8 Chapter of Andre Marpaung Rv2
8 Chapter of Andre Marpaung Rv2
--------------------oOo--------------------
8 Chapters
For my son..
S ANG L EGEND
I ni hari ke 3 acara pertemuan Pomparan Ompu Conradin
Hari ini kaget juga aku dengan penampilannya entah hantu blau
mana yang merasuki jiwanya, yang pasti bukan hantu blau dari
singkawang lah yang membuat dia begitu rapi, sopan dengan
pakaian dimasukan ke dalam celana panjang, dan yang paling
mengerikan..... eeh ternyata dia pakai ikat pinggang rupanya,
bukan tali rafia seperti biasa dia gunakan dan celana pendek
yang ga jelas warnanya yang menjadi celana
kebesarannya. Bangga juga aku melihatnya ternyata mirip
Deddy Mizwar juga kalo aku perhatikan, sayang dia tidak
tinggal di Depok, seandainya tinggal di Depok pasti udah aku
promosikan dia jadi calon Wagub Jawa Barat, dan Pomp.
Conradin Gultom jadi Tim Sukses nya, yakin aku menang, atau
paling tidak Pomparan Ompu Conradin gultom pasti pilih dia
huaha..ha..ha...
Siang itu sebelum acara di mulai, di ruang belakang, ngobrol
ringan lah kami bersama Sang Legend, seperti biasa dia selalu
melempar masalah supaya kita menanggapi dengan argumen
argumen kami, pintar pula Sang Legend ini menjadikan si Ketua
panitia tour untuk di jadikan bahan diskusi, padahal ini mah tipu
tipunya aja untuk mengetahui watak, masalah dan rahasia jati
diri kita masing-masing, gaya intel yang digunakannya, mungkin
buat yang lain bisa kau tipu Bang..tapi aku sudah hafal gayamu
yang paten ini hua ha ha..... biar 25 tahun tak jumpa tapi
perjumpaan masa lalu sudah membuat aku pintar, menilai dan
membaca karakter seseorang, untuk ini aku harus berterima
kasih padamu dan Bang Laut sohibmu itu.
Salut juga aku tak terasa diskusi di ruang belakang rumah kayu
semakin hangat, dan berkembang bak pemain bola, Sang
Legend jago juga mengumpan bolanya.
Seolah dia tau kalo sang pemilik rumah kayu ini adalah pemain
bola andalan Indonesia. Aku jadi agak ragu ko dia seolah olah
punya insting indra ke 6.....jangan jangan di Singkawang dia
hanya pelarian aja berkedok sok perhatian sama hutan hutan
disana , padahal misi sebenarnya adalah mencari ilmu
kanuragan, .....ah sudahlah itu hanya pikiran yang terlintas, ga
penting, buktinya ada bekas luka cukuran jenggot menunjukan
kalo dia ternyata ga sakti.
Salut juga aku sama Sang Legend, selain bisa menyatukan kami
semua dengan buku tulisannya ternyata dia adalah kawan dekat
si Wiji Tukul sang penulis puisi dan sajak "Lawanlah" dan Suharto
pun bisa dilengserkannya. Ternyata Sang Legend punya andil
yang besar dalam pelarian dan persembunyian sang tokoh yang
sudah menasional bahkan mendunia ini.
Terbukti dengan di filmkannya sang tokoh dengan judul
"Istirahatlah Kata-kata".
Dan diharapkan Pomparan perlu menonton, selain film ini
berbobot juga Sang Legend dan tentunya si Kakak pendamping
pasti ada terpampang di bioskop, yang menurut infonya Sang
Legend kelihatan jauh lebih guuanteng dan macho.... walaupun
aku masih meragukan dengan info ini, untuk menyenangkan
hatinya aku yes lah....
HORASSS
#Pelor/Ronggeng 29Des2017
-02-
BOS MEDAN
di tanah Medan, saat aku keluar mobil kulihat bos Medan dari
jauh kami langsung lari saling menghampiri berpelukan bak
teletubbies, bahkan di kecupnya pipiku, sempat kaget
terhenyak aku di buatnya…..jangan jangan udah pindah haluan
bos satu ini hua ha ha ha, ah kusikat habislah pemikiran itu dari
otakku, aku yakin itu adalah ungkapan kerinduan kami yang
lama tidak berjumpa yang kurasakan juga di hatiku, kami saling
berpandangan dan saling melepas rindu seolah kerinduanku
kepada kota Medan terobati.
#pelor/ronggeng 30Des2017
-03-
P N S JOMBL O
S iang itu tiba tiba terasa goncangan, dan bunyi ban berdecit
lumayan memekikkan telinga, ternyata goncangan dan bunyi
ban itu datangnya dari pesawat yang kami tumpangi, tanda
kalo pesawat telah mendarat di kota kelahiran si pns jomblo,
yang tentunya kota kelahiranku juga " kota malang", dalam hati
aku berdoa semoga nasib kami dikota ini tak akan mengalami
kemalangan...paling tidak tak semalang nasib si pns yang lama
tak menemukan belahan jiwanya hampir lapuk dimakan
kejombloannya.
Ternyata untuk mencapai rumah, kami harus menaiki
kendaraan lagi, lumayan jauh juga jarak antara bandara dan
rumah yang di tuju.
Siang itu ternyata si juragan milk yang menjemput kami bertiga,
aku, si meme dan sesepuh Cikampek yang notabene adalah
emak dari si pns jomblo dan pasti emakku juga lah.
Mungkin alasan inilah mengapa si juragan milk tiba tiba ada di
depan pintu kedatangan bandara, karena dia tau yang di jemput
salah satunya adalah merupakan generasi ke-2 dari pomparan
Ompu Conradin Gultom (si penguasa Cikampek) tampaknya
dia sayang kali sama opung opung antik ini atau jangan jangan
dia takut kualat kena kutukan opong antik hua ha ha ha..., ku
sikat lah pikiran error ini dari otakku, pasti alasannya yang tepat
adalah karena begitu sayangnya juragan milk sama Namboru,
Lae dan Itonya makanya dia jemput kami.
Dalam mobil aku merenung sambil mengenang masa lalu
bagimana kami hampir semua keluarga berusaha manjadi mak
comblang buat si pns jomblo tapi tak ada satupun yang
membuatnya bergetar mulai dari yang gemuk berisi sampai
yang kurus kurang gizi, dari cewe batak yang galak sampai cewe
jawa yang keibuan tapi kaki kesebelasan, dari wanita karier
sampai wanita yang baru lulus kuliah masih merah, asal mau
dinikahi kami siap lah maju melamar, bahkan almarhum Bapak
pun semasa hidupnya tak kurang usahanya bahkan sampai
sempat di julukin "amang genit" gara gara selalu
ingin berkenalan dengan setiap gadis cantik yang di temuinya di
setiap acara adat Batak, anehnya mereka malah akrab,
bercanda, curhat pula padahal terpaut usia yang berbeda jauh
hua ha ha ha... dasar mantan don juan yang jelas jam
terbangnya jauh banget dari pns jomblo.
