Anda di halaman 1dari 1

2

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010


Tengku Royyany
Efektifitas Pemijatan Perineum Terhadap Ruptur Perineum
Di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan Fatimah Ali II
Marindal Medan Tahun 2010

viii + 32 hal + 2 tabel + 2 skema + 10 lampiran

Abstrak

Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk
meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul.
Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan
tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya
bayi. Menurut Danuatmaja bahwa pemijatan perineum ini mengurangi robekan
perineum, mengurangi episiotomi dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan
lainnya. Penelitian di Rumah Sakit Benin Teaching, Kota Benin, Nigeria,
mengemukakan bahwa prevalensi ruptur perineum kurang lebih 46.6%, terlebih pada
ibu primigravida 90% mengalami ruptur perineum Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi efektifitas pemijatan perineum terhadap ruptur perineum. Penelitian ini
menggunakan quasi eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang
pada kelompok intervensi dan 26 orang pada kelompok kontrol.. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan porposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik
Bersalin Fatimah Ali I dan Klinik Bersalin Fatimah Ali II Marindal Medan. Analisis
data digunakan uji chi square. Dari hasil uji chi square disimpulkan ada perbedaan
proporsi atau hubungan pemijatan perineum yang signifikan terhadap rutur perineum
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (nilai p= 0.005). Berdasarkan hasil
analisis diperoleh pula nilai OR=6.72, yang artinya ibu hamil primipara yang tidak
dilakukan pemijatan perineum mempunyai peluang 6.72 kali terjadinya ruptur perineum
dibandingkan dengan ibu hamil primipara yang dilakukan pemijatan perineum. Dari
hasil penelitian ini diketahui pemijatan perineum sangat efektif terhadap kejadian ruptur
perineum. Penting untuk diinformasikan dan diterapkan bahwa pemijatan adalah
salah satu intervensi nonfarmakologik untuk mencegah terjadinya ruptur
perineum di berbagai tatanan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, klinik,
puskesmas maupun di masyarakat.

Daftar Pustaka : 22 (1998-2009)


Kata Kunci : Pijat perineum, Ruptur perineum

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai