Hal ini
menjadi potensi dan model bisnis pupuk kompos atau bio-slurry yang bisa
dikembangkan di lanskap yang berbasis masyarakat dan perusahaan sebagai pemasok
kebutuhan industri atau pasar (off takers).

KKI WARSI sebagai forum kesekertariatan (Fasilitator) dari kedua lanskap Meranti
Harapan dan Bukit Tigapuluh akan kembali memfasilitasi sharing knowledge terkait
dengan kesempatan bisnis kompos dan bio-slurry secara online.
2. Tujuan
Secara umum kegiatan sharing knowledge ini bertujuan untuk mendiseminasikan
potensi bisnis dari kompos dan bio-slurry dengan melihat potensi kebutuhan dan
permintaan tingkat lanskap.

3. Keluaran
Keluaran kegiatan sharing knowledge, peserta dari perusahaan dalam hal ini pemegang
izin/konsesi mendapatkan:
a. Penjelasan terkait potensi komoditas kompos dan bio-slurry dengan
menghubungkan kebutuhan serta permintaan dengan bahan baku yang tersedia
saat ini
b. Proyeksi terhadap potensi investasi pupuk dan bio-slurry sebagai peluang bisnis
c. Pengalaman dari YRE dalam melibatkan dan memberdayakan masyarakat dan
kelompok melalui program kompos dan bio-slurry

4. Waktu dan Tempat


Waktu : Rabu, 14 Juni 2023, pkl 10.00 - 11.00 WIB
Tempat : Secara daring, online zoom melalui link bit.ly/komposdanbioslurry

5. Peserta
Peserta dari kegiatan sharing knowledge ini berasal dari anggota forum baik dari
lanskap Meranti Harapan (PKMH) dan lanskap Bukit Tigapuluh (PKBT) khususnya
departemen sustainability, community partnership, CSR, dan tidak tertutup bagi
departemen yang lain didalam perusahaan.

6. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat dan disusun. Narahubung untuk melakukan
konfirmasi kehadiran melalui Reny +6282293061645 (KKI WARSI)

Anda mungkin juga menyukai