Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIVITAS KEMAH SASTRA TERHADAP

PENGEMBANGAN LITERASI SISWA

JURNAL

Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

oleh

Ananda Laras Ri Wardani

0065875037

KELAS XII 8

SMA NEGERI 2 MAJENE

TAHUN AJARAN 2023-2024


ABSTRAK

Ananda Laras Ri Wardani, 2024. Efektivitas kemah sastra terhadap


pengembangan literasi siswa. Literasi adalah salah satu hal penting yang harus
dikembangkan karena dapat memperluas wawasan juga mengasah daya berpikir
kritis siswa. Kemah sastra adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan bisa meningkatkan minat literasi siswa SMA negeri 2 Majene
terkhusus kelas XII . Dari hal tersebut yang menjadi masalah pada jurnal ini
"apakah kegiatan tersebut efektif dalam meningkatkan minat literasi siswa kelas
XII SMA negeri 2 Majene?" penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
efektivitas kegiatan kemah sastra terhadap pengembangan literasi siswa SMA
negeri 2 Majene.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Sampel pada jurnal ini adalah siswa kelas XII SMA negeri 2 Majene tahun
pelajaran 2023-2024. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
dokumentasi.

Hasil dari jurnal ini menunjukkan efektivitas kemah sastra terhadap


pengembangan literasi siswa kelas XII SMA negeri 2 Majene, hal ini ditunjukkan
dari hasil wawancara beberapa responden berpendapat bahwa kegiatan kemah
sastra efektif dalam pengembangan literasi siswa serta beberapa responden juga
merasa bahwa kegiatan kemah sastra tidak berpengaruh terhadap minat literasi
siswa.

Kata kunci: Literasi, kemah sastra, pengembangan, siswa


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Literasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami,


mengevaluasi, dan berkomunikasi dalam berbagai bentuk teks dalam
berbagai konteks. Ini mencakup kemampuan membaca , menulis, serta
memahami dan menggunakan informasi secara efektif dalam kehidupan
sehari-hari. Literas tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan
menulis, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang teks
dan konteksnya, serta kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
menganalisis dan menginterpretasi informasi. Penelitian telah menunjukan
bahwa literasi itu kompleks pada pengalaman sebelumnya,, efikasi diri,
identitas, relevansi, dan motivasi (Panduan Literasi Remaja, Kemahiran
dalam Literasi).

Seiring perkembangan zaman minat literasi siswa semakin menurun, hal


ini tentu saja mempengaruhi daya berpikir kritis dan juga kreativitas siswa.
Hal ini menjadi tantangan kita di masa digital ini untuk meningkatkan dan
mengembangkan minat literasi siswa. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan mengadakan kegiatan kemah sastra. Kegiatan ini
merupakan kolaborasi antara penyuluhan bahasa dan sastra dengan
kegiatan berkemah di alam. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat
mengembangkan minat literasinya secara lebih luas dan terbuka. Kegiatan
ini diharap membuat siswa menemukan dan mengembangkan berbagai
minat baru dengan adanya suasana belajar yang baru.

B. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat


memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut:
 Untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan kemah sastra terhadap
pengembangan literasi siswa.

 Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi efektif atau


tidaknya kegiatan kemah sastra terhadap pengembangan minat
literasi siswa.

C. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharap dapat menjadi pembanding antara kefektifan


pembelajaran di sekolah dan kemah sastra terhadap pengembangan literasi
siswa , khususnya siswa sman 2 majene. Penelitian ini juga sebagai
referensi informasi terhadap pembaca tentang seperti apa
pengembangan literasi siswa dengan diadakannya kegiatan kemah sastra
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Identifikasi Permasalahan

Dalam penelitian dan pengembangan ini , penulis menggunakan metode


studi pustaka dan metode wawancara. Dalam studi pustaka menunjukkan
bahwa Indonesia mengalami keterpurukan dalam survei negara literat
(World Most Literate Nation) ,dan pada tes berbasis literasi seperti PISA
(Programme Literate Nation). Laporan CSSU menyebutkan bahwa akses
masyarakat terhadap informasi dan teknologi mempengaruhi kesejahteraan
suatu negara. Laporan ini juga menyebutkan bahwa bangsa yang tidak
literat cenderung memiliki perilaku yang represif terhadap hak asasi
manusia, berpikiran sempit bahkan brutal.

