Anda di halaman 1dari 2

Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.

6
juta kematian pada setiap tahun, yang mana angka ini hampir sama dengan jumlah
penduduk Jakarta. Diperkirakan, 70% kematian akibat kanker terjadi di negara
berkembang, termasuk Indonesia.  Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di
Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang.
Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus), diikuti
Kanker Leher Rahim (36.633 kasus).

Kanker leher rahim merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal terus
menerus dan tidak terkendali yang bersifat ganas yang  berasal dari sel leher rahim.
Penyebabnya adalah adanya Human Papiloma Virus (HPV). Kanker leher rahim banyak
terjadi di negara berkembang daripada negara maju. Hal ini disebabkan masuh
rendahnya pelaksanaan skrining  (pemeriksaan atau tes sederhana) terhadap kanker.

1. Siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim?


2. Perempuan yang melakukan aktivitas seksual sebelum usia 18 tahun
3. Orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual
4. Penderita infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual (IMS)
5.  Ibu atau saudara kandung menderita kanker leher rahim
6.  Perokok aktif maupun pasif

Kanker  ini dapat dicegah dengan melalui imunisasi HPV dan perilaku hidup
yang sehat melalui CERDIK (Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok,
Rajin Aktivitas Fisik, Diet Gizi Seimbang, Istirahat Cukup, dan Kelola Stres).

Salah satu upaya deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan melalui IVA
test. IVA test merupakan pemeriksaan inspeksi visual dengan mata telanjang (tanpa
pembesaran) seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asam asetat/cuka yang
diencerkan. Pemeriksaan ini dilakukan tidak dalam keadaan hamil maupun sedang
haid.

IVA test ini hamper sama efektifnya dengan pemeriksaan Pap Smear. Apabila
hasil IVA test menunjukkan hasil positif maka belum tentu menderita kanker tetapi
menunjukkan adanya lesi pra kanker, sehingga apabila diperlukan pengobatan dapat
segera dilakukan.

IVA test dapat dilakukan di Puskesmas, Rumah Sakit atau Fasilitas Kesehatan
lainnya.

Sumber :

Anda mungkin juga menyukai