ANTARA
PUSKESMAS BUNGAMAS
DENGAN
WARUNG MAKAN NETTY
TENTANG
PENYEDIAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP
NOMOR : / / 2023
Perjanjian Kerjasama ini yang selanjutnya di sebut Perjanjian, dibuat dan ditanda
tangani di Negara, pada hari tanggal ,oleh dan antara :
Pasal 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
1. Makanan adalah bahan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan
oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang dipakai untuk
maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bias dipakai. Istilah ini
kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran".
Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi secara antropometri. Makanan
yang dibutuhkan manusia biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang
meliputi sumber hewan, dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan
makanan dari hewan seperti, daging, telur, dan lain-lain. Mereka yang tidak suka
memakan daging, dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya
memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
2. Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali,
pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk
memulihkannya.
3. Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam rangka
mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu
sendiri dapat berjalan sebagai mana mestinya.
4. Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan professional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit .Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat.
5. Klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak
(memiliki atau mempunyai) atas sesuatu.
6. Warung Makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang
menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati
hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.
7. Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organism
tertentu.
Pasal 2
TUJUAN
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
KETENAGAAN
Pasal 6
TATA TERTIB
Dalam pelaksaan perjanjian kerjasama ini di buat tata tertib untuk menjaga nama baik
dan tidak menyebabkan kerugian kedua belah pihak, atas kesepakatan kedua belah
pihak
Pasal 7
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian kerjasama ini dibuat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak di tanda
tangani oleh kedua belah pihak
2. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang atau diperbaharui sesuai dengan
kemajuan dan perkembangan dengan ketentuan selambat-lambatnya enam
bulan sebelumnya perjanjian ini berakhir masing-masing pihak wajib
memberitahukan maksudnya.
Pasal 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Pemutusan perjanjian oleh salah satu pihak lainnya gagal memenuhi ketentuan
dalam kerjasama ini dengan berbagai alasan harus diberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya tiga bulan sebelum saat pemutusan.
2. Apabila salah satu pihak berkehendak memutuskan perjanjian kerjasama
karena hal-hal tertentu, yang bukan karena alasan seperti tercantum dalam ayat
1 pasal ini, satu pihak harus memberitahukan kepada pihak lainnya enam bulan
sebelum saat pemutusan.
3. Untuk mengatasi kesulitan yang timbul dalam pelaksaan kerjasama ini
diputuskan secara musyawarah mufakat.
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA
Keterlambatan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban dalam perjanjian ini
tidak dapat dibebankan pada pihak tersebut sejauh disebabkan oleh suatu keadaan
yang memaksa dengan ketentuan bahwa pihak tersebut telah mengambil segala
tindakan untuk menanggulangi atau menghilangkan keadaan memaksa tersebut.
Pasal 10
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan akibat perjanjian kerjasama ini maka para pihak
sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila tidak di peroleh kesepakatan, para pihak memilih penyelesaian melalui
prosedur hukum yang berlaku.
3. Untuk menyelesaikan persoalan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, maka
para pihak memilih domisili pada wilayah hukum kabupaten Lahat.
Pasal 11
LAIN-LAIN
Apabila kemudian hari terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam perjanjian ini
maka akan diatur dalam perjanjian ini makaakan di atur dalam perjanjian tambahan
atas dasar persetujuan kedua belah pihak dengan ketentuan bahwa perjanjian
tambahan tersebut tidak boleh bertentangan dengan isi perjanjian ini dan
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.