Berharap setiap cewe yang dikenalnya bisa ditawarkannya
kepada si jomblo, bahkan aku teringat satu sosok wanita yang
jadi pandongani waktu aku menikahi meme, adalah gadis cantik,
batak lembut, jarang bisa didapat, apalagi sudah jadi
sarjana,bahkan keluarga kami saling mengenal baik, pokoknya
bobot bibit n bebet dari kata pepatah jawa terpenuhi dengan
sempurna .
Sampai heran kami semua dibuatnya , kenapa tak bergeming
sama sekali si jomblo satu ini, tak ada respon bak James Bond
aja, sok sok ganteng, bahkan mendiang Bapak pun tak habis
habisnya mengeluarkan segala jurus jitunya bak marketing
ulung bahkan pakai analisa swot dan jurus politik tertinggi yang
dipunyainya sudah di keluarkan untuk membuat si pns jomblo
tertarik. Tak terduga, dengan entengnya si pns jomblo
menjawab "klo bapak mau bapak aja yang kawin sama
dia"...bagai mendengar petir di siang bolong...
matiiihh aku huaha ha ha ha .... untung ga pingsan Bapak
kami dibuatnya.
Mendengar jawaban yang mengerikan itu diam diam aku
hampiri pns jomblo dan bertanya kenapa ko ga ada respon sama
sekali paling tidak kau kenal dulu lah pribadinya, dengan gaya
jomblonya dan sedikit tegas dia berkata "bang cewe ini ada
potongan gemuk, klo aku menikah apalagi sudah punya anak,
pasti akan lebih gendut lagi , emang abang mau aku nanti
nyeleweng sama yang lain?, aku pengen menikah sekali
saja dalam hidupku. Mungkin ini lah yang menjadi alasan
selama ini dia masih menjomblo, dengan mati gaya aku langsung
bilang ok lah masssss klo itu alasanmu, langsung aku ngacir
teratur sebab aku tau benar watak adekku satu ini, klo udah
engga mau sampai kapanpun pasti dia akan mendebat daripada
nanti malah terjadi kudeta antara kami maka ku hentikanlah
percakapan kami saat itu.
Tak terasa tiba tiba mobil berhenti tanda kami sudah sampai
rumah Cikampek.
Aku berharap bisa segera berjumpa dengan si pns jomblo,
ternyata dia tidak di rumah, sedang masuk kerja rupanya "dasar
pns" gerutuku dalam hati.
Ternyata sang legend sudah menunggu kedatangan
kami, dengan gaya khasnya berdiri di depan pintu sambil
menghisap rokoknya dan menggoyang goyangkan kakinya
dengan pandangan penuh selidik, melihat kami macam hakim
memandang terdakwa dan siap menjatuhi hukuman
terberatnya , tiba tiba kamipun berpelukan dan saling sapa
penuh kerinduan....ternyata sudah 35 tahun kami tak jumpa,
mulai dari sang Legend masih perjaka sampai udah mau opung
opung, bahkan jaman rambut model Donni Damara sampai
jaman model rambut, kumis dan jenggot beruban ga jelas ala
Deddy Mizwar, ternyata senyumnya yang dingin serta kerlingan
mata genit nya yang tak berubah hi hi hi...
Langsung di perkenalkanlah aku dan meme dengan belahan
jiwanya si ratu singkawang, dalam hatikupun penuh tanda
tanya, sebenarnya kakakku ini liat apanya ya, ko bisa
bisanya jatuh cinta, pake banget lagi, padahal ga
ada menariknya sama sekali sang Legend ini, dilihat dari
sudut pandang manapun tak sedikitpun nampak bagus
bagusnya, apalagi klo cuma satu sudut pandang, malas lah
melihat pasti ancorrrrr berantakan, hua ha ha ha.
Terlebih setelah kami diperkenalkan dengan anak semata
wayangnya yang membuat kami terkesima tak
percaya, rasanya tak mungkinlah akan lahir keturunan se-jelita
gadis di hadapan kami ini. Tanpa kusadari, mengucap syukur
aku dalam hati.... untunggggg kau tak mirip bapak
nak...bersyukurlah gen mamamu lebih kuat, coba tidak ngeriii
ngeriiiii bah..., hua ha ha ha
Tapi aku sadar dan kagum, mungkin itulah makanya pantas
mendapat julukan sang Legend pasti dalam membuat anakpun
dia tau memainkan ritmenya dan memainkan emosinya
sehingga mendapatkan hasil yang sempurna dan optimal hua ha
ha ha....
Ah mulai ngaco lagi nih pikiranku, padahal yang mau ku sikat kan
si pns jomblo, kembali ke laptop!! (sok meniru gaya tukul).
Dari jauh tampak sosok laki laki pakai kacamata dengan kumis
dan janggut bak teroris baru pulang
kalah perang dengan potongan badan tinggi, perut
membuncit bak om om senang dengan perkiraan punya 3 anak
menghampiriku.
Sambil berpelukan dia berucap gimana khabar bang, ternyata
dialah orang yang ku tunggu kehadirannya. Pns jomblo sudah di
hadapanku, baru pulang rupanya, "baik dek ucapku, kamu
?" lanjtku bertanya, "sehat bang"...padahal aku ingin jawaban
lebih dari itu, paling tidak kuberharap keluar dari bibirnya yang
semakin hitam dan menebal yang menandakan speaknya sudah
terlatih dalam menaklukkan wanita, seperti jawaban "sudah
aman bang, sudah ada calon pendampingku, nanti akan aku
perkenalkan sama kalian".
Ternyata semua mlesettt jauh dari dugaanku, hitam dan
menebalnya bibir bisa bisa gambaran akibat banyaknya speak
speak gagal yang di keluarkannya selama ini.
Setelah bercakap cakap sejenak tiba tiba dia berucap "Malam ini
abang dan kaka (meme) tidak tidur di rumah ini ya", maakkk
diusirnya aku, dalam hati penuh tanya, "terus dimana kami tidur
dek..."
Ternyata si pns jomblo telah menydiakan kami tempat
menginap, "abang dan kaka menginap di guest house angler
gak jauh dari rumah kok" ujar si pns jomblo. Dengan gaya
seorang abang akupun bertanya, "berapa per malam kami
harus bayar", dan dengan gaya jomblonya dan senyum tipisnya
dia menjawab "gratis bang, bebas selama abang dan kaka
(meme) mau".
Dalam hatiku sudah jomblo, perut buncit ga jelas, sombong lagi
huhhh...jangan jangan penginapan di bawah standart makanya
dia tawarkan gratis kepada kami.