Hal ini memuculkan banyak upaya yang dilakukan untuk


meningkatakan tingkat literasi masyarakat. Salah satu upaya yang
dilakukan adalh dengan bebrbagai kegiatan pengembangan literasi di
sekolah. Pada saat ini pelaksanaan literasi di sekolah sudah sampai pada
tahap pengembangan yang merupakan bentuk tindak lanjut dari tahap
pembiasaan. Dalam pengembangan siswa di didorong untuk menunjukkan
keterlibatan pikiran dan emosinya dalam kegiatan produktif secara lisan
maupun tulisan. Kegiatan ini dapat berupa diskusi, debat, lomba-lomba
bernuansa literat,bedah buku,seminar dan pelatihan seputar literasi.

Salah satu upaya yang penulis bahas pada penelitian ini adalah seminar
dan pelatihan seputar literasi yang dikombinasikan dengan kegiatan
perkemahan di alam, yang disebut sebagai kemah sastra. Kegiatan yang
dilaksanakan oleh SMAN 2 MAJENE pada tanggal 2-4 Februari 2024
diharap dapat mengembangkan daya berpikir kritis dan minat literasi
siswa. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari ini menyuguhkan beberapa
materi tentang literasi juga pementasan drama sastra.
Perkemahan satra yang dilakukan ini memberikan siswa lingkungan
yang unik dan menarik untuk mengembangkan dan mengasah
keterampilan literasinya. Perkemahan ini menciptakan lingkungan belajar
yang mendukung dan inklusif yang membuat siswa dapat terhubung
dengan teman-temannya, dan menemukan motivasi dan minat baru dalam
proses pengembangan literasi. Pada beberapa penelitian kemah sastra
efektif mendorong pengembangan literasi remaja, karena kemah sastra
memberikan peluang untuk menjalin hubungan sosial dan membarikan
peluang untuk penemuan baru. Efektivitas kemah sastra dalam
pengembangan literasi siswa tentu dikaitkan dengan pengajaran literasi
yang eksplisit dan disertai pengalaman yang bermakna sehingga dapat
memenuhi beragam tujuan dan minat siswa.

Selanjutnya metode wawancara yang dilakukan terhadap beberapa


siswa tentang keefektifan kegiatan kemah sastra , menunjukkan hasil
bahwa kegiatan kemah sastra yang dilakukan masih kurang efektif dalam
pengmbangan literasi siswa. Hal ini dikarenakan: (a) kurangnya minat
siswa untuk mengikuti seminar, (b) padatnya jadwal yang membuat siswa
kelelahan, (c) fasilitas yang kurang memadai, (d) lokasi pementasan drama
sastra yang kurang mendukung. Hal-hal tersebut adalah kekurangan pada
kegiatan kemah sastra yang diadakan SMAN 2 MAJENE.

Kendala-kendala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan seminar dan


pelatihan literasi khususnya kemah sastra masih kurang efektif untuk
pengembangan literasi siswa di SMAN 2 MAJENE. Pengaturan jadwal,
pemilihan lokasi, serta pemberian materi yang masih kurang tepat
akhirnya berdampak pada minimnya peningkatan minat literasi siswa
setelah kegiatan tersebut.

