Print 03
Print 03
JURNAL
oleh
0065875037
KELAS XII 8
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Sampel pada jurnal ini adalah siswa kelas XII SMA negeri 2 Majene tahun
pelajaran 2023-2024. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
dokumentasi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat penelitian
PEMBAHASAN
Salah satu upaya yang penulis bahas pada penelitian ini adalah seminar
dan pelatihan seputar literasi yang dikombinasikan dengan kegiatan
perkemahan di alam, yang disebut sebagai kemah sastra. Kegiatan yang
dilaksanakan oleh SMAN 2 MAJENE pada tanggal 2-4 Februari 2024
diharap dapat mengembangkan daya berpikir kritis dan minat literasi
siswa. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari ini menyuguhkan beberapa
materi tentang literasi juga pementasan drama sastra.
Perkemahan satra yang dilakukan ini memberikan siswa lingkungan
yang unik dan menarik untuk mengembangkan dan mengasah
keterampilan literasinya. Perkemahan ini menciptakan lingkungan belajar
yang mendukung dan inklusif yang membuat siswa dapat terhubung
dengan teman-temannya, dan menemukan motivasi dan minat baru dalam
proses pengembangan literasi. Pada beberapa penelitian kemah sastra
efektif mendorong pengembangan literasi remaja, karena kemah sastra
memberikan peluang untuk menjalin hubungan sosial dan membarikan
peluang untuk penemuan baru. Efektivitas kemah sastra dalam
pengembangan literasi siswa tentu dikaitkan dengan pengajaran literasi
yang eksplisit dan disertai pengalaman yang bermakna sehingga dapat
memenuhi beragam tujuan dan minat siswa.
2. Hasil Wawancara
Sikap kurang kesadaran dan turunnya nilai moral siswa juga menjadi
salah satu alasan kuat tidak efektifnya kegiatan ini. Tenaga pendidik yang
sudah berusaha membuat kegiatan ini menyenangkan dan menyuguhkan
materi yang berkualitas harus berhadapan dengan moral siswa yang
kurang menghargai di zaman sekarang ini. Kegiatan pemberian materi
yang harusnya diikuti oleh seluruh peserta kegiatan justru hanya diikuti
oleh beberapa siswa. Hal ini disebabkan banyaknya siswa yang masih
kurang sadar tentang pentingnya ilmu yang akan di dapat saat mengikuti
kgiatan pembelajaran. Selain itu banyak siswa yang masih melakukan
pelanggaran saat kegiatan berlangsung. Sikap kurang menghargai siswa ini
merupakan salah satu bentuk penurunan karakter dan sumber daya
manusia di era digital.
Data hasil wawancara yang penulis berikan berbentuk diagram dan
tabel. Diagram yang penulis lampirkan menunjukkan persentase tingkat
efektivitas kegiatan kemah sastra dalam mengembangkan minat literasi
siswa. Sedangkan tabel memberikan informasi singkat tentang hasil
wawancara langsung terhadap 15 siswa kelas XII yang mengikuti kegiatan
kemah sastra tersebut.
Dari tabel tersebut dapat dilihat berbagai alasan siswa yang menyatakan
kegiatan tersebut kurang efektif dalam pengembangan literasi siswa. Alasan
paling banyak adalah karena jadwal kegiatan yang terlalu padat. Siswa merasa
jadwal terlalu padat karena panitia pelaksana kegiatan tidak menyebarkan jadwal
kegiatan secara merata kepada seluruh peserta kemah sastra. Hal ini membuat
siswa kerepotan untuk menyesuaikan waktu mengikuti pembelajaran dan istirahat.
Beberapa siswa bahkan mengakatakan mereka tidak memiliki waktu yang cukup
untuk memasak dan makan, sehinnga banyak siswa yang memilih tidak mengikuti
kegitan pembelajaran selama di perkemahan. Alasan lain seperti lokasi yang
kurang strategis dan fasilitas yang kurang memadai , banyak siswa mengeluh
tentang gangguan beberapa binatang liar juga kurangnya air bersih untuk
memasak , buang air kecil, buang air besar, dan mandi. Hal tersebut membuat
banyak siswa merasa kurang nyaman selama mengikuti kegiatan kemah sastra, tak
sedikit pula siswa yang memilih pulang di tengah kegiatan kemah sastra.
KESIMPULAN
Lierasi meliputi peningkatan pemahaman dunia,kemampuan berpikir
kritis, serta kemampuan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat.
Literasi juga dapat membantu meningkatkan kemampuan individu dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari. Kemah sastra merupakan sakah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan minat literasi siswa di era digital ini.
Kegiatan yang biasanya dilakukan di alam ini diharap dapat membuat siswa
belajar dengan lebih menyenangkan, sehingga siswa dapat menemukan berbagai
motivasi dan ide-ide penemuan baru. Hal ini tentu saja memerlukan kerja sama
berbagai pihak yang terlibat demi kefektifan kegiatan.
Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan kemah
sastra yang dilakukan SMAN 2 MAJENE masih dianggap kurang efektif untuk
pengembangan literasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang
mempengaruhi, seperti pemilihan lokasi untuk kegiatan, penataan jadwal kegiatan,
kesadran siswa, dan juga kolaborasi antar guru dan siswa. Disisi lain kegiatan ini
juga beberapa hal positif seperti beberapa siswa lebih tertantang dengan kegiatan
ini, lalu kegiatan ini juga kerja sama antar siswa selam di perkemahan.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untu pelaksanaan kegiatan kemah sastra
berikutnya, yang diharap dapat lebih memenuhi tujuan dari kegiatan kemah sastra
tersebut. Kolaborasi antar siswa dan guru sangatlah penting untuk keefektifan
kegiatan ini. Dengan tingkat keefektifan yang tinggi kegiatan ini tentu saja dapat
mendorong tingkat minat baca, berpikir kritis dan kreativitas siswa,dan hal ini
tentu dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
NARASUMBER SISWA :
2. BASRI
5. JENI YUSPITA B
8. SUKMA WATI
11. JULIANAH