Saatnya telah tiba kami harus keluar dari rumah mak'ku menuju
penginapan yang ga jelas yang sudah di janjikan pns jomblo.
Sesampainya kami di rumah dengan model gaya
Jepang lumayan unik dan tenang , ada dapur yang bisa
digunakan untuk meme masak jamuku, dapat jatah sarapan pagi
pula, ternyata banyak orang Jepang tinggal ditempat ini.
Reseptionis pun mengatakan ini kamar bapak
yang superior, sambil mengantar kami masuk kamar yang
cukup besar dan lengkap serta kamar mandi dalam
yang mewah, dia berkata kamar ini dapat digunakan,bebas
berapa hari bapak mau menginap disini semuanya sudah di
tanggung adek bapak, si pns jomblo maksudnya. Tanpa kami
sadari, aku dan meme saling berpandangan senang tapi ya
terharu, kagum juga kami mendengarnya, selama ini anak yang
manja dan pemalu ini telah berubah menjadi laki laki dewasa
yang penuh tanggung jawab, diam diam ternyata pns
jomblo sayang dan perhatian juga ama abangnya yang botak
dan kakanya yang sipit ini. Sepertinya ajaran sesepuh cikampek
yang selalu mengajarkan kami semua anak anaknya untuk saling
membantu dan tolong menolong tanpa pamrih telah merasuk
sampai tulang rusuk si pns.
Seandainya dia terapkan strategi service yang dia lakukan
kepada kami sama terhadap cewe yang akan di tembaknya pasti
strategi ini akan berhasil dan pasti si cewe akan klepek klepek
seperti kena strum tegangan tinggi, malahan bisa-bisa minta
nikah di awal tahun hua ha ha ha..klo itu yang terjadi gantian
aku yang klenger seandainya dia minta kami melamar pujaan
hatinya. Malah mungkin sesepuh Cikampek bisa pingsan
mendengar khabar ini, untung hanya khayalanku saja.
Tak terasa 10 hari kami gratis tidur di angler, ruarrrr biasaa
servismu dek, sekali lagi mauliate ya dek ..kamsiahhh kamsiahh
kata meme kegirangan ternyata di balik kejombloanmu kau tak
ubahnya seorang sinterklas bagi kami. Keberuntunganmu yang
selalu datang di last
minute, kami yakin ini akan terjadi lagi dalam hidupmu,
pesanku jangan lupa menabung, perjalanan masih panjang dan
yang terpenting Berdoa tiap malam, jangan lupa pesan mama
cuci kaki dan sikat gigi sebelum modom, suksess buat adikku
yang aku yakin ga lama lagi pasti mendapatkan sang belahan
hati... HORAS HORASS HORASS..
#pelor/ronggeng 04Jan2018
-04-
K ALAH A DALAH K EHORMATAN
#pelor/ronggeng 14 Jan2018
-05-
"TUHAN PUN OPNAME"
Hari ini, televisi dipenuhi berita tentang tes kesehatan dan
psikologis yang di lakukan bagi balon balon pemimpin
daerah, dokter pemeriksa menyatakan pentingnya pemeriksaan
di lakukan, katanya "bisa gagal lho, seandainya salah satu tes
kesehatan saja tidak terpenuhi" (pengen rasanya kulempar
sandal muncung bibir dokter ini, namun ku urungkan niatanku,
maklum tv kami masih kredit hua..ha ha..ha..).
Seolah menunjukan betapa pentingnya tes yang akan dilakukan.
Tertawa aku dalam hati...hihihihi...belum tau siapa yang
sampean periksa ya Dok...? Alat alat kedokteranmu yang paling
canggihpun ga bakalan bisa mendeteksi bos...!!! Mereka pasti
lolos dan dinyatakan sehat secara jasmani,mental, bahkan
rohani. Jangankan dokter, Tuhan pun kalo di percaya untuk
memeriksa kesehatan mereka, mau tau hasilnya? : "justru
Tuhan yang opname", hua ha ha..politisi indonesiaa di lawan
huh !!!
Sesuai dengan kondisi negara yang lagi ingin
mendongkrak perekonomian dan penghematan negara serta
program bela negara yang lagi update...(alias angat angat tai
kebo) hua ha ha ha.
Ga ada salahnya justru tes yang di perlukan balon balon, adalah:
tes dengan
menempatkan mereka sebagai pekerja, dengan cara di pindah-
pindahkan sesuai waktu yang di tentukan, aku yakin Tuhanpun
pasti setuju.
Mulai dari dipekerjakan di tempat perternakan hewan,
berlanjut ke perkebunan yang rawan konflik , dan berakhir
bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa, (sebelum
nantinya menjadi penghuni tetapnya kalau kalah ) .hua ha ha
ha makkkk sadisssnyaaa akuu...!!
Selain biayanya murah, (bahkan tanpa biaya), diharapkan
dengan tes seperti ini akan memunculkan jiwa empati, melayani
serta loyalitas pemimpin terhadap rakyat, alam, segala hewan
dan apapun saja, yang menjadi penghuni daerah yang akan dia
pimpin, tak terkecuali para dedemitnya...Hua...ha ha...ha...
Di pastikan dengan tes ini siapapun yang lulus, adalah pemimpin
yang tentunya menjadi harapan bagi rakyatnya dan benar-
benar tau bahwa dia adalah pelayan rakyat yang
sebenarnya, bukan sebliknya selalu minta dilayani.
Tanpa terasa ternyata udah kering kepalaku, walaupun baru
saja selesai keramas, maklum rambut tinggal 8 helai huaha
ha..ha.
Terpenting buatku saat ini adalah saat ku menengadahkan
wajahku
ke langit, kulihat TUHAN berucap lirih ..AKU GA JADI OPNAME
NDREE...CUMA IDE GILAMU AJA YANG BUAT AKU MULESS....
#pelor/ronggeng 14Jan2018
-06-
"BEDENYOTTT P ALE BERBII"
Pagi ini otakku penuh dengan pertanyaan yang harus segera
mendapatkan sedikit pencerahan...ini gara gara ku lahap
tulisan sang legend tentang "kristen jahat".(buku BAH).
Dengan penjelasan dan kronologis sang legend yang diawali
penulisan cerita tentang seminar FDP (Forum Diskusi Pelangi),
pasti seminar ini dimulainya setelah menunggu berhentinya
hujan deras, hua ha ha nunggu pelangii masss !!!..berlanjut
dengan dialog antara 2 temannya, tentang kutipan ayat
alkitab
yang membuat pening, gelisah salah satu temannya yang lebih
yunior, bahkan mungkin, bisa keluar eksim, setelah mendengar
jawaban si senior, demikian ta jauh beda dengan apa yang
kualami setelah membaca jawabannya, maka pening, lesu
jantung pun berdebar deba tak bisa di hindari, untung ga mulas
perut huaha ha ha ha, gawat klo sampai itu terjadi.