Hasil wawancara ini berkaitan dengan berbagai aspek yang


mempengaruhi ketidakefektifan kegiatan kemah sastra ini. Kemah sastra
yang diharap dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan minat literasi
siwa siswa justru hanya menjadi kegiatan perkemahan biasa. Kurangnya
kesadaran siswa untuk mengikuti kegiatan pemberian materi juga
merupakan salah satu penyebab tidak berhasilnya kegiatan tersebut dalam
mengembangkan minat literasi siswa. Selain itu karena padatnya jadwal
membuat siswa merasa kehilangan momen seru dan menarik dalam
berinteraksi secara sosial. Wawancara ini menunjukkan berbagai macam
perspektif dari beberapa siswa. Dari hasil wawancara dapat menjawab
pertanyaan “apakah kegiatan kemah sastra efektif dalam peningkatan
literasi siswa SMAN 2 MAJENE?” dalam hal ini memunculkan berbagai
pendapat siswa mengenai kegiatan tersebut. Selain itu muncul pendapat
lain tentang keberlanjutan kegiatan kemah sastra kedepannya.

2. Hasil Wawancara

Metode wawancara yang dilakukan yaitu, mengambil sampel 15 orang


siswa SMAN 2 MAJENE . Dari seluruh sampel yang telah kami tanyai
mengenai “apakah kemah satra efektif dalam pengembangan literasi
siswa?” hampir keseluruhan menjawab bahwa kegiatan tersebut kurang
efektif . Kurang lebih 95% siswa tidak merasakan peningkatan dalam hal
pengembangan literasi setelah kegiatan tersebut. Sedangkan 5% siswa dari
sampel yang penulis ambil mengatakan bahwa kegiatan kemah sastra
sudah cukup berperan baik dalam pengembangan minat literasi siswa. Hal
ini menunjukkan bahwa ada beberapa siswa memiliki tingkat kesadaran
yang rendah terhadap literasi, kurangnya kesadaran siswa akan
pegembangan literasi ini bisa berdampak pada daya berpikir kritis dan
kreativitas siswa. Disisi lain beberapa siswa menyampaikan berbagai
keluhan yang menjadi alasan pendukung mengapa kegiatan ini tida
menambah tingkat minat literasi siswa. Salah satu alasan yang paling
banyak disebutkan oleh siswa adalah padatnya jadwal kegiatan yang tidak
diselingi dengan games atau kegiatan semacamnya. Hal ini mebuat siswa
merasa cepat lelah dan bosan selama kegiatan. Kegiatan yang terlalu
monoton tersebut dirasa kurang cocok bagi generasi sekarang dalam
menemukan motivasi dan ide-ide baru.

Sedangkan siswa yang merasa kegiatan ini efektif mengungkapkan


bahwa kegiatan kemah sastra ini adalah salah satu cara yang mebuat siswa
bisa belajar dengan lebih santai dan menyenangkan. Kegiatan belajar di
alam seperti ini dapat membantu siswa meningkatkan skill berinteraksi
dan bekerja sama. Siswa yang merasa setuju bahwa kegiatan kemah sastra
ini efektif menjelaskan suasana belajar di sekolah terkadang sangat
membosankan, sehingga mereka merasa mendapat suasana belajar yang
baru saat mengikuti kegiatan kemah sastra.

Hasil wawancara yang kami lakukan memberikan pendangan baru


terhadap kegitan kemah sastra yang umumnya diadakan setahun sekali
untuk siswa kelas XII SMAN 2 MAJENE. Berdasarkan hasil wawancara
penulis banyak hal yang masih harus dibenahi dalam pelaksanaan kegiatan
terebut. Meskipun kegiatan kemah sastra yang dilakukan berakhir dengan
sukses dan lancar, tujuan mengembangkan minat literasi siswa dari
kegiatan tersebut masih jauh dari kata berhasil. Kolaborasi antar siswa dan
guru pada kegiatan ini masih terbilang cukup rendah.

