Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

YULIYANA ROBI’AH A., Pengaruh Kegiatan Literasi terhadap Minat Baca Siswa di SMAN 1
Pusakanagara Subang.
Secara implisit, kegiatan literasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap
individu dalam mengembangkan kemampuan membaca, menulis berbicara, dan keterampilan-
keteraampilan lainnya agar mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan lainnya yang
sebelumnya belum diketahui atau bisa disebut dengan ilmu baru. Dengan pembiasaan kegiatan
literasi ini maka mampu mengembangkan minat baca siswa, sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan membaca dengan sendirinya tanpa adanya keterpaksaan. Namun dalam kenyataannya
minat baca siswa di SMAN 1 Pusakanagara Subang masih rendah. Dilihat dari keadaan pusat
sumber daya informasi/perpustakaan sering sepi dikarenakan tidak banyak siswa yang membaca
dengan sendirinya di sana.
Penelitian ini memiliki rumusan masalah, yaitu: Pertama, bagaimana kegiatan literasi di
SMAN 1 Pusakanagara Subang. Kedua, bagaimana minat baca siswa SMAN 1 Pusakanagara
Subang. Ketiga, bagaimana pengaruh kegiatan literasi terhadap minat baca siswa di SMAN 1
Pusakanagara Subang. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pertama, kegiatan literasi
di SMAN 1 Pusakanagara Subang. Kedua minat baca siswa di SMAN 1 Pusakanagara Subang.
Dan ketiga, pengaruh kegiatan literasi terhadap minat baca siswa di SMAN 1 Pusakanagara
Subang.
Penelitian berdasarkan dari teori bahwa literasi merupakan proses yang kompleks yang
melibatkan pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya dan pengalaman untuk
mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam. Sedangkan minat
membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, senang
terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan
kemauan sendiri. pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah
bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam
diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal yang fundamental bagi
pengembangan kemampuan literasi peserta didik.
Secara umum, penelitian empirik dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.
Sedangkan analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi. Adapun sampel yang
diteliti yaitu 64 orang siswa yang ada di SMAN 1 Pusakanagara Subang.
Hasil perhitungan statistik diketahui kegiatan literasi memperoleh nilai rata-rata 75,09%,
angka tersebut termasuk dalam kualifikasi kuat. Sedangkan minat baca siswa memiliki rata-rata
72,34 %, angka tersebut masuk dalam kualifikasi kuat. Korelasi kedua variabel, termasuk pada
kualifikasi korelasi cukup kuat (0,630), karena tingkat thitung (6,38) > ttabel (2,00), ini membuktikan
bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Adapun derajat pengaruh antara variabel X dan variabel
Y sebesar 39,69%, dengan demikian terdapat 60,31% faktor lain yang dapat mempengaruhi
minat baca siswa.

Anda mungkin juga menyukai