Ternyata si senior ini bernama sintong. Tadinya ku kira sintong
panjaitan,TNI, kopasus, berkumis tebal sangar, karena kalau
beliau sih cocoknya menerangkan kudeta G 30 s lah, atau paling
tidak kasus pembajakan pesawat woyla..klo alkitab, kurang pas
aja menurutku..hua ha ha maaf amang, eh jangan-jangan orang
ini sekarang malah sudah jadi Ephorus, matilah aku.!!.
Mulailah aku tertarik untuk mencari jawabannya, Kenapa
sampai ada pendapat sadis mengenai "kristen jahat", mulailah
aku membaca beberapa buku tentang sedikit sejarah
kekristenan, dilanjutkan dengan menentukan siapa saja yang
nanti akan aku tanyai.
Maka aku putuskan dari langgananku warung sunda dan
kemudian teman islam yang kebetulan ustad di susul pendeta
,(pendeta ini lumayan sering ku ajak diskusi bahkan seskali
berdebat) tapi untuk kali ini aku hanya ingin menjadi pendengar
setianya .karena aku ingin ada pencerahan, klo tidak bahaya,
bisa- bisa mulai minggu depan, aku bisa pindah masuk wihara
hua ha ha ha ..
Menyesal aku makan umpannya, padahal dalam hati sudah aku
wanti-wanti diriku supaya jangan lahap-lahap memakannya, biar
ga sakau.
Semoga aku mendapatkan pencerhan atas semua ini.
Mulailah ku ajukan pertanyaan kepada langgananku bos warung
penjual makanan sunda mewakili orang umum, kulakukan ini
untuk mengetahui hal yang paling
sederhana, yaitu pandangannya terhadap orang kristen dan
katolik, biasalah gaya legend aku gunakan, umpan ringan dulu
kulempar, sekedar pengen tau responnya sebelum lebih jauh
menggali karena banyak langganannya yg makan adalah orang
nasrani dan katolik, "bagaimana pandangan bapak terhadap
orang kristen dan katolik", wah klo menurut saya sih mereka
baik baik pak, malah kadang kalau pulang gereja, mampir beli
makan disini saya naikan harganya, lebih dari biasa..eh malah
kalo ada kembaliannya di suruh ambil saya, "udah buat bapak
aja".
Dasar pedagang dalam hatiku, menggrutu" selalu lihat kebaikan
hanya dari untung dan ruginya saja, tapi paling tidak dari segi
penilaian terhadap personal kristen dan katolik pandangannya
positif lah, maka
Tidak ku teruskan pertanyaan tentang pandangan kekristenan
kepadanya . takutku jawabannya bisa di sangkut pautkan
dengan barang jualannya "menurut saya kekristenan itu nikmat
bak sayur jengkol, segar bak lalapan, entahlah bla bla..bla..inilah
alasan ku urungkan pertanyaanku, takut tambah bedenyot'
pala' di buatnya.
Dalam hati aku berkata lebih baik lanjut bsok sajalah saudara
sepupu islam (ustad), pengen tau aku pendapatnya yang
kebetulan sering main ke rumah klo ga sabtu ya minggu.
Teenyata sabtu ini dia main ke rumah, dalam hati aku berkata
"pas", sepertinya dia tau klo aku lagi pening,atau jangan jangan
dia hanya berharap oleh-oleh dari malang hua ha ha ha,
asalamualaikum tiba tiba suaranya terdengar, walaikumm salam
masuk pak, aku mempersilahkan masuk ke rumah, percakapan,
kami awali dengan saling menceritakan pengalaman liburan ,
pada saat momen yang tepat, mulailah aku lempar umpanku
kepadanya "menurut bapak kekristenan yang bapak pahami
selama ini seperti apa" agak tersentak dia dengan pertanyaanku
yang agak mendadak ini, pertanyaan yang di luar dugaannya,
dengan hati hati dia menjawab, bapak mau jawaban yang
ekstrim atau yang humanis, ah kayaknya mulai naik ini
migrenku, apa pula jawaban humanis dan ekstrim klo kayu
manis dan ice cream aku mudeng banget lahhh aku pakkk, dlam
hatiku berkata,dan kemudian langsung aku jawab, bebas pak,
dari sisi mana aja boleh, berharap dia segera menjawabnya,
sambil tarik napas panjang dia mulai menjawab.
Di agama kami bicara kekristenan itu tidak bisa terlepas dari
ajaran nabi Isa as, pas dalam hatiku, langsung masuk umpan
selanjutnya, apakah bapak pernah mendengar ajaran
Yesus yang berbunyi bila di "tampar pipi kananmu, maka
berikanlah pipi kirimu" tiba tiba langsung dia menjawab, "saya
tau ayat itu berada di matius 5 : 39, bah ko dia bisa langsung
tau, jangan -jangan ini mantan pendeta yang sudah menjadi
mualaf, hua ha ha ha, makanya dia hafal alkitab, ku berseru
dalam hati, sepertinya ayat itu absurd pak, klo di islam itu
ada hukum qisas namanya, yang berarti
hukum pembalasan, seandainya kita mencuri, ya tangan yang
melakukannya harus di potong, mirip dengan " hutang nyawa di
bayar nyawa, aduh bangarrr (seremmm) juga aku
mendengarnya, lanjutnya menerangkan, jadi hukum qisas ini
mengingatkan, supaya jangan seseorang melakukan kejahatan
kepada orang lain, karena akan di berlakukan hal yang sama
kepadanya, dalam hatiku bertanya, klo dia minum tuak campur
kamput, dalam kondisi ga sadar, kemudian melakukan hal
kriminal karena terpancing emosinya apakah tuak dan
kamputnya juga ikut di qisas sekaligus juga penjual sebagai
penyedia, atau malah petani yang menanam tumbuhan
penghasil nira ikut juga, hua ha ha ha ..pertanyaan
edun, untung hanya dalam hati, coba kalo ku'utarakan bisa-bisa
kena qisas awak hi hi hi..jadi ajaran kasih seperti Yesus
ajarkan absurd dan otopis dong pak jawabku sok sok berbau
ilmiah , ya jelek jelek gini kan pernah juga kuliah di 2 universitas
negri ga tanggung tanggung UI dan Brawijaya walauuu ga jelas
ujungnya, ya itulah hidup ada ritmenya hi hi hi jadi inget sang
legent, lho ko jadi malah curhat, hua ha ha ha.
Iya pak, mana mungkin klo bapak di pukul balok pipi kiri bapak
terus bilang ini pipi yang kanan iri lho kasih 2 atau 3 pukulan
balok dong biar imbang, ga mungkin kan pak tanyan nya ( ya ga
mungkinlah pakkkk !!! yang ada ya pingsan anak tk juga tau ,
loak naiii amata on, dalam hati ku berkata) jadi hukum qisas
lebih masuk akal.
