Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan mengapa pemasaran harus berorientasi pada pelanggan.

Tanggapan Anda yang disertai dengan teori yang ada di modul, data dan fakta akan
sangat menentukan besar kecil nya hasil penilaian yang akan Anda peroleh.

JAWABAN

Assalamualaikum, Wr.Wb. Selamat Pagi Tutor.

Berikut ini tanggapan saya mengenai pernyataan diatas,

Pemasaran (marketing) merupakan perencanaan dan penentuan atau eksekusi


mengenai harga, promosi dan distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi kegiatan
pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu dan organisasi. Pemasaran
merupakan bentuk kegiatan dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukrana, keinginan adalah sesuatu/layanan yang dicari. Keinginan
menjadi sebuah permintaan jika didukung kekuatan untuk membeli. Pemasaran
merupakan seluruh rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan hasil dari kegaitan pemasaran itu sendiri. Pemasaran berhubungan
dengan periklanan, promosi, hubungan masyarakat dan penjualan. Pemasaran
merupakan menciptakan, menyampaikan dan menemukan hal yang diinginkan
pelanggan, lalu merencanakan dan mengembangkan barang/layanan yang dibutuhkan
pelanggan tersebut sehingga tercipta kepuasan, kemudian menentukan harga terbaik,
mempromosikan dan mendistribusikan barang/layanan tersebut kepada pelanggan.
Konsep pemasaran adalah customer. Oriented. Kegiatan pemasaran melibatkan dua
pihak, pembeli dan penjual. Tujuan pemasaran : mendapatkan keuntungan,
menerapkan kebijakan pemasaran modern, mengembangkan kebijakan dan
menerapkan untuk mencapai hasil terbaik, mencari solusi untuk persoaln yang
berkaitan dengan pemasaran, mencari informasi tentang permasalahn, memperkuat
posisi pasar yang ada, melakukan pemasaran yang dibutuhkan. Konsep pemasaran
mengalami perubahan sebanyak empat kali, hal ini dimaksudkan agar perusahaan
berubah untuk mampu bersaing:

• Era Produksi (1900), tujuan bisnis berpusat pada produksi, produksi terbatas dan
permintaan lebih besar untuk barang produksi, sehingga pemasaran yang dibutuhkan
adalah distribusi dan penyimpanan.
• Era Penjualan Pada tahun 1920 an, bisnis berkembang menggunakan teknik produksi
masal Kapasitas produksi sering kali melebihi permintaan pasar. Oleh karena itu filosofi
bisnis bergeser dari penekanan pada produksi di era produksi menjadi penekanan pada
penjualan di era penjualan ini. Perusahaan banyak mendorong kegiatan penjualan dan
periklanan untuk mendorong pelanggan untuk membeli produk yang telah tersedia di
pasar atau menawarkan layanan pascapenjualan Pada era penjualan ini, kegiatan
pemasaran yang paling penting adalah penjualan personal dan periklanan.
• Era Konsep Pemasaran. Setelah perang dunia kedia yang berakhir tahun 1945,
permintaan terhadap produk dan jasa berpindah ke para prajurit yang memulai karier
haru dan mulai memperbaiki kondisi keluarganya. Masa setelah perang ini sering
disebut sebagai the baby boom, di mana angka kelahiran meningkat yang dikuti dengan
kemampuan membelanjakan uangnya. Menurut Nickels et al. 2005, era konsep
pemasaran ini memiliki tiga bagian, yaitu:
*Orientasi pelanggan, dengan menemukan hal yang pelanggan inginkan Dan harus
disediakan untuk mereka,

*Orientasi pelayanan, dengan meyakinkan bahwa semua orang dalam organisasi


memiliki tujuan yang sama, yaitu kepuasan pelanggan yang harus bersifat menyeluruh
dan terintegrasi dalam usaha organisasi atau perusahaan

*Orientasi keuntungan, yaitu orientasi bahwa produk dan jasa yang dibeli tersebut
memberikan keuntungan bagi organisasi dan memungkinkan organisasi tetap survive,
berkembang, dan mampu melayani lebih banyak lagi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

• Era relasi pelanggan

Di tahun 1990, manajer memperluas konsep pemasaran dengan mengadopsi konsep


pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Pengelolaan bubungan dengan pelanggan
merupakan proses pembelajaran sebanyak mungkin mengenai pelanggan dan
mengerjakan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan
bahkan melebihi harapan pelanggan dengan barang dan jasa yang ada dari waktu ke
waktu. Kepuasan pelanggan ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pada era hubungan dengan pelanggan ini perusahaan dituntut untuk membuka
komunikasi secara fuas dengan pelanggan, baik melalui web site, telepon, fax, e-mail,
maupa kontak personal langsung dengan pelanggan

Pemasaran berorientasi pelanggan (customer-oriented marketing) adalah pemasaran


terkait yang memberi pelanggan nilai dan kepuasan yang tak tertandingi. Pendekatan
pemasaran yang berorientasi pelanggan, di mana pelanggan berada di pusat upaya
pemasaran suatu perusahaan, pada akhirnya mengharuskan perusahaan untuk sangat
mahir dalam memahami, mengantisipasi, dan menanggapi kebutuhan dan keinginan
pelanggannya secara berkelanjutan.
Dalam banyak hal, pemasaran yang berorientasi pelanggan adalah bentuk pemasaran
yang paling umum dikejar oleh perusahaan saat ini. Meskipun dengan kesamaan yang
tinggi di antara perusahaan dalam mengadopsi penekanan seperti itu, bagaimanapun,
masih ada, tentu saja, variasi dalam kemampuan aktual perusahaan dalam hal
mengidentifikasi, memprediksi, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
secara efektif dan efisien.
Sementara pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tampaknya merupakan
penekanan yang jelas dalam praktik pemasaran, tingkat pencapaiannya adalah
cenderung berbeda. Semua pemasar umumnya bertujuan untuk menjaga pelanggan
sebagai pusat dalam upaya perusahaan. Namun, untuk menanggapi keinginan dan
kebutuhan pelanggan, ini biasanya melibatkan pengorbanan dan sumber daya yang
langka, yang mana masing-masing pemasar akan berbeda.

Sumber referensi: MODUL EKMA4111/PENGANTAR BISNIS

Demikianlah tanggapan saya, atas segala waktunya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai