Anda di halaman 1dari 2

PPh 21

1. Tommy Hakim bekerja di Universitas Nusantara. Ia memperoleh gaji sebulan berupa gaji pokok
Rp 6.000.000. Tommy Hakim membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000. Tommy sudah
menikah, tetapi belum mempunyai anak.
2. Bambang adalah pegawai PT Yasa. Ia berstatus menikah tanpa anak dan memperoleh gaji Rp
10.000.000 sebulan serta tunjangan-tunjangan Rp 4.000.000 sebulan. PT Yasa mengikuti
program BPJS Ketenagakerjaan, premi jaminan Kecelakaan kerja, dan Premi Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0.5% dan 0.3% dari gaji. PT Yasa
menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3.70% dari gaji, sedangkan Bambang
membayar iuran hari tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. Di samping itu, PT Yasa juga
mengikuti program pensiun bagi pegawainya. PT Yasa membayar iuran pensiun untuk Bambang
ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar
Rp 100.000, sedangkan Bambang membayar iuran pensiun sebesar Rp 80.000.
3. Prameswari (tidak kawin dan tanpa tanggungan) bekerja di PT Prabu dengan gaji sebesar Rp
10.000.000 sebulan. Prameswari membayar iuran pensiun sebesar 2% dari gaji. Dalam tahun
berjalan, dia juga menerima tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 8.000.000.
4. Sentot berstatus belum menikah. Pada Juli 2016, ia bekerja sebagai buruh harian di PT Harapan.
Dia bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp 450.000.
5. Rizal Fahmi berstatus belum menikah. Ia tercatat sebagai karyawan yang bekerja sebagai perakit
televisi di sebuah perusahaan elektronik, PT Tronika. Upah yang dibayar untuknya dihitung
berdasarkan jumlah unit/satuan yang diselesaikan, yaitu Rp 150.000 per unit. Upah tersebut
dibayarkan setiap minggu. Dalam waktu 1 minggu (6 hari kerja), Rizal Fahmi mampu merakit 20
unit televisi sehingga total upah yang diterimanya sebesar Rp 3.000.000.

PPh 24
6. PT A di Indonesia merupakan pemegang saham tinggal dari Z Inc. di Negara X. Dalam tahun
2016, Z Inc. memperoleh keuntungan sebesar US$100.000. Pajak Penghasilan yang berlaku di
Negara X adalah 48% dan pajak dividennya sebesar 38%.
7. PT Putra Jaya yang beralamat di Yogyakarta memperoleh penghasilan neto pada tahun 2016
sebagai berikut:
 Penghasilan dari dalam negeri Rp 500.000.000
 Penghasilan dari luar negeri Rp 500.000.000
(tarif pajak yang berlaku adalah 20%)
8. PT Yogananta, yang berkantor di Jakarta, memperoleh dan menerima penghasilan neto pada
tahun 2016 sebagai berikut.
 Di Negara P, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp 300.000.000 (tarif
pajak yang berlaku adalah 20%).
 Di Negara Q, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp 400.000.000 (tarif
pajak yang berlaku adalah 25%).
 Di Negara R, menerima penghasilan berupa bunga sebesar Rp 100.000.000 (tarif pajak
yang berlaku adalah 35%).
 Di dalam negeri, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp 200.000.000.
Peredaran bruto dari kegiatan usaha di dalam dan luar negeri tersebut sebesar Rp
50.000.000.000.

PPh 25

9. Wajib Pajak PT A pada tahun 2016 memperoleh total peredaran bruto sebesar Rp
14.800.000.000. Penghasilan neto yang bersifat teratur dari usaha dagang sebesar Rp
148.000.000 dan penghasilan tidak teratur dari menyewakan kendaraan dengan kontrak selama
3 (tiga) tahun yang dibayar sekaligus pada tahun 2016 sebesar Rp 72.000.000. Mengingat
penghasilan yang tidak teratur tersebut diterima sekaligus pada tahun 2016 maka penghasilan
yang dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 pada tahun 2017 adalah hanya
dari penghasilan teratur tahun 2016. Dengan catatan bahwa dalam tahun 2016, Wajib Pajak A
telah dipungut PPh Pasal 22 oleh pihak lain sebesar Rp 2.900.000.
10. Penghasilan kena pajak PT Putra Jaya tahun 2016 adalah Rp 700.000.000. Sisa kerugian tahun
sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan Rp 800.000.000. Sisa kerugian yang belum
dikompensasikan tahun 2016 adalah Rp 100.000.000 (=sisa rugi Rp 800.000.000,
dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak tahun 2016 sebesar Rp 700.000.000).
11. Perusahaan Ananda dimiliki oleh Tuan Hakim (K/1). Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Tahun Pajak 2016 disampaikan pada bulan Januari 2017. Data yang terdapat dalam
SPT tersebut adalah:
Penghasilan Neto Rp 546.000.000
PTKP (K/1) Rp 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 483.000.000
Sisa kerugian fiscal tahun pajak 2010 sebesar Rp 300.000.000.

PPh 26
12. PT Perdana adalah penerbit buku cerita anak-anak. Pada bulan Maret 2016, perusahaan
membayar royalty sebesar Rp 100.000.000 kepadaa Akira Toriyama sebagai pengarang buku
cerita anak-anak Dragon Ball. Akira Toriyama adalah Wajib Pajak luar negeri.
13. Jane adalah atlit dari Singapura. Dalam bulan Mei 2016, ia mengikuti perlombaan lari maraton di
Indonesia dan merebut hadiah uang sebesar US$20.000. Kurs untuk US$1 pada saat itu adalah
Rp 13.000.

Anda mungkin juga menyukai