Okelah pak ustad, sesuai niatan awal, maka aku hanya
meng'iyakan jawabannya saja ( walaupun sebenarnya ga masuk
akal, klo di terapkan kita semua yang hidup ini pasti kena qisas,
karena tak ada manusia yang tidak pernah berbohong walaupun
ama bapaknya ,juga mencuri, walaupun uang mamaknya sendiri,
bahkan matanya mengintip pembantunya mandi, pasti kita
sudah pada cadel tangan buntung bahkan buta , manusia
tempatnya dosa boss dalam hati ku berkata) tanpa mendebat,
toh itu pandangan dia sebagai orang islam sah sah saja dan
harus dihargai, dan akhirnya aku ganti topik pembicaraan biar
lebih cair, dan santai.
Bsoknya hari minggu, waktunya ke gereja bersama
meme, seperti biasa pagi itu kami melakukan
persiapan, merasa badan vit sejak pulang dari malang, sehingga
aku memberanikan diri untuk menyetir mobil sendiri, dan
tentunya meme di sebelahku.
sampailah kami di gereja, seperti biasa kita mengikuti ibadah
dengan khusuk dan hikmat, dalam hati aku berkata nanti usai
ibadah, aku minta waktu pendeta untuk mencari pencerahan,
kebetulan pendeta ini sohib bingitlah sama kita, bahkan
waktu aku sakit, sering menjenguk ke rumah sakit juga main ke
rumah kami, kadang malah diskusi ringan sambil pelayanan,
biasa namanya juga pendeta.
Mulailah aku bertanya mengenai " matius ayat 5:39, yang
tentunya dia hafal sekali isinya, memang kenapa pak tanyanya
padaku, saya ingin pencerahan sedikit jawabku, lalu di teruskan
kalimatnya, bicara ayat ini, kita tak bisa lepas dari ayat sebelum
dan sesudahnya, ini bicara mengenai kotbah Yesus di bukit
pertama kali di depan umum, langsung saja ku sela jangan
jangan itu palsu ayatnya, atau malah ada kepentingan
bahkan pemutar balikan fakta sejarah, sedikit pertanyaanku
memancing. Kemudian dia meneruskan ya memang banyak
penelitian yang di lakukan, bakan ada seminar " Yesus namanya"
untuk mengetahui mana kata - kata yesus asli setengah asli
bahkan tidak asli, bahkan vatikan sendiri yang melakukan riset
"seminar yesus" ini, karena pada saat itu kita tau romawi sedang
gencar gencarnya melakukan perluasan kekuasaan dan
pengaruhnya di yudea, dalam hatiku paaaaasss passs boss,
terussss lanjutku dalam hati, kemudian melanjutkan bercerita
memang ada satu grand disign yang luar biasa, mengenai hal
ini ada tertulis di dalam buku yang berjudul "HIDDEN SCROLL"
dan beberpa peneliti peneliti alkitab yang lain, dimana ternyata
andil grejalah yang turut memutar balikkan fakta memunculkan
sesosok "Yesus" yang penuh kasih, damai, dan ini
diyakini sangat bertolak belakang, dengan keadaan saat itu ,
dimana perjuangan patriotik "Yesus" melawan romawi dengan
pedang,bukan dengan berilah pipi kirimu, apabila pipi kananmu
di tampar, mana mungkinlah orang yang memberi pipi kirinya
untuk di tampar, malah di jatuhi hukuman salib oleh orang
romawi, ada penulis yang berpendapat seperti itu, Bahkan
dalam tulisan josephus, pemerintahan romawi membentuk
pasukan tandingan yang di pimpin (saulus) paulus dan
saudaranya costobarus, untuk menghabisi patriot Yesus dan
pengikutnya, yang telah melakukan perlawanan dan teror
terhadap romawi saat itu, ujungnya adalah penangkapan Yesus
dan penyalibannya di atas kayu salib. Ajaran kasih dan kebaikan
"Yesus" itu hanyalah dongeng, terbukti sampai saat ini sebagian
besar bangsa yahudi meyakini, bahwa mesias yang mereka
tunggu adalah mesias yang gagah, tangguh, kuat, Dan tak
terkalahkan yang akan menjadi
pemimpin mereka, dan itu bukan "Yesus yang kita kenal. jadi
menurut penulis, "Yesus" bukan dengan sukarela memberikan
dirinya untuk mati di kayu salib.
Sementara ajaran Yesus tentang kasih yang selama ini di
sebarkan gereja-gereja, yang seolah yesus baik dan penuh kasih,
terlanjur menjadi keyakinan agama dan pengikutnya, dari sinilah
maka pandangan "Yesus" baik, pembawa damai, paling mudah
di gunakan menjadi alat propaganda.
Termasuk para kolonialisme dalam menguasai bangsa
jajahannya, yang terjadi juga di indonesia.
Akhirnya sedikit mulai terungkap, darimana asal muasal si
sintong membuat saya dan si indra cukup kaget, bahkan saya
mulai tau alasan mengapa sang legent pun sampai menuliskan
judul "kristen jahat".
Akhirnya saya, mohon pamit kepada pak pendeta, "saya rasa
kita lanjutkanlah pembicaraan ini di lain waktu" menyudahi
pembicaraan kami, karena pendeta masih perlu
persiapan kotbah selanjutnya.
Akhirnya setelah menemukan meme yang sedang bersama ibu
ibu, pulanglah kami, tentunya sambil merasakan bedenyotnya
pala, sambil setir mobil dan menyusuri jalan, sampailah kami
melewati tempat yang agak sepi, aku hentikan mobil ke
pinggir, untuk minum obat dan jamu, tampak olehku di sebrang
mobil kami parkir agak jauh di depan, ku lihat ada seorang
pemulung yang sedang duduk istirahat kelelahan.
Sambil mimum obatku, tak beberapa lama aku melihat seorang
bapak tua, yang sedang mendorong gerobaknya, melewati sang
pemulung kumuh, ternyata dia adalah penjual buah buahan
keliling, dengan topi kusam di kepala dan handuk di
lehernya, sempat dia melewati si pemulung, tapi kemudian dia
tarik mundur gerobaknya seolah ada rasa iba melihat si
pemulung, tak lama kemudian dia mengambi dan memberikan
buah pepaya dan beberapa buah pisang dagangannya kepda
pemulung, dari jauh aku melihat padahal masih banyak buah
dagangannya,kalau lihat jam jualan seharus nya sudah tidak
sebanyak itu lagi,tiba tiba ku hentikan minum jamuku sejenak ,
agar tak gagal fokus, bak intel kesiangan, ku melihat dengan
seksama apa yang sedang mereka ber2 lakukan, ternyata pak
tua mengeluarkan sebilah pisau ternyata di gunakan untuk
mengupas pepaya di susul sebotol minuman mineral dari
gerobaknya, sambil duduk berdampingan, tampak terlihat
gembira wajah pemulung sambil mengucap "terimakasih"
kepada bapak tua penjual buah.