Sikap kurang kesadaran dan turunnya nilai moral siswa juga menjadi
salah satu alasan kuat tidak efektifnya kegiatan ini. Tenaga pendidik yang
sudah berusaha membuat kegiatan ini menyenangkan dan menyuguhkan
materi yang berkualitas harus berhadapan dengan moral siswa yang
kurang menghargai di zaman sekarang ini. Kegiatan pemberian materi
yang harusnya diikuti oleh seluruh peserta kegiatan justru hanya diikuti
oleh beberapa siswa. Hal ini disebabkan banyaknya siswa yang masih
kurang sadar tentang pentingnya ilmu yang akan di dapat saat mengikuti
kgiatan pembelajaran. Selain itu banyak siswa yang masih melakukan
pelanggaran saat kegiatan berlangsung. Sikap kurang menghargai siswa ini
merupakan salah satu bentuk penurunan karakter dan sumber daya
manusia di era digital.
Data hasil wawancara yang penulis berikan berbentuk diagram dan
tabel. Diagram yang penulis lampirkan menunjukkan persentase tingkat
efektivitas kegiatan kemah sastra dalam mengembangkan minat literasi
siswa. Sedangkan tabel memberikan informasi singkat tentang hasil
wawancara langsung terhadap 15 siswa kelas XII yang mengikuti kegiatan
kemah sastra tersebut.

Diagram Efektivitas Kemah Sastra Terhadap Pengembangan


Literasi Siswa SMAN 2 MAJENE

Efektif Tidak Efektif

Diagram diatas menunjukkan persentase hasil wawancara siswa tentang


efektifitas kemah sastra. Dari data tersebut dapat dilihat kurang lebih 95 % dari 15
siswa yang telah diwawancarai menyakatakan nahwa kegiatan kemah sastra
kurang efektif untuk meningkatkan minat literasi siswa SMAN 2 MAJENE.
Sedangkan 5% dari 15 siswa mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah efektif
dalam meningkatkan minat literasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan
kemah sastra yang diadakan SMAN 2 MAJENE tidak berpengaruh besar terhadap
pengembangan minat literasi siswa. Dari hasil tersebut memunculkan banyak
alasan yang membuat kegiatan tersebut memiliki efektifitas yang rendah dalam
masalah peningkatan literasi siswa SMAN 2 MAJENE.
TABEL HASIL WAWANCARA SISWA