Tampak jelas tergambar diwajah pak tua ketulusan hati yang
dalam,saat dia memberikan buah dagangannya dan minuman
botolnya, walaupun sebenarnya, mungkin saja dia belum
mendapatkan pembeli , dari sinilah aku belajar,
melihat kesederhanaan dan keikhlasan yang sungguh luar biasa
..bapak tua ini melakukan hal yang unkonvensionil dalam hatiku,
hal yang tak lazim dilakukan manusia zaman now, sambil komat
kamit aku berdoa meminta pencerahan langsung dari sang
khalik, pasti jawabnyalebih paten. Dalam hati
kupun berucap 'Tuhan, berikan aku pencerahan dengan
peristiwa ini, supaya aku tau kebenarannya" biar aku minggu
depan ga masuk wihara ya Tuhan.
Tiba tiba seperti disadarkan, dengan peristiwa barusan aku
saksikan, antara pedagang buah dan pemulung, seolah Tuhan
memberikan jawabannya yang cepat dan akurat, ternyata
selama ini yang Tuhan lihat, bukan siapa kita, dengan segala
atribut yang kita punyai, mulai dari jabatan sampai materi tetek
bengeklah persetan dengan semua itu. Ternyata "kasih" jadi
selama ini kuncinya
sederhana yaitu "kasih", dan apa yang di lakukan bapak tua
adalah bentuk kasih yang dia punyai dan itu terpancar dari
hatinya yang Tulus murni bukan kepura puran/ klise, dia tidak
perlu tau kotbah di bukit bahkan, matius 5:39 tak pernah di
bacanya, aku jadi teringat sosok tokoh yang aku kagumi dia
adalah bunda teresa di kalkuta merupakan daerah miskin di
india, dengan penuh cinta, kasih dia mau mengabdikan dirinya
untuk penderita kusta, bahkan membangun sekolah dan rumah
sakit kusta, juga panti jompo.
Dengan kata katanya yang terkenal "Tuhan tidak memanggilku
untuk sukses, tapi memanggilku untuk percaya" dan kata
terkenal lainnya berbunyi"tak semua dari kita melakukan hal hal
besar, namun kita dapat melakukan hal hal kecil tetapi dengan
cinta yang besar", sekali lagi semakin yakin aku bahwa Tuhan,
benar benar melihat hati seseorang, dan bagaimna kita
memberlakukanNYa dalam mengisi kehidupan kita. Semakin
teranglah pencerahanku, bunda Teresa tidak melihat ayat secara
tersurat, tetapi justru yang tersirat, bunda teresa pasti tau apa
yang terjadi pada saat penjajahan romawi, dan bagaimana
kepentingan Yahudi tentang penolakan mereka sampai saat ini
terhadap "Yesus" sebagai mesias, bunda teresa pasti paham
benar bahwa Yesus datang untuk menggenapi hukum taurat,
bahkan sejarah penulisan matius 5:39, pasti bunda teresa
paham betul, tetapi justru dia melihat apa yang tersirat dari ayat
ini, pesan apa yang hendak di sampaikan Tuhan, Dia paham
benar bahwa Tuhan menurunkan perbedaan keyakinan bukan
tanpa alasan justru semua terjadi adalah kehendakNYa yang
absolud dan tidak di pengaruhi oleh apapun, bahkan ayat ini
nantinya akan di jadikan sebagai alat propaganda pun Tuhan
izinkan, karena yang Tuhan lihat dari kita ciptaanya,
hanyalah "HATI" yang memancarkan "KASIH:, dan bagaimana
kita menggunakan hati kita dalam menghadapi kehidupan ini,
serta bagaimana hati kita menyikapi perbedaan, dan
yang terpenting adalah kita letakkan dimana Tuhan kita, serta
bagaimana memperlakukan Tuhan, selama kita hidup di
dunia. Pesan inilah yang di tangkap ibu teresa secara teguh di
dalam hatinya, yang seharusnya pak sintongpun menangkap
pesan yang sama bukannya malah larut dengan romantisme
kegagalan masa lalunya menjadi pastor, huh cengeng, Coba
masuk kopasus pak !! Pasti akan berbeda hua ha ha ha.
Bunda teresa yakin betul dengan ajaran Yesus tentang kasih dan
cerita penyalibannya karena buat dia ajaran Yesus dan bunda
maria, sudah menjadi gaya hidupnya, live style kata anak jaman
now, dimana ternyata justru Yesus adalah tokoh unkonvensinil
yang sejati, karena ajarannya yang diluar kelaziman, yang
tentunya susah di terima oleh akal manusia, yang sok pintar dan
merasa hebat, padahal kita tau bahwa "otak
manusia dibatasi oleh ruang dan waktu".
Jadi dalam hal ini aku harus hargailah pendapat sang legend
dalam tulisannya "Kristen jahat"... karena kebenaran tergantung
dari sudut mana dan bagaimana kita memandangnya, tidak akan
bisa di perdebatkan..sebaliknya kita saling menghormati
perbedaan pandangan.
Dan yang terpenting takk bedenyot lagi pala' dan aku urungkan
niatku minggu depan masuk wihara huaha ha ha ha ...HORASSS
HORASS HORASSS !!!!
#pelor,ronggeng 16Jan2017
-07-
"BAKPAO DILAWAN..."
#pelor/ronggeng
-08-
"SUKSES"
Semua ini terjadi karena kita sama sekali tidak menyadari bahwa
tujuan hidup yang sebenarnya adalah : jauh lebih besar dari
mimpi mimpi terliar, ambisi, prestasi, bahkan kebahagiaan yang
telah kita raih saat ini.
Meskipun kita tidak pernah tau warna kulit , bentuk dan warna
mata dan rambut saat kita dilahirkan bahkan kita tidak
berhak memilih bangsa dan kota dimana kita nanti dilahirkan.
Seperti apakah orang tua kita nanti..? Miskin ataukah kaya,
semua terjadi bukan karena kebetulan, melainkan sesuai dengan
rencana dan rancanganNYa
Sang khalik tidak pernah mengenal apakah kita dilahirkan
sebagai anak haram ataupun cacat.
Dia selalu mempunyai maksud dan tujuanNYa yang pasti adalah
sempurna.
Biarlah mulai saat ini kita jadikan sang khalik sebagai titik central
(prioritas) kita.
Melihat kondisi dunia saat ini yang semakin jahat dan tidak
menentu, krisis terjadi dimana mana, kesombongan
merajalela...Bahkan kebaikan hanya bersifat semu dan basa
basi, ketulusan dan keikhlasan hilang dari peredaran.
#pelor/ronggeng 25Jan2018
-01-
T he L EGEND
That day before the event began, in the backyard we had small
talks with The Legend. As usual, he triggered the conversation
by telling a problem that should be responded. This time he
used the tour leader as the discussion topic. I knew this was
merely his trick to see our characters. Perhaps, you could trick
other people with your spy-like style, but not me, bro! I had
known your style very well ha ha ha. Though we hadn't met for
25 years, the old time had taught me to see and read a person's
character, thanks to you and your friend Bang Laut.
The next agenda was begun by the welcoming speech from Pak
Ketua Raja Sonang Malang, a member of Pomparan Ompu
Conradin Gultom family. I was proud of him for being able to
explain in-depth about Batak History and a bit about who Ompu
Conradin Gultom was, including their vision and mission. It
seemed that becoming Ketua Raja Sonang made him learn about
Batak tradition more deeply, as it was seen when he explained
about Batak people to the new family member, my slit-eyed
sister from Medan. I didn’t know whether she nodded because
she understood the explanation or she didn't get it at all.
I was proud of the fact that my brother was able to give a clear
explanation and wanted to know many things about Batak. I
believed that he was not different from The Legend who
sometimes nodded. Actually, his Batak was unclear. Even I
thought that his love was more Batak than The Legend. Maybe
the Legend ate too much Pasak Bumi so his Batak began to fade,
ha ha ha ha.
Today The Legend promised to share his third book entitled
BAH, that was it. We were forced to accept it in the name of
friendship, hua ha ha ha ha. He proudly shared his books and
wrote the recipients along with his autograph similar to worm.
Through this book, we, Pomparan Ompu Conradin Gultom
family, were expected to have sharper mind for discussion.
The evening came and now it was the time to return to inn and
take Mama (our Senior in Malang) to Cikampek home. Today,
we were the second family to say goodbye after Meruya family
left to go to Bali. I did not get a chance to recall our old times,
hua ha ha ha. You were clever to shorten the time in Malang, let
the past bet the past.
Have a nice trip in Bali, say hello to Kuta beach waves from me.
We were the second group that did not climb Bromo with the
big family, different from The Legend who was a climber, who
would shine when hearing the word “mountain” and getting his
young energy. Hua ha ha ha... Do not forget the equipment to
prepare for the extreme weather. But I believed that The Legend
would manage to reach the top of mountain Bromo and
overcome the extreme weather, and one of his secret weapons I
was sure, was KAMPUT, hua ha ha ha....
I saw the Medan Boss’s face. His mature face looked chubbier, a
sign of welfare to me. I was happy to see his changes. I thought
that I would meet the old him with full of tattoos and a scary
face. I was curious about things behind his drastic changes into
someone more human, friendly, and even caring. If only he lived
in Depok, he could have a successful nursery business for his
today's friendliness and care. Hahaha.
My curiosity found its answer when he introduced me to a
white, slit-eyed woman similar to another woman next to me (I
even thought they were sisters). In addition to slit-eyes, her hair
style was like Jacky Chan’s. To my surprise that my taste and Bos
Medan's taste were similar.
"However, she was not a victim of Cengho army," my wild,
unnecessary thought said.
I believed that the scary, fierce Medan Boss had transformed to
be a more gentle, wise man because of his slit-eyed woman. I
didn't know what spell she used to tame Medan Boss. It could
be pork cracklings and pekca served for his breakfast. Hahaha.
Of course not, I was sure that it was her heart that transformed
this Medan Boss, kamsia Cece kamsiaaahh.
Time flew and the tour leader called us, meaning that the time
to go home had come. The bus began to move and take us to
our beloved Malang City.
From the frontmost seat I said in my mind “Cece must suffer
from carsick considering that the destination is still far. But I am
sure that the new Medan Boss has turned into a gentleman to
solve the slit-eyed Cece's problems." Stay cool Ce, just hide in
my armpit and you won’t get sick, yes you won’t get sick, just
directly fainted, hua hahaha.
Before arriving in the final destination, we were brought to
enjoy Bakso Solo near SMA 5, my high school. I knew how tasty
this meatball was. After all, it had been a long time since the last
time I ate this Bakso Solo. I missed it.
Meme and I joined Medan Boss and slit-eyed Cece's table, while
listening to Meme’s promotion about how tasty this Bakso Solo.
I felt like eating in a canton restaurant when seeing them hua ha
ha ha. I noticed Cece enjoyed her bakso like Medan Boss did
while saying to hear “eat this bakso and you’ll no longer like
bakso Medan, this is hundred times tastier than those in
Medan.” Ha ha ha, this smart-ass Medan Boss, how could he tell
Cece, who strangely agreed with him, about meatball, how
could he know better about bakso than the descendant of the
meatball founder. Who knows, but I'm sure that Medan has
many tasty bakso, you agree, Ce? Highfive!
Today was the third day we gathered in the wooden house that
was difficult to find. We and Bos Meruya couldn't find the
location, even the know-all Google did not recognize the
location. Then the meeting point was changed to Ketua Punguan
Raja Sonang Kota Malang's house, who was also my lae. This
location was much easier to find as Google also recognized the
location.
From there we were guided to find the wooden house. It turned
out that Medan Boss and the slit-eyed Cece arrived first. Horas
Bos! It seemed that Medan Boss did not read Bu Ketua’s
message to wear white clothes, but it was not a problem. It is
good to be different as it becomes more colorful and shows that
we respect diversity, like Pak Joko Waow Siregar says.
The agenda in the wooden house ran well as planned.
Then the time had come for us to return to Cikampek. I was
happy that Medan Boss also took us to the inn. On the way to
the inn, I got a lot of helpful advice and insights from Medan
Boss. I saw him support me to face any problem. I realized that
he and all Pomparan Ompu Conradin loved me. Thank you, bro,
now I realize that your scary face does not represent your gentle
heart.
We arrived at the inn and this was the end of my meeting with
Bos Medan because he had to prepare to climb Bromo
mountain and went to Jakarta.
I wish that your intention to meet Rempoa elders, particularly
your holy mission of introducing the slit-eyed Cece could be
realized. I believe Rempoa elders will be surprised with your
coming, but do not forget to whisper Pomparan Gultom Yell to
his ears to get rid of his disease, because I believe that our yell is
sacred.
#pelor/ronggeng 30Des2017
-03-
P N S JOMBL O
I felt shaking and heard a squeak coming from our plane,
showing that our plane had safely landed in the city where the
PNS Jomblo (a single civil servant) and I were born, Malang. I
wished a good life in this city, or at least not as poor as the PNS’
poor life who still did not find his love.
It took quite a long time to go to the destination.
It turned out that the Juragan Milk, picked us up, me, Meme,
and Sesepuh Cikampek, my mother and PNS Jomblo’s mother.
This might be the reason why Juragan Milk suddenly appeared in
the arrival gate, because he knew that one of the people he
picked up was the second generation of Pomparan Ompu
Conradin Gultom Family. He seemed to love this old woman, or
maybe he was afraid of this old, antique woman’s curse hahaha.