Nama Siswa Efektif/Tidak Alasan


Efektif
Ahamad Fadil Tidak Efektif Jadwal kegiatan terlalu padat
Mubarak

Basri Efektif Adanya kolaborasi antar mapel


membuat siswa secara tidak
langsung mengalami
peningkatan literasi

Sri Rezky Syafirah Tidak Efektif Fasilitas kurang memadai


M

Muhammad Tidak efektif Jadwal teralu padat dan tidak


TAufik Ardiansyah memiliki waktu istirahat yang
B cukup

St. Nashwa Tidak Efektif Pembawaan materi yang kurang


Wahdania Azis menarik mebuat siswa merasa
malas mengikuti materi

Tri Aryana Cahya Tidak Efektif Banyak siswa yang masih


kurang sadar untuk menikuti
kegiatan pemberian materi

Muh. Zhafwan Al Tidak Efektif Materi yang diberikan kurang


Sirajs cocok dan terlalu monoton

Sukma Wati Tidak Efektif Jadwal terlalu padat , banyak


siswa kelelahan

A.Nabila Refina Tidak Efektif Kurangnya minat siswa untuk


Putri mengikuti pembelajaran saat
kegiatan berlangsung

Muh. Alfath Tidak Efektif Lokasi kurang strategis dan


fasilitas yang kurang memadai

Muh. Algifharih Tidak Efektif Materi pembelajaran kurang


Pratama H menarik minat siswa

Julianah Tidak Efektif Jadwal kegiatan yang kurang


jelas dan terlalu padat

Ainul Yaqin Tidak Efektif Fasilitas kurang memadai

Jeni Yuspita B Tidak Efektif Lokasi kurang strategis, fasilitas


kurang memadai dan kegiatan
yang terlalu padat

Dari tabel tersebut dapat dilihat berbagai alasan siswa yang menyatakan
kegiatan tersebut kurang efektif dalam pengembangan literasi siswa. Alasan
paling banyak adalah karena jadwal kegiatan yang terlalu padat. Siswa merasa
jadwal terlalu padat karena panitia pelaksana kegiatan tidak menyebarkan jadwal
kegiatan secara merata kepada seluruh peserta kemah sastra. Hal ini membuat
siswa kerepotan untuk menyesuaikan waktu mengikuti pembelajaran dan istirahat.
Beberapa siswa bahkan mengakatakan mereka tidak memiliki waktu yang cukup
untuk memasak dan makan, sehinnga banyak siswa yang memilih tidak mengikuti
kegitan pembelajaran selama di perkemahan. Alasan lain seperti lokasi yang
kurang strategis dan fasilitas yang kurang memadai , banyak siswa mengeluh
tentang gangguan beberapa binatang liar juga kurangnya air bersih untuk
memasak , buang air kecil, buang air besar, dan mandi. Hal tersebut membuat
banyak siswa merasa kurang nyaman selama mengikuti kegiatan kemah sastra, tak
sedikit pula siswa yang memilih pulang di tengah kegiatan kemah sastra.

Sedang siswa yang mengatakan bahwa kegiatan ini efektif menerangkan


dengan adanya kegiatan pembelajaran seperti ini membuatnya merasa lebih
tertantang dan ingin terus menggali minat literasinya. Hal menarik yang dirasa
siswa pada kegiatan ini adalah kegiatan penampilan drama sastra. Kegiatan ini
dirasa sangat melatih daya nalar siswa dari segi memahami alur cerita serta
berperan di atas panggung.

KESIMPULAN
Lierasi meliputi peningkatan pemahaman dunia,kemampuan berpikir
kritis, serta kemampuan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat.
Literasi juga dapat membantu meningkatkan kemampuan individu dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari. Kemah sastra merupakan sakah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan minat literasi siswa di era digital ini.
Kegiatan yang biasanya dilakukan di alam ini diharap dapat membuat siswa
belajar dengan lebih menyenangkan, sehingga siswa dapat menemukan berbagai
motivasi dan ide-ide penemuan baru. Hal ini tentu saja memerlukan kerja sama
berbagai pihak yang terlibat demi kefektifan kegiatan.

Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan kemah
sastra yang dilakukan SMAN 2 MAJENE masih dianggap kurang efektif untuk
pengembangan literasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang
mempengaruhi, seperti pemilihan lokasi untuk kegiatan, penataan jadwal kegiatan,
kesadran siswa, dan juga kolaborasi antar guru dan siswa. Disisi lain kegiatan ini
juga beberapa hal positif seperti beberapa siswa lebih tertantang dengan kegiatan
ini, lalu kegiatan ini juga kerja sama antar siswa selam di perkemahan.

Penelitian ini dapat dijadikan acuan untu pelaksanaan kegiatan kemah sastra
berikutnya, yang diharap dapat lebih memenuhi tujuan dari kegiatan kemah sastra
tersebut. Kolaborasi antar siswa dan guru sangatlah penting untuk keefektifan
kegiatan ini. Dengan tingkat keefektifan yang tinggi kegiatan ini tentu saja dapat
mendorong tingkat minat baca, berpikir kritis dan kreativitas siswa,dan hal ini
tentu dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Retnaningdiyah, P. (2017). “Suara dari Marjin.” PT Remaja Rosdakarya.

Faizah, Dewi Utama dkk. (2016) “Panduan Gerakan Lierasi di Sekolah


Dasar” Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

Kurniawan, Hendra. (2018). “Literasi Dalam Pmbelajaran Sejarah” Gava


Media.

NARASUMBER SISWA :

1. AHMAD FADIL MUBARAK

2. BASRI

3. MUHAMMAD TAUFIK ARDIANSYAH B

4. SRI REZKY SYAFIRAH M

5. JENI YUSPITA B

6. MUH. ZHAFWAN AL SIRAJS

7. ST. NASHWA WAHDANIA AZIS

8. SUKMA WATI

9. TRI ARYANA CAHYA

10. A. NABILA REFINA PUTRI

11. JULIANAH

12. MUH. ALFATH

13. AINUL YAQIN

14. MUH. ALGIFHARIH PRATAMA H


15. SYAHRAH ARIANI

Anda mungkin juga menyukai