No no no, the real reason was that Juragan Milk loves his
Namboru, Lae, and Ito very much. That was why he picked us
up.
On the way to the destination, my memory recalled the past,
how we, almost all family members, tried to be matchmakers for
the PNS Jomblo, but no one succeeded from matchmaking with
fat to thin woman, from Batak to Javanese woman, from career
woman to fresh graduates. Even our father, when he still lived,
he was called flirt because he always tried to be acquainted with
any beautiful girls he met in Batak traditional event.
He hoped to introduce every girl he knows to PNS Jomblo. I
remembered a girl who became a pandongani when I was
married to Meme. She was from Batak, calm, and had an
undergraduate degree, a rare, perfect species, borrowing
Javanese words, her bobot, bibit, and bebet were perfectly fit.
Even with all those perfections the PNS Jomblo didn’t respond,
he stayed cool like James Bond, even our father used up his skills
to make PNS Jomblo interested in that girl. Surprisingly, PNS
jomblo said “Dad, if you like her, just marry her”... Ha ha ha ha.
Thank God, our father did not faint after hearing that. Hahaha
Knowing his terrible answer, I approached him and asked why
he didn't give any responses, or at least just try to know her. He
said, “Bro, I see that she can be fat in the future, If we are
married and have kids, she could be fatter, you don't want me
to cheat on her, do you? I want to marry once in my life. That
may be the reason why he is still single." I just said “okay” and
left. I did understand his character. Once he said no, it meant
forever no, so it was better to stop our talks than to debate him.
#pelor/ronggeng 04Jan2018
04.
Lose is Honor
#pelor/ronggeng 14 Jan2018
-05-
“EVEN GOD WAS HOSPITALIZED"
T oday, our TV was full of news about medical and
psychological tests for leader candidates. The doctor talked
about how important these tests were. He said, “They can fail
the test if they do not pass one of the tests.”
LOL, don't you know who are you examining, doctor? Even your
most advanced medical tools won’t detect them, boss!!! I’m
sure they will pass the test. The result will absolutely say that
they are physically, mentally, even spiritually healthy. Even God,
when asked to examine these politicians might be hospitalized,
hua ha ha ha, no one can beat Indonesian politicians!
It is in line with the country’s condition that attempts to improve
the economy and save the expenditure and the recent state
defense program. Hua ha ha ha.
The tests needed by these candidates are those putting them as
a worker, moving them from one place to another in certain
period. I’m sure God agrees with me.
Starting from barn, followed by plantations that are prone to
conflicts, and work in a mental hospital (before being its
permanent when losing) hua ha ha ha.
Besides costly effective, (or even no cost at all), such tests can
trigger their empathy, training their loyalty in serving the
people, nature, and any creature, including the ghost, living in
their region, ha ha ha ha...
Anyone who manages to pass this kind of test refers to those
potentially become the truly people servants.
My head has dried though I've just finished washing my hair.
You know I have only eight strands hua ha ha.
Now I look at the sky, as the God says “Your crazy idea causes
me a stomachache."
#pelor/ronggeng 14Jan2018
-06-
Costobarus to finish off the patriotic Jesus and his follower. They
fought and spread terror to the Roman government, which was
ended by the arrest and crucifixion of Jesus. Jesus' teachings of
compassion weee merely a tale. It was proven that the Jews still
believe that the messiah they are waiting for is a strong, gallant,
and undefeated messiah who will be their leader, and it is not
"Jesus" we know. So, in my opinion, "Jesus" did not voluntarily
surrender to die on that wood.
Meanwhile, Jesus' teachings about compassion spread by the
church, showing as if Jesus is full of compassion, have already
become its followers' religious belief. It became the easiest
instrument of propaganda.
Finally, Indra and I were quite surprised when realizing Sintong's
origin. I even began to understand why The Legend wrote
"Kristen Jahat."
I ended the conversation because the pastor needed to prepare
for the next sermon, "I hope we can continue this discussion
next time."
After finding Meme, who was talking with other women, we
went home while enjoying the puzzle in my head. I stopped in a
quiet place to take my medicine. At the same time, I saw a
waste was resting.
While taking medicine, I saw an old man pulling a cart passing by
the waste picker, which seemed like a fruit seller. With his worn
hat on his head and towel in his neck, he stopped for a while
and took papaya and some bananas out of his cart and gave
them to the waste picker. I could say that his sales didn't go well
today. I stopped drinking my herb for a while, watching the old
man taking out a knife to peel the papaya and a drinking bottle.
They both showed happy faces. I could see the waste picker say
thanks to the old fruit seller.
I could see the sincerity in the old man's face when giving his
fruit and drinking water although he had not sold any fruit
today. What I learn from him is his outstanding sincerity. This
old man did something unconventional, uncommon in this era. I
prayed to God, asking for an answer. I whispered, "God, give me
an explanation through this event, so I know the truth, so I don't
go to Buddha temple next week, o God."
It seemed like God sent His answer quickly and accurately. I
begin to understand that all this time, God does not see who we
are from our positions and wealth. He does not care about them
all.
our heart when facing this life, handling differences, and most
importantly, where we put God in our heart and how we treat
God in this life. This is the message Mother Teresa firmly holds
in her heart, a message Pak Sintong should get. Instead of being
trapped in the past failure as a pastor, try to get into the army,
Sir!! I'm sure it will be different hua ha ha ha.
#pelor,ronggeng 16Jan2017
-07-
"DON’T FIGHT AGAINST BAKPAO!"
After saying goodbye to the man who helped me, I went out of
the building and say DONT FIGHT AGAINST BAKPAO, BOSS!, EAT
IT..!!, hua ha ha ha ◆◆½××:◆◆½××:
#pelor/ronggeng
-08-
"SUCCESS"
The questions are, "Why are so many people not able to pursue
the success that they've been dreaming of? What is actually
going on?"
These all happen because we do not realize that the real goal of
life is much bigger than our wild imagination, ambition, and
even the happiness that we have achieved up to now.
When we put God first and realize that we are presented by His
purpose, which is perfect, we will be aware of the reasons why
God created and placed us on this planet.
Albeit not knowing our skin tones, body shapes, eye colors, and
hair when we were born, or despite not being able to choose
the nationality and city where we would be raised after being
born, or inspite of not knowing who would be our parents,
whether we would live in luxury or poverty, all these things do
not occur coincidentally; instead, it happens because of His
plans.
Our Creator never perceives us as illegitimate children or
children with disabilities. He always has His own intentions
which are inevitably perfect.
Hence, we'll be able to comprehend that the real life means the
peak of the triumph we have to achieve with the Creator
because "THIS IS THE MEANING OF THE REAL SUCCESS"!!!
Amen, amen, amen.
#pelor/ronggeng 25Jan2018